PT Biofarmaf
PT Biofarmaf
Disusun Oleh:
Universitas Padjadjaran
Jl Dipatiukur No. 35 Bandung
Faktor Strength
Proses
No.
rekrutmen 1.
Faktor Weakness
Mempromosikan
produk ke beberapa
pelamar kerja
distributor
Internasional
2.
Biofarma
2.
mengutamakan
Beberapa
harga
Proses
produksi, 3.
Operasi,
inovasi
Produksi
vaksin
perumusan
berkelanjutan
minggu
ISO 14001
4.
Memiliki
penilaian 4.
Pengembangan vaksin
membutuhkan
waktu
5.
Biofarma
alokasi
melakukan
investasi
belum
IPO.
Sehingga
terdapat
pembagian
dividen
pada
Biofarma
A.1.1. Current Situation
belum
PT
2011
2012
2013
3,688499
133
5,2290
88
3,9597
4
Current
Liabilities
2,947618
379
4,4101
08
3,4338
82
Cash Ratio
Cash+Marketabl
e Securities
Current
Liabilities
1,683591
469
2,5213
09
2,2873
29
Cash Turnover
Ratio
Sales
Cash
3,573100
815
2,8839
47
2,0798
65
Inventory to NWC
Ratio
Inventory
Current AssetsCurrent
Liabilities
0,275574
109
0,1936
54
0,1776
7
Current Ratio=
Quick Ratio=
Formula
Current Assets
Current
Liabilities
Current AssetsInventory
Current Ratio:
Perusahaan mengalami peningkatan dalam kemampuan membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya pada
tahun 2012 tetapi mengalami penurunan pada tahun 2013, secara
keselurahn kemampuan perusahan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan aset lancar sangat baik karena memiliki ratio diatas 1
Quick Ratio:
Perusahaan mengalami peningkatan dalam kemampuan membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya dengan
mengeluarkan inventori pada tahun 2012 tetapi mengalami penurunan pada
tahun 2013, secara keselurahn kemampuan perusahan dalam membayar
Cash Turnover:
Melihat seberapa besar penjualan berkontribusi terhadap cash perusahaan,
makin kecil rasionya makin baik. Di performa PT Biofarma mengalami
penurunan dari tahun 2011 ke 2012 dan mengalami penurunan kembali di
tahun 2013, hal ini mengindikasikan kinerja perusahaan dalam menghasilkan
cash dari sales dari tahun ketahun semakin membaik.
2011
2012
2013
Debt to Asset
Ratio
Formula
Total Liabilities
Total Assets
0,147333
955
0,1169
07
0,1620
45
Debt to Equity
Ratio
Total Liabilities
Total Equity
0,172792
098
0,1323
83
0,1933
8
Long-term Debt to
Equity Ratio
Longterm Debt
Total Equity
Times Interest
Earned Ratio
EBIT
Interest
127,2696
629
102,13
66
143,70
41
127,2696
629
102,13
66
143,70
41
EBIT + Fixed
Charge Before
Tax
Fixed Charge
Coverage Ratio
Fixed Charge
Before Tax +
Interest Expense
tinggi nilai TIE semakin baik, DI laporan laba rugi PT Biofarma tidak memiliki
EBIT dan kami memakai nilai dari EBT (earnings before tax) dikarenakan
interest cost dari PT Biofarma dimasukan kedalam liabilitas jangka panjang
dan tidak diikutsertakan kedalam laporan laba rugi. Dari tahun 2011 ke 2012
mengalami penurunan tetapi di tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup
signifikan menjadi 14370% sehingga PT Biofarma memiliki TIE yang sangat
baik
Formula
Sales
2011
2012
2013
Receivable
Turnover
Accounts
Receivables
8,927830
411
6,5177
9
6,4231
93
Inventory Turnover
COGS
Average
Inventory
3,293702
832
3,6061
18
3,5314
81
Working Capital
Turnover
Sales
Current AssetsCurrent
Liabilities
2,237546
583
1,7193
59
1,6073
49
Fixed Assets
Turnvover
Sales
Total Fixed
Assets
1,446169
536
1,4208
42
1,5977
69
Total Assets
Turnover
Sales
Total Assets
0,766498
952
0,7027
67
0,6857
69
Account Payable
Average Payment
Period
Annual
Purchased/day
62,035
83
100,12
47
Average Collection
Period
Accounts
Receivable
40,32334
66
55,233
44
56,046
89
Averages Sales
per Day
Receivables Turnover:
Mengukur seberapa banyak penjualan yang dilakukan secara kredit oleh
perusahaan, semakin besar rasio ini semakin baik dikarenakan dapat
dikatakan perusahan menjual secara cash. Pada tahun 2011 perusahan
memiliki rasio sebesar 8,927x dan menurun menjadi 6,517x ditahun 2012
dan ditahun selanjutnya kembali menurun menjadi 6,423x. Walaupun memilki
nilai diatas 1 tetapi perusahan harus mewaspadi fenomena turunnya
Receivables Turnover ini.
Inventory Turnover:
Mengukur efisiensi perputaran persediaan dengan barang jadi di gudang,
makin cepat perputaran makin baik. PT Biofarma pada tahun 2012
mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan dan ditahun 2013 kembali
menurun, hal ini dapat disimpulkan bahwa PT Biofarma memiliki perputaran
yang cepat.
2012
2013
Formula
Gross Profit
Sales
0,594350
692
0,5938
37
0,6096
43
Return on
Investment
Earnings After
Tax
Total Assets
0,174455
323
0,1886
37
0,2117
84
Return on Equity
0,204599
824
0,2136
09
0,2527
38
Net Profit
Sales
0,227600
21
0,2684
2
0,3088
28
Profitabillity Ratio
Operating Profit
Margin
Operating Profits
Sales
0,306888
764
0,3624
69
0,4200
23
Return on Assets
Earnings After
Tax
Total Assets
0,174455
323
0,1886
37
0,2117
84
Return on Investment:
Return on investment mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan
aset untuk menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi ROI maka semakin
baik, dari tahun 2011-2013 PT Biofarma selalu menunjukan pengembangan
dalam ROI nya hal ini menunjukan bahwa kinerja PT Biofarma dalam
menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba sudah baik dan harus
ditingkatkan lagi.
Return on Equity:
Return on equity menunjukan tingkat pengembalian dari investasi yang
dilakukan shareholder terhadap perusahaan. Semakin tinggi rasio semakin
baik. Pada PT Biofarma dari tahun 2011-2013 selalu menunjukan
pengembangan dalam ROE nya hal ini menunjukan bahwa kinerja PT
Biofarma dalam mengembalikan modal investasi sudah baik dan harus
ditingkatkan lagi.
EPS:
PT Biofarma tidak IPO sehingga tidak mengeluarkan saham
Return on Assets:
Sama seperti ROI
Vision
"Menjadi perusahaan Life Science kelas dunia yang berdaya saing
global'
Mission
1. Menyediakan dan mengembangkan produk life science
berstandar internasional
2. Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan
kebutuhan pasar
3. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan
menerapkan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegan saham
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya
Current Objectives
Current Strategies
Current Policies
Perbaikan berkesinambungan
Pengendalian perencanaan
Pencegahan kecelakan dan penyakit akibat kerja
Penghematan energi dan sumber daya alam
Patuh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya.
pemegang
saham,
meningkatkan
kesejahteraan
keluarga
besar,
dasar
GCG
(accountability),
yaitu
transparansi
pertanggungjawaban
(transparency),
(responsibility),
akuntabilitas
kemandirian
baik
dalam
hal
pertumbuhan
usaha,
profitabilitas,
dan
nilai
tambah
bagi
pemegang
saham,
meningkatkan
Jajaran Direksi
Jajaran Komisaris
dan
aktivitas
sehari-hari
terutama
di
tempat
kerja.
Budaya
usaha,
rekanan
maupun
rekan
sekerja.
Untuk
mempertajam
A.1.2.3. CSR
Tanggung jawab sosial (CSR) Bio Farma difokuskan pada 4 pilar prioritas,
yaitu:
1.
Bidang
Kesehatan
(Sehat
Bersama
Bio
Farma),
dengan
upaya
Bidang
Ekonomi
pemberdayaan
(Mandiri
masyarakat
Bersama
Bio
meningkatkan
Farma),
dengan
kemampuan
upaya
perekonomian
Bidang
Lingkungan
(Hijau
Bersama
Bio
Farma),
dengan
upaya
pemangku
kepentingan
dan
masyarakat
luas.
Perusahaan
dan
membangun
kemandirian
masyarakat
serta
berupaya
ekonomi
masyarakat
berkelanjutan
dilakukan
dengan
pada
peraturan
perundang-undangan
termasuk
yang
terkait
lingkungan.
Komitmen
ini
dibuktikan
dengan
meraih
berbagai
penghargaan
selain
dibutuhkan
untuk
mengantisipasi
terjadinya
Geopark Ciletuh
Bio
Farma
melakukan
program
pelestarian
dan
pengembangan
Pangumbahan
hingga
Ujung
Genteng
yang
kesemuanya
melindungi pemukiman penduduk dari terpaan badai dan angin dari laut,
serta dapat menetralisir logam berat dari limbah industri. Sedangkan fungsi
biologi adalah sebagai sumber makanan, tempat hidup biota laut, dan tempat
habitat berbagai satwa, seperti burung sehingga memiliki potensi edukasi
dan wisata yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Menyadari banyaknya
potensi ekonomi yang muncul sebagai dampak ikutan dari keberadaan taman
mangrove, Bio Farma mengajak masyarakat setempat memanfaatkan potensi
tersebut melalui serangkaian focus group discussion (FGD) untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan masyarakat. Pada pertengahan Desember 2013,
Bio Farma menyumbangkan satu unit perahu dan membangun menara untuk
bird watching sebagai pendukung pengembangan wisata. Usaha kecil dan
menengah (UKM) setempat dapat mengembangkan usaha suvenir dan
kuliner.
Keberadaan
taman
mangrove
membentuk
ekosistem
kehidupan.
bandeng
berencana
untuk
menjadi
semakin
mengaplikasikan
mandiri.
cold
chain
Ke
depan,
Bio
management
Farma
(CCM
menjamin
ketersediaan
dan
kualitas
produk,
Bio
Farma
potensi
bahaya
yang
jika
tidak
dilakukan
upaya
pencegahan
dapat
kegiatan
bahan
manufakturing
awal,
kegiatan
yang
meliputi
produksi,
kegiatan
kegiatan
riset,
laboratorium
laboratorium,
bahaya
terhadap
mikroba
misalnya
di
fasilitas
sistem
manajemen
lainnya.
Sertifikasi
OHSAS
18001:2007
merupakan salah satu bentuk pengakuan atas konsistensi Bio Farma dalam
mengimplementasikan
K3
sesuai
standar
internasional
di
lingkungan
SMK3
sesuai
standar
OHSAS
18001:2007
pada
Segmenting
- Demografis
Merupakan industry
pembuat
vaksin
dan
antisera
berskala
Mendistribusikan
barang
kepada
rumah
sakit
dan
instansi
MARKET 2
MARKET 3
PRODUCT 1
PRODUCT 2
PRODUCT 3
B, Vaksin Flubio
2. Vaksin Bakteri
Vaksin TT, Vaksin DT, Vaksin DTP, Vaksin BCG, Vaksin Td
3. Vaksin Kombinasi
Vaksin DTP-HB, Vaksin Pentabio
- Antisera
1. Serum Anti Tetanus
2. Serum Anti Difteri
3. Serum Anti Bisa Ular
- Diagnostika
1. PPD RT 23
Positioning
1. Atribut
Vaksin, Antisera, dan Diagnostika
2. Manfaat
dilakukan
dengan
demikian
saja.
Product
- Daftar Vaksin dan antisera yang diproduksi menurun dari 23 jenis
-
negeri (S)
Promotion
- Melakukan strategi CSR, Interactive Marketing, Event & Experience
-
(S)
Mempromosikan
produk
ke
beberapa
negara
agen
pembuatan (S)
Beberapa harga vaksin agak mahal (W)
melalui
Funding/Financing
akan
dibandingkan
lebih
dengan
produktif
dan
negara
maju.
dapat
mengejar
Penelitian
untuk
ketertinggalan
satu
produk
minggu (W)
Pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang lama yaitu 8-15
tahun (W)
Location Selection
- Memilih agen distributor di kota Bandung yang merupakan salah
satu kota besar di Indonesia (S)
- Memiliki pabrik yang dekat dengan lokasi sumber tenaga kerja (S)
Layout Design
- Sistem tata udara dan sterilisasi area produksi dan ruang
-
untuk
Quality
oleh
WHO
tahun
97,
biofarma
tahun (S)
Penerapan ERP yang mendukung proses Inventory Control agar
(W)
Perencanaan jadwal produksi harus dilakukan secara ketat untuk
memenuhi kebutuhan pasar mengingat keterbatasan kapasitas
produksi (S)
Maintenance
- Memiliki penilaian assessment dari WHO dan GMP secara rutin (S)
- Memiliki pemeliharaan IPAL dan K3L yang rutin (S)
Procurement
- Proses rekrutmen bersifat terbuka tanpa diskriminasi bagi tiap
-
Maintenance
- Perusahaan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang
-
berbagai
komponen
tunjangan
kepada
karyawan (S)
Farma
terus
mengembangkan
sistem
aplikasi
bisnis
yang
Farma
terus
mengembangkan
sistem
aplikasi
bisnis
yang
terintegrasi untuk mendukung operasional antar unit kerja yang ada di dalam
organisasi. Dengan merancang aplikasi TI efektif dan efisien, sistem teknologi
informasi yang dimiliki dapat menjadi salah satu penunjang keunggulan
perusahaan dalam menghadapi persaingan dan pengembangan bisnis ke
depan. Tata Kelola Sistem Informasi Investasi teknologi informasi saat ini
tidak
hanya
kecepatan
ditujukan
kerja,
tetapi
untuk
juga
meningkatkan
sebagai
efisiensi,
pendorong
efektivitas
peningkatan
dan
kinerja
yang
disebut
dengan
tata
kelola
teknologi
informasi
(IT
Pengembangan
Perangkat
Lunak
dan
Validasi
Sistem
Komputerisasi
a. Perangkat lunak atau Software
Yaitu kumpulan perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam
menjalankan
pekerjaannya.
Software
dapat
mengolah
masukan
dan
komputer
(networking),
sistem
prosedur
(Prosedur
Standar
atau
sistem komputerisasi
telah
sesuai
dengan fungsi
dan
kebutuhan pengguna.
d. Kualifikasi Hardware
Proses untuk memastikan hardware yang akan digunakan pada sistem
komputerisasi sudah dijamin konfigurasi dan performansinya.
e. Pembuatan dan pengembangan perangkat lunak atau
Software dikelola dengan baik sesuai dengan regulasi yang berlaku dan
konsep SDLC (System Development Life Cycle)
f. Proses validasi software atau sistem komputerisasi dilaksanakan sesuai
dengan regulasi yang berlaku untuk memberi jaminan kualitas.
2. Kebijakan Keamanan Informasi
usaha/operasional
Perusahaan
dan
untuk
menjamin
Inbound Logistics
1. Infrastructure
- Alat-alat transportasi untuk pasokan bahan baku
- Transportasi darat dan laut
2. SDM
- Menggunakan SDM yang telah tersertifikasi untuk menangani
pasokan bahan baku
3. Teknologi
- Biofarma menggunakan transportasi darat, laut, dan udara untuk
distribusinya
- Diperlukan penanganan khusus untuk proses pendistribusian
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
4. Procurement
- Menggunakan ekspedisi transportasi
- Menggunakan transportasi darat seperti truk berpendingin, kargo
juga
menggunakan
jasa
agen
pemasaran
Internasional
3. Teknologi
- Menggunakan media pemasaran yang canggih seperti iklan
- Menggunakan teknologi informasi untuk pemasaran interaktif
4. Procurement
- Mengadakan event & experience untuk memperkenalkan produk
kepada konsumen
Menggunakan perangkat computer untuk menunjang interactive
marketing
Services
1. Infrastructure
- Biofarma meningkatkan respon terhadap keluhan-keluhan produk
- Biofarma meningkatkan koordinasi dengan vendor distribusi
2. SDM
- Menggunakan pekerja khusus yang ditempatkan pada divisi
keluhan pelayanan
- Menggunakan jasa vendor
3. Teknologi
- Menggunakan teknologi informasi untuk layanan keluhan produk
maupun pelayanan
4. Procurement
- Membuat sistem layanan keluhan produk dan pelayanan
- Membuat sistem tanggapan pada keluhan
Tangible Resources
V R I
N Daya Saing
Financial
Cash account
V V X X Temporary
Piutang
V V X X
Kapasitas
V X
o.
