Anda di halaman 1dari 23

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI

PATH ANALYSIS DENGAN VARIABEL INTERVENING


Mata Kuliah : Metodelogi Penelitian
Program Studi

: S2, Program Magister Akuntansi

Hari/Tanggal : Selasa, 07 April 2015


Dosen

: Dr. Hj. Dian Agustia, SE.,M.Si.,Ak.

Nama

: Tri Aprilian Jani 041414253001

VARIABEL INTERVENING
Secara teoritis, variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan
yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan
variabel penyela antara variabel independen dengan variabel dependen, variabel
independen tidak langsung mempengaruhi (berubah atau timbul) variabel dependen.
Berbeda dari variabel moderating, dimana X1 dan X2 bersifat interaksi, dalam variabel
intervening X2 ikut menentukan (mempengaruhi) Y.
Contoh variabel intervening 1:
Partisipasi
(Variabel Independen )

Motivasi
(Variabel Intervening)

Kinerja
(Variabel dependen)

Keterangan:
Motivasi (variabel intervening) dipengaruhi partisipasi (variabel independen) dan
mempengaruhi kinerja (variabel dependen).
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (Path
analysis). Langkah analisisnya:
1. Data dari SPSS data editor, pilih menu Analyze, kemudian pilih Regression dan
Linear

Page 1 of 23

2. Pada kotak Dependent isikan variabel SAT dan pada kotak independent isikan
variabel Education
3. Tekan OK
4. Tampilan output SPSS persamaan regresi (1)

Page 2 of 23

5. Lakukan regresi persamaan (2) dengan mengganti pada kotak dependent isikan
variabel SAT dan pada kotak independen isikan variabel Income
6. Tekan OK dan tampilan Outputt SPSS persamaan (2)

7. Lakukan regresi persamaan (3) dengan mengganti pada kotak dependent isikan
variabel SAT dan pada kotak independen isikan variabel Education dan Income
8. Tekan Ok, maka tampilan Output SPSS persamaan (3)

Page 3 of 23

1. Hasil output SPSS memberikan nilai standardized beta Education pada


persamaan (1) sebesar 0,771 dan signifikan pada 0,000 yang berarti bahwa
Education mempengaruhi SAT. Nilai koefisien standardized beta 0,771
merupakan nilai path.
2. Hasil output SPSS memberikan

nilai

standardized

beta

Income

pada

persamaan (2) sebesar 0,459 dan signifikan pada 0,036 yang berarti bahwa
Income tidak mempengaruhi SAT. Nilai koefisien standardized beta 0,0458
merupakan nilai path.
3. Pada Output SPSS persamaan regresi (3) nilai standardized beta untuk
Education 0,777 dan Income 0,111 semuanya signifikan.
PATH ANALYSIS

Page 4 of 23

Path analysis atau analisis jalur dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an
oleh seorang genetika, yaitu Sewall Wright. Path Analysis merupakan perluasan dari
analisis regresi yg digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung
seperangkat variabel, sbg variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lain yg
merupakan variabel akibat. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola
hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel eksogen (bebas) terhadap variabel
endogen (terikat). Model path analysis yang dibahas adalah pola hubungan sebab
akibat. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis
berkisar pada:
1. Apakah variabel eksogen (X1, X2, ...... Xk) berpengaruh terhadap variabel Y?
2. Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total
maupun simultan seperangkat variabel eksogen (X 1, X2, ...... Xk) terhadap variabel
endogen Y?
Manfaat lain dari model path analysis adalah:
1. Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.
2. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), dan prediksi
dengan path analysis ini bersifat kuantitatif.
3. Faktor determinan, yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh
dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk mekanisme
(jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
4. Pengujian model menggunakan theory triming, baik untuk uji reliabilitas konsep
yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
Model Path Analysis
Model digambarkan dalam bentuk lingkaran-dan-panah dimana panah tunggal
menyatakan sesuatu yang menyebabkan, dimana memerlukan asumsi-asumsi spt
pada analisis regresi. Model Path Analysis sangat sensitif pada spesifikasi model
karena kesalahan dalam menentukan variabel akan berpengaruh terhadap koefisien
jalur, yang digunakan untuk menilai pengaruh langsung/tidak langsung suatu variabel
terhadap variabel terikat.

Page 5 of 23

Corelated Path Model

Mediated Path Model

Independent Path Model

Model Jalur (Path Model), mpk diagram yg mengaitkan variabel bebas, variabel
antara, dan variabel terikat. Panah tunggal menunjukkan hubungan antara variabel
bebas (eksogen)/variabel antara dan variabel endogen (terikat). Sedangkan panah
ganda menunjukkan hubungan sepasang variabel eksogen. Terkadang panjang panah
dalam model jalur menunjukkan proporsi besarnya koefisien jalur.
ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS DENGAN AMOS 6.0)
Langkah analisis dengan menggunakan path analysis adalah sebagai berikut:
1. Buka program Amos 6.0, maka akan muncul layar kerja

2. Buka data input yang akan dipergunakan di dalam analisis. Caranya adalah dengan
menggunakan tool Data files pada ToolBox.

Tool Draw Unobserved Variable

Tool Draw Observed


Variable

Select Data File


Tool variabel in Data
Set

Page 6 of 23

Klik disini

3. Pada kotak dialog, klik File Name, tampak kotak dialog berikutnya. Pada kotak
dialog ini, pilih file data yang akan dipergunakan dalam analysis (pada folder
dimana file data disimpan).
Klik disini

4. Setelah memilih file data yang akan dipergunakan dalam analisis (misalnya Data
Path 1.xls), klik Open. Berikutnya akan muncul kotak dialog select a data table
pilih sheet 1 lalu Ok.

Pilih Sheet 1

Klik disini

5. Selanjutnya kembali ke kotak dialog sebelumnya. Perhatikan nama file Sheet 1


(XLS) telah masuk daftar dalam kotak dialog tersebut.

Page 7 of 23

6. Langkah

selanjutnya

adalah

membuat

diagram

(model

input).

Untuk

menggambarkan variabel oberseved dapat digunakan Tool Draw Observed.

List variable
in Data set

7. Dengan menggunakan tool tersebut dapat digambarkan variabel observed secara


Klik and Drag.
Untuk menggambarkan variabel jenis yang sama (duplicaed) dapat menggunakan
Tool Duplicated Objects.
Untuk mengatur posisi objek dapat digunakan Tool Move Object
8. Selanjutnya masukan nama-nama variabel yang akan dianalisis ke dalam kotak
variabel. langkah-langkahnya, meliputi:
a. Klik List Variabel in Data Set, maka akan muncul

b. Pilih Variabel lalu Klik and Drag nama variabel ke dalam Kotak Variabel,
misalnya Education, Income, dan SAT. Maka hasil yang akan muncul seperti di
bawah ini:

Page 8 of 23

9. Jika ingin menghapus salah satu variabel, yang kiranya salah atau tidak sesuai
maka dapat menggunakan simbol
pada Tool Draw Observed.
10.Setelah semua variabel selesai dibuat, selanjutnya adalah memberikan jalur (tanda
panah yang menhubungkan faktor dengan tiap variabel. Untuk memberikan tanda
panah dapat dilakukan dengan menggunakan Tool Draw Paths dan Tool Draw
Covariances. Cara membuat jalur adalah dengan Klik and Drag dari variabel satu
ke variabel yang lain.

Tool Draw
Path

Tool Draw
Covarianc
es

11.Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

12.Setelah selesai, selanjutnya adalah menggambarkan error atau residu (unique


variable) dengan menggunakan Tool Add a Unique Variable to an Existing

Variable

. Arahkan tepat Tool Add a Unique Variable pada kotak variabel,

maka akan muncul gambar seperti ini

13.Berilah nama pada Error atau residu, dengan cara Double Klik pada Error atau
residu, pilih Text, pada Variable Name isikan nama e1 maka gambar yang akan
keluar adalah

Page 9 of 23

14.Diagram yang dibuat sudah komplit . Langkah selanjutnya adalah memberikan


Judul dan Output yang ingin ditampilkan pada diagram dengan menggunakan
Figure Caption
a. Klik

. Langkah-langkahnya, meliputi:

letakkan pada layar kerja, maka akan muncul kotak Figure Caption

seperti di bawah ini.

b. Ukuran tulisan serta letak dapat diatur sesuai dengan keinginan, dan setelah
selesai diakhiri dengan klik OK. Hasilnya sebagai berikut:

15.Setelah diagram siap, perlu ditentukan jenis output yang akan dihasilkan oleh
analisis, maka untuk menentukkan jenis output yang diinginkan gunakkan Tool
Analysis Properties .

