Anda di halaman 1dari 30

KEGAWATAN DI

BIDANG PENYAKIT
DALAM

KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Komplikasi akut diabetes melitus
Gambaran klinis :
- hiperglikemia
- ketosis
- asidosis metabolik
Faktor pencetus
- infeksi
- infark miokard akut
- penggunaan obat steroid
- Penghentian atau pengurangan insulin
2

KLINIS
Keluhan poliuri, polidipsi
Riwayat berhenti menyuntik
insulin
Demam/ infeksi
Muntah
Nyeri perut
Kesadaran: CMC, delirium, koma
Nafas cepat dan dalam / kusmaul
Dehidrasi
Dapat syok hipovolemik
3

Kriteria Diagnosis
Kadar glukosa : > 250 mg/dl
pH
: < 7,35
HCO3: rendah
Anion gap : tinggi
Keton serum
: positif &/ketonuria
4

Terapi
1. cairan : NaCl 0.9 %, dalam 15 jam
sekitar 5 L
2. Insulin : diberikan setelah 2 jam
rehidrasi cairan, setiap jam
kemudian bertahap, sampai
didapatkan dosis yang sesuai
3. Kalium : didrip bersamaan dg insulin
4. Natrium bikarbonat
5

TATA LAKSANA UMUM


Oksigen bil PO2 < 80 mmHg
Antibiotika adekuat
Heparin , bila KID
Vital sign pantau tiap jam
Keadaan hidrasi setiap jam
Produksi urin tiap jam, balans
cairan
Cairan infus tiap jam
Pantau laboratorium
6

EDEMA PARU AKUT


Penumpukan cairan di paru-paru
secara tiba-tiba akibat peninggian
tekanan intravaskuler
Riwayat sesak yang bertambah
hebat dalam waktu singkat
(jam/hari) disertai gelisah, batuk
dengan sputum berbusa
7
kemerahan

Pemeriksaan Fisik
Sianosis sentral
Sesak nafas dengan bunyi nafas
seperti mukus berbuih
Ronki basah nyaring di basal paru,
kemudian memenuhi lapangan
paru
Takikardia dengan gallop
Murmur bila ada kelainan 8katup

Pemeriksaan penunjang
EKG
Laboratorium
analisa gas darah, enzim jantung
Foto toraks :
Opasifikasi hilus dan bagian basal
paru mengarah ke bagian atas paru
Ekokardiografi
9

TERAPI
Posisi setengah duduk
Oksigen sampai 8 L/menit, pakai masker
Infus emergensi
Monitor tekanan darah,
Nitrogliserin SL atau IV rujuk
Morfin
Diuretik
Inotropik jantung

Trombolitik

Intubasi / ventilator
Atasi aritmia atau gangguan konduksi
10

GAGAL NAFAS
Ketidakmampuan mempertahankan nilai
pH keasaman, oksigen dan
karbondioksida darah arteri supaya tetap
dalam batas normal
DIAGNOSIS
Sesak nafas berat, batuk, sianosis,
stridor Aritmia, takikardis, kostriksi pupil
11

ETIOLOGI
Penyakit saluran nafas (bronkitis, emfisema
dll )
Penyakit paru parenkim (pneumonia dll)
Gangguan hipermeabiliatas, edema paru
Penyakit pembuluh darah ( emboli paru)
Trauma
Gangguan neuromuskuler
Obat-obatan
Kelainan dinding dada
12

Pemeriksaan penunjang
Analisis gas darah
Foto toraks
Kateter Swan Ganz
EKG
13

Terapi
Oksigenasi
Infus emergensi -- rujuk
Obat-obatan : bronkodilator,steroid
Stimulan pernafasan
Trakeostomi
Ventilasi Mekanik
14

ARTRITIS SEPTIK
Artritis yang disebabkan oleh adanya
infeksi bebagai mikroorganisme
Diagnosis:
Nyeri sendi akut, umumnya
monoartikuler
Umumnya ada penyakit lain yang
mendasari
Ditemukan bakteri dan kultur cairan
15
sendi

Pemeriksaan penunjang
Analisis cairan sendi
Pewarnaan gram dan kultur cairan
sendi
Radiografi sendi yang terserang
LED, CRP lekosit darah
Kultur darah, bila ada tanda sepsis
16

TERAPI
Aspirasi cairan sendi
Antibiotik berspektrum luas
Drainase sendi yg terinfeksi
Tindakan bedah, bila :
- infeksi koksa pada anak anak
- infeksi pada sendi yg sulit drainase
- osteomielitis
17