1.
meminjam
Competitive Adv.
Temporary
Competitive Adv.
Competitive Parity
Physical
Kemodernan pabrik V X
Competitive Parity
dan fasilitas
Kestrategisan lokasi
pabrik
V X
Competitive Parity
Kecanggihan
mesin/perlengkapan
V V X X Temporary
pabrik
Technologi
cal
Competitive Adv.
Rahasia Dagang
V X
Competitive Parity
Proses
V V X
Temporary
produksi
yang inovatif
Patent
Hak atas Kekayaan
Intelektual
V X
V X
V X
Competitive Adv.
Competitive Parity
Competitive Parity
Competitive Parity
Merek Dagang
Organizati
Keefektifan
onal
perencanan
V X
Competitive Parity
V X
Competitive Parity
strategis
Keunggulan system
pengendalian
Keunggulan system V X
Competitive Parity
evaluasi
2.
Intangible Resources
Human
Pengalaman
Resources
kapabilitas
dan V V X
V X
Kemampuan
untuk
dipercaya
Keefektifan
tim
V X
V X
Temporary
Competitive Adv.
Competitive Parity
Competitive Parity
Competitive Parity
kerja
Keterampilan
Manajerial
Innovation
&
Creativity
Keahlian ilmiah
V X
Competitive Parity
Keahlian teknis
V X
Competitive Parity
Penciptaan
ide V
kreatif
Reputatio
n
Nama merek
Reputasi
V V X
(dengan V X
pemasok)
Reputasi
V V X
(dengan
pelanggan)
Keandalan produk
Kinerja Mutu produk
V X
V V X
Competitive Parity
Temporary
Competitive Adv.
Competitive Parity
Temporary
Competitive Adv.
Competitive Parity
Temporary
Competitive Adv.
No
.
1.
Faktor Strength
Proses
Bob
Rati
Scor
ot
ng
Keterangan
rekrutmen
Rekrutmen
yang
transparan
sangat
diskriminasi
bagi
tiap
pelamar kerja
0.15
0.6
penting
bagi
perusahaan
untuk
Biofarma
mengutamakan
negeri
diutamakan
0.20
0.8
harus
untuk
karena
memperkuat
brand
yang
dalam
negeri
ada
di
terlebih
dahulu
3.
Proses
produksi,
Operasi,
inovasi
perumusan
suatu
berkelanjutan
perusahaan
3.5
0.7
ISO 14001
lagi
dalam
bidang
kesehatan
yang
segalanya
telah
ditetapkan standar
4.
Memiliki
penilaian
Evaluasi
proses
0.3
5.
Memiliki
banyak
opsi
0.05
0.15
Opsi
investasi
perusahaan
yang
dan lainnya
gambaran
dari
perusahaan
di
masa
depan
No
Faktor Weakness
.
1.
Bob
Rati
ot
ng
Skor
Keterangan
Mempromosikan produk
Promosi
ke
menggunakan
beberapa
negara
dengan
agen
distributor Internasional
0.05
0.1
kurang
efektif
efisien.
dan
Seharusnya
dilakukan
sendiri
oleh
perusahaan
2.
Perusahaan
agak mahal
kedepannya diharapkan
0.05
1.5
0.07
5
untuk
untuk
menekan
produksi
biaya
demi
dirasa
cukup
mahal
3.
Produksi
vaksin
Produksi
tersebut
bahkan
0.05
0.30
minggu
masih
dibandingkan
kurang
dengan
4.
Pengembangan
vaksin
Era globalisasi
membutuhkan
waktu
ini
0.10
1.5
0.15
seperti
membutuhkan
antisipasi
melalui
pengembangan
vaksin
Biofarma
melakukan
Sehingga
belum
IPO.
belum
0.05
1.5
0.07
5
Penerbitan
pasar
penting
saham
modal
di
sangat
demi
terdapat
dividen
pembagian
pada
PT
Biofarma
menambah
modal
perusahaan.
Karena
Biofarma
belum
1.0
3.25 > 3.00
3.25
Perusahaan baik dalam merespon
factor Internal
A.2.1.2. Economy
-
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak yaitu sekitar 230 juta
A.2.1.4. Technology
-
yang
ada
mengarahkan
(T)
Tuntutan lingkungan dapat dijadikan peluang untuk melakukan promosi
perusahaan (O)
Faktor Opportunity
Bob
Rati
Scor
ot
ng
Keterangan
1.
