BATUK
MODUL 2
SESAK
TIM PENYUSUN
TIM BLOK RESPIRASI
NAMA
KELOMPOK :
Diberikan pada mahasiswa semester III
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
SISTEM RESPIRASI
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2015
0
Pegangan Mahasiswa
MODUL
BATUK
TIM PENYUSUN
TIM BLOK RESPIRASI
Diberikan pada mahasiswa semester III
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
SISTEM RESPIRASI
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2015
1
PENDAHULUAN
Modul ini diberikan pada mahasiswa Fak. Kedokteran semester tiga yang
merupakan bagian dari mata kuliah Sistem Respirasi. Tujuan pemberian modul ini
adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam penanganan penyakit pada sistem
respirasi, dimana pada modul ini diberikan dua macam skenario yang menunjukkan
suatu gejala klinik dari penyakit sistem respirasi yang banyak ditemukan yaitu batuk.
Mahasiswa diharapkan mendiskusikan bukan hanya pada inti masalah tapi juga semua
hal yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, misalnya patomekanisme
penyakit dimana harus dibicarakan tentang anatomi, histologi, fisiologi, serta proses
biokimia yang terjadi. Yang dipentingkan disini adalah bagaimana memecahkan
masalah yang diberikan dan bukan diagnosanya.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU
& TIK terlebih dahulu sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran dari modul serta tercapainya kompetensi yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari
bahan perkuliahan yang telah diberikan serta referensi yang diberikan oleh masingmasing dosen pemberi kuliah.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
menegakkan diagnosa penyakit sistem respirasi serta bagaimana penanganannya.
Penyusun
TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL BATUK
Tujuan Instruksional Umum (TIU) :
Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan gejala batuk serta mampu
membedakan beberapa penyakit sistem respirasi yang memberikan gejala tersebut.
KASUS
Skenario I
Seorang laki-laki usia 30 thn datang ke Poli RS karena batuk yang dialami
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai demam dan keringat pada malam hari. Ia
juga mengeluh sakit pada seluruh badannya terutama dada, sakit kepala serta kurang
nafsu makan.
Skenario 2
Seorang anak usia 3 tahun dibawa dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena
demam tinggi. Anak rewel dan tidak bisa tidur sejak malam sebelumnya. Anak juga
sering batuk disertai flu sejak 3 hari yang lalu. Kadang ia sesak bila batuk. Riwayat
imunisasi: hanya mendapatkan imunisasi wajib.
Case 1
A 30 years old man came to the Hospital Outpatient Department
complaining of coughing since 1 month ago, fever and night sweat. She
also complained of pain in the whole body especially in chest, headaches
and lack of appetite.
Case 2
A 3 years old child was brought to the Public Health Centre by his mother.
He was fussy and did not sleep at all last night. He usually coughs that
followed by flu three days ago. Sometimes he was breathless while
coughing. He only got standard immunizations.
Setelah
membaca
dengan
teliti
skenario
diatas,
mahasiswa
harus
3.
4.
Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan yang dimaksud
untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam
5.
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya
jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan :
*
Membagi tugas
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk melaporkan
hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi baru
yang diperlukan,
5. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil
diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan
informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.
6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang
belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).
TIME TABLE
PERTEMUAN
I
II
Pertemuan I
(Penjelasan)
Pertemuan
Mandiri
(Brain
Stroming)
III
IV
VI
VII
Tutorial I
Pengumpulan
informasi
Analisa &
sintese
Mandiri
Kuliah
kosultasi
Tutorial II
(Laporan &
Diskusi)
Pertemuan
Terakhir
(Laporan)
Praktikum
CSL
STRATEGI PEMBELAJARAN
1.
2.
7
3.
Konsultasi pakar
4.
5.
6.
LEMBAR
KERJA
1. KLARIFIKASI KATA SULIT
10
4. JAWABAN PERTANYAAN
10
11
6. INFORMASI BARU
11
12
6. INFORMASI BARU
12
13
7. KLASIFIKASI INFORMASI
13
14
14
15
9. KESIMPULAN
15
16
Pegangan Mahasiswa
MODUL
SESAK
Penyusun
TIM BLOK RESPIRASI
SISTEM RESPIRASI
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2015
16
17
PENDAHULUAN
Modul ini diberikan pada mahasiswa Fak. Kedokteran semester tiga yang
merupakan bagian dari mata kuliah Sistem Respirasi. Tujuan pemberian modul ini
adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam penanganan penyakit pada sistem
respirasi, dimana pada modul ini diberikan dua macam skenario yang menunjukkan
suatu gejala klinik dari penyakit sistem respirasi yang banyak ditemukan yaitu sesak.
Mahasiswa diharapkan mendiskusikan bukan hanya pada inti masalah tapi juga semua
hal yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, misalnya patogenesis (proses
imunologi) penyakit dimana harus dibicarakan tentang anatomi, histologi, fisiologi,
serta proses biokimia yang terjadi. Yang dipentingkan disini adalah bagaimana
memecahkan masalah yang diberikan dan bukan diagnosanya.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU
& TIK terlebih dahulu sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran dari modul serta tercapainya kompetensi yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari
bahan perkuliahan yang telah diberikan serta referensi yang diberikan oleh masingmasing dosen pemberi kuliah.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
menegakkan diagnosa penyakit sistem respirasi serta bagaimana penanganannya.
Penyusun
17
18
TUJUAN PEMBELAJARAN
MODUL SESAK
KASUS
Skenario 1
Seorang laki-laki 58 th datang ke rumah sakit karena sesak napas. Keluhan ini
sering disertai batuk. Ia memiliki riwayat sesak berulang sejak 3 bulan lalu dan
semakin memburuk terutama selama 1 minggu terakhir. Hasil pemeriksaan tanda
vital: suhu 38oC, denyut nadi adalah 110x/mnt, dan pernafasan 40x/menit yang
tampak terengah-engah pada pemeriksaan dada. Dokter melakukan tes spirometry dan
hasilnya menunjukkan PEF 50% dari nilai prediksi. Tes oksimetri 80%. Dia adalah
seorang perokok berat yang mulai merokok sejak ia berusia 16 tahun. Dia biasanya
merokok 15 batang per hari, tapi sejak gejala penyakitnya makin berat ia hanya
merokok 5 batang per hari.
Skenario 2
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke orang tuanya ke UGD RS
dengan keluhan sesak sejak 4 jam yang lalu. Anak sering menderita sesak sejak 2
tahun yang lalu. Keluhan tersebut kadang disertai batuk dan demam. Pada
pemeriksaan fisis anak terlihat sianosis, frekuensi napas 40x retraksi dinding dada.
Riwayat yang sama pada kedua orang tua disangkal.
18
19
CASE 1
A 58 years old man came to hospital emergency room complaining of shortness of
breath. That complaint is often followed by cough. He had a history of recurring
shortness of breath 3 months ago and getting worse in the last one week. On vital
signs: temp. 38oC, pulse 110x/i, and RR 40x/i, looked breathless on chest
examination. The doctor performs spirometry test and show PEF 50% from predicted
value. The Oximetry test is 80%. He is an active smoker who has been smoking since
he was 16 years old. He smoked 15 cigarettes per day. Since his symptoms got worse,
he only smoked five cigarettes per day.
CASE 2
A 7 years old girl was taken to the hospital emergency room by her parents
complaining of shortness of breath since 4 hours ago. That child had been suffering
from shortness of breath 2 years ago. This complaint is sometimes accompanied by a
cough and fever. On physical examination the child looks cyanosis, respiratory rate 40
times with chest wall retraction. The same history in both parents is denied.
19
20
problem-problem
tersebut
dengan
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan diatas.
4. Klassifikasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas
5. tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mahasiswa atas kasus
diatas.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus diatas diluar kelompok tatap muka.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang ditemukan
Keterangan :
-
20
21
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya
jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul,
dan membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul
dibagikan.
2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan :
3. Memilih ketua dan sekretaris kelompok,
4. Brain-storming untuk proses 1 3,
5. Membagi tugas
6. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk
melaporkan hasil diskusi mandiri dan menyelesaikan proses sampai langkah
5.
7. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan: untuk mencari informasi
baru yang diperlukan,
8. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan: untuk melaporkan hasil
diskusi lalu dan mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih
diperlukan informasi baru dilanjutkan lagi seperti No. 2 dan 3.
9. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel
untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan
hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar).
TIME TABLE
PERTEMUAN
I
II
Pertemuan I
(Penjelasan)
Pertemuan
Mandiri
(Brain
Stroming)
III
IV
VI
VII
Tutorial I
Pengumpulan
informasi
Analisa &
sintese
Mandiri
Kuliah
kosultasi
Tutorial II
(Laporan &
Diskusi)
Pertemuan
Terakhir
(Laporan)
Praktikum
CSL
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Diskusi kelompok difasilitasi oleh tutor
2. Diskusi kelompok tanpa tutor
3. Konsultasi pakar
4. Kuliah khusus dalam kelas
21
22
5. Aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majallah, slide, tape atau video dan internet
6. Melakukan kegiatan praktikum : anatomi, fisiologi, histologi, Patologi
Anatomi, Mikrobiologi, Patologi Klinik dan Gizi
23
32.
18. Hogg JC, Timens W. The pathology of chronic obstructive pulmonary disease. Annu
Rev Pathol 2009;4:435-59.
19. Mathers CD, Loncar D. Projections of global mortality and burden of disease from
2002 to 2030. PLoS Med 2006;3(11):e442.
20. Pelkonen M. Smoking: relationship to chronic bronchitis, chronic obstructive
pulmonary disease and mortality. Curr Opin Pulm Med 2008;14(2):105-9.
21. Sundblad BM, Larsson K, Nathell L. High rate of smoking abstinence in COPD
patients: Smoking cessation by hospitalization. Nicotine Tob Res 2008;10(5):883-90.
22. World Health Organization. Global surveillance, prevention and control of chronic
respiratory diseases. Geneva: World Health Organization 2007.
23. Yin P, Jiang CQ, Cheng KK, Lam TH, Lam KH, Miller MR, et al. Passive smoking
exposure and risk of COPD among adults in China: the Guangzhou Biobank Cohort
Study. Lancet 2007;370(9589):751-7.
24. Adis Data Information BV. Smoking has a negative impact on asthma and alters the
response to some asthma therapies. Drugs Ther Perspect 2006;22(2).
25. Austin JB, Selvaraj S, Godden D, Russell G. Deprivation, smoking, and quality of life
in asthma. Arch Dis Child 2005;90(3):253-7.
26. Baena-Cagnani CE, Gomez RM, Baena-Cagnani R, Canonica GW. Impact of
environmental tobacco smoke and active tobacco smoking on the development and
outcomes of asthma and rhinitis. Curr Opin Allergy Clin Immunol 2009;9(2):136-40.
27. Global Initiative for Asthma. Global Burden of Asthma: Global Initiative for Asthma
2004.
28. Haughney J, Price D, Kaplan A, Chrystyn H, Horne R, May N, et al. Achieving
asthma control in practice: understanding the reasons for poor control. Respir Med
2008;102(12):1681-93.
29. Lai CK, Beasley R, Crane J, Foliaki S, Shah J, Weiland S. Global variation in the
prevalence and severity of asthma symptoms: phase three of the International Study of
Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC). Thorax 2009;64(6):476-83.
30. Shavit O, Swern A, Dong Q, Newcomb K, Sazonov Kocevar V, Taylor SD. Impact of
smoking on asthma symptoms, healthcare resource use, and quality of life outcomes in
adults with persistent asthma. Qual Life Res 2007;16(10):1555-65.
31. Thomson NC, Chaudhuri R, Livingston E. Asthma and cigarette smoking. Eur Respir J
2004;24(5):822-33.
32. Thomson NC, Spears M. The influence of smoking on the treatment response in
patients with asthma. Curr Opin Allergy Clin Immunol 2005;5(1):57-63.
33. World Health Organization. Global surveillance, prevention and control of chronic
respiratory diseases. Geneva: World Health Organization 2007.
23
24
LEMBAR
KERJA
1. KLARIFIKASI KATA SULIT
24
25
25
26
4. JAWABAN PERTANYAAN
26
27
6. INFORMASI BARU
27
28
6. INFORMASI BARU
28
29
7. KLASIFIKASI INFORMASI
29
30
30
31
9. KESIMPULAN
31