Anda di halaman 1dari 115

BABI

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
NegaraIndonesiamerupakannegaraberkembang,haliniditunjukandenganbanyaknya
pembangunanyangsedangdilakukandiIndonesia.Dewasainikitamelihatbahwa
pertumbuhanindustri,perkantoran,teknologidanperdagangandiIndonesiasemakin
meningkat.SalahsatutolokukurpeningkatannyaadalahperekonomianIndonesiayangsaat
inisemakinmeningkat.PeningkatanperekonomiandiIndonesiatidaklepasdariketerlibatan
tenagakerja.Namundalampelaksanaannyaseringkaliterjadikecelakaanyangmenimpa
tenagakerja.HalinitidaklepasdariburuknyapenerapanKeselamatandanKesehatan
Kerja(K3).
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara
umumdiperkirakantermasukrendah.Padatahun2005Indonesiamenempatiposisiyang
buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut
mencerminkankesiapandayasaingperusahaanIndonesiadiduniainternasionalmasih
sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami
ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal
kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu
disampingperhatianperusahaan,pemerintahjugaperlumemfasilitasidenganperaturan
atauaturanperlindunganKeselamatandanKesehatanKerja.Nuansanyaharusbersifat
manusiawiataubermartabat.
Keselamatankerjatelahmenjadiperhatiandikalanganpemerintahdanbisnissejak
lama.Faktorkeselamatankerjamenjadipentingkarenasangatterkaitdengankinerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas
keselamatankerjasemakinsedikitkemungkinanterjadinyakecelakaankerja.
DieraglobalisasidanpasarbebasWTOdanGATTyangakanberlakutahun2020
mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang
harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk
mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja
Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat
Indonesiadimasadepan,yangpenduduknyahidupdalamlingkungandanperilakusehat,
memperolehpelayanankesehatanyangbermutusecaraadildanmerata,sertamemiliki
derajatkesehatanyangsetinggitingginya.
PelaksanaanKesehatandanKeselamatanKerja(K3)adalahsalahsatubentukupaya
untukmenciptakantempatkerjayangaman,sehat,bebasdaripencemaranlingkungan,
sehingga dapat mengurangi danatau bebas dari kecelakaankerjadan penyakit akibat
kerjayangpadaakhirnyadapatmeningkatkanefisiensidanproduktivitaskerja.
Kecelakaankerjatidaksajamenimbulkankorbanjiwamaupunkerugianmateribagi
pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh,merusaklingkunganyangpadaakhirnyaakanberdampakpadamasyarakat
luas.
Jeniskecelakaankerjasendiribanyaksekali,antaralainkecelakaankerjaindustri,
kecelakaan kerja listrik, kecelakaan kerja lingkungan hidup dan sebagainya. Untuk
mengantisipasikecelakaankerjatersebutkitaharusmenerapkanK3yangterkaitdengan
kecelakaantersebut.SalahsatunyaadalahK3listrikuntukmenghindarikecelakaankerja
listrik.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis dapat merumuskan masalah
sebagaiberikut:
1. Faktorapasajayangmenyebabkanterjadinyakecelakaankerja?
2. Bagaimanacaramencegahterjadinyakecelakaankerja?
3. Faktorapasajayangmenyebabkanterjadinyakecelakaankerjalistrik?Dan
bagaimanacaramencegahnya?
4. PerundanganapasajayangterkaitdenganK3umumdanK3listrik?

1.3 BatasanMasalah
Dalammakalahinipenulishanyaakanmembahassejarah,pengertiandantujuanK3,
peraturandanperundangundanganyangterkaitdenganK3bidangkelistrikan,faktor
penyebabterjadinyakecelakaankerja,caramencegahterjadinyakecelakaankerja,
faktorterjadinyakecelakaankerjalistrikdancaramencegahnya.

1.4 Tujuan
TujuanpenulisanmakalahiniadalahuntukmengetahuitentangK3padabidang
kelistrikandanuntukmemenuhitugasmatakuliahSertifikasi:Keselamatan
danKesehatanKerja(K3).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
3

BABII
PEMBAHASAN
2.1Sejarah,pengertiandantujuanKeselamatandanKesehatanKerja(K3)
2.1.1SejarahKeselamatandanKesehatanKerja(K3)
1.KeselamatanKerja
Keselamatan kerja sebenarnya jauh sebelum ulmu pengetahuan berkembang telah mulai
dikanaldandibutuhkanolehsemuaorang,terbukutidenganadanyakebiasanaandansudah
menjadibudayadibeberapamasyarakat.Buktiinidapatditemuisejakzamandahuluhingga
sekarang masih ada sebahagian masyarakat yangmempercayainya, sebagai contoh dalam
pelaksanaan suatu kegiatan dalam mengharapkan keselamatan pada pembangunan atau
pembuatansuatubangunanatauproyek,sebelumkegiatantersebutdilakukanterlebihdahulu
diadakansepertiuparapemotonganhewansepertikerbau,sapi,kambung.Hewantersebut
dipotongdankepalanyaditanampadalokasiproyektersebut,sedangkandagingdimassakdan
dimakanbersamasekelaigusuparado.aselamatan.
BudayadipulauJawamisalnyadapatdijumpaiadanyapemotongannasitumpen,.melakukan
persembahan dilaut dan lain sebagainya ini tidak lain untuk maksud mengharapakan
keselamatandalammelakukankegiatan,pembangunanrumahtempattinggalmisalnyajuga
adasuatuupacarasepertisebelumkudakudarumahdipasangatausebelumpemasanganatap
dilakukangpemotonganayamwarnahitam,menggantungkanberupabibitkelapa,pisang,
tebu,memasangbendera,kainwarnawarnidanmungkinbanyaklagiupacaraupacarayang
dilakukanmasyarakatuntukkeselamatan,baikkeselamatanparapekerjayangmelakukan
pembangunantersebutmaupunkeselamatanpemilikbangunantersebut.
Kirakira180tahunyanglalu(1829)permulaanrevolusidalamtahnikperlindunganyang
dimulaidenganmembuatproduksimekanisdalamukuranbesardenganpabrikpabrik

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

sebagai unit produksi. Dalam revolusi tehnik perlindungan tersebut merupakan pangkal
terjadinyakecelakaandenganjumlahyangbesar.
MunculnyarevolusiindustridiInggrisberjalansebagaiorangyangmemperolehkemenangan
tanpa adanya belas kasihan, sehingga menimbulkan akibatakibat yang mengerikan serta
menyebarluasnyarasatakut.Halinimenghendakiadanyapembaharuanpembaharuandan
penyempurnaandalamtehnologi.
Kemudiangerakanpembaharuandanpenyempurnaantehnologiitudilakukanolehorang
orang yang merasa bertanggung jawab moral terhadap perbaikan untuk kepentingan
sesamanyadenganmemperhatikanusahapencegahankecelakaan.
Tujuan dari perubahanperubahan dan penyempurnaan ini adalah untuk meyakinkan
pemerintahagarmelindungipekerjapekerjapabrik(termasukpekerjaanakanak)yangsering
kali hidup dan bekerja dengan rasa takut terhadap bahaya. Dengan usaha perlindungan
tersebutdinilaiakandapatmenurunkantingkatkecelakaan.
Padaabadke18ini,sebagaihasilpenemuanpenemuanbaruyangmenarikperhatianantara
lain terciptanya mesin seperti mesinmesin tenun pintal, menyebabkan industri tekstil
berkembangpesat.Timbullahpermintaanakanmendapatkantenagakerjadenganupahyang
rendahdansesuaidengankeperluanindustri.Untukitupadaumumnyadipekerjakantenaga
kerjaanakdibawahumurdarikalangankeluargamiskin,merekabekerjasecarasembunyi
sembunyidantidakdiberikanjaminanperlindungan.Merekabekerjadengantidakdisediakan
sepertisarana,sanitasiyangtidakmemenuhisyaratdanbahkanmerekabekerjaantara14atau
15 jam sehari. Lebihlebih lagi setelah adanya peningkata akan kebutuhan tenaga kerja
dibarengi dengan kecepatan perkembangan mekanisasi yang mengakibatkan pabrik dan
industrilebihberbahayalagi.
PerkembanaganusahaKeselamatandanKesehatanKerja(K3)diIndonesiabelumbegitu
banyakdikenalolehmasyarakat.MemangdisadaribahwaIndonesiasebagaisalahsatu

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

negarayangbaruberkembangbelummempunyaikemampuanyangcukupuntukmelakukan
kegiatansecaraluasdibidangkeselamatandankesehatankerjasepertidibeberapanegara
telahmaju.NamundemikiankegiatantersebutdiIndonesiasebenarnyatelahdimulaidari
sebelum perang dunia pertama pada saat itu Indonesia masih dibawah jajahan Belanda,
masalah keselamatan kerja telah dilaksanakan oleh Pemerintahan Hindia Belanda..
PemerintahIndonesiasaatinisedangberusahasemaksimalmungkinuntukmengembangkan
programprogram keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
GagasanuntukusahaKeselamatandanKesehatanKerjatelahdimulaipadakirakiratahun
1847,sejalandengandimulainyapemakaianmesinmesinuapuntukkeperluanindustridi
IndonesiaolehPemerintahHindiaBelanda.Usahatersebutpadadasarnyabukanlahditujukan
untk perlindungan tenaga kerja, tetapi hanya ditujukan terhadap pengawasan pemakaian
pesawatpesawatuapyangpadawaktuitubarudikenal.Orangbarumenyadaripadawaktu
ituakibatakibataoayangmungkinterjadidenganpemakaianpesawatpesawatuaptersebut.
Sesuai dengan pesatnya pertumbuhan pabrikpabrik yang menggunakan ketelketel uap,
Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 28Pebruari 1852 dengan Staatsblad Nomor 20
mengeluarkan peraturan tentang penjagaan keselamatan kerja pada pemakaian pesawat
pesawatuap.Pengawasanterhadappelaksanaanperaturaninidiserahkankepadainstansiyang
dibentuk dalam waktu yang bersamaan yaitu instansi Diens van het stoomwezen
DenganadanyaDinasStoomwezenini,makauntukpertamasekalidiIndonesia,Pemerintah
secaranyatamengadakanusahaperlindungantenagakerjadaraibahayakecelakaankerja,
walaupun baru sebatas pada para operator atau pelayan pesawatpesawat uap saja,
perlindunganitubelumlahdianggappenting.Halinisangatdimengertikarenapadawaktuitu
perlindungantenagakerjahanyaditujukanterhadaptenagakerjaterdiridariorangorang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

yang dijajah dan belum dianggap sebagai suatu kepentingan masyarakat oleh pihak
pemerintahyangmenjajah.
Padatahun1888karenapengawasanataskeretaapiswastasangatdibuthkan,makaDinas
Stoomwezenitu digabungkan denganDinas Kereta Api Pemerintahyang padawaktuitu
dinamakanStaatsSpoorwagen.Penggabunganiniternyatatidakdapatberjalanbaik,karena
para insinyur harus bekerja untuk dua instansi yaitu untuk Dinas Kereta Api dan Dinas
Stoomwezen, sehingga mereka tidak dapat menangani masalah yang timbul pada kedua
instansitersebutsecarabersamaan,sehinggahalinibanyakmembuatkesukaran.Olehsebab
itu pada tahun 1909 didirikan Dinas Stoomwezen sebagai dinas sendiri mempunyai
perwakilandiBelanda.
Untukmembantukelancarantugaspengawasanketelketeluap,dirasakanperlupadawaktu
ituadanyasuatuunitpenyelidikanbahanbahandandidirikanpulasatuunitLaboratorium
Penyelidikan Bahan yang merupakan bagian dari Dinas Stoomwezen, untuk keperluan
pendidikankirakiratahun1912LaboratoriumtersebutdiserahkankepadaSekolahTehnik
TinggidiBandungdansekarangmenjadibagiandariKementrianPerindustriandengannama
BalaiPenelitianBahanbahan.
Padaakhirabadke19pemakaianpesawatpesawatberjalansangatpesatdandisusulpula
pemakaianmesinmesindiesel,listrikdipabrikpabrikdanindustri,akanmenimbulkanpula
bahayabarubagipadatenagakerjadanbanyakterjadikecelakaankerjapadawaktuitu.Pada
tahn1901Pemerintahmulaimemikirkanperlunyamemperluasusahapencegahankecelakaan
kerja.
Padatahun1905sebagaikelanjutanusahainidenganStaatsbladNomor521olehPemerintah
mengelarkan suatu Peraturan tentang Keselamatan Kerja dengan nama Veiligheids
Reglement sering disingkat V.R kemudian diperbaharui pada Tahun 1910 dengan Staatsblad

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Nomor 406 yaitu Pengawasan terhadap Pelaksanaan peraturan ini diserahkan tanggung
jawabnyakepadaDinasStoomwezen.
Sesudah Perang Dunia I proses mekanisasi dan elektrifikasi berjalan lebih pesat sekali.
Mesinmesin Diesel dan listrik mulai memegang peranan, jumlah kecelakan yang terjadi
semakinmeningkat,sehinggapengawasanterhadappabrikpabrikdanbengkelharuslebih
ditingkatkanlagi.PadaTahun1925namaDienstVanHetStoomwezendigantidengannama
yaitu DienstVanHetVeiligheidsToezicht disingkat V.T ( Pengawasan Keselamatan
Kerja)untuklebihmempunyaikewibawaandalampelaksanaantugaspengawasandanagar
lebihsesuaidengantugasperlindungantenagakerja,makaDinasV.Tmasukkedalambagian
KantorPerburuhandibawahDepartemenVanJustitie(sekarangKementerianHukumdan
HakAzasiManusia).
Perkembangan perlindungan atas Keselamatan Kerja terus meningkat seiring dengan
perkembangan penggunaan Ketelketel uap dengan type dan jenis bermacammacam dan
mempunyaitekananyangsemakintinggi,sehinggapengawasanharusditingkatkanlagi.Pada
Tahun 1930 Pemerintah mengeluarkan Stoomordonantie dan Stoomverordening dengan
StaatsbladNomor225danStaatsbladNomor339sampaisekarangperaturaninimasihtetap
berlakudanbelumadapenggantiataupunbelumdicabutkeberlakuannya.
PadaTahun1970PeraturanKeselamatanKerjayanglamayaituVeilegheidsReglement1910
digantidenganperaturanyangdikeluarkanolehPemerintahanRepublikIndonesiadengan
UndangUndangKeselamatanKerjaNomor1Tahun1970.
UndangUndang Keselamatan Kerja ini sangat berbeda dengan VR 1910 yang bersifat
pengawasanrepresifpolisionil,sedangkanUUNomor1Tahun1870bersifatPengawasan
Preventif, edukatif dan represif pro justisia, UndangUndang ini berlaku terhadap semua
tempatkerja,bukanhanyapabrikdanperbengkelansaja,yaitudisemuatempatkerjayang
mempunyaisumbersumberbahaya,baikdidarat,didalamtanah,dipermukaanair,didalam

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

air maupun di udara yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Didalam UndangUndang Nomor 1 than 1970 telah mengamanatkan bahwa pengawasan
terhadapkeselamatankerjainitelahjelasdiserahkantanggungjawabnyakepadapemerintah
dansecaraoperasionalnyaberadadibawahtanggungjawabpegawaipengawaskeselamatan
kerja.
Sejakpemerintahanordebaruhinggasaatinipengawasankeselamatankerjainiberadadalam
DirektoratPembinaanPengawasanKeselamatandanKesehatanKerja&Hyperkesdibawah
DirektoratJenderalPembinaandanPengawasanKetenagakerjaanpadakementerianTenaga
Kerja dan Transmigrasi. Unit kerja pengawasan keselamatan kerja ditingkat Provinsi,
KabupatendanKotapadasaatiniberadapadaseksipembinaanKeselamatankerjasetingkat
esselonIV.
2.HIPERKES
Berangkat dari buku yang berjudul De Morbis Articum Diatriba yang ditulis oleh
Barnardin Ramazzini (16331714) yaitu dapat jugalah disebut sebagai Bapak Kesehatan
KerjadanHigenePersahaan.Didalambukunyaitudiuraikantentangberbagaibagaipenyakit
denganjenispekerjaanyangdilakukanolehpekerja,dialahyangtelahmembuatsemakin
jelasnya persoalan, bahwa pekerjaan dapat menimbulkan penyakit, yaitu penyakit akibat
kerja,diajugalahyangmenambahkancaradiagnosaHippocratesdengansatuhal,meminta
sisakituntukmenceritakanapapekerjaannya.
Di Indonesia sebenarnya sangat sulit menentukan sejak kapan dimulainya Hiperkes ini,
berkembangnyadanadanyaHiperkesinibermuladenganadanyapekerjaandalamhubungan
kejadanhubunganpengupahanataupenggajian.
Kapandimulainyaadapekerjaanatasdasarpengupahanataupenggajianitutidaklahdapat
diketahui mulainya. Namun dapatlah dianggap mulai adanya tentara pada zaman dahulu,
permulaanadanyapekerjaandengansistimadanyaupahataugajiyangditerimaolehtentara

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

itudanpeperangandapatpulalahdianggappekerjaanyangmenimbulkankorbankorbanatau
kecelakaankecelakaanakibatperangtersebut,OlehsebabituHiperkesmulaiberlembaga
padawaktuitu.Selaindariitupekerjaanatasdasarpaksaanataukerjapaksadanhukuman
jugamenjadisebabberkembangnyaHiperkes.
Pekerjapekerja yang melakukan pekerjaan didalam tambang pada waktu itu adalah para
tawanan perang dan pesakitan, yang akhirnya mereka meninggal oleh karena melakukan
pekerjaanitusendiri.
Bapak ilmu kedokteran terkenal yaitu Hippocrates rupanya pada saat itu belum menaruh
perhatian, ini dapat dibuktikan dari bukubukunya, sebab mendasarkan teorinya kepada
keseimbangan makanan dan latihan (exercise), tetapi latihan yang dimaksudkannya sama
sekalitidakditujukankepadapekerja,begitupulaHippocratestidakmemperhatikanpula
penyakitkaumpekerja.
Kirakiraabadke16baruadanyagambarantentangpenyakitpenyakitakibatkerjatambang
danpekerjapekerjalainnyamenurutAgricoladanParacelcus.
Agricoladenganbukunya De Re Metalica (1556) sedangkan Paracelcus menulis dalam
bukunya Von der Bergscht und Anderen Bergkrankheiten (1569), keduanya menulis dan
menggambarkan pekerjaanpekerjaan dalam tambang, cara mengolah biji tambang dan
penyakitpenyakityangdideritaolehparapekerja,bukanitusajaakantetapimerekatelah
mempelopori dengan gagasan bagaimana pencegahan terhadap timbulnya kecelakaan dan
penyakitakibatkerja,denganmenganjurkanuntukmembuatventilasi,pemakaiantutupmuka
dengandaundaunanpadasaatpekerjamelakukanpengecatansebagaialatpelindungdiri
(APD),Paracelcusmenguraikandenganpanjanglebartentangbahanbahankimia,sehingga
diadapatdianggaptelahmemulaitoksikologimoderen.namunorangyangdisebutsebagai
BapakHiperkessebenarnyaadalahBernardineRamazzini(16331714)dengananjuranya

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

10

pula yang sangat penting, mustahil belaka mendiagnosa penyakit akibat kerja tanpa
mengetahuijenispekerjaansisakit.
Perkembangan Hiperkes di Indonesia sejak zaman penjajahan hanya ditujukan untuk
memberikankesehatansekedarnyasajakepadaparapekerjapekerjaagarmerekacukupsehat
sehingga mampu untuk memproduksi bahanbahan yang diperlukan oleh negara penjajah
sepertiBelanda,carapengorganisasinyapunsangatsederhanatanpaadanyaaturanaturan
yangjelas.Barupabad20mulaidibuataturanmengenaikebersihan,keselamatan,kesehatan
yangsangatsederhanasekalisesuaidengankeperluanpadasaatitu.Padazamanpenjajahan
JepangsamasekaliHiperkestidakadaperkembangandanbegitujugatidakadadorongan
kearahitu.
Perkembangan Hiperkes sesungguhnya baru dimulai setelah Indonesia merdeka dengan
adanyaUndangUndangKecelakaanKerjaNomor2Tahun1947danUndangUndangKerja
Nomor12Tahun1948yangdirobahmenjadiundangundangKerjaNomor1Tahun1951
telahmemuatpokokpokokyangberkaitandengankesehatandanhygienepersahaanyang
dilaksanakanolehDepartemnPerburuhanwaktuitu.
Dengan didirikannya Lembaga Kesehatan Buruh pada tahun 1957 yang hanya berfungsi
sebagaipenasehatdanalatuntukmeningkatkanmutuilmiahkesehatan.Padatahun1965
lembagainidirubahmenjadiLembagaKeselamatandanKesehatanBuruhdenganfungsinya
adalah:1)pusatpendidikanyangditujukankepadacaloncalondokterataudokteryangakan
bekerja diperusahaan, pengawaspengawas perburuhan, 2) untuk memberikan jasa dan
nasehat kepada buruh/pekerja, 3) pusat riset dan penelitian untuk meningkatkan mutu
keilmuankesehatandankeselamatankerja,4)pusatpublikasi,baikmajalahmaupunbuku
bukupedomantentangkeselamatandankesehatankerjadan5)penghubungdankerjasama
internasionaldalamkeselamatandankesehatankerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

11

Tahun 1966 pada saat Kabinet Ampera dibentuklah secara resmi Lembaga Higiene
PerusahaandanKesehatanKerjadibawahDepartemenTenagaKerjadanterakhirdirobah
menjadiPusatHigienePerusahaandanKesehatanKerjahinggasaatiniuntuktingkatpusat,
sedangkanuntuktingkatdaerahProvisiadaBalaiHiperkes.
2.1.2PengertianKeselamatandanKesehatanKerja(K3)
MenurutMangkunegara(2002,p.163)Keselamatandankesehatankerjaadalahsuatu
pemikirandanupayauntukmenjaminkeutuhandankesempurnaanbaikjasmaniahmaupun
rohaniahtenagakerjapadakhususnya,danmanusiapadaumumnya,hasilkaryadanbudaya
untukmenujumasyarakatadildanmakmur.
Menurut Sumamur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakansuasanakerjayangamandantentrambagiparakaryawanyangbekerja
diperusahaanyangbersangkutan.
MenurutSimanjuntak(1994),Keselamatankerjaadalahkondisikeselamatanyangbebasdari
resikokecelakaandankerusakandimanakitabekerjayangmencakuptentangkondisi
bangunan,kondisimesin,peralatankeselamatan,dankondisipekerja.
MathisdanJackson(2002,p.245),menyatakanbahwaKeselamatanadalahmerujukpada
perlindunganterhadapkesejahteraanfisikseseorangterhadapcederayangterkaitdengan
pekerjaan.Kesehatanadalahmerujukpadakondisiumumfisik,mentaldanstabilitasemosi
secaraumum.
MenurutRidley,John(1983)yangdikutipolehBobyShiantosia(2000,p.6),mengartikan
KesehatandanKeselamatanKerjaadalahsuatukondisidalampekerjaanyangsehatdanaman
baikitubagipekerjaannya,perusahaanmaupunbagimasyarakatdanlingkungansekitar
pabrikatautempatkerjatersebut.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

12

Jackson(1999,p.222),menjelaskanbahwaKesehatandanKeselamatanKerja
menunjukkankepadakondisikondisifisiologisfisikaldanpsikologistenagakerjayang
diakibatkanolehlingkungankerjayangdisediakanolehperusahaan.
2.1.3TujuanKeselamatandanKesehatanKerja(K3)
TujuanPenerapanKeselamatandanKesehatanKerja:
Secaraumum,kecelakaanselaludiartikansebagaikejadianyangtidakdapatdiduga.
Kecelakaankerjadapatterjadikarenakondisiyangtidakmembawakeselamatankerja,atau
perbuatanyangtidakselamat.Kecelakaankerjadapatdidefinisikansebagaisetiapperbuatan
ataukondisitidakselamatyangdapatmengakibatkankecelakaan.Berdasarkandefinisi
kecelakaankerjamakalahirlahkeselamatandankesehatankerjayangmengatakanbahwa
caramenanggulangikecelakaankerjaadalahdenganmeniadakanunsurpenyebabkecelakaan
danataumengadakanpengawasanyangketat.(Silalahi,1995)
Keselamatandankesehatankerjapadadasarnyamencaridanmengungkapkankelemahan
yangmemungkinkanterjadinyakecelakaan.Fungsiinidapatdilakukandenganduacara,
yaitumengungkapkansebabakibatsuatukecelakaandanmenelitiapakahpengendalian
secaracermatdilakukanatautidak.
MenurutMangkunegara(2002)bahwatujuandarikeselamatandankesehatankerja
adalahsebagaiberikut:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
fisik,sosial,danpsikologis.
2. Agarsetiapperlengkapandanperalatankerjadigunakansebaikbaiknyaselektifmungkin.
3. Agarsemuahasilproduksidipeliharakeamanannya.
4. Agaradanyajaminanataspemeliharaandanpeningkatankesehatangizipegawai.