SEPSIS DAN SHOCK


Sepsis:
sindrom respon inflamasi sistemik
karena infeksi
Shock sepsis
sepsis dengan hipotensi, ditandai
penurunan tekanan darah sistolik< 90
mmHg atau penurunan > 40 mmH dari
TD awal, tanpa ada obat-obatan yang
dapat menurunkan TD
18

DIAGNOSIS SEPSIS
SIRS ditandai 2 gejala atau lebih :
Suhu badan > 38 , atau < 36 C
Frekuensi denyut jantung > 90x / menit
Frekuensi pernafasan > 24 x / menit
atau PaCO2 < 32
Hitung lekosit > 12000 / mm atau <
4000/ mm
Ada fokus infeksi yang bermakna
19

TERAPI
Eradikasi fokus infeksi
Antimikroba empirik
Antimikroba definitif sesuai kultur
Suportif,
resusitasi, oksigenasi terapi cairan,
vasopresor transfusi, koreksi
gangguan metabolik , nutrisi, steroid
20

KRISIS HIPERTENSI
Hipertensi yang memerlukan penurunan
tekanan darah segera .
Hipertensi emergensi: situasi dimana
diperlukan penurunan tekanan darah yang
segera dengan obat antihipertensi
parenteral karena ada kerusakan target
organ
Hipertensi urgensi: tanpa ada gejala yang
berat atau kerusakan organ , TD diturunkan
dlm beberapa jam
21

DIAGNOSIS
Riwayat hipertensi dan terapinya
Kepatuhan makan obat
Tekanan darah rata-rata
Riwayat obat simpatomimetik dan
steroid
Kelainan hormonal
Riwayat penyakit kronik
Gejala serebral
Jantung
Gangguan penglihatan
22

Pemeiksaan tekanan darah, perabaan


nadi, bunyi jantung, bruit abdomen,
edema atau penumpukan cairan
Funduskopi
Status neurologi
23

TERAPI
Target: diturunkan < 110 mmHg,
kecuali stroke hanya boleh 20 %, utk
stroke iskemik tekanan darah
diturunkan bertahap bila 220/130
mmHg
Utk urgenci, diturunkan bertahap
dalam 24 jam.
Obat anti hipertensi
24

SINDROM HIPERVENTILASI
Sesak Nafas disertai takipneu tanpa adanya kelainan
organik
Diagnosis :
Sesak nafas tdk khas
Merasa kekurangan udara shga menarik nafas
panjang
Rasa takipneu dan rasa sempit di dada
Ada keluhan di jantung
Parestesi
Badan melayang
Gejala fisik lain tak khas
Kejang tangan dan kaki histerikal
Gangguan emosional, tu rasa takut
25
Stresor psikososial

TERAPI
Sungkup dan oksigen nasal
Ansiolitik golongan benzodiazepin
Koreksi bila ada gangguan
elektrolit dan asam basa
Simptomatik sesuai keperluan
26

RENJATAN ANAFILAKSIS
Gawat darurat ditandai dengan hipotensi ,
penurunan tekanan darah sistolik < 90 mmHg
akibat respon hipersensitivitas tipe I ( adanya
reaksi ntigen dengan antibodi Ig E )
Diagnosis:
Ringan : rasa geli, gatal, hangat, rasa penuh
di mulut, tenggorokan, hidung tersumbat,
edema di sekitar mata, kulit gatal, mata berair,
bersin-bersin, onset 2 jam setelah 27
paparan

Sedang :
seperti sistemik ringan, ditambah spasme
bronkus, edema saluran nafas, sesak, batuk,
mengi, angioedema, urtikaria menyeluruh,
mual muntah, gatal,badan hangat, gelisah,
onset sama dengan ringan

Berat :
mendadak, lebih berat, spasme bronkus,
edema laring, serak, sesak nafas, sianosis,
henti nafas, sakit menelan, kejang perut ,
diare dan muntah
28

TERAPI
Adrenalin 1 : 1000, 0,3 0,5 ml subkutan/
IM lengan atas atau paha
Pasang torniquet proksimal suntikan /
serangga, dilonggarkan setiap 1-2 menit
Oksigen
Antihistamin IV, IM atau oral
Rawat ICU
Spasme bronlkus ; inhalasi beta 2 agonis
Pantau minimal 24 jam
29

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai