Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia (bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel
darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen
dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan
berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah,
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh menjadi menurun sehingga
terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal ini orang yang terkena
anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia
akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya
penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah,
Reaksi auto imun terhadap sel darah merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal,
Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di
sebabkan karena pasokan oksigen yangtidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia
bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan,kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika
anemia bertambah berat, bisamenyebabkan strokeatau serangan jantung.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis anemia
2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai etiologi dan gejala anemia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI ANEMIA
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merahatau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawahnormal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkutoksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia
menyebabkanberkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah,sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan
tubuh(kamus bahasa indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya
:Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
elemantidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah,
yangmengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemiadengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999)Anemia secara
umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah(Anonim).
Anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap laboratorium .
1. Nilai Hb normala) Pria : 13.8 - 17.2 gram/dlb) Wanita : 12.1

15.1 gram/dl2. Nilai Hb anemiaa) Pria : <13.8


17.2 gram/dlb) Wanita : <12.1

15.1 gram/dl(WHO.2008)

B. KLASIFIKASI ANEMIA
1. ANEMIA NORMOSITIK NORMOKROM
Anemia normositik normokrom dapat terjadi karena:
a. Hemolitik
b. Pasca perdarahan akut
c. anemia aplastik
d. sindrom mielodisplasiae. Alcoholism
f. anemia pada penyakit hati kronik
Patofisiologi anemia ini terjadi karena pengeluaran darah / destruksi darah yang
berlebihsehingga menyebabkan sumsum tulang harus bekerja lebih keras lagi dalam
eritropoiesis. Sehinggabanyak eritrosit muda (retikulosit) yang terlihat pada gambaran
darah tepi. Jika retikulosit tidak ditemukan, maka dicurigai adanya anemia aplastik,
2

anemia def besi dan b12 yang tidak diobati, terapiradiasi, masalah endokrin, kegagalan
sumsum tulang, sindrom mielodisplasia, dan alkoholisme.
2. ANEMIA MAKROSITIK NORMOKROM
Merupakan anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia pernisiosa) adalah
anemiamegaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.Selain zat besi,
sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan seldarah
merah. Jika kekurangan salah satu darinya, bisa terjadi anemia megaloblastik.Pada
anemia jenis ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang besar dan
abnormal(megaloblas). Sel darah putih dan trombosit juga biasanya abnormal.Anemia
megaloblastik paling sering disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam
folatdalam makanan atau ketidakmampuan untuk menyerap vitamin tersebut.Kadang
anemia ini disebabkan oleh obat-obat tertentu yang digunakan untuk mengobati
kanker(misalnya metotreksat, hidroksiurea, fluorourasil dan sitarabin).
PENYEBAB
Penyerapan yang tidak adekuat dari vitamin B12 (kobalamin) menyebabkan
anemiapernisiosa.Vitamin B12 banyak terdapat di dalam daging dan dalam keadaan
normal telah diserap di bagianakhir usus halus yang menuju ke usus besar (ilium).Supaya
dapat diserap, vitamin B12 harus bergabung dengan faktor intrinsik (suatu protein
yangdibuat di lambung), yang kemudian mengangkut vitamin ini ke ilium, menembus
dindingnya danmasuk ke dalam aliran darah. Tanpa faktor intrinsik, vitamin B12 akan
tetap berada dalam ususdan dibuang melalui tinja.Pada anemia pernisiosa, lambung tidak
dapat membentuk faktor intrinsik, sehingga vitamin B12tidak dapat diserap dan terjadilah
anemia, meskipun sejumlah besar vitamin dikonsumsi dalammakanan sehari-hari.Tetapi
karena hati menyimpan sejumlah besar vitamin B12, maka anemia biasanya tidak
akanmuncul sampai sekitar 2-4 tahun setelah tubuh berhenti menyerap vitamin
B12.Selain karena kekurangan faktor intrinsik, penyebab lainnya dari kekurangan
vitamin B12 adalah:
a. pertumbuhan

bakteri

abnormal

dalam

usus

halus

yang

menghalangi

penyerapan vitamin B12


b. penyakit tertentu (misalnya penyakit Crohn)
c. pengangkatan lambung atau sebagian dari usus halus dimana vitamin B12 diserap
d. vegetarian.
3

