Ada tiga penggolongan media tumbuh: media padat ,media cair, dan
media semi padat
Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media padat dilakukan dengan tujuan mendapatkan kalus dengan medium diferensiasi yang berguna untuk menumbuhkan akar dan tunas sehingga kalus dapat membentuk planlet. Selain itu, media padat juga memiliki fungsi : Kloning, menumbuhkan protoplas setelah diisolasi, menumbuhkan plantet dari protoklamus stelah dilakukan isolasi sel, menumbuhkan selhewan yang sudah didifusikan. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan. Penggunaan media cair lebih ditekankan untuk suspensi sel yaitu menumbuhkan PLB (protocorm like bodies). PLB dapat tumbuh menjadi planlet jika dipindahkan ke dalam media padat yang sesuai. Pembuatan media cair lebih cepat dan tidak memerlukan zat pemadat sehingga keadaannya tetap berupa larutan nutrient Media semi padat memiliki sifat intermediet (di antara) media padat dan media cair. Media semi padat biasanya digunakan untuk : Propagasi sel dan menumbuhkan bagian tanaman/jaringan hewan dalam media aseptis dan kemudian bagian tanaman/jaringan hewan tersebut diperbanyak sehingga dihasilkan tanaman sempurna/sediaan jaringan hewan dalam jumlah banyak. Media semi padat memiliki beberapa keunggulan seperti : Eksplan yang kecil mudah terlihat dalam media semi padat, eksplan berada di permukaan media sehingga tidak memerlukan teknik aerasi tambahan pada kultur, Harga lebih murah, dan orientasi pertumbuhan sel yang tetap. Komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. Perbedaan komposisi media dapat mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan eksplan dan sel hewan yang ditumbuhkan secara in vitro. References :
Evert RF, K.Esau, SE Eichhorn. 2006. Esau's Plant anatomy:
meristems, cells, and tissues of the plant body: their structure, function, and development. 3rd edition. New Jersey: John Willey & Sons. Hal. 67-79. Gunawan LW. 1987. Teknik Kultur Jaringan. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Hal. 252.