5. Agarmeningkatkankegairahan,keserasiankerja,danpartisipasikerja.
Keselamatanf.AgarterhindardandariKesehatangangguanKerja 13

kesehatanListrikyangdisebabkanolehlingkunganataukondisi

kerja.
g.Agarsetiappegawaimerasaamandanterlindungidalambekerja

2.2KecelakaanKerja
2.2.1PengertianKecelakaanKerja
Dalamkerjabengkel,kitapastinyaakanmenjumpaialatalatberatyangsistemkerjanyajuga
mengikutiposturataufungsialattersebut.Seringkalialatyangkitagunakandalamkerja
praktektersebuttidakberfungsisecaramaksimal,atauadanyahumanerroryang
menyebabkanterhambatnyakerjabengkel.Haliniseringkalidisebutsebagaikecelakaan
kerja.
Kecelakaanialahsuatukejadianyangtakterdugadanyangtidakdiharapkan,karenadalam
peristiwatesebuttidakterdapatunsurkesengajaan,lebihlebihdalambentukperencanaan.
DalamPermenakerno.Per03/Men/1994mengenaiProgramJAMSOSTEK,pengertian
kecelakaankerjaadalahkecelakaanyangterjadiberhubungdenganhubungankerja,termasuk
penyakityangtimbulkarenahubungankerjademikianpulakecelakaanyangterjadidalam
perjalananberangkatdarirumahmenujutempatkerjadaanpulangkerumahmelaluijalan
biasaatauwajardilalui.(BabIpasal1butir7).
KecelakaanmenurutM.Sulaksmono(1997),adalahsuatukejadianyangtakterdugadan
yangtidakdikehendakiyangmengacaukansuatuprosesaktivitasyangtelahdiatur.
Kecelakaanterjaditanpadisangkasangkadalamsekejapmata,dansetiapkejadian
tersebutterdapatempatfaktorbergerakdalamsatukesatuanberantaiyakni:
lingkungan,bahaya,peralatan,danmanusia.
Programkesehatankerjamenunjukkanpadakondisiyangbebasdarigangguanfisik,mental,
emosiataurasasakityangdisebabkanolehlingkungankerja.Resiko kesehatan
merupakanfaktorfaktordalamlingkungankerjayangbekerjamelebihiperiodewaktu

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

14

yangditentukan,lingkunganyangdapatmembuatstressemosiataugangguanfisik
(Mangkunegara,2000:161).
2.2.2PenyebabKecelakaanKerja
Kecelakaankerjabersifattidakmenguntungkan,tidakdapatdiramal,tidakdapatdihindari
sehinggatidakdapatdiantisipasidaninteraksinyatidakdisengaja.Berdasarkanpenyebabnya,
terjadinyakecelakaankerjadapatdikategorikanmenjadidua,yaitulangsungdantidak
langsung.Adapunsebabkecelakaantidaklangsungterdiridarifaktorlingkungan(zatkimia
yangtidakaman,kondisifisikdanmekanik)danfaktormanusia(lebihdari80%).

Padaumumnyakecelakaanterjadikarenakurangnyapengetahuandanpelatihan,kurangnya
pengawasan,kompleksitasdankeanekaragamanukuranorganisasi,yangkesemuanya
mempengaruhikinerjakeselamatanditempatkerja.Parapekerjaakantertekandalam
bekerjaapabilawaktuyangdisediakanuntukmerencanakan,melaksanakandan
menyelesaikanpekerjaanterbatas.Manusiadanbebankerjasertafaktorfaktordalam
lingkungankerjamerupakansatukesatuanyangtidakdapatdipisahkan,yangdisebutroda
keseimbangandinamis.
Terjadinyakecelakaankerjadibengkellistrikyangdiakibatkanolehfaktormanusia,
diakibatkanantaralaindarifaktorheriditas(keturunan),misalnyakeraskepala,
pengetahuanlingkunganjelek.Disampingitu,kecelakaandapatdiakibatkanoleh
kesalahanmanusiaitusendiri.Misalnyakurangnyapendidikan,angkuh,cacatfisikatau
mental.Karenasifatdiatas,timbulkecendrungankesalahandalamkerjayangakhirnya
mengakibatkankecelakaan.
Perbuatansalahkarenakondisibahaya(takaman),bisadiakibatkanolehbeberapahal,
misalnyasecarafisikmekanikmeninggalkanalat

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

15

pengaman,pencahayaantidakmemadai,mesinsudahtua,danmesintakadapelindungnya.
Ditinjaudarifaktorfisikmanusia,misalnyadariketidakseimbanganfisik/kemampuanfisik
tenagakerja,,misalnya:tidaksesuaiberatbadan,kekuatandanjangkauan,Posisitubuh
yangmenyebabkanlebihlemah,kepekaantubuh,kepekaanpancaindraterhadapbunyi,
cacatfisik,cacatsementara.
Disampingitukecelakaanbisaterjadidiakibatkanolehketidakseimbangankemampuan
psikologispekerja.Misalnyaadanyarasatakut/phobia,karenagangguanemosional,sakit
jiwa,tingkatkecakapan,tidakmampumemahami,gerakannyalamban,keterampilankurang.
KecelakaanjugabisaterjadidiakibatkanolehkurangnyapengetahuantentangtidakanK3,
misalnya:kurangpengalaaman,kurangorientasi,kuranglatihanmemahamitombol
tombol(petunjuklain),kuranglatihanmemahamidata,salahpengertianterhadapsuatu
perintah.
Kecelakaanyangdiakibatkanolehkurangnyaskillatauketerampilankerja,misalnya:
kurangmengadakanlatihanpraktik,penampilankurang,kurangkreatif,salahpengertian.
Kemudiahallianyangseringterjadiakibatadagangguanmental,misalnyaemosi
berlebihan,bebanmentalberlebihan,pendiamdantertutup,problemdengansuatuyang
tidakdipahami,frustasidansakitmental.Akibatstresfisik,antaralain:badansakit(tidak
sehatbadan),bebantugasberlebihan,kurangistirahat,kelelahansensori,kekurangan
oksigen,gerakanterganggu,guladarahmenurun.
2.2.3Akibat/dampakkecelakaankerja
Dalamkecelakaankerja,dampakterbesardialamiolehkorbanataupelakupraktekkerja.
Kerugianpalingfatalbagikorbanadalahjikakecelakaanitusampaimengakibatkania
sampaicacattetapataubahkanmeninggaldunia.Akibatataudampaklaindariterjadinya
kecelakaanadalahdapatmerugikansecarafinansial,baiklangsungmaupuntaklangsung.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