GEJALA
Selain mengurangai pembentukan sel darah merah, kekurangan vitamin B12 juga
mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan:
a. kesemutan di tangan dan kaki
b. hilangnya rasa di tungkai, kaki dan tangan
c. pergerakan yang kaku.
d. buta warna tertentu, termasuk warna kuning dan biru
e. luka terbuka di lidah atau lidah seperti terbakar
f. penurunan berat badan
g. warna kulit menjadi lebih gelap
h. linglung
i. depresi
j. penurunan fungsi intelektual
3. ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI (ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROMIK )
Definisiensi Besi
Adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein
pengangkutoksigen) dalam sel darah berada dibawah normal, yang disebabkan karena
kekuranganzatbesi.Terdapatnya zat Fe dalam darah baru diketahui setelah penelitian oleh
Lemery dan Goeffy (1713),kemudian Pierre Blaud (1831) mendapatkan bahwa FeSO4
dan K2CO3 dapat memperbaikikeadaan krorosis, anemia akibat defisiensi Fe.
Penyebab
Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia. Khususnya terjadi
pada wanita usiasubur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi
dan peningkatan kebutuhan besiselama hamil.
a. Asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi makan susu belaka
sampai usiaantara 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang hanya memakan
sayur- sayuran saja.
b. Gangguan absorpsi seperti setelah gastrektomi.
c. Kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan saluran cerna yang lambat
karenapolip, neoplasma, gastritis varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid.
Terjadinya anemia karena kekurangan zat besi
Anemia karena kekurangan zat besi biasanya terjadi secara bertahap, melalui beberapa
stadium,gejalanya baru timbul pada stadium lanjut.

a. Stadium 1. Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan


cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang
menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif.
b. Stadium 2. Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan
untuk pembentukan sedarah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan
jumlahnya lebih sedikit.
c. Stadium 3. Mulai terjadi anemia.Pada awal stadium ini, sel darah merah tampak
normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit.Kadar hemoglogin dan hematokrit menurun.
d. Stadium 4. Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan
mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang
sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.
e. Stadium 5. Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka
akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia
semakin memburuk.
Gejala
Anemia pada akhirnya menyebabkan kelelahan, sesak nafas, kurang tenaga dan gejala
lainnya.Kekurangan zat besi memiliki gejala sendiri, yaitu:
a. Pika : suatu keinginan memakan zat yang bukan makanan seperti es batu,
kotoran atau kanji
b. Glositis : iritasi lidah
c. Keilosis : bibir pecah-pecah
d. Koilonikia : kuku jari tangan pecah-pecah dan bentuknya seperti sendok
4. ANEMIA HEMOLITIK
Penyakit anemia hemolitik adalah salah satu jenis penyakit kekurangan darah
yangdisebabkan oleh meningkatnya proses penghancuran sel darah merah dalam tubuh.
Apabiladibiarkan tentu keadaan seperti ini akan berdampak buruk pada penderita. Pada
kondisi normal,sel darah merah akan bertahan dalam waktu 120 hari, namun pada
penderita anemia hemolitikpenghancuran sel darah merah terjadi lebih cepat. Hal ini akan
menyebabkan penurunan seldarah merah, yang bersifat sementara atau secara terus
menerus
Gejala
Gejala anemia hemolitik hampir sama dengan anemia yang lain. Kadang-kadang
gejalahemolisis terjadi secara tiba-tiba, terasa sangat berat dan menyebabkan krisis
hemolitik, yangditandai dengan:
5

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menggigil
Demam
Perasaan melayang
Nyeri punggung dan nyeri lambung
Penurunan tekanan darah.
Sakit kuning (jaundice) dan air kemih yang berwarna gelap bisa terjadi karena bagian

dari seldarah merah yang hancur masuk ke dalam darah.


