pukul
Asisten
Fatma Widiyaningsih
21100113120007
DAFTAR ISI
i
1
Cover
Lembar Pengesahan..........
Daftar Isi...
ii
BAB I. Pendahuluan
1. 1 Maksud .
1.2 Tujuan.
12
BAB V. Penutup.
20
BAB I
ii
PENDAHULUAN
2
1.1 Maksud
1.2 Tujuan
topografi.
Dapat membuat sayatan geomorfologi yang melewati semua satuan
yang ada.
1.3
BAB II
METODOLOGI
Pensil Warna
Penggaris
Penghapus
Pensil
2.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
Peta topografi
Kertas kalkir
Kertas millimeter blok
Selotip
BAB III
PERHITUNGAN MORFOMETRI
% Lereng = h x 100 %
d
h = n kontur x Indeks Kontur
n = Banyaknya
IK =
1 x Skala Peta
2000
1
x 25000
2000
= 12,5
h = 5 x 12,5
= 62,5 meter
= 5 x 12,5
= 62,5 meter
% Lereng = h x 100 %
d
1. d = 0,3 cm x 25000
1
= 7500 cm = 75 m
% = 62,5 x 100 %
75
= 83,3 %
2. d = 0,4 cm x 25000
2
= 10000 cm = 100 m
% = 62,5 x 100 %
100
= 62,5 %
3. d = 0,4 cm x 25000
3
= 10000 cm = 100 m
% = 62,5 x 100 %
100
= 62,5 %
4. d = 0,3 cm x 25000
4
= 7500 cm = 75 m
% = 62,5 x 100 %
75
= 83,3 %
5. d = 0,3 cm x 25000
5
= 7500 cm = 75 m
% = 62,5 x 100 %
75
= 83,3 %
Ratarata kelerengan=
lereng total
jumlah sayatan
374,9
=74,98
5
Klasifikasi Relief
02
<50
Bergelombang landau
37
550
Bergelombang miring
813
2575
1420
50200
2155
200500
56140
5001000
> 140
>1000
Berbukit
bergelombang
Berbukit terjal
Pegunungan sangat
terjal
Pegunungan sangat
curam
= 1 x 25000
2000
= 12,5
h = 5 x 12,5
= 62,5 meter
% Lereng = h x 100 %
d
1. d = 0,8 cm x 25000
1
= 20000 cm = 200 m
% = 62,5 x 100 %
200
= 31,25 %
2. d = 1 cm x 25000
2
= 25000 cm = 250 m
% = 62,5 x 100 %
250
= 25 %
3. d = 1 cm x 25000
3
= 25000 cm = 250 m
% = 62,5 x 100 %
250
= 25 %
4. d = 1 cm x 25000
4
10
= 25000 cm = 250 m
% = 62,5 x 100 %
250
= 25 %
5. d = 1cm x 25000
2
= 25000 cm = 250 m
% = 62,5 x 100 %
250
= 25 %
Ratarata kelerengan=
lereng total
jumlah sayatan
131,25
=26,25
5
11
Klasifikasi Relief
02
<50
Bergelombang landau
37
550
Bergelombang miring
813
2575
Berbukit bergelombang
1420
50200
Berbukit terjal
2155
200500
56140
5001000
> 140
>1000
% lereng
Beda tinggi
Rata-rata
(m)
74,98 %
876 m
26,25 %
428 m
Klasifikasi relief
Pegunungan terjal
Berbukit terjal
12
BAB IV
PEMBAHASAN
13
14
tinggi 876 m kemudian dapat disimpulan bahwasanya Satuan A (kotur rapat) ini
termasuk ke dalam Pegununga Terjal (Van Zuidam, 1983).
Pada klasifikasi pegunungan terjal ini dapat diidentifikasi bahwasanya
dapat digolongkan pada fasies central
Satuan berkontur rapat menunjukkan daerah lereng yang meghubungkan
daerah puncak (berkontur sangat rapat) dengan daerah kaki gunung (berkontur
renggang) dengan litologi yang masih didominasi oleh batuan beku sebgai hasil
pembekuan magma, meskipun begitu batuan sedimen sebagai hasil dari proses
erosi dan transportasi material batuan dari kawasan puncak yang ada diatasnya,
serta batuan metamorf sudah mulai terliat.Hasil profil sayatan eksagrasi
menunjukkan bahwa di daerah lereng reliefnya terlhat dinamis dan terjal,
walaupun tidak se-intens di kawasan puncak.Hal ini turut dipengaruhi oleh adanya
puncak Gunung Botak (2050 Mdpl), keberadaan gunung ini turut mempengaruhi
relief karena gunung ini selain sebagai puncak di bentang alam vulkanik juga
sekaligus sebagai pintu aktivitas vulkanisme yang senantiasa membangun.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perbedaan
kelerengan
yang
dibahas
dalam
pratikum
ini
diteliti
berdasarkan pola kontur pada bentang alam vulkanik yang terbagi atas
satuan yaitu satuan A yang berkontur rapat, satuan B yang berkontur
renggang.
Satuan A berdasarkan klasifikasi Van Zuidam, 1983 berupa
terjal, dengan ke lerengan rata- rata 74,98 % dan beda tinggi 876 m.
Satuan B berdasarkan klasifikasi Van Zuidam, 1983 berupa bukit terjal ,
pegunungan
5.1.3
2.
3.
5.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
http://csmres.jmu.edu/geollab/vageol/vahist/mtnmodel.html
(diakses pada tanggal 23 April 2012 pukul 23.46 WIB)
http://ervinabento.blogspot.com/
(diakses pada tanggal 23 April 2012 pukul 00.57 WIB)
http://fandyadam.blogspot.com/2011/12/proses-terjadinya-letusangunungberapi.html
(diakses pada tanggal 23 April 2012 pukul 23.58 WIB)
http://fatihnurudin.wordpress.com/2010/01/23/7/
(diakses pada tanggal 24 April 2012 pukul 00.35 WIB)
17