Kebijakan
pemerintah
Generasi
untuk
mendukung
sehat
generasi
Sehat
Indonesia
secara
tidak
langsung meningkatkan
permintaan
Indonesia
secara
langsung
0.15
0.60
produk
tidak
mendorong
masyarakat
Indonesia
dalam negeri
menggunakan
vaksin
Meningkatnya
Meningkatnya
perekonomian
perekonomian Indonesia
Indonesia
juga
tiap
tahun
meningkatkan
berdampak
0.15
0.6
pada
meningkatnya
pendapatan per kapita
secara
tidak
langsung
Jumlah
penduduk
Banyaknya
yaitu
juta
tidak
4.
Indonesia
sekitar
jiwa
secara
penduduk
0.15
4.5
langsung
0.67
5
yang
membutuhkan tindakan
preventif
pada
kesehatan
juga
meningkatkan
meningkatkan
permintaan
permintaan
Pembaharuan teknologi
yang
sangat
ada
menuntut
dibutuhkan
perusahaan
0.10
0.30
demi
pengembangan
yang
produk
dapat
Tuntutan
lingkungan
melakukan
0.15
3.5
0.52
5
Promosi perusahaan di
bidang
lingkungan
promosi perusahaan
mengadakan
program
CSR
berbasis
lingkungan
dan
bermanfaat
No
Faktor Threat
.
1.
Kebijakan
Bob
Rati
ot
ng
Skor
pemerintah
Biaya
meningkatkan
Keterangan
distribusi
meningkat
0.07
5
yang
diakibatkan
0.22
yang
ditetapkan
Rupiah
besar
dari
0.12
ekspor
akan
seiring
dengan
tukar
rupiah
terhadap
mata
uang
Kurs
asing
0.05
2.5
didapat perusahaan
penjualan
menurun
nilai
yang
melemah
3.
Tingkat
yang
pendidikan
sangat
spesifik
dibutuhkan perusahaan
sehingga
sulit
dapat
0.02
5
0.05
mendapat SDM
menghambat
aktivitas
operasional
4.
Tuntutan
Biaya
pengembangan
yang
teknologi
yang
ada
mengarahkan
perusahaan
biaya
pengembangan
teknologi
tergolong tinggi
yang
tinggi
menunda
perusahaan
0.07
kepada
pengembangan
0.15
untuk
mengembangkan
teknologi
yang
ada
sehingga
pengembangan
produk
5.
Organisasi
yang
lingkungan
ada
memantau
terus
aktivitas
perusahaan
lingkungan
2
0.15
memberikan
yang
ada
tekanan
TOTAL
1.00
3.4
Perusahaan Biofarma merespon
dengan baik factor eksternal yang
ada
Business to Business
Biofarma
Rumah Sakit
-Vaksin
-Antisera
-Serum
Biofarma
Apotik
-Vaksin
-Antisera
-Serum
Business to Consumen
Biofarma
-Antisera
Puskesmas
-Vaksin
-Serum
level
low
Logic
Karena dalam pengembangan
enterance
2. rivalry among
pemerintah
Karena industry yang bergerak di
low
existing firms
3. Threat of
low
substitute
product
4. Bargaining
high
substitusinya rendah
Teknologi dan bahan yang
power of
supplier
5. Bargaining
low
ditetapkan)
Karena dibutuhkan masyarakat dan
power of buyer
6. Relative
high
power of other
stakeholder
(pemerintah)
vaksin supplier
rumah sakit
vaksin
biofarma
alat produksi-supplier
vaksin
puskesmas
package supplier
vaksin apotik
supplier
Panacea
biotech
Rumah sakit
supplier
Biofarma
Rumah sakit
Bahan kimia
Vaksin
Alat produksi
Apotik
Bahan kimia
Puskesmas
package
Vaksin
Alat produksi
supplier
Chengdu
Rumah sakit
Scor
biofarma
Bobo ratin
scor
Panacea biotech
Bobo ratin Scor
Pengemba
t
0,3
g
2
e
0,6
t
0,5
g
5
e
2,5
t
0,2
g
5
e
0,4
ngan riset
Modernitas
0,2
0,8
0,3
1,5
0,3
0,9
Teknologi
Keberhasil
0,1
0,1
0,1
0,5
0,1
0,2
0,01
0,02
0,01
0,05
0,1
0,4
0,01
0,03
0,01
0,04
0,05
0,2
manusia
Diferensisi
0,09
0,36
0,01
0,05
0,2
0,4
produk
Brand
0,09
0,09
0,07
0,35
0,05
0,2
an
Pemasaran
Integrasi
dengan
pemerinta
h
Pengemba
ngan
sumber
daya
awareness
konsumen
total
1,9
4,9
Biofarm
a
Panace
a
Biotech
Jangkauan
Pemasaran
Cheng
du
Kelebaran Produk
Faktor INTERNAL
Bob
Rati
Sko
Durasi
ot
ng
S M L
Keterangan
Biofarma
mengutamakan
kebutuhan
vaksin
0.17
5
0.7
sampai
kapanpun
mengingat
biofarma
juga
bahwa
merupakan
perusahaan BUMN
2.
Proses
produksi,
Karena
Operasi,
telah
perumusan inovasi
berkelanjutan
sesuai
dengan
0.17
5
standard
yang
ditetapkan
suatu
0.7
berubah
menyesuaikan
dengan
perkembangan
zaman
(S)
3.
Proses
rekrutmen
bersifat
terbuka
tanpa diskriminasi
dipertahankan
0.10
0.3
jangka
kerja (S)
4.
Produksi
vaksin
terbilang
sedikit
Produksi
0.02
5
ditingkatkan
4
0.1
Biofarma
melakukan
Sehingga
secepatnya
demi
memenuhi
(W)
5.
harus
pada PT Biofarma
secepatnya
menerbitkan
saham
pasar
terdapat
pembagian dividen
Harus
modal
di
demi
0.1
mempercepat
pengembangan
perusahaan
EXTERNAL
1.
Kebijakan
Bob
Rati
Sko
ot
ng
0.15
0.6
S M L
Keterangan
X Mendukung
generasi
pemerintah untuk
Indonesia
Sehat
harus
mendukung
dilakukan
terus-menerus
generasi Indonesia
demi
meningkatkan
langsung
meningkatkan
negeri
permintaan produk
dalam negeri (O)
2.
Meningkatnya
Umumnya
perekonomian
Indonesia
tiap
tahun
juga
0.15
meningkatkan
daya
peningkatan
Negara
0.4
bertahap
terjadi
secara
dan
berkala
umumnya
beli
selama
1-3
tahun
masyarakat (O)
3.
Jumlah
penduduk
Indonesia
yang
sangat
jiwa
tidak
secara
penduduk
banyak
Jumlah
0.15
0.6
langsung
stabil
dalam
jangka
panjang
karena program
meningkatkan
permintaan (O)
4.
Kebijakan
Kebijakan
harga
pemerintah untuk
mengacu
pada
menaikkan
harga
BBM
meningkatkan
biaya
0.02
BBM
harga
0.1
distribusi
turun sewaktu-waktu
produk (T)
5.
Melemahnya
tukar
terhadap
nilai
Rupiah
Kurs
0.02
5
0.1
Kurs
nilai
yang
tukar
melemah
dan
dalam
jangka
mengurangi profit
kurang
dari
yang
menghambat
didapat
Rupiah
waktu
1
tahun
proses
perusahaan
ekspor
TOTAL
3.7
1.00
Visi
Visi yang ada yaitu Menjadi perusahaan Life Science kelas dunia yang
berdaya saing global sudah relevan. Karena telah mengalahkan
beberapa perusahaan pesaing sejenis dari luar negeri. PT Biofarma
jangka
waktu
tertentu
juga
meningkatkan
daya
beli
dalam
jangka
panjang
negeri
demi
harus
tetap
menunjang
misi
Biofarma
masih
Dilihat dengan
sebagai
perusahaan
pertama
yang
menjadi
andalan
Segmenting
a. Demografis
i. Industri
: Biofarma memproduksi vaksin dan antisera
ii. Ukuran Usaha
: Perusahaan berskala Internasional
yang memenuhi permintaan dalam maupun luar negeri
iii. Lokasi
: Biofarma berpusat Jalan Pasteur,
Bandung
b. Variabel Operasi
i. Teknologi
Menggunakan
mesin
yang
berstandar
dimana
sebagai
andalan
pemerintah
dalam
M2
M3
P1
P2
P3
Merupakan konsentrasi spesialisasi selektif yang mana tiap prioduk
tidak untuk setiap pasar
Positioning
a. Atribut
Vaksin dan Antisera
b. Manfaat
Memenuhi kebijakan pemerintah & pasar serta untuk
kesejahteraan kesehatan
c. Penggunaan
Digunakan tidak sembarangan harus sesuai dengan UU
kesehatan yang berlaku
d. Pemakai
Seluruh masyarakat Indonesia maupun Dunia
e. Pesaing
Pesaing perusahaan yang juga memproduksi vaksin dan
antisera adalah Chengdu dan Panacea
Kategori Produk
Produk berkategori di bidang kesehatan
g. Mutu/Harga
Berkualitas sangat baik sehingga mampu
f.
menarik
Product
Place
Price
Promotion
Financing
pemerintah
Investing
: Perusahaan menawarkan banyak sekali opsi alokasi
Sumber
pembagian dividend
pendanaan
dari
PT
Biofarma
100%
dari
Internasional
Managing Quality
: Proses produksi berstandar ISO 14001
Process & Capacity Design
: Proses pengembangan vaksin dan
tenaga kerja
Layout Design
ditetapkan
Supply Chain Management
Pembuatan
Pekerja
pabrik
berkualifikasi
yang
yang
sesuai
telah
terbaik
Development
yang jelas
Maintenance : Penghargaan karyawan yang berprestasi dan berbagai
komponen kompensasi
II
III
Va
IV
VI
Vb
VII
VIII
IX
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
Strength
Mengutamakan kebutuhan dalam
negeri
Produk sesuai standar ISO
Proses Rekrutmen terbuka
Memiliki opsi investasi yang
beragam
Memiliki penilaian IPAC Assestment
Weakness
Jumlah produk yang kurang dari
S1,O1,O
4
S2,O5
W1,O1,
OPPORTUNITY
Meningkatnya penduduk kelas
menengah di Indonesia
Bencana alam (banjir)
menyebabkan banjir
Kebijakan BBM meningkatkan
nilai penjualan
Jumlah penduduk Indonesia yang
banyak
Mewujudkan harapan pemerintah
akan kesehatan
SO Strategy
Membuka jaringan apotik dengan
brand sendiri dan menjaring ke
seluruh daerah di Indonesia
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas yang lebih baik dan
lebih banyak lagi
WO Strategy
Meningkatkan kualitas produk
Threat
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap
dollar
Kurangnya informasi tentang vaksin di
Indonesia
S2,T
4
S2,T
5
W1,T
WT Strategy
Mencermati nilai tukar uang dalam proses
2
3
4
permintaan
Belum melakukan IPO saham
Harga serum yang mahal
Pendistribusian mebutuhkan agen
O4
produksi
W4,O5
W5,T
5
SO STRATEGY
Membutuhkan brand bow yang membutuhkan waktu
1 bagi masyarakat
Pengajuan ditakutkan tidak dapat memenuhi kuota
2 minimal yang ditetapkan
ST STRATEGY
Sudah terdapat pesaing yang memiliki brand
Untuk menambah profit dan penjualan
1 awareness yang kuat
Menarik minat calon karyawan untuk bergabung
Mengurangi hambatan akibat mindset "terlau sulit
dengan PT. BIOFARMA
2 bekerja di PT. BIOFARMA
WO STRATEGY
Mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk
Membangun sistem distribusi yang memakan waktu
membayar agen
1 dan biaya yang lama dan besar
Penambahan modal untuk peningkatan aktivitas
Membutuhkan waktu untuk menghimpun biaya dari
perusahaan
2 para investor
WT STRATEGY
Mengurangi harga untuk meningkatkan
Pengurangan biaya banyak dianggap sebagai
permintaan
1 penurunan kualitas
Meningkatkan investasi dari perusahaan agar tidak
Harga saham tetap terpengaruh oleh pengaruh
terpengaruh dari global
2 global
BCG MATRIX
Untuk mengekspansi bisnis dan memperluas
Brand apotik yang sulit dibangun akibat pesaing
jangkauan distribusi
1 yang sudah ada dalam industri
GE MATRIX
1
2
1
2
1
2
INDIKATOR
KINERJA
FORECA
ST
307.99%
435.58
%
377.74
%
251.61
%
228.79
%
INWCR Ratio
17.77%
19.55%
DAR
16.20%
DER
19.34%
Current Ratio
395.98%
Quick Ratio
343.40%
Cash Ratio
Cash Turnover
Ratio
228.74%
Long-term Debt
to Equity
Times Interest
Earned Ratio
Fixed Charge
Coverge Ratio
TARGET
OPERATIONAL STRATEGY
LIQUIDITY RATIO
436.67 Meningkatkan kas yang dimiliki
% perusahaan
378.15 Meningkatkan kas yang dimiliki
% perusahaan
252.75 Meningkatkan kas yang dimiliki
% perusahaan
229.93 Meningkatkan kas yang dimiliki
% perusahaan
20.22%
LEVERAGE RATIO
Menurunkan kewajiban produk lini
pihak tenaga kerja yang terdapat di
14.58% 13.63% liability
meningkatkan modal yang dimiliki
17.41% 16.41% perusahaan
Menurunkan kewajiban produk lini
pihak tenaga kerja yang terdapat di
1.92%
0.72% liability
2.13%
-
ACTIVITY RATIO
STRATEGY
PLANNING
Growth Strategy
Growth Strategy
Rebranding
Strategy
Rebranding
Strategy
Turn-Around
Strategy
Pause Strategy
Pause Strategy
Pause Strategy
-
Receivable
Turnover
Inventory
Turnover
Working Capital
Turnover
Fixed Assets
Turnover
Total Assets
Turnover
7.29x
3.95x
1.61x
1.65x
0.68x
Gross Profit
Margin
60.96%
ROI
ROE
34.81%
37.81%
30.80%
Price/Earning
Ratio
Market/Book
Ratio
8.02x
Service Quality
(Based Int. TQM)
Service Quality
(Based Int. TQM)
Rebranding
Strategy
Rebranding
Strategy
Growth Strategy
Growth Strategy
Growth Strategy
Growth Strategy
Turn-Around
Strategy
DIREKTUR UTAMA
- CORPORATE SECRETARY - INTERNAL AUDIT SENIOR
MANAGER
- QUALITY ASSURANCE SENIOR MANAGER - SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Direktur
Produksi
Direktur
Perencanaan&penge
mbangan
Direktur
Keuangan
Direktur
Pemasara
n
-kepala divisi
vaksin virus
-kepala divisi
perencanaan&pengen
dalian produksi
-kepala divisi
anggaran
keuangan
-kepala divisi
pengawasan mutu
-kepala divisi
anggaran&aku
ntansi
-kepala
divisi
penjualan
impor
-kepala divisi
vaksin bakteri
-kepala divisi
produksi
farmasi
-kepala divisi
teknik&pemelih
araan
-kepala divisi
laboratorium
-kepala divisi
penelitian&pengemba
nga
-kepala divisi
sdm
-kepala
divisi
penjualan
ekspor
-kepala
divisi
penunjang
pemasara
n
-kepala
divisi
pelayanan
jasa
JOB DESCRIPTION
JOB DESCRIPTION
-Kepala divisi
perencanaan&pengendalian
produksi
-kepala divisi
teknik&pemeliharaan
-melakukan pemeliharaan
terhadap mesin-mesin produksi
-menyediakan mesin2 produksi
terhadap kadiv produksi vaksin&
farmasi
-kepala divisi
penelitian&pengembangan
-kepala divisi
anggaran&akuntansi
Kode
Program
P1-1
SCHEDULING
Program
Riset
kedalam
Rumah
Sakit
PK
Kepala
divisi
penelitian
&
pengemba
ngan
1 2
- - -
3 4 5 6 7 8 9 1
0
-
1
1
1
2
Budg
et
Rp.
