Resume Teknologi Karet
Resume Teknologi Karet
OLEH:
VIODITA RIZKI
1407122581
KELAS C
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
Poly dan meros.Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian.
Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan
sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk
senyawa ini disebut monomer.Ini artinya senyawa polimer terdiri dari banyak
monomer.
Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer,
sehingga dapat disebut sebagai senyawa makromolekul. Contoh senyawa yang
termasuk polimer adalah karbohidrat, protein, lemak, karet alam, dan sejumlah
plastik seperti polietilene (PE), Plastik polipropilena PP, plastik polietilen
tereftalat PET, plastik polivinil chloride PVC, plastik polistirena PS, teflon, dan
nilon.
1.2 Sifat-Sifat Polimer.
Karakteristik atau sifat polimer didasarkan pada empat hal-hal berikut:
1) Panjang Rantai,
2) Gaya Antarmolekul,
3) Percabangan dan
4) Ikatan silang antarrantai polimer.
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya
semakin tinggi. Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai polimernya, maka
senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit leleh. Rantai polimer yang
memiliki cabang banyak akan memiliki daya regang rendah yang disertai
mudahnya meleleh. Ikatan silang antarmolekul menyebabkan jaringan menjadi
kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh. Semakin banyak ikatan
silang yang dimiliki oleh polimer, maka polimer akan semakin mudah patah.
Polimer yang mempunyai ikatan silang akan bersifat termosetting,
sedangkan polimer yang tidak mempunyai ikatan silang akan besifat termoplastik.
a) Termosetting merupakan jenis polimer yang tetap keras dan tidak bisa
lunak ketika dikenai panas. Polimer ini hanya dapat dipanaskan satu
kali yaitu pada saat pembuatannya. Jadi apabila setelah pecah tidak
dapat disambung kembali. Contoh polimer jenis ini adalah bakelit.
b) Termoplastik merupakan jenis polimer yang dapat melunak ketika
dikenai panas dan mengeras kembali setelah didinginkan. Artinya
polimer jenis ini dapat dipanaskan berulang-ulang.Contoh polimer yang
masuk jenis ini adalah jenis plastik seperti polietilena PE, plastik
poliproilena PP, plastik polietilen tereftalat, dan plastik polivinil
chloride PVC.
1.3 Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
3) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.Contohnya,
selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentuk polimer yang berikatan tunggal.
4) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang
monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol
formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan
tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur
molekul yang terbentuk tidak beraturan. Contoh struktur rantai molekul
polimer tidak beraturan (produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai
berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul
yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer
teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
1.6 Penggolongan PolimerBerdasarkan Sifatnya Terhadap Panas
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan
panas, seperti melamin).
5) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer
tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur
untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena,
dan PVC.
6) Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur
ulang. Contohnya melamin dan bakelit.
1.7 Polimer Buatan
d) Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan
terhadap bahan kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti
lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.
1.8 Kegunaan Polimer
2.11
cis-1,4-polyisoprene
Sifat:
Elongasi tinggi
Tidak tahan terhadap ozon, minyak dan suhu tinggi
Grade-nya tergantung pada kadar dirt (karena produk alam) dan metode
produksinya
Grade yang umum dikenal:
Ribbed smoke sheet (RSS): RSS1,., RSS5
Karet teknis, seperti: Malaysian Standard Rubber (SMR) dan
Standard Indonesian Rubber (SIR5, SIR10, SIR20, SIR50)
semakin besar angka, makin tinggi kadar dirt
Spesifikasi karet teknis juga berdasarkan ASTM D2227
6. Pada pabrik pengolahan besar, lateks dibekukan pada bak besar yag
diberi sekat-sekat sehingga koagulum tercetak sesuai dengan ukuran
yang diinginkan.
11. Lateks kering dan sisa-sisa lateks kering pada mangkuk pengumpul
kemudian dicuci menggunakan mesin pencuci. Hasilnya merupakan
crumb rubber dengan warna yang agak gelap.
14. Dan ditimbang untuk memperoleh berat yang seragam Lalu dipres
menggunakan mesin pres bertekanan tinggi untuk menghasilkan bentuk
yang kompak
16. Akhirnya dikemas dalam pallet berukuran 1.2 ton, siap untuk
dipasarkan. Produk karet ini disebut technically specified rubers (TSR)
2.8 Proses Pembuatan Produk dari Karet (Hilir)
2 10 Vulkanisasi Karet
Karet merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai
macam produk yang amat dibutuhkan dalam kehidupan. Teknologi karet sendiri
semakin berkembang dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan
akan semakin banyak produk yang dihasilkan dari industri ini. Ada dua jenis karet
yang biasa digunakan dalam industri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet
alam (natural rubber) merupakan air getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis, yang
Crumb rubber:
Ban (> 50%)
Conveyor belt
Dock fender
Rubber dump, dll
Sistem lainnya
Karet/elastomer yang mengandung halogen dapat juga
divulkanisasi dengan metal oxide (spt: CR dengan campuran
magnesium oxide dan zinc oxide, CIIR dengan zinc oxide,
Floroelastomer dan Polyacrylate dengan amine atau bisfenol, dll)
DAFTAR PUSTAKA