Cilamaya , 08 November
2015
Penyusun,
Mahesa Sulaeman
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................
B. Tujuan ...................................................................................
C. Rumusan Masalah .................................................................
D. Manfaat Pembahasan ...........................................................
1
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum ................................................................
B. Penggolongan Hukum ...........................................................
C. Unsur Hukum ........................................................................
D. Tata Hukum Indonesia ..........................................................
E. Pengertian Sistem Hukum ....................................................
F. Pengertian Peradilan Nasional ..............................................
G. Lembaga-lembaga Peradilan ................................................
H. Peranan Lembaga Peradilan .................................................
I. Perbuatan yang sesuai dengan Ketentuan Hukum ...............
2
2
3
3
3
4
4
4
5
6
6
6
DAFTAR PUSTAKA
..........................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum Eropa,
hukum Agama
dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata
maupun pidana,
berbasis pada hukum Eropa kontinental. Hukum Agama, karena sebagian
besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau
Syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan
dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat,
yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat
dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.
Pengertian sistem hukum sendiri yaitu Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur
saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan
peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap
warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan
aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya
tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan
kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang Sistem hukum dan
Peradilan Nasional.
Menjelaskan pengertian Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
C. Rumusan Masalah
Apakah pengertian Hukum ?
Bagaimanakah Penggolongan Hukum ?
Apakah pengertian Sistem Hukum ?
Apakah pengertian Peradilan Nasional ?
Apa saja Lembaga lembaga Peradilan ?
Bagaimana peran Lembaga-lembaga Peradilan ?
Apa saja perbuatan yang sesuai dengan ketentuan Hukum ?
D. Manfaat Pembahasan
Memahami pengertian Hukum
Memahami Sistem Hukum
Memahami tentang Peradilan Nasional
1
Memahami
Memahami
Memahami
Memahami
A. Pengertian Hukum
a) Menurut Achmad Ali, Hukum adalah seperangkat norma tentang
apa yang benar dan apa yang salah yang dibuat atau diakui
eksistensinya oleh pemerintah, yang dituangkan baik dalam aturan
tertulis ( peraturan) maupun yang tidak tertulis, yang mengikat dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya secara keseluruhan, dan
dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan itu.
b) Menurut Immanuel Kant, Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat
yang dengan ini kehendak menuruti peraturan hukum tentang
kemerdekaan.
c) Menurut Leon Duguit, Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota
masyarakat yang harus ditaati oleh masyarakat sebagai jaminan
kepentingan bersama dan jika dilanggar akan menimbulkan reaksi
bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.
B. Penggolongan Hukum
Penggolongan Hukum Menurut Prof. Dr. C.S.T. Kansil, SH
C.S.T. Kansil menggolongkan hukum menurut asas pembagian, yaitu
sebagai
berikut.
a. Menurut sumbernya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Hukum Undang-Undang
2) Hukum kebiasaan (adat)
3) Hukum traktat
4) Hukum jurisprudensi
b. Menurut bentuknya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Hukum tertuis, hukum ini dapat pula merupakan:
a) Hukum tertulis yang dikodifikasikan
b) Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan
2) Hukum tak tertulis (hukum kebiasaan)
c.
1)
2)
3)
4) Hukum gereja
d. Menurut waktu berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Ius Constitutum (hukum positif)
2) Ius Constituendum
3) Hukum asasi (hukum alam)
e. Menurut cara mempertahankannya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Hukum material
2) Hukum formal
f. Menurut sifatnya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Hukum yang memaksa
2) Hukum yang mengatur (hukum pelengkap)
g. Menurut wujudnya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Hukum obyektif
2) Hukum subyektif
h. Menurut isinya, hukum dapat dibagi dalam:
1) Hukum privat (hukum sipil)
2) Hukum publik (hukum negara)
C. Unsur Hukum
Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
Peraturan diadakan oleh badan badan resmi yang berwajib.
Peraturan bersifat memaksa.
Sanksi pelanggar peraturan tersebut adalah tegas.
D. Tata Hukum Indonesia
Tata Hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum yang
diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat indonesia
berpedoman pada undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, dan pelaksanaan tata hukum tersebut dapat dipaksakan oleh
alat-alat negara yang diberi kekuasaan.
E. Pengertian Sistem Hukum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat
unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas. Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat
mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi,
sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya
3
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang
mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk
mencapai tujuan hukum di Indonesia.
Pasal 1 Ayat (3) menjelaskan Negara Indonesia adalah negara
hukum. Karena itu untuk mewujudkan sebagai negara hukum maka
segala penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara didasarkan
pada hukum. Sayangnya Indonesia belum secara keseluruhan memiliki
hukum nasional yang dibuat oleh bangsa sendiri. Untuk menjaga agar
tidak terjadi kekosongan hukum, maka hukum di Indonesia masih
menggunakan hukum-hukum warisan kolonial yang disesuaikan dengan
keadaan hukum di Indonesia atau sesuai dengan UUD 1945.
F. Pengertian Peradilan Nasional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradilan adalah segala sesuatu
mengenai perkara pengadilan. Nasional adalah bersifat kebangsaan,
berkenaan atas berasal dari bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa.
Jadi, peradilan nasional adalah segala sesuatu mengenai perkara
pengadilan yang bersifat kebangsaan atau segala sesuatu mengenai
perkara pengailan yang meliputi suatu bangsa,
dalam hal ini adalah bangsa Indonesia.
Dengan demikian, yang dimaksud disini adalah sistem hukum Indonesia
dan peradilan negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945, yaitu sistem hukum dan peradilan nasional yang berdasar
nilai-nilai
dari
sila-sila
Pancasila.
Peradilan nasional berdasarkan pada Pasal 24 dan Pasal 25 UUD 1945.
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan dibentuk kekuasaan kehakiman yang merdeka. Dalam hal ini
dipegang oleh Mahkamah Agung dan peradilan lain.
G. Lembaga-Lembaga Peradilan
1. Peradilan Umum Badan peradilan yang mengadili rakyat Indonesia
pada umumnya atau rakyat sipil. Peradilan umum sering disebut juga
peradilan sipil.
2. Peradilan Agama Merupakan peradilan agama islam, yang memeriksa
dan memutuskan sengketa antara orang orang yang beragama islam.
3. Peradilan Militer Peradilan yang mengadili anggota TNI baik angkatan
darat, angkatan laut maupun angkatan udara.
4. Peradilan Tata Usaha Negara Badan peradilan yang mengadili perkaraperkara yang berhubungan dengan administrasi pemeintah.
H. Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum merupakan peraturan didalam negara yang bersifat mengikat dan
memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya. Jadi, sistem hukum
adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan
apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan
terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan.
B. Saran
Agar sistem hukum nasional benar-benar terarah untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan
maka perlu adanya kesatuan sistem hukum yang memadai dalam masingmasing sistem dan adanya pengawasan independen yang berkualitas dan
berintegritas dalam rangka menciptakan kekuasaan kehakiman yang
bebas dan mandiri Demi Keadilan Sosial berdasarkan Ketuhanan yang
Maha Esa.
C. Penutup
Dengan demikian , mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan , saya
mohon maaf kepada para pembaca terutama kepada guru Pembimbing
dan teman teman semua, apabila ada kesalahan penulisan kata dan
ketidaksesuaian materi pada makalah yang telah saya susun. Saya juga
berharap kepada guru Pembimbing dan teman teman semua akan
kritik dan saran agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dan
menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Indonesia
http://www.pn-yogyakota.go.id/pnyk/pengertian-peradilan.html
http://just-alfin.blogspot.com/2012/03/peranan-lembaga-lembagaperadilan.html
http://mshackingnet.blogspot.co.id/2015_08_01_archive.html