24M
P1-2
Pengemba
ngan
produk
dari
produk
lama
Kadiv
library
Kadiv
produksi
masing2
bagian
vaksin dan
antisera
P1-3
Pengenala
n dan
program
pengemba
ngan
Direktur
pemasaran
P1-4
Peluncuran
produk
baru
Kepala
divisi
penjualan
DN LIV
Rp.
20M
Rp.
2M
Rp.
3M
Ket
Mela
kuk
an
di S
rum
ah
saki
t
besa
r di
selu
ruh
prov
insi
Kode
prog
aram
Program
PK
Penentuan
produk
Kepala
divisi
survey
&
evaluas
i
produk
P2-1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
- - - - - -
1
1
1
2
BUDG
ETING
RP.
500
JUTA
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - `
P2-2
Penentuan
kapasitas
desain
Kepala
divisi
perenc
anaan
&
pengen
- - - -
RP.
700
JUTA
dalian
produk
si
kepala
divisi
- -
- -
- -
- -
- - -
P2-3
Pengimple
mentasian
peningkata
n kapasitas
produksi
Kadiv
perenc
anaan&
pengen
dalian
produk
si
Kadiv
produk
si
terkait
RP.
5M
Kode
Progr
am
P3-1
P3-2
P3-3
Progra
m
PIC
Direktu
Evaluas r
i
keuang
pendan an
aan dari
pemeri
ntah
Proses
persiap
an
dokume
n untuk
melaku
kan IPO
Biofarm
a
melaku
kan IPO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
-
Coorpor
ate
Secreto
ry
Direktu
r
Utama
1
0
1
1
1
2`
Budget
ing
RP.100
JUTA
RP.500
JUTA
--
RP.100
JUTA
BUDGETING
NO
KODE PROGRAM
BUDGET
P1-1
20M
P1-2
20M
P1-3
2M
P1-4
3M
P2-1
500 JUTA
P2-2
700 JUTA
P2-3
5M
P3-1
100 JUTA
P3-2
500 JUTA
P3-3
100 JUTA
TOTAL
51,950 M
Perspektif
Keuangan
Perspektif
Konsumen
Perspektif
Internal
Efisiensi
biaya
operasional
Meningkatkan
ROE 15%
Melakukan
Rebuilding
Perusahaa
nnn
Memperkuat
Pangsa Pasar
dengan Lini
Produk Obat
Membuka
Jaringan
Apotek
Membangun Sistem
Jaringan Distribusi
Penerbitan
saham PT
BioFararma
Memperkuat
Pangsa
Pasar Global
Mengurangi
Penggunaan
Agen
Perekrutan
Karyawan untuk
Perspektif
Sistem
Pertumbuhan dan
Distribusi Baru
Pembeajaran
Perspektif
Area
Keuangan
Objectives
Perekrutan
Karyawan untuk
Jaringan Apotek
Measureme
Insentif
Karyawan pada
Strategi Baru
Targets
Initiative
nts
-
- ROE 15%
-!5%
Meningkatkan
-Total
-Naik 5%
Meminimalisa
ROE
pendapatan
-Tolenransi
si yang
Probabilitas
biaya aktual
under
dianggap
-Jumlah
budgeting <
kurang perlu
Meminimalisa
investasi yang
15%
-Agresif
si biaya
menanamkan
-Saham yang
selling
- Menerbitkan
modal
terjual
strategy
saham
meningkat >
vaksin dan
sebagai
25%
anti sera
tambahan
Pelanggan
modal
-Melakukan
-Brand
-Masyarakat
-Menjual
rebuilding
awareness
semakin
bauran poduk
perusahaan
-Presentase
mengenal
yang lebih
-Memperuas
pasar dari
BioFarma
banyak
pangsa pasar
sektor vaksin
-Naik 4%
-Strategi
global
-Presentase
-Naik5%
diversifikasi
-Memperluas
pengsa pasar
produk vaksin
pangsa pasar
BioFarma
dengan lini
dalam
-Strategi
produk obat
penjualan obat
divrsifikasi
produk
Proses
-Membuka
-Apotek baru
-Meyebarkan
BioFarma
-Membuka
Bisnis
pangsa
dengan nama
apotek
Apotek mulai
Internal
apotek
BioFarma
diseluruh
dari kota
-Membangun
-Presentase
Indonesia
besar
sitem jaringan
jaringan baru
-Menyebarkan
-Membangun
distribusi
-Presentase
apotek ke
sistem dari
-Mengurangi
pengurangaan
seluruh
apotek kota
penggunaan
agen
Indonesia
besar
-Mengurangi
Berkurangnya
agen-agen
agen
penggunaan
Pembelajar
-Perekrutan
-Presentase
agen
-90%
-Sosialisasi
an dan
karyawan
karyawan
karyawan
mengenai
jarigan apotek
untuk apotek
berpengalama
apotek baru
-Perekrutan
-Presentase
melalui
karyawan
karyawan
-90%
advertising
untuk sistem
untuk sistem
karyawan
- Sosialisasi
distriusi baru
baru
berpengalama
mengenai
-Pelantikan
-Presentase
sistem baru
insentif untuk
karyawan
-90%
- Sosialisasi
karyawan
untuk strategi
karyawan
mengenai
pada strategi
baru
berpengalama
strategi baru
Pertumbuha
n
baru