Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH PENEMUAN VIRUS

|Istilah virus berasal dari bahasa lain yang berartiracun. Adolf Mayer adalah ilmuwan
jerman penemu pertama kali virus di tahun 1883 ketika menyelidiki penyebab penyakit
mosaik di tanaman tembakau. Penyakit mosaik menyebabkan bercak-bercak pada daun
teembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, itulah mengapa dikatakan mosaik.
Adolf Mayer berhasil memindahkan penyakit tersebut dari tanaman yang sakit ke tanaman
yang masih sehat dengan menyemprotkan getah yang diekstrasi dari daun tanaman sakit ke
tanaman yang sehat. Tanaman sehat tersebut menjadi sakit. Dalam pengamatan dengan
mikroskop, Mayer tidak melihat bentuk bakteri penyebab penyakit tersebut. Mayer kemudian
menduga bahwa penyakit mosaik disebabkan oleh bakteri kecil dari biasanya, yang tidak
dapat diamati dari mikroskop biasa.
Tahun 1892, tepat satu dasarwarsa, Ilmuan dari rusia bernama Dimitri
Ivanowsky. melakukan percobaan dengan menyaring getah tanaman tembakau berpenyakit
dengan saringan berdesain khusus untuk menyaring bakteri. Selanjutnya dari hasil saringan
ditularkan ke tanaman sehat. Ternyata, filtrat menimbulkan penyakit mosaik tembakau sehat,
seperti halnya yang dilakukan mayer. Kemudian ivanowsky menarik kesimpulan bahwa
penyakit itu disebabkan dari bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri penghasil toksin
yang melewati saringan.
Tahun 1897, seorang ahli botani belanda bernama Martinus Beijerinckyang bereksperimen
dengan membuktikan bahwa agen penginfeksi terdapat dalam getah tembakau yang disaring
ke tanaman yang lain, Setelah tanaman tersebut sakit, maka getahnya digunakan untuk
menginfeksi tanaman berikutnya dan seterusnya dalam beberapa kali pemindahan. Ternyata,
kemampuan patogen tersebut tidak berkurang setelah beberap kali pemindahan. Berbeda
dengan bakteri, agen penginfeksi tidakdapat dikembangbiakkan dalam medium nutrisi yang
dalam cawan petri dan tidak dapat dinonaktifkan dengan alkohol. Bijerinck kemudian
mengambil kesimpulan bahwa agen penginfeksi adlaah partikel yang jauh lebih kecil dan
lebih sederhana daripada bakteri yang menyebutnya sebagai virus lolos saring (filterable
virus).
Tahun 1935, Ilmuwan Amerika, bernama Wendell Stanley, yang berhasil mengkristalkan
partikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut, kemudian dikenal dengan nama tobacco
mosaic virus (TMV). Penemuan Wendell Stanley, virus dapat dikritalkan menjadi berita yang
menarik, tetapi membingungkan. Sel makhluk hidup paling sederhana pun tidak dapat
dikristalkan.

STRUKTUR TUBUH VIRUS

CARA REFLIKASI ( MENGEMBANGBIAKAN VIRUS)


Perkembangbiakan virus terdiri dari dua siklus atau daur yaitu :
Siklus litik
Siklus ini disebut litik karena pada siklus inilah terjadi penghancuran sel bakteri oleh
bakteriofag. Siklus litik diawali dengan menempelnya virus pada bakteri hingga hancurnya
DNA bakteri dan terbentuknya virus baru. Berikut tahapan dalam siklus litik :
Virus menempel pada bakteri
Virus melakukan penetrasi
Setelah menempel, virus mencoba untuk membentuk lubang pada dinding sel bakteri
menggunakan enzim. Enzim tersebut melarutkan dinding sel bakteri sehingga terbentuk
lubang. Melalui lubang itulah virus memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri.
Pembentukan komponen virus
DNA yang masuk ke dalam bakteri mengambil alih tugas DNA bakteri dan menggunakan
metabolik bakteri untuk menghasilkan komponen-komponen virus, seperti kapsid, ekor,
serabut ekor, dan kepala. Pada tahap mulai terbentuk virus baru.
Penghancuran dinding sel bakteri
Virus yang baru terbentuk kemudian mengeluarkan enzim lisozimnya untuk menghancurkan
dinding sel bakteri. Setelah dinding bakteri hancur, virus-virus baru dapat keluar dan
menyerang sel-sel bakteri lainnya sehingga bakteri mengalami kematian. Virus yang telah
menginfeksi sel lain pun mengulangi siklus litiknya kembali.
Siklus litik yang menghasilkan virus-virus baru ini hanya membutuhkan waktu lebih kurang
20 menit untuk setiap siklusnya.
Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus perkembangbiakan virus apabila bakteri yang menjadi
inangnya memiliki daya tahan yang kuat sehingga virus menjadi tidak virulen. Pada siklus
ini, virus hanya menempelkan DNA-nya pada DNA bakteri dan tidak langsung mengambil

