Anda di halaman 1dari 6

JOURNAL READING

Is Dexamethasone an Effective Alternative to Oral Prednisone in the Treatment of


PediatricAsthmaExacerbations?

PEBIMBING :
dr. Oki Fitriani, SpA

Disususn oleh :
Kaisa Lana Afida
1102011133

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


SMF ANAK
SEPTEMBER 2015

Apakah deksametason efektif sebagai alternative pengobatan eksaserbasi asma pada anak?

Abstrak
Latar belakang Kortikosteroid sistemik adalah terapi terpenting pada asma eksaserbasi pada
anak. Penggunaan prednisone atau prednisolone oral dalam 5 hari telah menjadi pilihan
pengobatan paling umum, deksametason juga telah digunakan untuk durasi yang lebih pendek
(1-2 hari). Dalam literature ini mencari tahu apakah deksametason efektif sebagai alternative
pada pengobatan eksaserbasi asma pada anak-anak.
Metode Studi yang dipilih adalah uji klinis yang membandingkan keampuhan deksametason
dengan prednison. Metaanalisis dilakukan pemeriksaan saat control kembali ke dokter dan
timbulnya kekambuhan.
Hasil Dalam semua penelitian hanya 6 penelitian yang memenuhi kriteria menemukan bahwa
prednison tidak lebih unggul dari deksametason dalam pengobatan eksaserbasi asma ringansedang.
Kesimpulan Literatur menunjukan deksametason dapat digunakan sebagai alternative yang
efektif untuk prednisone dalam pengobatan eksaserbasi akut asma ringan-sedang pada anakanak. Namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Latar belakang
Asma adalah salah satu penyakit kronik yang paling umum pada anak-anak dan alasan tersering
pasien pada unit gawat darurat dan rawat inap. Salah satu terapi penting pada eksaserbasi asma
sedang-berat adalah penggunaan kortikosteroid sistemik. Steroid bekerja dengan mengurangi
inflamasi pada jalan napas sehingga dapat mengurangi penggunaan bronkodilator dan terjadinya
tingkat kekambuhan. Pilihan steroid yang paling sering digunakan adalah prednisone atau
prednisolone oral dalam 5 hari. Beberapa literature mengatakan bahwa pasien pengguna
prednisone tidak memiliki kepatuhan minum obat, kepatuhan lengkap untuk pengguna
prednisone PO pada anak dengan eksaserbasi asma hanya 64%. Sebuah penelitian mengatakan
yang menggunakan prednisone dan prednisolone pada anak-anak setelah masuk UGD 45% dan
setelah rawat inap 56%. Banyak orang tua yang lebih memilih pengobatan jangka pendek 1
sampai 2 hari dibandingkan pengobatan steroid 5 hari, dan tentu saja pengobatan jangka pendek
dapat meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan.
Deksametason telah diteliti sebagai alternative pengganti kortikosteroid. Deksametason adalah
long-acting glukokortikoid yang telah digunakan dengan aman pada anak-anak untuk mengobati
kondisi seperti batuk. Memiliki waktu paruh 36-72 jam, sedangkan prednisone memiliki waktu
paruh 12-36 jam, oleh karena itu memerlukan dosis yang lebih sedikit. Selanjutnya,
deksametason memiliki rasa yang lebih baik dan dari segi biaya lebih murah. Menurut literature