g. Limpa membesar karena menyaring sejumlah besar sel darah merah yang hancur,
sehingga seringmenyebabkan nyeri perut.
5. ANEMIA APLASTIK
Definisi
Anemia aplastik merupakan suatu pansitopenia pada hiposelularitas sum-sum
tulang. Anemia aplastik didapat (Acquired qplastic anemia) berbeda dengan iatrogenic
marrow aplasia, hiposelularitas sum-sum setelah chemotherapy sitotoksik intensif.
Anemia aplastik dapat pula diturunkan : anemia Fancani genetic dan dyskeratosis
congenital, dan sering berkaitan dengananomaly fisik khas dan perkembangan
pansitopenia terjadi pada umur yang lebih muda, dapatpula berupa kegagalan sum-sum
pada orang dewasa yang terlihat normal. Anemia aplastik didapat seringkali
bermanifestasi yang khas, dengan onset hitung darah yang rendah secara mendadak pada
dewasa muda yang terlihat normal; hepatitis seronegatif atau pemberian obatyang salah
dapat pula mendahului onset ini. Diagnosis pada keadaan seperti ini tidak sulit. Biasanya
penurunan hitung darah moderat atau tidak lengkap, akan menyebabkan anemia,
leucopenia, dan thrombositopenia atau dalam beberapa kombinasi tertentu.
Gejala
Anemia aplastik timbul akibat kekurangan satu atau lebih jenis sel darah
dengan tanda dan gejalasebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Kelelahan
Sesak napas
Denyut jantung cepat atau tidak teratur
Kulit pucat
Sering infeksi atau infeksi berkepanjangan
Mudah memar
Mimisan dan gusi berdarah
Luka yang mengalami perdarahan berkepanjangan
Ruam kulit
Pusing
6

k. Sakit kepalaAnemia aplastik dapat berkembang perlahan-lahan selama beberapa


minggu atau bulan, ataumungkin datang dengan tiba-tiba.Anemia aplastik bisa sangat
parah dan berpotensi berakibat fatal.
Penyebab
Anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang mengalami kerusakan sehingga
memperlambat produksi sel darah baru. Sumsum tulang adalah material seperti spons
berwarna merah yang menghasilkan sel induk (stemcell) yang kemudian berubah menjadi
sel-sel lain.Stem cell sumsum juga memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit.Pada anemia aplastik, sumsum tulang mengalami aplastik atau hipoplasia. Hal
ini berarti sumsungtulang kosong (aplastik) atau mengandung amat sedikit sel darah.
Faktor-faktor yang bisa membuat sumsum tulang tidak berfungsi optimal
sehingga mempengaruhiproduksi sel darah termasuk:

a. Radiasi dan kemoterapi


Radiasi dan kemoterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Hanya saja,
prosedur ini juga dapat merusak sel-sel sehat, termasuk sel-sel induk dalam sumsum
tulang.Anemia aplastik bisa terjadi karena efek samping sementara dari perawatan ini.
b. Paparan bahan kimia beracun
Paparan bahan kimia beracun, seperti yang digunakan dalam pestisida dan
insektisida dapatmenyebabkan anemia aplastik. Paparan benzene bahan kimia yang
terdapat dalam bensin juga dikaitkan dengan anemiaaplastik.Jenis anemia ini sering
berangsur hilang seiring berkurangnya paparan pada bahan kimia yangmemicu
penyakit.
c. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis
dan beberapaantibiotik, dapat menyebabkan anemia aplastik.
d. Gangguan autoimun
Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel-sel
sehat,mungkin juga mengganggu sel-sel induk dalam sumsum tulang.
e. Infeksi virus
7

Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang mungkin memainkan peran


dalamperkembangan anemia aplastik. Virus yang dikaitkan dengan perkembangan
anemia aplastiktermasuk hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, Parvovirus B19, dan
HIV.
f. Kehamilan
Anemia aplastik yang terjadi pada kehamilan mungkin terkait dengan masalah
autoimunatau sistem kekebalan tubuh yang menyerang sumsum tulang selama kehamilan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah(Anonim).anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap
laboratorium.Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah
manusia denganmenghitung seluruh komponen pembentuk darah. Banyak cara penangan
yang dilakukan untukmengatasi penyakit ini salah satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain.
B. Saran
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh
Tuhan Yang MahaEsa, maka dari itu kesehatan perlu dipelihara, dan dipertahankan. Sebelum
mengobati lebih baikmencegah.

DAFTAR PUSTAKA

www.internetexplorer..com2.
www.kamusbesarbahasaindonesia.com3.
Arif Mansjoer. dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran , Jakarta: Media Aesculapius FKUI4.
Marlyn E. Doenges, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan , Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai