PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kutikula
Lapisan yang kuat dari sel keratin tampak seperti lapisan kulit ikan dengan
ketebalan 4 mikorometer
b Kortek
Lapisan utama dari rambut dimana terdapat sel melanin yang bertanggung
jawab dalam warna rambut. Ras sangat mempengaruhi perbedaan ketebalan
2
dari rambut diamana ras caucasians tebalnya 40-75 mikometer. Afro americans
55-75 mikrometer spanish 65-80 mikrometer dan asians 65-95 mikrometer
c. Medula
Merupakan bagian inti dari rambut dimana kaya protein dan lemak
3
dalam rambut terdifusi secara pasif melalui pembuluh darah kapiler ke dalam sel-
sel yang mengalami pertumbuhan di daerah folikel rambut. Ada juga teori yang
mangatakan kalau obat-obatan dan bahan kimia tersebut terdifusi ke dalam rambut
melalui kelenjar keringat.
Tiga faktor yang mempengaruhi obat-obatan masuk ke dalam rambut
adalah jumlah melanin di dalam rambut, kadar lemak di dalam rambut dan PH
dari struktur obat tersebut.
PH dari melanocyt adalah 3-5 afinitas melanin terhadap obat-obatan telah
di demonstrasikan secara eksprimen baik terhadap hewan maupun manusia atau in
vitro. Didapatkan bahwa konsentrasi obat terhadap rambut yang memiliki kadar
melanin yang tinggi memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
rambut pirang maupun dengan rambut coklat setelah mengkonsumsi dosis yang
sama.
Faktor yang kedua yang terpenting adalah polaritas dari obat maupun
metabolitnya. Semakin polar obat ataupun metabolit dari obat tersebut seperti
benzoylecgonine, morphin ataupun amphetamine lebih sedikit masuk ke dalam
rambut dibandingkan dengan yang liphophilic seperti kokain atau 6-
monoacetylmorphine atau methaphetamin.
Keasaman dari isi obat merupakan faktor yang ketiga dalam mentukan
masuknya obat ke dalam rambut. Matrik rambut memiliki tingkat keasaman yang
lebih tinggi (PH lebih rendah) dibandingkan dengan kadar PH dalam darah (PH
7,4) sehingga obat –obat yang bersifat basa lebih mudah masuk dibandingkan obat
yang bersifat netral maupun yang bersifat basa.
4
standar. Umumnya, setiap prosedur memiliki langkah yang sama yaitu :
pengumpulan spesimen, pencucian sampel, ekstraksi dari sampel, immunoassay
screening dan konfirmasi atau penghitungan menggunakan berbagai macam
metode. Perbedaan mendasar dari beberapa metode tersebut adalah dalam
persiapan sampel yaitu dalam pencucian dan ekstraksi sampel rambut. Dalam
penelitian ini digunakan metode “soft” digestion dari sampel rambut untuk
menghindari konversi kokain ke BZE
b. Prosedur pencucian
Proses pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi dari
sampel rambut baik itu lemak, minyak, kosmetiks dan obat-obatan yang melekat
5
pada rambut. Teknik yang digunakan dimana sampel rambut (5-10mg) dicampur
dengan 1 mL methanol di diamkan selama 15 menit dalam suhu 37 oC yang
kemudian dicuci dengan phosphate buffer (PH 6) pada suhu 37oC sudah mampu
untuk menghilangkan kontaminasi obat-obatan.
d. Metode Skrining
Radioimmunoassay (RIA) adalah metode yang paling populer yang paling
sering digunakan dalam analisa rambut karena sensitivitas dan kemudahan dalam
mendapatkannya perlengkapannya, karena kadar obat dalam rambut berjumlah
dalam konsentrasi ng/mg atau pg/mg maka RIA yang digunakan adalah
radiolabeled atau chemiluminescence yang mampu mendeteksi sampai jumlah
yang terendah.
RIA sangat sering digunakan dalam mendeteksi dan menghitung kadar
kokain di dalam rambut, tetapi beberapa peneliti juga menggunakan kadar BZE
untuk mendeteksi kadar kokain di rambut, sehingga ada RIA yang sensitive
terhadap kokain dan ada yang sensitive terhadap BZE.
6
e. Metode Konfirmasi dan penghitungan
Gas chromatoraphy /mass spectrometry (GC/MS) biasanya digunakan
untuk untuk konfirmasi dan kuantitating kadar kokain dan metabolitenya di
rambut. Metodenya berebda –beda tergantung dari reagen yang digunakan untuk
mendeteksi BZE dan EME dan juga tipe mass spectometer yang digunakan
apakah itu mass selective detector, ion trap, tandem mass spectrometer. Prosedure
ion trap dengan ionizasi kima mampu untuk menghitung kadar yang rendah
sekalipun dari kokain dan metabolitnya di dalam rambut
KESIMPULAN
Penggunaan rambut sebagai media untuk analisa dalam pengunaan obat-
obatan karena metode pengambilannya lebih mudah dan tidak invasif dan juga
rambut sukar mengalami pembusukan tidak seperti cairan dan jaringan tubuh
lainnya.
Masuknya obat-obatan ke dalam rambut masih belum dimengerti secara
pasti salah satu teori dimana obat-obatan ataupun bahan kimia lainnya masuk ke
7
dalam rambut terdifusi secara pasif melalui pembuluh darah kapiler ke dalam sel-
sel yang mengalami pertumbuhan di daerah folikel rambut. Ada juga teori yang
mangatakan kalau obat-obatan dan bahan kimia tersebut terdifusi ke dalam rambut
melalui kelenjar keringat.
Tiga faktor yang mempengaruhi obat-obatan masuk ke dalam rambut
adalah jumlah melanin di dalam rambut, kadar lemak di dalam rambut dan PH
dari struktur obat tersebut.
Beberapa metode analisa untuk mendeteksi dan menghitung kadar kokain
dan metabolitnya di dalam tubuh, umumnya, setiap prosedur memiliki langkah
yang sama yaitu : pengumpulan spesimen, pencucian sampel, ekstraksi dari
sampel, immunoassay screening dan konfirmasi atau penghitungan menggunakan
berbagai macam metode. Perbedaan mendasar dari beberapa metode tersebut
adalah dalam persiapan sampel yaitu dalam pencucian dan ekstraksi sampel
rambut.
DAFTAR PUSTAKA
8
7. Karl B. Scheidweiler, Edward J. Cone, Eric T. Moolchan, and Marilyn A.
Huestis (2005) “Dose-Related Distribution of Codeine, Cocaine, and
Metabolites into Human Hair following Controlled Oral Codeine and
Subcutaneous Cocaine Administration” The Journal Of Pharmacology
And Experimental Therapeutics vol. 313, no. 2