Wahyu hardilla
Program Ilmu Kimia, Fakultas Matemetika dan Ilmu Penegtahuan Alam (FMIPA),
Universitas Muhammadiyah Riau, Indonesia
1
Email : hardilla_wahyu@yahoo.co.id
Abstak
Analisa kandungan pewarna Rhodamin B dan Pengawet Asam Benzoat pada sampel
cabe merah giling dan saus cabe telah dilakukan. Salah satu bahan pewarna yang
sering disalahgunakan pemakaiannya adalah Rhodamin B, sedangkan bahan
pengawet yang sering digunakan dalam makanan adalah Asam benzoat. Analisa
kualitatif terhadap semua sampel dengan metoda kromatografi kertas menghasilkan
nilai Rf yang berbeda antara standar Rhodamin B dan sampel, hal ini menunjukkan
bahwa sampel tidak mengandung pewarna Rhodamin B. Dari analisa kualitatif
pengawet dengan metoda ekstraksi, terdapat 4 sampel yang positif (+) mengandung
Asam Benzoat. Analisa kuantitatif Pengawet dengan metoda alkalimetri terhadap
sampel yang positif didapatkan hasil antara 0,501 0,853 g/kg. Paling tinggi didapat
dari saus cabe curah produsen I dan paling rendah diperoleh dari sampel saus cabe
pabrikan. Dari hasil analisa kuantitatif yang dilakukan, didapatkan kadar Asam
Benzoat < 1 g/kg. Hasil ini membuktikan bahwa produk bahan makanan yang dijual
oleh pedagang yang telah dianalisa, aman dari pengaruh buruk pemakain pengawet
yang berlebihan.
Kata kunci: Cabe Merah Giling, Saus Cabe, Rhodamin B, Asam Benzoat.
Abstact
The purpose of this study were to analyze the Rhodamin B as dye and benzoic acid as
preservatives in liquid red chili and chili sauce. One of the dyes that are abused is
Rhodamin B and one of the preservatives that are abused is benzoic acid. Qualitative
analysis of all samples by the method of paper chromatography showed Rf difference
between standard and Rhodamine B sample, it indicates that the sample does not
contain Rhodamine B. Based on the results of a qualitative analysis of the
preservative with the extraction method, there are 4 samples were positive (+)
containing Benzoic Acid. Quantitative analysis of preservative using alkalimetri
method obtained result between 0,501 0,853 g/kg. The highest number obtained
from chili sauce that produced by manufactory. Quantitative analysis showed that
benzoic acid < 1g/kg. The result of study show that food which circulating in the
market is safe from influence of excessive preservatives.
Key Words: Liquid red chili, chili sauce, Rhodamin B, Benzoic acid.
luas
Latar Belakang
Produk
makanan
dan
minuman
di
pasaran,
terutama
pasar-pasar
tradisional.
bahwa
tidak
semua
makanan
yang
minuman
kemungkinan
dianggap
perlu
untuk
besar
akan
suatu
permasalahan
menimbulkan
bukan
mematikan
terutama
bagi
menghambat,
organisme-organisme
diperhatikan
higienis.
sangat
mempengaruhi
penanganan
dan
konsumen
(C28N31N2O3Cl).
warna
pada
peraturan
No.
Rhodamin
yang
boleh
Menteri
minat
bahwa
ditambahkan
Kesehatan
RI
Rhodamin
menunjukkan
bewarna
terjadinya
menyebabkan
trigliserida.
Selain
penggunaan
rhodamin
dan
bersifat
(Butarbutar, 2009).
nonpatogen
yang
dapat
3
proses
merupakan
sintesis
zat
protein
itu
dapat
karsinogenik
sangat
bahan
oleh
mengganggu
karena
cocok
benzoat
lebih
digunakan
untuk
yaitu
mudah
larut
dibanding
terkenal.
provinsi
yang
memiliki
banyak
pasar
(Winarno, 1980).
melakukan
penelitian
tentang
analisa
Rumusan Masalah
diteliti, yakni:
umum
bagi
Padang
benzoat ?
untuk
mengetahui
mengetahui
atau
atau
pewarna
tidaknya
ada
ada
mengandung
tidaknya
Asam
curah
yang
beredar
di
pasar
bahan
curah.
terhadap
masih
Tujuan Penelitian
tersebut
MENKES RI?
Batasan Masalah
pada
makanan
kualitatif
pewarna
dan
Rhodamin
kuantitatif
pewarna
Rhodamin
dan
Spektrofotometri
pada
yang
Padang.
dan
bahan
Alkalimetri
dipilih
dari
tiga
pasar
pewarna
Rhodamin
Manfaat Penelitian
ada
2. Memberikan
rasa
aman
pada
berlebihan.
4. Untuk
membantu
penelitian
Padang
dan
Laboratorium
dilakukan
Neraca
di
pasar
analitik,
kertas
saring
eksikator,
peralatan
gelas
yang
biasa
digunakan di laboratorium.
fenolftalein (PP).
Prosedur Kerja
merek
terkenal.
Bebas
Wol
Lemak
saus
Benang
Kemudian,
Kalium
01-2891-1992).
Hidrogen
Sulfat
30-50 gram.
2. Masukkan
benang
wol
Sejumlah
gram
sampel
ditimbang,
kemudian
sampel
semua
berwarna
menggunakan
Whatman
Hasil
zat
menjadi
warna
pembanding
yang
pewarna
larut.
Larutan
disaring
dengan
kertas
ke
saring
dalam
erlenmeyer.
penyaringan
tersebut
pekat
selama
penguapan
kemudian
proses
dilarutkan
dan
larutan
larutan
kemudian
kran
hanya
didiamkan
corong
hingga
dibuang
pisah
melalui
sehingga
baku
digunakan
(Anonim, 2006).
dengan
larutan
NaOH
0,5%
masing
panjang
larutan
diukur
secara
gelombang
538
nm.
hanya
dengan
menggunakan
kurva
sehingga
0,1
terbentuk 2
pisah
HCl
corong
larutan
dengan
kerja
y = bx a (Anonim, 2006).
(Reaksi Esterifikasi)
klorida
ditampung
dalam
labu
sulfat,
dimasukkan
ke
dalam
(Anonim, 2006).
lebih
kualitatif
memastikan
dapat
dilakukan
uji
5 ml berlebihan.
3. Ekstrak
hati-hati
berturut-turut
emulsi,
menggunakan
Lapisan
natrium
benzoat
dalam
sampel
(Butarbutar, 2007).
putar.
Kloroform
dapat
alkalis
udara kering.
gerak
batas
kali
a. Persiapan Contoh
secukupnya,
berulang
jenuh
kocok
larutan
eksikator.
NaCl
dan saring.
10
Analisa Data
2894-1992).
Hasil Penelitian
1. Hasil Analisa Pewarna Rhodamin B
Tabel 4.1. Hasil Pemeriksaan Kandungan Rhodamin B Pada Cabe Merah Giling Dan Saus
Cabe Berbagai Merk.
N
Jarak
Nama Sampel
o
Eluen
1 Pasar Bandar Buat
Pedagang I
15,2 cm
Pedagang II
2,0 cm
2 Pasar Raya Padang
Pedagang I
8,2 cm
Pedagang II
1,5 cm
3 Pasar Lubuk Buaya
Pedagang I
3,3 cm
Pedagang II
5,9 cm
4 Saus Produsen I
14,8 cm
5 Saus Produsen II
4,9 cm
6 Saus Pabrikan
4,7 cm
Ket: Jarak Standar = Jarak Pelarut
Jarak
Pelarut
Rf
Standar
Rf
sampel
Hasil Analisa
15,8 cm
15,8 cm
1,0
1,0
0,96
0,17
Rhodamin B (-)
Rhodamin B (-)
15,8 cm
15,8 cm
1,0
1,0
0,52
0,10
Rhodamin B (-)
Rhodamin B (-)
15,8 cm
15,8 cm
15,8 cm
15,8 cm
15,8 cm
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
0,21
0,37
0,94
0,31
0,30
Rhodamin B (-)
Rhodamin B (-)
Rhodamin B (-)
Rhodamin B (-)
Rhodamin B (-)
nilai
dianalisa tidak
metoda
RhodaminB.
kromatografi
kertas,
yaitu
11
Rf
tidak
sama
tinggi,
hal
itu
4
5
6
Sumber Sampel
Pasar Bandar Buat
Pedagang I
Pedagang II
Pasar Raya Padang
Pedagang I
Pedagang II
Pasar Lubuk Buaya
Pedagang I
Pedagang II
Saus Produsen I
Saus Produsen II
Saus Pabrikan
Hasil Identifikasi
Hasil Analisa
Tidak berbau
Tidak berbau
Tidak berbau
Bau pisang ambon
Tidak berbau
Tidak berbau
Bau pisang ambon
Bau pisang ambon
Bau pisang ambon
Negatif,
Asam Benzoat.
yang
berarti
sampel
tidak
No
1
Sumber Sampel
Pasar Bandar Buat
Pedagang I
Pedagang II
Pasar Raya Padang
Pedagang I
Pedagang II
Vol.
Titrasi
I (ml)
Vol.
Titrasi
II (ml)
Berat
Sampel
(g)
Kadar As.
Benzoat
(g/kg)
Permen
kes.722
Th.1988
1 g/kg
0,6
0,6
20,0327
12
0,786
No
Sumber Sampel
4
5
6
Vol.
Titrasi
I (ml)
Vol.
Titrasi
II (ml)
Berat
Sampel
(g)
Kadar As.
Benzoat
(g/kg)
0,7
0,5
0,4
0,6
0,6
0,4
20,1443
20,0562
20,0058
0,853
0,714
0,501
Permen
kes.722
Th.1988
1 g/kg
RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988.
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0.853
0.786
0.714
0.501
13
Pembahasan
dari
segi
pencemaran
bahan
pewarna
sebagai
termasuk
dilakukanlah
Benzoat
Peraturan
Menteri
bahan
Kesehatan
berbahaya
analisa
kualitatif
pewarna
merupakan
zat
aditif
yang
dapat
dari
bahan
saus
cabe,
meningkatkan
tentunya
daya
tarik
14
organ-organ
sel
sehingga
metabolisme
Republik
722/Men.Kes/Per/IX/88
Hasil
asam
benzoat
yang
tidak
terdisosiasi
Indonesia
analisa
tentang
kuantitatif
kategori
di
mengandung
giling
berlebihan.
15
saus
pengawet
atas
maupun
bahan
Nomor:
cabe
aman
Asam
dari
Kesimpulan
Analisa
kuantitatif
kualitatif
pewarna
dan
Rhodamin
analisa
B
dan
Republik
Indonesia
Nomor:
Nomor 722/MenKes/Per/IX/88.
5.2. Saran
2.
yang
yang
positif
(+)
mengandung
zat
dianalisa
dari
masing-masing
sampel
pengawet
yang
positif
Asam
mengandung
Benzoat
tersebut,
2. Diharapkan
Saus Produsen I
Saus Produsen II
0,714 g/kg
-
Saus Pabrikan
penelitian
0,853 g/kg
-
ada
0,786 g/kg
-
akan
pembaca.
0,501 g/kg
16
http://www.chem-istry.org/artikel_kimia/kimia_analisis/
spektrofotometri/. Dikunjungi 03
maret 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.1995.
Farmakope
edisi IV. Departemen
Republik Indonesia.
Indonesia
Kesehatan
http://ristimonica.blogspot.com/2012/05/titr
asi-metode-alkalimetri.html.
Dikunjungi 03 maret 2014.
Suharno.1989.
Ilmu
Kimia
Analitik.Surabaya: Pusat Pendidikan
Tenaga
Kesehatan
Pedartmen
Kesehatan RI.
17
18