deksametason dan prednisone sama-sama efekif dalam mengobati eksaserbasi asma pada anak,
tetapi hal tersebut belum terbukti menggunakan metaanalisis. Tujuan penelitian ini adalah
membandingkan keefektifitasan deksametason dengan prednisone dalam pengobatan eksaserbasi
asma pada anak-anak.
Metode
Studi yang membandingkan keefektifitasan PO atau intramuskular (IM) deksametason dengan
prednisone/ prednisolon dalam pengobatan eksaserbasi asma pada anak-anak. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data pasien yang melakukan pengobatan kembali ke rumah
sakit. Dalam penelitian ini juga membandingkan perbaikan gejala setelah pengobatan ke UGD.
Hasil
Dari 58 artikel, 6 ditemukan yang berpotensi relevan dalam penelitian ini. Tiga diantaranya
meneliti IM deksametason dan sisanya PO deksametason.
Deksametason IM
Gordon et al melakukan prospektif, uji coba secara acak pada pasien anak dengan riwayat asma,
didefinisikan sebagai; memiliki 2 penyakit pernapasan yang membutuhkan terapi bronkodilator
yang disertai dengan adanya mengi. Pasien diberikan dosis tunggal IM deksametason fosfat atau
PO prednisolone selama 5 hari. 2 kelompok dicocokkan berdasarkan karakteristik pasien,
riwayat asma, dan gejala presentasi akut mereka. Peneliti membandingkan ED skor asma klinis
awal dan skor diukur pada tindak lanjut kunjungan ED 96-120 jam kemudian. Anak-anak yang
menerima deksametason atau prednisolon tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam ratarata score asma pada hari ke-4.
Klig et al membandingkan dosis tunggal IM deksametason dengan penggunaan prednison selama
3 hari pada anak-anak dengan riwayat > 2 kali episode mengi dan mengalami eksaserbasi asma
ringan sampai sedang berdasarkan nilai indeks paru. Usia dan jenis kelamin pasien dicocokan
secara acak menerima obat. Lima hari kemudian, pasien ditindaklanjuti baik di klinik atau
melalui telepon, dan orang tua melaporkan gejala dan kebutuhan untuk perawatan medis lebih
lanjut. Tidak ada perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut.
Gries et al melakukan penelitian pada pasien berusia 6 bulan sampai 7 tahun. Para pasien diberi
skor asma awal, mengukur gejala batuk dan mengi, dan kemudian secara acak untuk menerima
IM deksametason asetat tunggal atau PO prednisone selama 5 hari. Orang tua dari pasien terus
dilakukan follow up gejala yang timbul dan skor asma (berdasarkan frekuensi mengi dan batuk).
Pasien juga dievaluasi di klinik pada hari ke-5, dan skor asma diulang. Pada hari 28, orang tua
dihubungi lagi untuk melaporkan gejala kambuh dalam waktu 2 minggu dari resolusi eksaserbasi
asma. Tidak ada perbedaan antara 2 kelompok dalam kekambuhan asma berdasarkan scoring
asma dilakukan pada hari ke-5 atau yang memiliki "kambuh" dalam waktu 1 bulan. Salah satu

keterbatasan utama studi tersebut, selain ukuran sampel yang kecil, adalah dimasukkannya anak
<2 tahun, yang mungkin memiliki bronchiolitis.
Meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua lebih memilih kortikosteroid jangka
pendek bahkan jika itu membutuhkan suntikan IM, pilihan ini biasanya diperuntukkan bagi anakanak yang tidak bisa mengambil obat PO atau untuk yang susah mendapatkan IV.
Deksametason oral
Qureshi et al melakukan penelitian dengan anak yang mempunyai riwayat asma, > 2 kali episode
mengi diobati dengan bronkodilator dan / atau kortikosteroid. Pasien diacak untuk menerima
baik PO deksametason dengan pemberian pertama di UGD dan pemberian kedua pada 24 jam
kemudian, atau PO prednisone dengan pemberian pertama di UGD dan diberikan resep untuk
pemberian hingga 4 kali. Diperiksa tingkat kekambuhan dalam waktu 10 hari. Tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam tingkat kambuhan antara kelompok deksametason dan
prednison.
Altamimi et al membandingkan dosis tunggal deksametason PO dengan prednisolon PO selama
5 hari secara acak pada pasien dengan asma ringan sampai sedang. Pemberian pertama
deksametason atau prednisolon pada saat di UGD, kemudian selanjutnya diberikan obat yang
berisi placebo atau prednisolone selama 5 hari dan pasien dievaluasi ulang menilai adanya ejala
asma dua kali sehari selama 5 hari dan dievaluasi ulan di UGD pada hari ke-5. Keterbatasan
utama dari penelitian ini adalah penggunaan scoring subjektif mengandalkan interpretasi
orangtua pasien. Hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok.
Greenberg et al membandingkan deksametason PO 2 dosis harian dan prednison PO selama 5
hari dalam mencegah kekambuhan untuk eksaserbasi asma. Secara acak anak-anak dengan
riwayat asma dievaluasi dengan menggunakan skor asma anak, dirawat di UGD, dan kemudian
dipulangkan dengan membawa obat 1 hari deksametason ditambah 3 hari plasebo atau 4 hari
prednison. Pasien / keluarga dihubungi melalui telepon 10 hari kemudian dan bertanya tentang
kekambuhan. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat kekambuhan antara
deksametason dan prednisone.
Meta-analisis
Dari 6 studi hanya 2 yang cocok untuk meta-analisis. Meta-analisis menunjukkan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara deksametason dan kelompok prednison / prednisolone.
Efek samping
Selain membandingkan keefekifitasan deksametason dengan prednison, ditemukan efek samping
yang paling menonjol adalah muntah. Dalam penelitian menyebutkan prednisone lebih signifikan
menimbulkan efek samping muntah dibandingkan deksametason.

Kepatuhan
Potensi kepatuhan yang lebih tinggi adalah pada IM atau PO deksametason jangka pendek.
Beberapa alasan pada kelompok prednisone tidak patuh dalam mengkonsumsi obat adalah biaya
dan lupa untuk mengambil obat yang selanjutnya dikarenakan pemberian ulang prednisone saat
dirumah 4 kali sedangkan deksametason hanya sekali.
Diskusi
Penggunaan kortikosteroid adalah standar pengobatan untuk eksaserbasi asma dan mengurangi
tingkat rawat inap dan kekambuhan. Meskipun variasi dalam desain penelitian, perumusan obat,
dosis rejimen, dan ukuran sampel, tidak ada uji klinis pediatrik yang menemukan perbedaan
ketika membandingkan deksametason dan prednison dalam mengobati eksaserbasi asma ringan
sampai sedang dan juga tidak ada perbedaan dalam follow up dokter dan gejala kekambuhan.
Pada asma, kepatuhan terhadap pengobatan sangat penting. Banyak faktor yang berkontribusi
terhadap kepatuhan yaitu palatabilitas, frekuensi dosis, lamanya pengobatan, efek samping, dan
biaya. Deksametason cair juga telah terbukti lebih enak dibandingkan prednisolone cair. Salah
satu keuntungan terbesar deksametason tentu saja waktu paruh yang pendek yaitu 36-72 jam dan
potensinya sekitar enam kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan prednison, sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan dan mengurangi kekambuhan. Penghematan biaya pada deksametason
PO diperkirakan dari $ 3.500 sampai $ 7.000 per 100 pasien dibandingkan dengan pengobatan
prednisone selama 5 hari.
Formulasi
Deksametason oral memiliki sediaan dan konsentrasi yang berbeda untuk anak-anak.
Deksametason tablet (2 atau 4 mg) dapa dihancurkan dan dicampurkan pada cairan atau
makanan atau menggunakan solusi deksametason premade (0,5 mg / 5 mL, 1 mg / mL). IV
deksametason sodium fosfat (10 mg / mL) juga dapat diberikan sebagai pengganti oral. Ada
penelitian yang mengatakan pemberian IV deksametason natrium fosfat lebih mudah dan stabil
sebagai pengganti oral. Kelebihan menggunakan IV adalah lebih cepat penyaluranya daripada
menghancurkan tablet dan dicampurkan dengan cairan (sediaan IV 10-100 kali lebih
terkonsentrasi).
Dosis
Dalam penelitian ini dosis yang diberikan pada PO deksametason adalah 0,6mg/kg. pasien
diberikan dosis pertama secara IV pada saat pertamakali masuk di UGD dan dosis kedua saat di
rawat inap hari ke2.

Kesimpulan
Deksametason efektif sebagai pengganti prednisone pada pengobatan eksaserbasi asma ringan
hingga sedang pada anak-anak yang datang ke UGD. Namun masih perlu dilakukan percobaan
untuk pemakaian deksametason sebagai pengganti prednisone pada anak-anak yang dirawat di
rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai