Anda di halaman 1dari 83

GANGGUAN YANG BIASA

MULAI TIMBUL PADA MASA


KANAK & REMAJA
RETARDASI MENTAL
II. G.PERKEMB. PSIKOLOGIS
III. G. PERILAKU & EMOSIONAL
DG. ONSET BIASANYA PD
MASA KANAK & REMAJA
I.

ew - psikiatri fk unair

RETARDASI MENTAL
ADALAH KEADAAN DI MANA
A.FUNGSI INTELEKTUAL UMUM DI
BAWAH NORMAL (< 70 = IQ)
B.KEMAMPUAN KOGNITIF, BAHASA,
MOTORIK DAN SOSIAL
TERBATASNYA KEMAMPUAN
PENYESUAIAN DIRI
C.ONSET, MASA PERKEMBANGAN ( < 18
TAHUN)
ew - psikiatri fk unair

MACAM-2 TINGKAT R.M MENURUT PPDGJ III


TINGKAT R.M
I.Q
ISTILAH DULU
RINGAN
50-70
DEBIL
SEDANG
35-49
IMBESIL RINGAN
BERAT
20-34
IMBESIL BERAT
SANGAT BERAT
< 20
IDIOT
FUNGSI INTELEKTUAL AMBANG (BORDERLINE)
IQ 71-84
INSIDENS R.M: 1-3%
RM RINGAN 75%
RM SEDANG 25%
BERAT
SANGAT BERAT

ew - psikiatri fk unair

ETIOLOGI

F.BIOLOGIK: KEL.KROMOSOM, KEL.


METABOLIK, GG.PRENATAL, GG.
POSTNATAL/GG. PERINATAL
F.PSIKOSOSIAL: DEPRIVASI PSIKOSOSIAL, MIS:
KURANGNYA STIMULASI SOSIAL, BAHASA, DAN
INTELEKTUAL
- KEHIDUPAN KELUARGA YG TAK HARMONIS
- SERING BERPINDAH RUMAH
- SERING BERGANTI PENGASUH DAN TIDAK
ADEKUAT
- PENDIDIKAN ORANGTUA RENDAH

ew - psikiatri fk unair

25%

KASUS, FAKTOR PENYEBABNYA


F. BIOLOGIK
TINGKAT R.M. YG DITIMBULKANNYA
ADALAH:
SEDANG BERAT IQ < 50

75%

KASUS, PENYEBABNYA TIDAK DITEMUKAN


F. BIOLOGIKNYA, TAPI F. PSIKOSOSIAL
TINGKAT R.M NYA:
RINGAN IQ 50-70
Dx DITEGAKKAN SETELAH MASUK SEKOLAH

ew - psikiatri fk unair

DISTRIBUSI : ANAK R.M, ANAK NORMAL/SUPERIOR/


GENIUS DALAM POPULASI
Frekuensi

Superior

68%

13%

N
13%

Genius

16%

3%

> 3%
50
25%

70

85
75%

110

130

IQ

ew - psikiatri fk unair

GEJALA KLINIK
TERGANTUNG TINGKAT R.M.

GEJALA UMUM:

IQ < 70
ADANYA HENDAYA PERILAKU ADAPTIVE
TIMBUL SEBELUM USIA 18 THN
GEJALA-GEJALA PENYERTA: IRITABILITAS,
AGRESIVITAS, GERAKAN2 STEREOTIPIK, GG.
NEUROLOGIK TERUTAMA PD R.M. BERAT

ew - psikiatri fk unair

PEMERIKSAAN:
ANAMNESE: RIWAYAT KEHAMILAN,

KELAHIRAN, PERKEMBANGAN,
KETURUNAN, LATAR BELAKANG
SOS.KULTURAL
PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN NEUROLOGIK & LAB,
PSIKOLOGIS
ew - psikiatri fk unair

RM Berat

RM Sangat Berat

Taraf IQ

20 - 34

< 20

Usia mental yg dapat


dicapai

Maksimal usia 3-4


thn

Maksimal usia 2
tahun

Etiologi

Abnormalitas
biologik

Abnormalitas
biologik

Ciri-2 usia pra


sekolah (0-5th)

Perkemb.motorik
kurang
Bicara minimal
Dapat dilatih
mengurus diri sendiri

Fungsi sensomotorik
minimal
Selalu membutuhkan
perawatan dan
pengawasan

ew - psikiatri fk unair

RM Berat

RM Sangat Berat

Usia sekolah dasar Dapat berbicara atau


(6-20th)
belajar berkomunikasi
Dapat dilatih kebiasaan
kesehatan
dasar/kebiasaan seharihari

Perkembangan
motorik sedikit
Mengurus diri sendiri
minimal
Membutuhkan
perawatan

Masa dewasa
(21 tahun)

Dapat mengurus diri


sendiri (sebagian)
Pengawasan penuh

Perkemb.motorik dan
bicara sedikit
Mengurus diri sendiri
sangat terbatas
Butuh perawatan

Patokan
pendidikan

Tdk dpt dididik tapi dpt Tdk dpt dididik


dilatih mengenal bahaya maupun dilatih
Tdk dapat mencari nafah Tdk mengenal bahaya
Tdk dpt mengurus
diri sendiri
ew - psikiatri fk unair

RM Ringan

RM Sedang

Taraf IQ

50 - 70

35 - 49

Usia mental yg dapat


dicapai

Maksimal usia 11-12


tahun

Maksimal usia 7-8


tahun

Etiologi

Sering karena
deprivasi psikososial

Deprivasi psikososial,
abnormal biologik

Ciri-ciri:
Pada usia prasekolah
(0-5 thn)

Sering tdk bisa


dibedakan dg anak
normal

Dapat bicara/berkomunikasi
Kesadaran sosial
kurang
Perkembangan
motorik cukup

ew - psikiatri fk unair

RM Ringan

RM Sedang

Usia sekolah
(6-20 thn)

Dapat mencapai
ketrampilan akademik
+ ~ kelas 6 SD (dekat
umur 20 th)
Dapat dibimbing ke
arah konfirmitas sosial

Akademik sulit maju


lewat kelas 2 SD
Dapat dilatih
ketrampilan sosial
dan pekerjaan

Masa dewasa
(> 21 tahun)

Ketrampilan sosial dan


pekerjaan cukup untuk
mencari nafkah (tapi
perlu bimbingan dan
bantuan bila mengalami stres sosial atau
ekonomi yang luas
biasa)

Dapat mencari nafkah


dengan pekerjaan
kasar (unskill) dlm
keadaan terlindung
Perlu pengawasan,
bimbingan, bantuan
bila stres sosial dan
ekonomi yg ringan)

ew - psikiatri fk unair

Patokan pendidikan

RM Ringan

RM Sedang

Dapat dididik &


dilatih (di SLB/C)
~ kelas 6 SD
Dapat mencari nafkah
sederhana dengan
baik

Dapat dididik (di


SLB/C)
~ kelas 3 SD
Dapat mencari nafkah
dg pekerjaan kasar

ew - psikiatri fk unair

RM RINGAN (DEBIL)
IQ 50 70
TRAINABLE
EDUCABLE KL IV-VI SD
RM SEDANG (IMBECIL RINGAN)
IQ 35 49
TRAINABLE
EDUCABLE KL II III SD

ew - psikiatri fk unair

RM BERAT (IMBECIL BERAT)


IQ 20 34, MA 3 4 TAHUN
TRAINABLE
NON EDUCABLE
RM SANGAT BERAT (IDIOT)
IQ < 20 MA 2 TAHUN
NON TRAINABLE
NON EDUCABLE

ew - psikiatri fk unair

D.D:
KELAINAN SENSORIS TERUAMA BUTA,

TULIS
CEREBRAL PALSY
G. PERKEMB. SPESIFIK/KHAS
G. PERKEMB. PERVASIF G.AUTISME
PENYAKIT-PENYAKIT KRONIS
KESULITAN BELAJAR

ew - psikiatri fk unair

PENYULIT
ADANYA KETIDAKMAMPUAN
BERFUNGSI SECARA MANDIRI
MEMBUTUHKAN PENGAWASAN &
BANTUAN KEUANGAN TERUS

ew - psikiatri fk unair

PERSOALAN KEJIWAAN ANAK RM


KURANGNYA KEMAMPUAN INTELIGENSI DAN PENYESUAIAN
DIRI
KURANG MAMPU BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA
BANYAK BERGAUL/BERMAIN DENGAN ANAK > MUDA
MENGURANGI KEGIATAN SOSIAL MENARIK DIRI
ORANGTUA KECEWA TERHADAP KEMAMPUAN ANAK
BERSIKAP MENOLAK ANAK
* KURANG KASIH SAYANG & PERHATIAN
* PADAHAL ANAK RM LEBIH BUTUH PENGERTIAN,
PERHATIAN & BIMBINGAN DARIPADA ANAK NORMAL
TEGANG/SEDIH
ANAK RM
BINGUNG/MARAH
TINDAKAN KRIMINAL
ew - psikiatri fk unair

PENGOBATAN
OBAT-OBATAN
KEMAMPUAN ANAK BELAJAR :
GLUTAMIC ACID
PYRITHIOXINE
KONVULSI : LUMINAL, DILANTIN
HIPERKINETIK : TRANQUILIZER,
NEUROLEPTIK HALDOL
ANTIDEPRESSANT : IMIPRAMIN
2. PSIKOTERAPI
A. TERAPI KELUARGA
B. PSIKOTERAPI INDIVIDUAL
3. GROUP TERAPI
UNTUK IBU-IBU PASIEN R.M
1.

ew - psikiatri fk unair

PENCEGAHAN:
PRIMER,SEKUNDER,TERSIER
Pencegahan primer
Usaha untuk menghilangkan atau mengurangi
kondisi yg dapat menimbulkan retardasi mental
(misalnya:pendidikan kesehatan
masyarakat,konseling genetik,meningkatkan sosial
ekonomi )
Pencegahan sekunder
Mengatasi sedini mungkin dan memperpendek
perjalanan penyakit yg berhubungan dg retardasi
mental
ew - psikiatri fk unair

Pencegahan tersier:
Usaha untuk memperkecil sekuele atau
cacat lebih lanjut
misalnya :Pendidikan pasien
Latihan khusus SLB,
Obat obatan: untuk yang hiperaktif,gelisah ,destruktif,kejang
Konseling untuk orang tua

ew - psikiatri fk unair

GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS

ew - psikiatri fk unair

Gg PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
.Gg.Perkemb. khas berbicara & membaca
Gg Perkemb.belajar khas
Gg.Perkemb.motorik khas
Gg. Perkemb.khas berhitung
Gg.Perkembangan khas campuran
Gg. Perkembangan pervasif

Gejala umum Gg.


PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
Onset: masa bayi atau kanak-kanak
Kelambatan fungsi fungsi yg berhub.erat dg

kematangan biologis susunan saraf pusat


Fungsi yg dipengaruhi termasuk:
bahasa,visuo spatial,koordinasi motorik
Hendaya berkurang(kondisi membaik)
dengan bertambahnya usia

Macam macam gg. Perkemb.


Psikologis
Gg. Perkemb.khas bericara & berbahasa
Gg. Belajar khas
Gg. Motorik khas
Gg Perkemb.khas berhitung
Gg. Perkemb.khas campuran
Gg. Perkemb.Pervasif

Gg. Perkembangan Pervasif


Gejala utama:
Gg.dlm berinteraksi dg orang /benda/situasi

lingkungan
Gg. Kemampuan berkomunikasi
(verbal/non verbal)
Gg.dlm perilaku(gerakan diulang tanpa
tujuan,minat terbatas,gg.sensoris )

Termasuk gg perkemb.PERVASIF
a.l:
Autisme masa kanak
Sindroma Rett
Sindroma Asperger
Gg disintegratif masa kanak
Gg .perkembangan pervasif lainnya

Gg .AUTISME MASA
KANAK(AUTISME)
Adalah suatu gg.perkembangan neurobiologis yg

kompleks
Nampak sebelum usia 3 tahun
Dapat berlangsung sp usia dewasa (bila tidak ditangani
dengan baik)
Ditandai dg 3 gejala utama: (TRIAS AUTISME)
yaitu terganggunya:
1.Kemamp.komunikasi & berbahasa
2.Kemamp. Interaksi sosial
3. Perilaku aneh,terbatasnya minat,aktivitas
dan adanya disintegrasi sensorik

Ad.1 .Gg.Kemampuan
berkomunikasi
Kemampuan berbicara & berbahasa terlambat
Bahasa verbal maupun nonverbal tidak

berkembang
Sering berceloceh atau berbahasa planit
Tidak mengerti kata yang diucapkannya
Seringkali membeo
Tata bahasanya kacau (pemakaian kata ganti
orang)

Ad.2.Gg. Interaksi sosial


Cuwk/tak acuh
Kontak mata tidak ada/minimal sekali
Lebih senang menyendiri
Tidak tertarik pd teman sebaya
Tidak tertarik pd mainan dan kurang bisa

menggunakannya sesuai fungsinya


Tidak bisa bermain pura pura(simulasi)
Tertawa sendiri ,menangis tanpa sebab

Ad.3. Gg Perilaku & integrasi


sensorik
Sering takut pd suasana atau suara tertentu (sering menutup

telinga)
Berperilaku tidak wajar,monoton(menyenangi sameness )
Senang pada benda benda tertentu
Senang benda berputar (kipas angin,roda)
Sering berjalan berjinjit ,memiringkan kepala,loncat loncat dg
mengepak ngepakkan tangan,mengamati atau memperhatikan
jari jarinya
Hyperaktif atau sangat pasif
Terkadang mempunyai kemampuan sangat
istimewa:menulis,membaca,menggambar dsb.tanpa diajar

Gg.ASPERGER(Sindroma
Asperger)

Gejalanya sama dengan autisme (dalam hal


kurangnya interaksi sosial,perilaku tak
wajar serta minat yg terbatas)

Bedanya dengan autisme:


Tidak ada keterlambatan dalam berbahasa
Tingkat kecerdasannya rata-rata atau diatas

rata-rata----(pada autisme IQ nya> rendah)

Gg.RETT (syndroma RETT)


GEJALANYA:
- Mirip autime
- Perkembangan natal dan perinatal nampak normal
- Sampai usia 5 bln perkembangan motorik normal
- Lingkaran kepala waktu lahir normal setelah usia
antara 5-48 bln terjadilah penurunan pertumbuhan
kepala,ketrampilan tangan ,koordinasi langkah dan
gerak tubuh
- Terganggunya kemamp.berbahasa & retardasi
psikomotor yg berat,hilangnya ikatan sosial
- Banyak didapati pada wanita

Gg.Disintegrasi masa kanak


GEJALANYA:
Terjadi regresi berat menyangkut beberapa

fungsi setelah sampai usia 2 tahun sempat


berkembang normal

Regresi menjadi sangat nyata sebelum usia 10

tahun minimal mengenai 2 dari yg berikut ini:


kemampuan berbahasa,ketrampilan sosial &
dan adaptasi,kontrol bab dan bak,ketrampilan
motorik,kemampuan bermain

Lanjutan
Setelah terjadi regresi gambarannya mirip
AUTISME
Dinamakan juga HELERs syndrome

Gg.Perkembangan Pervasif TAK


KHAS
GEJALANYA:
- Mirip AUTISME
- Tapi tidak memenuhi kriteria lengkap
untuk diagnosa AUTISME , gg
ASPERGER , gg.RETT maupun gg
DISINTEGRASI MASA KANAK

GANGGUAN PERILAKU & EMOSI


MASA KANAK & REMAJA
Gg. Aktivitas dan Perhatian (Attention Deficit

Hyperactivity Disorder/ADHD)
Gg. Tingkah laku ( Conduct disorder )
Gg. Makan : Anorexia nervosa
Bulimia
Pica
Gg. Ekskresi : Enuresis nonorganik
Enkopresis nonorganik
Psikogenik megakolon
Gg. Cara Bicara : Gagap (Stuttering)
Gg. Tic : Gilles dela Tourette syndrom

GANGGUAN AKTIVITAS DAN


PERHATIAN (ADHD)
Batasan
Gangguan aktivitas dan perhatian
merupakan gangguan perilaku dengan
gejala utama berkurangnya perhatian
dengan aktivitas berlebihan yang tidak
sesuai dengan taraf perkembangannya,
timbul sebelum usia 7 tahun

ETIOLOGI/PATOFISIOLOGI
Penyebab ADHD belum diketahui, diperkirakan
terdapat beberapa faktor penyebab yakni:
1. Genetik (kelambatan kematangan otak)
2. Kerusakan otak minimal (minimal brain
damage)
1. Neuroanatomi
Didapatkan perkembangan otak yang abnormal
pada daerah globus pallidus, nukleus kaudatus
(basal ganglia) dan korteks prefrontal, yakni
berkembang lebih kecil dan aktivitas metabolik
pada area-area di atas menurun

4. Neurokimiawi
Didapatkan penurunan kadar dopamin dan
noradrenalin di daerah nukleus kaudatus dan
korteks prefrontal sehingga fungsi pengaturan
diri dan penyelesaian tugas terganggu
5. Psikososial
Adanya depresi emosional pada anak ADHD
yang berlangsung lama (misalnya anak di
yayasan sosial)

Gejala Klinis
1. Tidak dapat memusatkan perhatian
2. Hiperaktivitas
3. Impulsivitas (sebagai gejala penyerta)

Gejala semua ini nampak pada lebih


dari satu situasi (misalnya di rumah, di kelas
dan di klinik)

Kriteria Gangguan Hiperkinetik menurut


PPDGJ III dengan beberapa contoh
gejala diambil dari PPDGJ II adalah
sebagai berikut:
Ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan
aktivitas berlebihan.
Kedua ciri ini menjadi syarat mutlak untuk
diagnosis dan ahruslah nyata ada pada lebih dari
satu situasi (di rumah, di kelas, di klinik)

Berkurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu


dini dihentikannya tugas dan ditinggalkannya
suatu kegiatan sebelum tuntas selesai (tidak
berhasil menyelesaikan pekerjaannya). Seringkali
beralih dari satu kegiatan ke giatan lain,
kehilangan minat terhadap tugas yang sedang
dikerjakan, sukar mengatur tugas dan
aktivitasnya, sering tampak seperti tidak
mendengarkan atau sering kehilangan
perlengkapan sekolahnya.
Berkurangnya ketekunan dan perhatian
seharusnya hanya didiagnosis bila sifatnya
berlebihan untuk anak dengan usia atau IQ yang

Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang

berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut


keadaan relatif tenang, mencakup:
- berlari-lari atau melompat-lompat
sekeliling ruangan
- memanjat secara berlebihan
- bangun dari tempat duduk dalam situasi
yang menghendaki anak tetap duduk
- sulit disuruh diam atau tidak dapat tenang

Gambaran penyerta, seperti:

- kecerobohan dalam hubungan sosial


- kesembronoan dalam situasi yang
berbahaya
- sikap yang secara impulsif melanggar tata tertib
sosial (mencampuri urusan atau mengganggu
kegiatan orang lain, terlampau cepat menjawab
pertanyaan yang belum lengkap diucapkan
orang atau tidak sabar menunggu gilirannya)
Gangguan belajar serta kelakuan motorik sangat sering terjadi

DIAGNOSIS BANDING
1. Gangguan tingkah laku hiperkinetik

(gg.aktivitas dan perhatian disertai


gg.tingkah laku)
2. Gangguan tingkah laku agresif tak
berkelompok
3. Gangguan bipolar I (dengan mania)
4. Gangguan belajar (gangguan membaca,
matematika, menulis)

PENYULIT
1. Kegagalan sekolah
2. Gangguan Tingkah Laku
3. Gangguan Kepribadian Antisosial

PENATALAKSANAAN
Pengobatan disesuaikan dengan etiologi, keadaan dan usia
anak.
1.
Terapi obat-obat dengan salah satu obat di bawah ini:
a. Stimulansia
- Methylphenidate dengan dosis 0,3 mg/kg
BB/hari
Diberikan
- pagi dan siang hari, peroral
- sesudah makan
- lama : * minimal 3 bulan
* paling lama 6 bulan
- Sebaiknya diberikan pada anak usia > 6 tahun,
karena dapat menghambat pertumbuhan

b. Antidepresan trisiklik
- Imipramine: dosis 1,5 mg/kg.
BB/hari
Diberikan : - pagi dan siang hari,
peroral
- sesudah makan
- lama : * minimal 3
bulan
* paling lama
6 bulan
- Jangan diberikan pada anak dengan
kelainan jantung atau epilepsi.

c. Antihistamin
- Diphenhydramine, dosis 4-6
mg/kg.BB/hari
- Sebaiknya diberikan peroral,
malam hari karena berakibat
mengantuk
- Dapat dipakai untuk anak usia di
bawah 6 tahun, karena hampir tak
ada efek samping

d. Benzodiazepine
Diberikan pada anak dengan kejang epilepsi
Diazepan 0,2 0,5 mg/kg.BB/hari
Diberikan : - siang dan malam hari
- peroral
- minimal 3 bulan
- paling lama: 6 bulan
(tergantung kondisi
pasien)

e. Neuroleptika
- Haloperidol 0,025-0,075 mg/kg.BB/hari (dibagi
padi dan malam)
- Diberikan terutama pada anak gangguan
aktivitas dan perhatian yang disertai
gejala agresivitas
- peroral, pagi dan malam hari
- sebelum atau sesudah makan
- minimal 3 bulan
- paling lama 6 bulan
- jangan diberikan pada anak usia < 6
tahun, karena efek samping gejala
ekstrapiramidal

2. Psikoterapi suportif
- Memebrikan pengertian pada anak
akan kekurangannya
- Memberikan harapan atau
keinginan anak sewajarnya
- Membantu menyelesaikan
persoalan emosi anak yang timbul
akibat gangguannya (rasa putus
asa, depresi, rasa rendah diri, rasa
marah atau permusuhan)

3. Modifikasi Tingkah Laku


- Untuk anak > 6 tahun (reward and
punishment)
4. Bimbingan untuk orangtua
- Memberikan pengertian bahwa ada
gangguan pada anaknya dan bahwa
gejala hiperaktif kemungkinan akan
berkurang sesudah pubertas
- Dapat membantu mengarahkan aktivitas
anak ke hal yang bersifat produktif

5. Bimbingan untuk Guru


- Memberikan pengertian kepada
guru akan gangguan pada anak dan
bahwa diperlukan kesabaran dari
guru dalam mengajar anak di
sekolah
- Diperlukan sistem mengajar yang
disesuaikan dengan kekurangannya
(remedial teaching)

Gg.Tingkah laku (Conduct disorder)


Adalah perilaku yg tidak dapat diterima

secara sosial
Bersifat menetap
Menyebabkan kerusakan terhadap milik
orang lain ataupn agresivitas terhadap
orang lain.
Tidak responsif terhadap kontrol atau
otoritas umumnya

PSIKOPATOLOGI
Tidak ada penyebab tunggal yg menjadi penyebab terjadinya gangguan ini
Beberapa faktor memberi kontribusi terjadinya gangguan ini Secara garis

besar ada 3 faktor :

1.Faktor keluarga: a.Orang tua sering bertengkar b.Respon


emosi orang tua terhadap anak c.Pengaruh
lingkungan

2. Karakteristik individu : a.Faktor genetik b.Faktor temperamen


c.Faktor inteligensi d.Faktor penyakit fisik dan disabilitas

3. Pengaruh lingkungan

Diagnosis:
Ciri khas Gg Tingkah laku (GTL) adalah adanya pola

tingkah laku dissosial,agresif atau menentang yang


berulang dan menetap (paling sedikit selama 6 bulan)

Contoh perilaku tersebut adalah :perkelahian,kejam

terhadap hewan/manusia,perusakan hebat barang milik


orang lain,membolos sekolah,lari dari rumah,sering
meluapkan temper tantrum yg hebat dan tak
biasa,perilaku provokatif yang menyimpang,sikap
menentang yang berat dan menetap

Diagnosa banding :
Gg Aktivitas dan perhatian (ADHD)
Kesulitan membaca dan belajar

Penyulitnya:
ADHD, Kesulitan membaca dan belajar, R.M

Penatalaksanaan :
Konseling orang tua dan famili terapi
Modifikasi perilaku
Edukasi remidial
Terapi fisik sesui kebutuhan dg merujuk ke

Rehab.medik
Bantuan ekonomi/sosial (bila mungkin)
Terapi residential (untuk kasus kasus yg berat dan
sulit ditangani di rumah)

GANGGUAN MAKAN:
ANOREXIA NERVOSA
Suatu Syndroma yang ditandai dengan:
1. Penolakan makan utk pertahankan berat badan
normal minimalnya
2. Ketakutan yang amat sangat berat badannya
bertambah.
3. Secara signifikan salah menilai badannya dan
bentuknya.

EPIDEMIOLOGI
Banyak didapati pada masa remaja dan dewasa
Pre-pubertal wanita >>> pria
Paling banyak pada usia antara 14 18 tahun
Pada wanita (10-20) kali lebih banyak dari pria

KOMORBID
Depresi 65%
Fobia Social 34%
Obsesif Kompulsif 26%

ETIOLOGI

DIAGNOSIS
1. Secara sengaja mengurangi dan mempertahankan

penurunan berat badan dalam derajat yg tidak sehat


atau kegagalan untuk mengalami kenaikan berat
badan yang proporsional untuk tumbuh
2. Ketakutan yang amat sangat untuk bertambahnya
gemuk
3. Mengalami gejala / keluhan medik terkait kelaparan
4. Perilaku dan psikopatologi yang timbul sudah
berlangsung minimal 3 bulan

Dif. Diagnosis:
Depresi ( Susah tidur, pikiran bunuh diri)
Somatisasi ( weight loss, ketakutan gemuk (-),

amenorhae 3 bulan (-) )


Skizofrenia (takut gemuk (-), hyperaktivitas (-),
kebiasaan makan yang aneh (karena waham-
makanan dianggap beracun)
Bulimia (mempertahankan berat badannya (+))

TERAPI
Hospitalisasi
Psychoterapi :
CBT
Dynamic - Expressive Supportive Psychoterapy
Family terapi
Farmakoterapi
Cyproheptadine
Fluoxetine

BULIMIA
Preokupasi (pikiran menetap) untuk makan
Berusaha melawan efek kegemukan dg cara a.l :
merangsang muntah

puasa berkala

mengkonsumsi obat obatan penekan nafsu

makandyn
Kadang kadang didapati adanya riwayat anorexia
sebelumnya
TERAPI :
Psiko terapi
Farmako terapi dg anti depresan SSRI (Fluoxetine)

PICA
PICA
Gejala: terus menerus makan zat yang tidak

bergizi (tanah,kapur,batu bata,serpihan cat


dsb.)
Pica dapat merupakan bagian dari gejala
gangguan psikiatrik yg lebih luas misalnya
AUTISME

Gg Cara Bicara :
STUTTERING
Keadaan dimana arus bicara terganggu oleh
karena motorik bicara secara involunter

EPIDEMIOLOGI
Sekitar 1% dari populasi umum (USA)
Banyak terjadi pada anak dan biasanya sembuh

secara spontan
Banyak terjadi pada usia 2-7 tahun dari puncaknya pada
usia 5 tahun
Pria : wanita = 4:1
Gangguan ini banyak terjadi pada anggota keluarga dari
anak yang menderita Stuttering

KOMORBIDITAS
Gangguan perkembangan berbahasa dan artikulasi
Anak TK dengan stuttering sering mengalami:

school refussal, gejala kecemasan


Gerakan motorik yang abnormal
TIC
Facial grimaas
ADHD

PENYEBAB
Multifaktor: Genetik, Neurophysiological, Psikologis
Stuttering bisa kambuh karena suatu pengalaman yg

stressfull.
Bentuknya bisa bicara secara nonfluence, part word
repitition, sound prolongation, gangguan pengeluaran
udara.
Anak yang menderita stuttering tampak tegang dan
merasa tidak nyaman dengan stuttering nya.

Dif. Diagnosa
Cluttering (pola bicaranya tidak teratur dan tidak

berirama.
Cepat dan terhenti-henti dengan segala dayaupaya

PROGNOSA
Memerlukan waktu yg panjang dengan beberapakali
menghilang kemudian kambuh lagi, terutama bila dalam
kondisi stress

TERAPI

Terapi wicara
Kurangi ketegangan dan kecemasan saat bicara
Latihan pernafasan & relaksasi
Self terapi ( perilaku dapat dirubah)
Latihan ( restructering Fluency)
Farmakoterapi: Benzodiazepin (relaxation)

Catatan:

gangguan perkembangan berbahasa:


RESEPTIF
EKSPRESIF

Gg Ekskresi :
ENKOPRESIS Non organik
Pengeluaran tinja secara tak layak
Anak dengan Enkopresis non organik sering:

