Karakter adalah adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara, Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan
Nasional). Sedangkan pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan
nilai-nilai etika yang inti (Thomas Lickona). Nilai-nilai pendidikan karakter pada
intinya adalah mengajarkan bagaimana hubungan yang baik dengan Tuhan Yang
Maha Esa, hubungan yang baik dengan lingkungan, yang dimaksud disini adalah
masyarakat atau orang-orang disekitar, dan hubungan yang baik dengan diri sendiri.
Pendidikan karakter harus dibangun sejak dini, hal ini dikaranekan :
Goleman)
Hasil penelitian 13 faktor penunjang keberhasilan di dunia kerja (80%)
tergantung dari karakter seseorang
Metode yang tepat untuk pendidikan karakter anak sejak dini yaitu :
Metode Bermain Peran dalam Peningkatkan Karakter Anak Usia Dini di Dusun
Telogosari Wetan
Tujuan :
Peningkatan Karakter Anak Usia Dini yang dilakukan dengan cara bermain, hal ini
bertujuan untuk,
1. Anak dapat mengetahui hakikat dari karakter/ kepribadian.
2. Anak dapat bermain sambil belajar, yaitu bermain peran berdasarkan
skenario yang telat dibuat dan belajar bermain peran dengan baik sekaligus
belajar membaca naskah skenario dengan baik.
Langkah kongkrit yang diterapkan :
1. Menyiapkan skenario pembelajaran
Membuat skenario cerita yang menarik bagi anak usia dini yang
memuat tentang Beberapa hal pokok yang harus diterapkan sejak dini
guna membangun karakter kepribadian anak yang baik, yaitu Cinta
Tuhan dan segenap ciptaannya, Kemandirian dan Tanggung jawab,
Kejujuran/Amanah, Bijaksana, Hormat dan santun, Dermawan, Suka
Menolong, dan GotongRoyong, Percaya diri, Kreatif, dan Pekerja
Keras, Kepemimpinan dan Keadilan, Baik dan Rendah hati,
Toleransi, Kedamaian, dan Kesatuan.
Menuliskan naskah skenario yang menarik, yaitu memuat tulisan agar
anak belajar membaca dan memuat ilustrasi gambar agar anak usia
dini lebih tertarik dan mempermudah pemahaman.
2. Menunjuk beberapa murid untuk mempelajari skenario tersebut
Dengan dibantu oleh guru yang mengajar anak, guru tersebut diharapkan
sedikit banyak mengetahui karakter masing-masing anak. Untuk itu dengan
bantuan guru tersebut, kita menentukan anak si A bermain peran untuk tokoh
A, anak si B bermain peran untuk tokoh B dan begitu seterusnya.