alih metabolisme sel inang. DNA yang menempel disebut profage. Berikut tahapan siklus
lisogenik :
Penetrasi
Virus yang menempel pada bakteri berusaha memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri. Tahap
ini tidak jauh berbeda dengan siklus lisis. Virus melakukan penetrasi materi genetik DNA ke
dalam tubuh bakteri.
Pembentukan Profage
DNA yang berhasil masuk ke dalam tubuh bakteri kemudian menempel pada DNA bakteri
dan membentuk profage yang merupakan cikal bakal terbentuknya virus baru.
Pembelahan Profage
Ketika bakteri membelah diri, profage ikut membelah sehingga anakan sel bakteri pun
mengandung profage. Hal ini berlangsung terus-menerus sehingga jumlah bakteri yang
mengandung profage menjadi sangat banyak.
Pembentukan virus baru
Jika keadaan lingkungan mendukung dan sistem imunitas bakteri menurun, profage akan
menjadi virulen (mampu menyebabkan penyakit dan merusak jaringan tubuh) dan
menghancurkan bakteri. Virus-virus baru yang terbentuk siap menyerang sel-sel lainnya dan
terus berkembang biak.
VIRUS YANG MENGUNTUNGKAN DAN MERUGIKAN MANUSIA
Virus yang menguntungkan
Ada beberapa virus yang menguntungkan dan berperan pada bidang rekayasa genetika. Virus
dapat manfaatkan dalam kloning gen, yaitu dengan produksi ADN yang identik secara
genetis, hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Contoh jenis virus yang
menguntungkan adalah:
Virus yang dapat digunakan untuk membuat hormon insulin, untuk menyembuhkan diabetes
melitus. Hal ini merupakan keuntungan virus berguna dalam bidang kedokteran.
Virus yang bermanfaat agar mengendalikan serangga yang dapat merusak tubuh tanaman.
Virus ini dapat membasmi hama dan bermanfaat dalam bidang pertanian.
Virus untuk terapi gen. Terapi gen merupakan upaya penyembuhan penyakit keturunan yang
disebabkan karena pewarisan gen.
Virus yang merugikan
HIV (Human Immunodeciency Virus)

Virus ini dapat menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deciency Syndrome).
HIV/AIDS menyerang sel-sel darah putih limfosit T. Gejalanya adalah seperti gabungan dari
gejala beberapa jenis penyakit, hal ini dikarenakan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Virus Ebola (Ebola Virus)
Virus ini dapat menyebabkan penyakit ebola yang sangat mematikan. Virus ebola menyerang
sel-sel pertahanan tubuh. Gejalanya dapat berupa demam yang disertai dengan pendarahan.
Virus Hepatitis (Hepatitis Virus)
Virus ini dapat menyebabkan penyakit hepatisis B. Virus hepatitis menyerang sel-sel hati, hal
ini dapat mengakibatkan perut penderita membesar dan tubuhnya menjadi berwarna kuning.
Measles Virus
Measles virus dapat menyebabkan penyakit cacar. Measles virus menyerang sel kulit yang
dapat menimbulkan gejala awal seperti demam, pilek, dan kemudian muncul luka cacar.
Herpes Simplex Virus
Herpes simplex virus menyebabkan penyakit herpes. Virus tersebut menyerang membran
mukus (lendir) pada mulut, kulit, dan alat kelamin. Gejala dimulai dengan kulit menjadi
merah dan muncul bintil-bintil seperti luka melepuh.
Human Papilomavirus
Human papilomavirus menyebabkan penyakit kutil. Human papilomavirus menyerang sel-sel
kulit yang dapat menyebabkan kanker. Gejalanya dengan munculnya benjolan pada kulit.
Adeno Virus
Adeno virus dapat menyebabkan gangguan pada sistem respirasi dan tumor rahim pada
wanita. Gejalanya adalah perut sakit seperti menstruasi dan timbul benjolan pada rahim.
Mumps Virus
Mumps virus menyebabkan penyakit gondong. Mumps virus menyerang kelenjar parotis,
yang dapat menimbulkan bengkak atau radang pada rahang.
Orthomycovirus
Orthomycovirus menyebabkan penyakit inuenza. Gejalanya adalah panas tinggi, sesak
nafas, keluar lendir yang terjadi pada rongga hidung, nafsu makan menjadi berkurang,
pusing, batuk, dan demam.
Polio Virus
Polio virus merupakan penyebab penyakit polio. Virus tersebut menyerang sel-sel pada
sistem saraf pusat yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kelumpuhan.

Anda mungkin juga menyukai