Anda di halaman 1dari 9

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas

Jember

2014

PREPLANNING PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STASE GERONTIK DI UPT PSLU JEMBER TENTANG
SENAM ANTI HIPERTENSI
Disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan P3N
Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90
mmHg (Smeltzer & Bare, 2001). Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic 90 mmHg
(Price dan Wilson, 2005). Definisi Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140
mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat
antihipertensi (Mansjoer, dkk, 2001).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistol, yang tingginya tergantung
umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas
tertentu, tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stress yang dialami. Hipertensi
juga dapat digolongkan sebagai ringan, sedang, atau berat, berdasarkan tekanan
diastole. Hipertensi ringan apabila tekanan darah diastole 95-104 mmHg,
hipertensi sedang diastolenya 105-114 mmHg, sedangkan hipertensi berat tekanan
diastolenya > 115 mmHg. Hipertensi dengan peningkatan tekanan systole tanpa
disertai peningkatan tekanan diastole lebih sering pada lansia, sedangkan
hipertensi peningkatan tekanan diastole tanpa disertai peningkatan tekanan systole
lebih sering terdapat pada dewasa muda (Tambayong, 2001).
Penyakit Hipertensi telah menjadi masalah utama dalam kesehatan
masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia.
Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan hipertensi
kemungkinan besar juga bertambah. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus
hipertensi terutama di Negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta
kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025.
Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan
penduduk saat ini (Armilawati et al, 2007).

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

Angka-angka prevalensi hipertensi di Indonesia telah banyak dikumpulkan


dan menunjukkan di daerah pedesaan masih banyak penderita yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Baik dari segi case finding maupun
penatalaksanaan pengobatannya. Jangkauan masih sangat terbatas dan sebagian
besar penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan. (Wade, 2003)
Secara global, kasus hipertensi terus meningkat di berbagai negara.
Prevalensi hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai 15-25% dari
populasi dewasa (Preuss et al, 1996). Di Amerika, prevalensi tahun 2005 adalah
21,7%. Prevalensi di Vietnam pada tahun 2004 mencapai 34,5%, Thailand (1989)
17 %, Malaysia (1996) 29,9%, Philipina (1993) 22%, dan Singapura (2004)
24,9% (Dinkes Kota Semarang, 2007).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukan bahwa
prevalensi hipertensi di Indonesia (berdasarkan pengukuran tekanan darah) sangat
tinggi, yaitu 31,7% dari total penduduk dewasa. Bahkan profil kesehatan
Indonesia tahun 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi lebih tinggi lagi di pulau
Jawa, yaitu 41,9%. Pada tahun 2007, berdasarkan Riskesdas di jawa Timur
didapati 37,4% penduduk mengidap hipertensi, dari beberapa penyakit yang di
ukur seperti: penyakit sendi, stroke, jantung, diabetes, tumor, dan hepatitis.
Berdasarkan penelitian dari Humas RSUD dr. Soebandi Jember, selama tahun
2012 jumlah penderita hipertensi mencapai 8619 orang. Pada awal tahun 2013,
mulai 1-26 Januari, penderita hipertensi sudah mencapai 677 orang. (Surya
Online, Feb.2013). Total prevalensi hipertensi di daerah Puger dari 1.239
penduduk yaitu 88,81%, yang mana didominasi oleh wanita, yaitu 53,61% dari
784 jiwa, sebagian dari Desa Kulon Puger yaitu 24,59% dari 343 penduduk, dan
jumlah pasien yang diobati paling banyak pada bulan Mei 2008 yaitu 8,53% dari
119 penduduk.

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana praktik senam anti hipertensi dapat mengurangi tanda gejala
lansia dengan hipertensi di UPT PSLU Jember?

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan demonstrasi, diharapkan
lansia dapat menerapkan senam anti hipertensi.
2.1.2 Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Lansia dapat menjelaskan tentang pengertian Hipertensi


Lansia dapat menjelaskan tentang penyebab Hipertensi
Lansia dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala Hipertensi
Lansia dapat menjelaskan tentang pencegahan Hipertensi
Lansia dapat menjelaskan tentang komplikasi Hipertensi
Lansia dapat mendemonstrasikan penanganan Hipertensi dengan
Senam anti hipertensi.

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan, informasi dan wawasan mengenai manfaat
senam anti hipertensi.
2.2.2 Bagi Masyarakat
Memberi informasi kepada lansia untuk dapat menerapkan senam anti
hipertensi.
2.2.3 Bagi Praktik Keperawatan
Memberi informasi bagi praktik keperawatan khususnya keperawatan
gerontik untuk dapat memberikan promosi kesehatan kepada lansia
mengenai senam anti hipertensi serta menambah pengetahuan yang
dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi praktik keperawatan.
2.2.4 Bagi Pendidikan Keperawatan

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

Memberi pengetahuan dan wawasan tentang manfaat senam anti


hipertensi untuk lansia bagi mahasiswa keperawatan dan bidang
kesehatan lainnya.
2.2.5 Bagi Penelitian Keperawatan
Sebagai bahan informasi dan refrensi untuk penulisan atau penelitian
berikutnya yang berhubungan dengan senam anti hipertensi bagi lansia.
2.2.6 Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat membantu pelaksanaan senam anti hipertensi bagi
lansia melalui bantuan dana pada pelayanan-pelayanan kesehatan

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit darah tinggi
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas ambang
batas normal yaitu 120/80mmHg. Menurut World Health Organization (WHO),
batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari
130/85mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90mmHg dinyatakan
hipertensi (batasan tersebut untuk orang dewasa diatas 80 tahun).
Menurut Lubis (2008), hipertensi di klasifikasikan atas hipertensi primer
(esensial) (90-95%) dan hipertensi sekunder (5-10%). Dikatakan hipertensi primer
bila tidak ditemukan penyebab dari peningkatan dari peningkatan tekanan darah
tersebut, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit/keadaan seperti
penyakit parenkim ginjal, serta akibat obat. Hipertensi esensil merupakan penyakit
multifaktoral yang dipengaruhi oleh faktor genetik.
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Penyakit hipertensi bisa beresiko tinggi untuk terjadinya penyakit stroke.
Hal tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor, seperti pola hidup pasien
hipertensi, lingkungan, ataupun perjalanan penyakit. Untuk itu dilakukan kegiatan
penanganan secara non farmakologis yakni dengan melakukan senam anti
hipertensi.

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah untuk lansia yang mengalami Hipertensi yaitu dengan
melakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi senam anti hipertensi.
4.2 Khalayak Sasaran
Target sasaran pendidikan kesehatan dan demonstrasi senam anti hipertensi
yaitu lansia di wisma melati UPT PSLU Jember.
4.3 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan dan
demontrasi senam anti hipertensi yaitu dengan melakukan pendidikan kesehatan
kepada lansia mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan,
komplikasi hipertensi serta mendemonstrasikan senam anti hipertensi.

Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas


Jember

2014

DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi
2. Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit & Chayatin. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar manusia Teori
dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Mubarak. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika.
Wong, Donna L. 2008. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Daftar Lampiran:
Lampiran 1: Berita Acara
Lampiran 2: Daftar Hadir
Lampiran 3: SAP
Lampiran 4: SOP (Bila Ada)
Lampiran 5: Materi
Lampiran 6: Media (Leaflet)
Lampiran 7: Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai