Anda di halaman 1dari 3

rmaera (Sanskrit; Pali: smaera; Hanzi tradisional: ; pinyin: Shm; bahasa

Korea: ; bahasa Myanmar: shin thamanei, bahasa Thai:

samanen', bahasa Khmer: "samaner") merupakan seorang calon bhikkhu


dalam konteks Buddhis. Sementara itu, calon Bhikkhuni disebut rmaer
(Sanskrit; Pali: smaer)

Etimologi
Arti literal dari rma era adalah "rama a kecil" yang artinya pertapa kecil, pengartian "kecil"
merujuk baik itu anak pria ataupun anak wanita.
Sramanera atau Sramanerika adalah sebutan untuk siswa atau siswi Buddhis yang berkomitemen
untuk menjalankan penahbisan yang lebih rendah untuk mengamati sepuluh sila (attasila).
Siswa-siswi ini kebanyakan adalah anak-anak dengan usia minimum tujuh tahun, berdasarkan
usia Rahula (putra Buddha) yaitu Samanera pertama yang memasuki Sangha.[2]

Ikhtisar
Dalam aturan monastik Vinaya, seorang yang berumur dibawah 20 tahun tidak boleh ditahbiskan
sebagai seorang bhiks u, namun boleh ditahbiskan sebagai seorang rman era. Panggilan
perempuan yang menjadi rman e ra adalah rma er. rman e ra dan rman e r menjalankan
Dasa Sila sebagai aturan tingkah lakunya, dan menjalani kehidupan relijius Buddhist.
Penahbisan berbeda antara rman era dan rman er.

Transisi untuk penahbisan penuh


Setelah berusia 20 tahun atau lebih, seorang samanera bisa dipertimbangkan untuk ditahbiskan
sebagai seorang Bhikkhu atau Bhikkhuni (Pl i: Upasampada). Beberapa vihara mewajibkan
seseorang yang ingin ditahbiskan sebagai bhikkhu harus menjadi samanera untuk beberapa
waktu, sebagai persiapan dan penyesuaian.
2. Majjhima Sila
adalah sila menengah (Dasasila). Sila ini terdiri dari 10 latihan yang wajib dilaksanakan oleh
Samanera dan Samaneri. Seorang
Samanera dan Samaneri hidup sebagai Pabbajita. Pabbajita artinya hidup meninggalkan
keluarga dengan cara menjadi samana. Samana artinya pertapa yang hidupnya mengembara.

Samanera
Langsung ke: navigasi, cari

Sman era atau rman era (Sanskrit) berarti bhikkhu muda. Secara literal berarti 'samana kecil',
atau petapa kecil, dimana kata 'kecil' dapat berarti laki-laki atau perempuan. Dalam Vinaya
(aturan monastik), seseorang yang dibawah umur 20 tahun tidak dapat di tahbiskan sebagai
bhikkhu, tetapi dapat di tahbiskan sebagai seorang samanera. Untuk wanita, disebut Samaneri.
Samanera dan Samaneri menjalankan Dasa Sila (Sepuluh latihan) sebagai aturan tingkahlakunya, dan mendevosikan hidupnya untuk kehidupan religius Buddhisme.
Pada beberapa negara, samanera dan samaneri juga menjalani aturan Sekhiya (peraturan latihan)
yang terdapat dalam Vinaya.
Setelah berusia 20 tahun atau lebih, seorang samanera bisa dipertimbangkan untuk ditahbiskan
sebagai seorang Bhikkhu atau Bhikkhuni (Pl i:Upasampada). Beberapa vihara mewajibkan
seseorang yang ingin ditahbiskan sebagai bhikkhu harus menjadi samanera untuk beberapa
waktu, sebagai persiapan dan penyesuaian.
Penahbisan samanera dan samaneri memiliki aturan yang berbeda.
III.
a.

b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
c.

Samanera Samaneri
Pengertian Samanera dan Samaneri ialah anak pertapa.
Akar katanya Samana dan Nera. Samana berarti pertapa dan nera ialah putra. Samanera artinya
Anak pertapa. Samanera (laki-laki) dan Samaneri (wanita). Samanera di zaman Buddha Gotama
ialah Pangeran Rahula yang merupakan anak dari Pangeran Siddharta putri Yasodhara.
Syarat-syarat menjadi Samanera dan Samaneri
Mencukur rambut, alis, kumis, dan jenggot
Memiliki jubah, mangkuk dan wali/sponsor
Duduk bertumpu lutut dan beranjali mengucapkan Tisarana
Tidak memiliki hutang atau dalam penyelesaian masalah
Memiliki izin dari orang tua atau wali
Tidak cacat mental/tubuh
Sila yang harus dijalankan oleh Samanera dan Samaneri
Beberapa peraturan yang harus dijalankan oleh seorang Samanera/Samaneri, antara lain: Dasa
Sila (10 sila), 75 sekkhiyya Dhamma, 15 peraturan tambahan. Jadi terdapat 100 peraturan yang
akan dijalankan oleh seorang Samanera dan Samaneri.
2. Majjhima Sila ( Sila untuk para samanera dan bhikkhu )
Majjhima sila merupakan sila pertengahan atau sedang dalam jumlah peraturan, beban atau
bobotnya. Yang termasuk Majjhima sila adalah Atthasila, yaitu :
Attha sila 8 (8 macam sila/tata susila) yaitu:

5.
6.

1.
Panatipata Veramani: Menahan diri dari pembunuhan
2.
Adinnadana Veramani: Menahan diri dari pencurian
3.
Abrahmacariya Veramani: Menahan diri dari hubungan kelamin
4.
Musavada Veramani: Menahan diri dari berdusta
Sura Merayamajja Pamadatthana Veramani : Menahan diri dari makanan dan minuman
yang memabukkan dan ketagihan.
Vikalabhojana Veramani: Menahan diri tidak akan makan setelah pukul 12.00 tengah hari.

7.

8.

Nacca Gita Vadita Visukadassana Malagandha Vilepana Dharana Mandana


Vibhusanatthana Veramani: Menahan diri tidak akan menari, menyanyi, bermain musik,
melihat pertunjukan, memakai bunga-bungaan, wangi-wangian, pomade dan perhiasanperhiasan bersolek lainnya.
Uccasayana Mahasayana Veramani: Menahan diri tidak akan memakai tempat duduk dan
tempat tidur yang mewah.
(Anguttaranikaya IV. 248)

Anda mungkin juga menyukai