Tool Analysis
Properties

Page 10 of 23

16.Pada lembar Analysis Properties, pilih Output, tandai semua output yang
diinginkan oleh analisis dan akhiri dengan mengklik tanda X, seperti di bawah ini:

Setelah
selesai
mencentang
semua
Output, akhiri dengan
cara klik tanda X

17.Setelah perintah perhitungan diberikan, sebelumnya AMOS menanyakan nama file


diagram penyimpanan. Pemberian nama tersebut dapat dilakukan setelah diagram
lengkap atau sesudah perintah analisis diberikan.
Misalnya file tersebut diberi nama Latihan Path Analysis (AMOS memberi
ekstensi. amw). Akhiri dengan SAVE.

18.Tahap akhir dari analisis adalah memberikan perintah perhitungan dengan


menggunakan tool Calculate Estimate

Calculate
Estimate

Page 11 of 23

19.Hasil analisis yang telah keluar dapat kita lihat dengan menekan Tool di bawah ini

Klik Disini

20.Hasilnya dapat ditampilkan dalam bentuk:


a. Bentuk Diagram

b. Dalam bentuk teks Output, dengan memilih submenu Text Output pada menu
View/Set. Setelah AMOS Output keluar, pilih Estimate. Contoh sebagian
output dalam bentuk teks:

Page 12 of 23

c. Dalam bentuk table, pada AMOS Output, pilih Estimate, submenu Scalars, pilih
Regression Weight. Hasilnya akan tampak di bawah ini.

Page 13 of 23

KUALITAS LABA : STUDI PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE


DAN DAMPAK MANAJEMEN LABA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, dan komposisi dewan komisaris berpengaruh baik secara
bersama-sama maupun individual terhadap manajemen laba?.
2. Apakah mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial, dan komposisi dewan komisaris serta manajemen laba
berpengaruh baik secara bersama-sama maupun individual terhadap kualitas
laba?.
HIPOTESIS
H1: Mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris berpengaruh baik secara
bersama-sama maupun individual terhadap manajemen laba.
H2: Mekanisme corporate governance, dalam hal ini kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris serta manajemen laba
berpengaruh baik secara bersama-sama maupun individual terhadap kualitas laba.
METODELOGI PENELITIAN
Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory, untuk memperoleh kejelasan
fenomena yang terjadi di dunia empiris (real world) dan berusaha untuk mendapatkan
jawaban (verificative), yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas antara
variabel-variabel melalui analisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Data yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data tersebut diperoleh
peneliti secara langsung melalui metode survai dengan menggunakan teknik sensus.
Populasi dan Sampling
Populasi penelitian ini adalah emiten di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang memenuhi
kelengkapan data berdasarkan kriteria:
a. Emiten kelompok industri manufaktur di BEJ yang tercatat dari tahun 1996 sampai
dengan 2002.
b. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31
Desember tahun 19962002.
c. Perusahaan memiliki data kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
komposisi dewan komisaris dan return saham.

Page 14 of 23

Sementara sampling penelitian terdiri dari 96 emiten di tahun 2002, yang meliputi:
Tabel 1. Daftar Emiten Pada Tahun 2002 di Bursa Efek Jakarta

Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel intervening, yang
digambarkan dalam kerangka konseptual hubungan antar variabel pada gambar di
bawah ini.

