Anda di halaman 1dari 5

Manjemen Pemeliharaan Distribusi

PENGERTIAN UMUM SCADA

SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang dapat
memonitor dan mengontrol suatu peralatan proses atau sistem dari jarak jauh secara
real time. SCADA berfungsi mulai dari pengambilan data pada Gardu Induk, Gardu
Distribusi dan jaringan listrik tegangan menengah, pengolahan informasi yang diterima
sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan informasi. Secara umum fungsi
dari sistem SCADA adalah:

Penyampaian data

Proses kegiatan dan monitoring

Fungsi kontrol

Perhitungan dan pelaporan.

Tujuan digunakannya sistem SCADA adalah :

Mempercepat proses pemulihan suplai tenaga listrik bagi konsumen yang


mengalami gangguan

Memperkecil kWh padam akibat gangguan atau pemadaman

Memantau performa jaringan untuk menyusun perbaikan atau pengembangan


sistem jaringan 20 kV

Mengusahakan optimasi pembebanan jaringan 20 kV

Seluruh fungsi sistem SCADA dapat dikelompokkan menjadi tiga unsur, antara lain:
A.

Telemetering
Adalah proses pengambilan besaran ukur tenaga listrik yang ada di Gardu Induk,
Gardu Distribusi atau jaringan listrik tegangan menengah yang dapat dimonitor di
Control Center.
Beberapa aplikasi tele metering adalah sebagai berikut :
1. Arus Beban (Ampere)

3 Fasa RST

Arus rata-rata

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Manjemen Pemeliharaan Distribusi

2.

B.

Tegangan (Volt)

3 Fasa RST

Tegangan rata-rata

Tegangan Unbalance

Telesignaling
Status dari peralatan tenaga listrik, sinyal alarm dan sinyal lainnya yang ditampilkan
disebut status indikasi. Status indikasi terhubung ke modul digital input dari RTU.
Status indikasi terdiri dari indikasi tunggal (single) dan indikasi ganda (double).
Indikasi ganda terpasang pada peralatan yang mempunyai dua keadaaan, dimana
satu keadaan menunjukkan kontak terbuka (open) dan keadaan lain menunjukan
kontak tertutup (close), seperti pada PMT (pemutus tenaga). Indikasi tunggal
dipergunakan untuk menyampaikan data alarm dari peralatan tenaga listrik. Status
indikasi dikirim ke pusat pengatur beban atau Control Center bila terjadi perubahan
status dari peralatan.
Beberapa aplikasi tele signal adalah sebagai berikut :
1.

Tele Signal Double (TSD) / Double Status

Open Close Circuit Breaker

Tap Changer Position

Earthing Swicth Open Close

Disconcting switch

2. Tele Signal Single (TSS) / Single Status

Lokal Remote

OC (Over Current) status

EF status

HFD (Homopolar Fault Detector) peralatan ini terpasaag pada Gardu


Hubung, Gardu Distribusi pada system jaringan Spindle.

Fasa Gangguan peralatan ini terpasang pada Gardu Induk

Auto Reclose Of On status

AC Fault

DC Fault

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Manjemen Pemeliharaan Distribusi

RTU Fail/Inacces

Communication link Fail

C. Telecontrol

Fungsi kontrol sistem tenaga listrik terbagi menjadi 4 bagian, yaitu kontrol individu,
kontrol perintah unutk pengaturan peralatan, pola kontrol otomatis dan pola kontrol
berurutan. Kontrol individu merupakan perintah langsung peralatan sistem tenaga
listrik, seperti perintah buka/tutup PMT atau PMS, dan perintah start/stop unit
pembangkit. Sedangkan kontrol perintah untuk pengaturan peralatan merupakan
fungsi kontrol yang berhubungan dengan pusat pembangkit untuk menaikkan atau
menurunkan daya pembangkitan. Kontrol otomatis adalah perintah kontrol dari
substation automation misalnya untuk load shading. Kontrol berurutan adalah
kontrol otomatis dengan menggunakan aplikasi Distribusi Management System
(DMS).
Beberapa aplikasi tele kontrol adalah sebagai berikut :

Membuka dan menutup Circuit Breaker

Reset Rele (Indikasi Rele seperti indikasi Over Current atau Earth Fault) jika
terjadi gangguan.

