ETIOLOGI
Trauma tumpul ( 80-85% ),langsung ke abdomen,flank
atau punggung.
Kecelakaan kendaraan bermotor,penerbangan,jatuh,dan
contact-sports.
Kecelakaan kendaraan dengan kecepatan tinggi
trauma deselerasi dan trauma pada vasculer besar.
Luka tembak dan tusukan benda tajam trauma
penetran pada ginjal. Sehingga setiap trauma tajam
didaerah tersebut, dicurigai adanya trauma ginjal,sampai
terbukti tidak.
Pada luka tusuk ginjal, juga terjadi trauma pada organ
visceral abdomen sekitar 80%.
Penyebaran
energi
Jatuh
duduk
B
Trauma
langsung
A
MEKANISME TRAUMA
EVALUASI AWAL
Anamnesa yang cermat.
Besarnya senjata,kaliber peluru,lokasi trauma
(dada,flank,abdomen), penting untuk menetukan
beratnya trauma.
Pemeriksaan fisik:
Inspeksi abdomen,thorak,dan flank unutuk tandatanda luar dari trauma ; excoriasi,jalan masuk ddan
keluar peluru,fr.kosta,distensi abd.
Urinalisis :
Sangat penting
EVALUASI AWAL
Hematuria
pada 95% pasien dgn trauma ginjal; dan merupakan
indikasi adanya trauma pd ginjal.
Tingkat hematuria,tidak berhubungan langsung
dengan beratnya trauma.Hematuria bisa tidak ada
pada trauma ginjal dengan %-kecil.
Trauma pada renovascular tidak ada hematuria pada
24-60% kasus.
Pemeriksaan radiologis.
EVALUASI RADIOLOGIS
Tujuannya :
menentukan secara akurat stadium dari trauma
ginjal,
menentukan perlu operasi dan rencana tindakan
operasi.
A. PATOLOGI AWAL
Laserasi akibat trauma tumpul ginjal,biasanya terjadi pada
bidang tranversal dari ginjal.
Mekanisme trauma ditransmisikan dari pusat benturan
(center of impact) ke parenkhim ginjal.
Pada deselerasi,ginjal bergerak keatas atau kebawah
tarikan tiba-tiba pada pedikel ginjal avulsi partial atau
komplit.
Trombosis akut dari a.renalis,bisa disebabkan oleh robekan
intima pada trauma deselerasi cepat pada tarikan yang
tiba-tiba.
PATOLOGI AWAL
PATOLOGI AWAL
PATOLOGI AWAL
PATOLOGI AWAL
3. Vascular injury.
Sekitar 1% dari semua kasus trauma.
Jarang terjadi pada trauma tumpul.
Dpt terjadi total atau partial avulsi dari a / v
dari cabang-cabang segmental.
Tarikan (stretch) pada a.renalis,tanpa avulsi
dpt thrombosis a.renalis.
Mengakibatkan kerusakan ginjal,bila tidak
didiagnosa segera.
Urinoma
Laserasi dalam yang tidak direpair extravasasi urin yang
persisten massa besar di perinefrik hydronephrosis dan
abses.
2.
Hydronephrosis
Hematom besar di retroperitoneum dan ektravasasi urine
fibrosis perinefrik meliputi ureter di uretropelvic junction
hydronephrosis
5.
Arteriovenous fistula
Bisa terjadi setelah trauma penetran.
Jarang terjadi
6.
PENEMUAN KLINIK
Trauma
Hematuria
Nyeri / nyeri tekan didaerah ginjal
Hemorrhagic shock oliguria / anuria
Nausea, vomiting, distensi abdomen ( ileus )
Pemeriksaan fisik :
Ada echymosis , trauma penetran pada CVA
atau flank.
Ekstravasasi darah atau urin teraba massa di
flank.
LABORATORIUM
R / PENCITRAAN
BNO / Plain Foto :
Hilangnya bayangan m.psoas
Fraktur kosta / prosesus transv. CV
USG
IVP :
Ginjal bisa N bila kontusi ringan
Ekstravasasi kontras bila ada laserasi ginjal.
Nonfungsi ginjal trauma vasa pedikel.
CT-Scan
Renal Angiography :
Bila dicurigai trauma vasculer, dan penderita stabil
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
A.
AWAL
Perdarahan perirenal yang berlanjut fatal.
Infeksi pada hematoma perirenal.
E.
LAMBAT
Hydronephrosis
Hypertensi
TERAPI
Terapi shock dan perdarahan resusitasi cairan dan
transfusi.
Pada trauma tumpul perdarahan bisa berhenti
spontan istirahat (bed rest) smp hematuria (-).
Bila perdarahan persisten laparotomi.
Trauma tajam explorasi
Perinefrik abses drainase.
Hypertensi ok renal ischemia vascular
reconstruction atau nephrectomy.
PROGNOSIS
Dengan follow-up yang cermat, kebanyakan trauma
ginjal mempunyai prognosis baik, dengan
penyembuhan spontan dan fungsi ginjal kembali baik.
Follow-up dengan excretory urography dan observasi
tekanan darah dapat mendeteksi adanya :
Hydronephrosis
Hypertensi
Kematian, biasanya karena ada trauma lain.