PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun
hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di
negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga wargawarga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah.Tanda-tanda masa tua
disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerja panca indera,
gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai
penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula
masalah kesehatan yang dihadapi. Untuk mempertahankan kesehatan perlu adanya
upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya
lain seperti senam lansia.
Dalam upaya untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan
timbulnya penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma
dan pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan struktur di
sekitarnya serta dapat diderita oleh setiap orang, baik tua maupun muda, laki-laki
maupun perempuan.
2.1 Pengertian
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik
dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan
yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas
tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program
retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (puslitbang Depkes RI, 2003:6).
2.2 Tujuan
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani. Tujuan
lain adalah:
1.
2.
3.
4.
3.
Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut:
a. Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.
b. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan.
c. Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya
tuntutan (sakit).
Semua senam dan aktifitas olahraga ringan tersebut sangat bermanfaat
rasional
ditambah
dengan
2.7 Langkah-Langkah
1. Latihan kepala dan leher
Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada. Putar kepala
dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri. Miringkan kepala ke bahu
sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
2. Latihan bahu dan lengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan. Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan
lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk
kemudian angkat lengan keatas kepala. Belakang dari leher kemudian satu tangan
menyentuh bagian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai.
Bergantian tangan kanandan kiri. Letakan tangan di punggung kemudian coba
meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke
meja. Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak
tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali. Lanjutkan
dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah menyentuh
tiap jari. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus
mungkin.
4. Latihan punggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi
yang lain. Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu kekiri dan kekanan. Tepukan kedua tangan dibelakang dan
regangkan kedua bahu ke belakang.
5. Latihan paha
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandaran
kursi atau dengan posisi tiduran. Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki
yang lain tetap lurus, dan tahan beberapa waktu. Duduklah dengan kedua kaki
lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang
lutut menyentuh tempat tidur. Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut,
kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali. Tekuk dan
regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut. Pertahankan lutut tetap lurus,
putar telapak kaki kedalam sehingga permukaannya saling bertemu kemudian
kembali lagi. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang
kursi. Angkat tumit tinggi- tinggi kemudian putarkan.
6. Latihan pernafasan
Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks. Letakkan
kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa
dada mengambang. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa
tangan akan menutup kembali.
7. Latihan muka
Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas. Tutup mata kuatkuat, kemudian buka lebar-lebar. Kembangkan pipi keluar sebisanya. Kemudian
isap kedalam. Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan timbulnya
penyakit yang di derita oleh para Lansia seperti penyakit rematik, Asma dan
pentingnya perawatan yang tepat untuk mengatasinya.
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik
dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan
yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas
tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program
retabilitas bagi mereka yang telah menderita.
3.2 Saran
Senam lansia tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi
mereka yang akan melakukan senam lansia, yaitu: tidak dalam keadaan sakit,
sesak dan batuk, tidak dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina
menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya. 2012. Senam Lansia.
http://thatisour.blogspot.com/2012/12/senam-lansia.html. diakses
Minggu, 17 Maret 2013 jam 13.46.
Bintang Diawan. 2012. Satuan Acara Penyuluhan Senam Lansia.
http://bdiawan.blogspot.com/2012/01/satuan-acara-penyuluhansenam-lansia.html. Diakses Minggu, 17 Maret 2013 jam 13.48.