Kontrol Tap Changer Trafo (Menaikan atau menurunkan)

Kontrol On Off Recloser digunakan pada gardu induk

Peralatan Sistem SCADA terdiri dari perlengkapan perangkat keras (hardware)


dan perangkat lunak (software). Peralatan Hardware SCADA dapat dikategorikan
dalam 4 bagian, yaitu:
1.

Peralatan Control Center (Master Station)


2. Sarana Komunikasi Data

3.

Peralatan Remote Station (Remote Terminal Unit)

4.

Interface ke rangkaian proses (peripheral)


Perangkat Software SCADA sesuai dengan kebutuhan dibagi dalam dua kelompok
yaitu :
1.

Data Base

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Manjemen Pemeliharaan Distribusi

2.

Antarmuka Pemakai Grafik (Graphic User Interface)

Ga
mbar 1 Konfigurasi Sistem SCADA
Dari gambar di atas, terlihat bahwa sistem SCADA terdiri dari Master Station,
Remote Station (remote terminal unit), peripheral (rangkaian proses dan supply) dan
saluran komunikasi data yang menghubungkan sistem secara keseluruhan.
RTU yang berada di lapangan berhubungan dengan komputer server yang berada
di control center melalui jalur telekomunikasi. Komunikasi tersebut dapat melalui kabel
pilot, fiber optic, PLC atau Radio. Selain itu, sistem SCADA juga memiliki berbagai
peralatan pendukung seperti sistem power supply, battery dan UPS (uninteruptable
power suply).
Data yang dikirim ke Control Center melalui media komunikasi diterima melalui
Front End. Dalam hal ini Front End berfungsi untuk melakukan polling terhadap Remote
Terminal Unit (RTU) dan sebagai interface antara komputer subsistem dengan sistem
transmisi data RTU. Disamping itu, Front End juga mengambil alih sebagian tugas
pada Komputer Subsistem terutama dalam hal pengumpulan data-data dari RTU,
mengerjakan fungsi cross reference input data, konversi data pengukuran ke
engineering unit dan lain-lain.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Manjemen Pemeliharaan Distribusi

Front End terhubung dengan GPS (global positioning system) dan LAN (local
area network) di Master Station. Pada sistem ini, GPS digunakan untuk melakukan
sinkronisasi waktu, saat data dari RTU diterima melalui Front End. Data-data dari Front
End kemudian diterima oleh server sehingga data-data tersebut dapat ditampilkan ke
operator dan engineer workstation. Server terdiri dari dua buah komputer yang
fungsinya sebagai master dan back up. Data-data yang ada pada back up computer
akan meng-update secara otomatis data-data yang ada pada primary computer agar
apabila primary computer mengalami gangguan maka back up computer akan segera
dapat mengambil alih fungsi primary computer dengan data-data pada kondisi
akhirnya.
Data-data yang masuk akan disimpan berupa softcopy dalam exsternal storage,
sedangkan dalam bentuk hardcopy, data dicetak melalui logger PC. Data dapat
langsung tercetak apabila ada alarm atau event yang diterima oleh Master Station atau
akan tetapi agar lebih efisien data dicetak jika diperlukan saja. Data ini akan tersimpan
dalam harddisk. Agar harddisk tidak penuh maka secara otomatis data dari harddisk
akan di backup ke network attached storage (NAS). Jika data telah ter-backup di NAS
maka data yang di harddisk akan dihapus secara otomatis sehingga selalu tersedia
kapasitas yang cukup pada harddisk agar server dapat beroperasi dengan baik. Back
up data ini tergantung dari sistem SCADA yang dipakai.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Anda mungkin juga menyukai