Kronik konstipasi
Jarang Defekasi
Menahan/ menolak Defekasi
Sering didapati life-long insuficient dan inefective
sphincter control
Beberapa anakmungkin defekasi tak terkontrol ( karen
sphincter tdk mampu mengontrol atau karena banyak
cairan akibat lama ditahan)

Enkopresis banyak ditemui pada:

Anak yang mengalami sexual abuse


Anak dgn berbagai ggn. Psikiatrik
Orang tua yg keras, sering menghukum pd wkt
toilet training
Sering bersamaan dengan Enuresis

PSIKOGENIK MEGAKOLON
Sub-clinical Anorectal Dysfunction sering ditemui

sebelumnya menyebabkan konstipasi Distensi


rektal yang kronis ( karena faeses yg besar dan keras)
tonus rectal menghilang terjadi desensitasi
terhadap tekanan
DIAGNOSA
Diagnosa Enkopresis ditegakkan bila anak
usia 4 thn
Bila ada masalah medik yang langsung terkait, tidak
didiagnosa sebagai enkopresis

TERAPI
Penanganan medis untuk konstipasinya ( laxative)
Intervensi perilaku (kebiasaan berak dan kecemasan
untuk berak)
Terapi terhadap kecemasan keluarga
Kurangi rasa malu penderita
Supportive Psychoterapy

ENURESIS NON ORGANIK


Gangguan yang ditandai dengan buang air seni tanpa

kehendak pada siang dan malam hari yang tidak


sesuai usia mental anak ( 5 tahun )
Enuresis tidak lazim didiagnosa pada anak usia < 5
tahun atau usia mental < 4 tahun
Perilaku enuretik terjadi pada:
82%
anak usia 2 tahun
49%
anak usia 3 tahun
26%
anak usia 4 tahun
7%
anak usia 7 tahun
1%
Dewasa
Nocturnal Enuresis lbh sering pada anak laki-laki

Pengontrolan kandung seni terjadi secara berangsur-

angsur dipengaruhi:
Neuromuscular
Perkembangan Kognitif
Faktor sosio-emotional
Toilet Training
Faktor Genetik
Diagnosis baru ditegakkan bila mengenai:
Anak usia 5 tahun
Terjadi 2x seminggu dalam jangka waktu 3 bulan
atau menyebabkan distress dan mengganggu
fungsi
Tidak disebabkan medical condition

TERAPI
Toilet training yang sesuai
Kurangi minum pada waktu akan tidur
Terapi prilaku
Farmakoterapi : imipramin (tofranil)
Psikoterapi (masalah-masalah psikiatrik, emosi

maupun kesulitan dalam fungsi keluarga yang timbul


akibat enuresis)

Pemeriksaan dan Diagnosis


Secara umum pemeriksaan untuk Gangguan
Aktivitas dan Perhatian adalah sebagai berikut:
1. Heteroanamnesis orangtua yang teliti mengenai riwayat
psikososial dan tingkah laku anak
2. Laporan guru saat anak di dalam kelas waktu
menyelesaikan tugasnya
3. Tes Bender Gestalt atau Tes Frostig untuk mengetahui
gangguan persepsi visual motor
4. Pemeriksaan neurologi untuk mengetahui adanya
gangguan koordinasi motorik kasar dan halus (soft
neurological sign)
5. Pemeriksaan EEG, terutama diperlukan bila ada
anamnesis gejala kejang (epilepsi)

-menggerakkan tangan atau kakinya saat duduk


- terlalu banyak bicara/bicara berlebihan dan ribut
- kegugupan/kegelisahan dan berputar
putar/berbelit-belit (selalu bergerak terus atau
bertingkah laku bagaikan didorong mesin).
- berlebihan disini adalah dalam konteks apa
yang diharapkan
pada suatu situasi dan dibandingkan dengan

TIC
Adalah suatu gerakan motorik(lazimnya mencakup suatu

kelompok otot khas tertentu)


Tidak dibawah pengendalian
Berlangsung cepat,berulang-ulang ,tidak berirama
atau
Suatu hasil vokal yg timbul mendadak dan tidak ada tujuannya
yg nyata

JENISNYA:

Tic Motorik

Tic Vokal
GILLES de la TOURETTE syndrome : adalah campuran tic

motorik dan tic vokal

Anda mungkin juga menyukai