Page 15 of 23

Keterangan:
Variabel Eksogen (X): Mekanisme Corporate Governance
X1: Kepemilikan Institusional
X2:Kepemilikan Manajerial
X3:Komposisi Dewan Komisaris
Variabel Intervening (Y): Manajemen Laba
Variabel Endogen (Z): Kualitas Laba
Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis) untuk
mengetahui pengaruh antara variabel eksogen dan variabel endogen berdasarkan
struktur model.
Skala Pengukuran
Peneliti menggunakan skala ratio di dalam penelitiannya. Skala ratio merupakan skala
pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak dan memiliki jarak yang sama.
Alat yang Digunakan
Penelitian atas Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan
Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur, menggunakan AMOS
sebagai alat pengolahan data penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data penelitian berdasarkan sub struktur pertama dan sub struktur
kedua dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Page 16 of 23

1. Hasil Analisis Pengujian Hipotesis Pertama


Tabel 2. Operasionalisasi Variabel Penelitian

a. Pengaruh Kepemilikan Institusional (X1), Kepemilikan Manajerial (X2),


dan Komposisi Dewan Komisaris (X3) Terhadap Manajemen Laba (Y)
Hasil analisis menunjukkan pengaruh langsung variabel kepemilikan
institusional (X1), kepemilikan manajerial (X2) dan komposisi dewan komisaris
(X3) terhadap manajemen laba (Y) adalah 23,62% + 13,32% + 1,46% = 38,41%.
Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel kepemilikan institusional (X 1),
kepemilikan manajerial (X2) dan komposisi dewan komisaris (X3) terhadap
manajemen laba (Y) adalah -0,0822. Sehingga besarnya pengaruh secara
keseluruhan X1, X2, X3 terhadap Y adalah 0,3841 + (-0,0822) = 0,3018 atau
30,18%.

Page 17 of 23

Diagram 1. Struktur Model Analisis Jalur

Tabel 3. Koefisien Jalur Model Struktural

Data di atas menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance


(kepemilikan

institusional,

kepemilikan

manajerial

dan

komposisi

dewan

komisaris) berpengaruh secara bersama-sama terhadap manajemen laba.


Adapun faktor-faktor selain kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial
dan komposisi dewan komisaris yang tidak diteliti yang disimbolkan dengan
notasi e1 adalah sebesar 0,6982 atau 69,82%.
b. Pengaruh Variabel Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen
Laba
Hasil analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 3 menunjukkan pengaruh
variabel kepemilikan institusional (X1) terhadap manajemen laba (Y) dengan
nilai koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,49. Secara statistik dapat
dinyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen
laba. Adapun besarnya pengaruh langsung variabel kepemilikan institusional
(X1) terhadap manajemen laba (Y) adalah (0,49 x 0,49 x 100%) = 23,62%.

Page 18 of 23

c. Pengaruh Variabel Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba


Hasil analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 3, menunjukkan
pengaruh variabel kepemilikan manajerial (X 2) terhadap manajemen laba (Y)
dengan nilai koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,37. Secara statistik dapat
dinyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen
laba. Besarnya pengaruh langsung variabel kepemilikan institusional (X 1)
terhadap manajemen laba (Y) adalah (0,37 x 0,37 x 100%) = 13,32%.
d. Pengaruh Variabel Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba
Hasil analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 3 menunjukkan pengaruh
variabel komposisi dewan komisaris (X3) terhadap manajemen laba (Y) dengan
nilai koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,12. Secara statistik dapat
dinyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen
laba. Besarnya pengaruh langsung variabel komposisi dewan komisaris (X 3)
terhadap manajemen laba (Y) adalah (0,12 X 0,12 x100%) = 1,46%.
2. Hasil Analisis Pengujian Hipotesis Kedua
a. Pengaruh variabel kepemilikan institusional

(X 1),

kepemilikan

manajerial (X2), komposisi dewan komisaris (X 3) dan manajemen laba


(Y) terhadap kualitas laba (Z)
Hasil analisis menunjukkan pengaruh langsung variabel kepemilikan
institusional (X1), kepemilikan manajerial (X2) dan komposisi dewan komisaris
(X3) dan manajemen laba (Y) terhadap kualitas laba (Z) adalah 7,84% + 20,25%
+ 5,29% + 2,56% = 35,94%. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel
kepemilikan institusional (X1), kepemilikan manajerial (X2), komposisi dewan
komisaris (X3) dan manajemen laba (Y) terhadap kualitas laba (Z) adalah 8,86%.
Besarnya pengaruh bersama-sama X1, X2, X3, Y terhadap Z adalah 35,94% +
8,86% = 44,80%.
Dengan demikian

mekanisme

corporate

governance

(kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris) serta


manajemen laba berpengaruh terhadap kualitas laba pada emiten Bursa Efek
Jakarta

sektor

manufaktur

yang

dianalisis.

Adapun

faktor-faktor

selain

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris


dan manajemen laba yang tidak diteliti yang disimbolkan dengan notasi e1
adalah sebesar 0,552 atau 55,20%
b. Pengaruh variabel kepemilikan institusional (X1) terhadap kualitas laba
(Z)
Hasil analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1, menunjukkan
pengaruh variabel kepemilikan institusional (X 1) terhadap kualitas laba (Z)

Page 19 of 23

dengan nilai koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,28. Secara statistik dapat
dinyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas laba.
Besarnya pengaruh langsung variabel kepemilikan institusional (X 1) terhadap
kualitas laba (Z) adalah (0,28 x 0,28 x 100%) = 7,84%.
c. Pengaruh variabel kepemilikan manajerial (X 2) terhadap kualitas laba
(Z)
Hasil

analisis

sebagaimana

disajikan

pada

Tabel

3,

menunjukkan

pengaruh variabel kepemilikan manajerial (X 2) terhadap kualitas laba (Z)


dengan nilai koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,45. Secara statistik dapat
dinyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kualitas laba.
Besarnya pengaruh langsung variabel kepemilikan institusional (X 1) terhadap
kualitas laba (Z) adalah (0,45 x 0,45 x 100%) = 20,28%.
d. Pengaruh variabel komposisi dewan komisaris (X3) terhadap kualitas
laba (Z)
Hasil

analisis

sebagaimana

disajikan

pada

Tabel

3,

menunjukkan

pengaruh variabel komposisi dewan komisaris (X 3) terhadap kualitas laba (Z)


dengan nilai koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,23 dan signifikan pada
tingkat 0,01. Secara statistik dapat dinyatakan bahwa komposisi dewan
komisaris berpengaruh terhadap kualitas laba di emiten Bursa Efek Jakarta
sektor manufaktur. Besarnya pengaruh langsung variabel komposisi dewan
komisaris (X3) terhadap kualitas laba (Z) adalah (0,23 x 0,23 x 100%) = 5,29%.
e. Pengaruh variabel manajemen laba (Y) terhadap kualitas laba (Z)
Hasil

analisis

sebagaimana

disajikan

pada

Tabel

3,

menunjukkan

pengaruh variabel manajemen laba (Y) terhadap kualitas laba (Z) dengan nilai
koefisien jalur yang diperoleh sebesar 0,16. Secara statistik dapat dinyatakan
bahwa

manajemen

laba

berpengaruh

terhadap

kualitas

laba.

Besarnya

pengaruh langsung variabel manajemen laba (Y) terhadap kualitas laba (Z)
adalah (0,16 x 0,16 x 100%) = 2,56%.

LAMPIRAN
Perhitungan Analisis Jalur

Page 20 of 23

Page 21 of 23

Hasil Diagram Jalur

DAFTAR PUSTAKA
Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan
Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII: Solo.
Fanani, Zaenal. 2012. Structure Equation Model: Training Of Basic Statistic.
Universitas 17 Agustus 1945. Surabaya
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro
Muhammad. 2008. Metode Penelitian Ekonomi Kuantitatif. Rajawali Pres : Jakarta.
Prasetyo, Bambang, Jannah. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan
Aplikasi. PT. RajaGrafindo : Jakarta.

Page 22 of 23

Sudarsono, Rachmat. 2009. Pengukuran: Validitas dan Reliabilitas. FE-UNPAD.


Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R&D.
ALFABETA : Bandung.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta: Jakarta.

Page 23 of 23

Anda mungkin juga menyukai