16

Misalnyasajamerugikanterhadapinvestasiataumodalkerja,peralatan,bahanbaku,dan
lingkungankerjasetempat.
2.2.3PencegahanKecelakaanKerja
Untuk mencegah kecelakaan kerja sangatlah penting diperhatikannya Keselamatan
Kerja. Keselamatankerjaadalahkeselamatanyangberhubungandenganperalatan,tempat
kerja,lingkungankerja,sertatatacaradalammelakukanpekerjaanyangbertujuanuntuk
menjaminkeadaan,keutuhandankesempurnaan,baikjasmaniahmaupunrohaniah
manusia,yangtertujupadakesejahteraanmasyarakatpadaumumnyadanpekerjapada
khususnya.Jadidapatdisimpulkanbahwakeselamatankerjapadahakekatnyaadalahusaha
manusiadalammelindungihidupnyadanyangberhubungandenganitu,denganmelakukan
tindakanpreventifdanpengamananterhadapterjadinyakecelakaankerjaketikakitasedang
bekerja.
Kitaharusmelaksanakankeselamatankerja,karenadimanasaja,kapansaja,dansiapasaja
manusianormal,tidakmenginginkanterjadinyakecelakaanterhadapdirinyayangdapat
berakibatfatal.
Berdasarkanuraiantersebutdiatas,padadasarnyausahauntukmemberikanperlindungan
keselamatankerjapadapekerjaataukaryawandapatdilakukandenganduacara:
(Soeprihanto,1996:48)yaitu:Pertama,melaluiusahapreventifataumencegah.Preventif
ataumencegahberartimengendalikanataumenghambatsumbersumberbahayayang
terdapatditempatkerjasehinggadapatmengurangiatautidakmenimbulkanbahayabagi
parakaryawan.Adapunlangkahlangkahpencegahanitudapatdibedakan,yaitu:
1 Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)
2 Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)
3 Pengendalian secara teknis terhadap sumbersumberbahaya.

4 Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection,safetyhatand


17
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

1 cap, gas respirator, dust respirator, dan lainlain).


2 Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.
3 Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.
Kedua,usaharepresifataukuratif.Artinya,kegiatanuntukmengatasikejadianatau
kecelakaanyangdisebabkanolehsumbersumberbahayayangterdapatditempatkerja.Pada
saatterjadikecelakaanataukejadianlainnyasangatdirasakanartipentingnyapersiapanbaik
fisikmaupunmentalparakaryawansebagaisuatukesatuanatauteamkerjasamadalam
rangkamengatasidanmenghadapinya.Selainituterutamapersiapanalatatausaranalainnya
yangsecaralangsungdidukungolehpimpinanbengkel.
2.2.4MacamdanJenisKecelakaanKerja
Halyangharusdiwaspadaiadanyakecelakaandibengkellistrikantaralainakibatadanya
kebakaran.Jikaterjadikebakaran,apiberkobar,segeraperiksakejadianyangmemberi
kesempatanyangterbaikdarijalankeluarnyayangcepat,mengurangibahayahidup,dan
menjagakerusakanseminimummungkin.Jikaterjadikebakaran,ingatlahbeberapalangkah
penyelamatan:(1)umumkantandabahayakebakaransegera,(2)beritahukanpasukan
pemadamkebakaran,(3)padamkanapidenganperalatanyangtersedia,(4)ungsikan
peralatanjikaperlu,(5)beritahukansetiaporanguntukmendapatkanpenjelasancara
mengatasinyabisadenganmenggunakanair,api,pemadamkebakaranberisiCO2.
Kecelakaanlainyangmungkinterjadidibengkellistrikolehadanyagangguanaruslistrik.
Aruslistrikselaludapatdialirkankesegalaarahmelaluibendabendayangkonduktif,
misalnyalogamdanzatcair.Alirantersebuttidakdapatkitalihatsepertihalnyaairyang
mengalirsehinggahalinisangatberbahayadanbisamematikan.
Setiapperalatanyangmenggunakanaliranlistriksangatperludilengkapidengan
perlengkapanyangbergunajikaterjadikebocoranaruslistriktidakmengalirkeorang
melainkanlangsungkebumi.

18

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Tempatyangberaliranlistrikharuskeringdantidakmenghantarkanlistrik,tanganyang
basahdanberkeringatdapatdenganmudahterkenaaliranlistrikbilamenggunakanjenis
peralatanyangbocor.
Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya, misal di beri pagar atau tanda
peringatan
Gunakan bahanbahanyangtidakmenghantarkanaliranlistriksepertisarungkaret,
sepatukaret,landasanatauperalatan
Keringkan tangan sebelum menggunakan peralatan yang beraliran listrik
2.2.5TindakanPenyelamatan
Matikantombolutamaataupisahkansipenderitadenganbantuansebatangkayupanjang
yangkering,jikasipenderitapingsan
lakukantindakanpenyelamatanberikutnya.Seandainyapernafasanberhenti,maka
bersihkansesuatuyangmerintangimulut.
2.2.6PertolonganPertamapadaKecelakaan(P3K)
LetakruangPertolonganPertama(P3K)haruspadatempatyangstrategis,didekatbengkel
ataulaboratorium.Ruanginiharusdiberitandayangjelasdansetiappengawas,instruktur,
danpekerjaharusmengetahuijalantercepatmenujuketempattersebut.
KotakP3Kharusberisisegalaperalatanyangpentingseperti:kain
pembalutdanobatobatan,supayatindakanpertolonganpertamaberjalanefektif.
Persediaanobatharusselaludiperbaharuisecarateraturdandicektanggalberlakunyaobat
apakahmasihaktifdanefektif.Obatyangkadaluwarsasegeradigantiyangbaru.Kain
penbalutharusmudahdibukadansiappakai.Plesterdalamberbagaibentkdanukurandapat
dipakaidengancepatuntukmengatasilukaringan.
Adatigahalyangterpentingbilahendakmenolongseorangyangmengalamikecelakaan
berat,yakniberikutini:(1)Jalanpernapasan,periksalahapakahjalanpernapasan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

19

tersumbatlidahataubendabendaasinglainnya.(2)Pernapasan,periksalahapakahorangitu
bernafas,bilatidakusahakanlahdiberikanpertolongannapasbuatan.(3)Peredarandarah,
periksalahapakahterdapatdenyutjantungpadapenderita,bilatidak,berilahpertolongan
peredarandarahbuatan,selamamelakukanhaliniperiksalahapakahadapendarahan.
Untuk mencegah gangguandayakerja,adabeberapausahayangdapat dilakukan
agarparaburuhtetapproduktifdanmendapatkanjaminanperlindungan
keselamatankerja,yaitu:
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah
calonpekerjatersebutserasidenganpekerjaanbarunya,baiksecarafisikmaupunmental.
Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktorfaktor
penyebabitutelahmenimbulkangangguanpadapekerja
Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatankerjadiberikankepadaparaburuhsecara
kontinuagarmerekatetapwaspadadalammenjalankanpekerjaannya.
Pemberian informasi tentang peraturanperaturanyangberlakudi
tempatkerjasebelummerekamemulaitugasnya,tujuannyaagarmerekamentaatinya.
1

Penggunaan pakaian pelindung

2
Isolasi terhadap operasi atau proses yang membahayakan, misalnya proses
pencampuran
bahankimiaberbahaya,danpengoperasianmesinyangsangatbising.
Pengaturan ventilasi setempat/lokal, agar bahanbahan/gassisadapatdihisapdandialirkan
keluar.
Substitusi bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang
berbahayaatautidakberbahayasamasekali.
Pengadaan ventilasi umum untuk mengalirkan udara ke dalam ruang kerja sesuai dengan
kebutuhan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

20

2.2.7BeberapaKasusKecelakaandanPenanggulangannya
Berikutdiberikanbeberapakasuskecelakaanyangseringterjadi,dandiberikan
pertolonganpertama.MisalnyaPertolongankarenaterkenabendatajamsehingga
mengakibatkanluka.Lukaadalahterputusnyahubunganjaringanolehsesuatusebab.
Penyebablukabiasanyaadanyapersentuhandenganbendatumpul(lecet,memar,robek).
Persentuhandenganbendatajam(tusukiris,bacok),ataulukabakeryangdisebabkanoleh
api,uappanas,cairanpanas,zatkimia,sinar,aruslistrik.
Adapuncaramenolongakibatluka,bahwaagarsupayalukadapatsembuhdengansempurna
makaharusdijagajangansampailukaitumenjadikotordananggotabadanyangterluka
jangandigerakkan.Pertolonganpadalukabakar,dilakukan:Jikakulithanyamerahdan
belummelepuhmakabagianbadanyangkenaitudituangiairyangdingin.Kulityang
keriputtidakbolehdigunting.Kalauadaluka,makainiharusdibalutlonggarlonggarsaja.
Selimutidiadenganselimuttebaldanberiminumsebanyakbanyaknya.
Kecelakaanlainyangsangatmungkinterjadimisalnyakarenakeracunanakibatgasberacun
yangbocordisuatutempat(bengkel).Misalnyakeracunanasapbatubara(CO
karbonmonoksida)dankeracunangasasapbatubaraGas.Haliniberakibatdapat
menghalangidayaarahuntukmenyerapoksigen.Gejalagejalayangdapatdilihatakibat
keracunangas,antaralainsakitkepala,kelemahanotot,kejangmukamerahdanakhirnya
jatuhpingsan.
Adapuncaramemberikanpertolongannyasebagaiberikut:angkutsiPenderitadari
lingkunganyangberacunitudanrebahkaniadidekatjendelayangterbukasupayamendapat
udarayangsegar,jikaiapingsandankelihatantidakbernafaslagiharusdilakukan
pernafasanbuatanKeracunanobatbiusdanobattidur.Panggildoktersecepatnya,harusdi
ikhtiarkansupayasisakitmemuntahkanracunitudenganmemasukkanjarikedalam
kerongkongannya(tenggorokan)sisakitdiberiobatnoritdanminumsususebanyak

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

21

banyaknya.Berikanjugaminumkopipanasataubrendi.Jikasisakittelahpingsanjangan
dicobamemakssaiamuntahtunggusajasampaidokterdatang.

2.3KeselamatandanKesehatanKerjaListrik
2.3.1DasarDasarInstalasiListrik
StandarisasidanPersyaratan
Tujuanstandarisasiialahmencapaikeseragamanantaralainmengenai
1. Ukuran,bentukdanmutubarang.
2. Caramenggambardancarakerja
Denganmakinrumitnyakonstruksidanmakinmeningkatnyajumlahdanjenisbarangyang
dihasilkan,standarisasimenjadisuatukeharusan.
1-

Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan

tercapainyastandarisasi,mesinmesindnalatalatdapatdipergunakansecaralebihbaikdan
lebihefisien,sehinggadapatmenurunkanhargapokokdanmeningkatkanmutu.
2-

Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi

kemungkinanterjadinyakesalahan.
Peraturanumumuntukinstalasicahayadantenaga.
1. Semuaalathubungdanperlangkapanpembagipesawatlistrik,motorlistrik,hantaran
darialatalatharusmemenuhiperaturandanpemeriksaanyangberlakuuntukitu.
2. Haltersebutdiatastidakberlakuuntukteganganyanglebihdaripadayangditetapkan.
3. Teganganuntukinstalasipeneranganarusbolakbaliktidakbolehlebihtinggidari300volt
terhadaptanah.

22

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

4. Instalasiharusterdiridaripalingsedikitduagolongan.Terkecualijikainstalasi
tersebuttidaklebihdari6titikhubung.Tiapgolongantidaklebihdari12titikhubung,
untukpemasanganyangbarutidaklebihdari10titik.Ketentuandiatastidakberlaku
untukpeneranganreklame,pestadanyangbersifatistimewasepertipadatoko.
5. Setiapgolonganpenerangan,pembagianarusnyaharussamaratapadabagianfasenya.
InstalasiRumahTinggal
Untukpemasangansuatuinstalasilistriklebihdahuluharusdibuatgambargambar
rencananyaberdasarkandenahbangunan,dimanainstalasinyaakandipasangjika
spesifikasinyadansyaratsyaratpekerjaanyangditerimadaripihakbangunan/pemesan.
Harusdiperhatikanspesifikasidansyaratpekerjaaninimenguraikansyaratyangharus
dipenuhipihakpemborong,antaralainmengenaipelaksanaannyamaterialyangdigunakan,
waktupenyerahannyadansebagainya.
Gambargambarnyaharusjelas,mudahdibacadandimengerti.Gambardenahbangunannya
biasanyadisederhanakan.Dindingdindingnyadigambardengangaristunggalagartipis,
saluransaluranlistriknyakarenalebihpentingmakadigambarlebihtebal.Supaya
gambarnyarapiharusdipilihtebalgarisyangtepat.
Menurutayat401B3,gambargambaryangdiperlukanyaitu:
Gambarsituasi,untukmenyatakanletakbangunandimanasintalasinyaakandipasang,
sertarencanapenyambungandenganjaringanPLN.
A)GambarInstalasinyameliputi:
Rencanapenempatansemuaperalatanlistrikyangakandipasangdansaranaperalatan,
misalnyatitiklampu,sakelar,kontakkontak,perlengkapanhubungbagi.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

23

1-

Rencanapenyambunganperalatanlistrikdenganalatpelayanannyamisalnyaantara

lampudengansakelarnya,motordanpengasutnyadansebagainya.
2-

Hubunganantaraperalatanlistrikdansaranapelayanannyadenganperlengkapan

hubungbagiyangbersangkutan.
3-

Datateknispentingdarisetiapperalatanlistrikyangakandipasang

perencanaanletaksaklar,lampudanstopkontak
B)Diagraminstalasigaristunggalmeliputi:

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

24

1-

Diagramperlengkapanhubungbagidenganketeranganmengenaiukuran/daya

nominalsetiapkomponen.
2-

Keteranganmengenaibebanyangterpasangdanpembaginya.

3-

Ukurandanjenishantaranyangakandigunakan.

4-

Systempentanahannya.

diagramgaristunggal
C)Gambarperincianatauketeranganyangdiperlukanmisalnya:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

25

Perkiraanukuranfisikperlengkapanhubungbagi.

1-

Carapemasanganalatalatlistriknya

2-

Carapemasangankabelnya.

3-

Carakerjainstalasikontrolnyakalauada.

Pengawasandantanggungjawab.
Pengawasanpemasanganinstalasilistrikdantanggungjawabpelaksanadanpelaksanaan
pekerjaandiaturdalampasal910antaralainditentukansebagaiberikut.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

26

1. Setiappemasanganlistrikharusmendapatijindariinstansiyangberwenang,umumnya
daricabangPLNsetempat.
2. Penaggungjawabpekerjaaninstalasiharusseorangyangahliberilmupengetahuandalam
pekerjaaninstalasilistrikdanmemilikiijindariinstansiyangberwenang.
3. Pekerjaanpemasanganinstalasilistrikharusdiawasiolehseorangpengawasyangahlidan
berpengetahuantentanglistrik,menguasaipengaturanperlistrikan,berpengalamandlaam
pemasanganinstalasilistrikdanbertanggungjawabataskeselamatanparapekerjanya.

4. Pekerjaanpemasanganinstalasilistrikharusdilaksanakanolehorangorangyang
berpengalamantentanglistrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis
kepadabaganpemeriksa(umumnyaPLNsetempat)untukdiperiksadandiuji.
6. Setelahdinyatakanbaiksecaratertulisolehbaganpemeriksadansebelumdiserahkan
kepadapemilik,instalasinyaharusdicobadengantegangandanaruskerjapenuhselama
waktuyangcukuplama,semuaperalatanyangdipasangharusdicoba.
7. Perencanasuatuinstalasilistrikbertanggungjawabatasrencanayangtelahdibuatnya.
8. Pelaksanapekerjaaninstalasilistrikbertanggungjawabataspekerjaannyaselamabatas
waktutertentu.Jikaterjadisuatukecelakaankarenakesalahanpemasanganiabertanggung
jawabataskecelakaantersebut.
Pemeriksaandanpengujianinstalasilistrikmeliputi:
1. Tandatanda.
2. Peralatanlistrikyangdipasang.
3. Carapemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

27

6. Tahananisolasi.
7. Continuenitasrangkaian.

Alatalatdanbahanyangumumdalampembuataninstalasilistrikrumahtinggal.
Penghantar/kabel.

PipaPVCuntukpengkabelanyangditanamdidalamtembokdenganukuranstandart.

Kotakcabang(TDos/CrossDos).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
28

Lbountuktikunganpadapipa.

1-

Rolisolatorbiladigunakan.

2-

Klempipa.

Sekrupukuranyangsamadenganklempipa.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

29

Saklar(sakelartunggal,sakelarganda,sakelarseri,sakelartukar/sakelarhoteldsb)apayang
diperlukan.

Stopkontak.

Lampu(tergantunglampuapayangperludigunakan).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
30

1KotakHubungBagi(digunakanjikainstalasilebihdari12
titik).
2-

Sekring/MCB.

Obeng+danobeng.

Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Listrik 31

Tangkombinasi,tangpotong,tangcucutdsb.

Palu.

YangterpentingdalampekerjaaninstalatiradalahTESTPEN

Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Listrik 32

2.3.2TujuanInstalasiListrik
TujuankhususK3bidanglistrikantaralainadalah:
1. Menjaminkehandalaninstalasilistriksesuaipenggunaannya
Dalamperaturaninstalasilistrikdikenal3prisipdasarinstalasilistrikyaituhandal,
aman,danekonomis.Handalartinyasisteminstalasidirancangdenganbaik,sehingga
jarangterdapatgangguan;atausaatadagangguandariluar,sistemdapat
mengatasinyadenganbaik.Amanartinyatidakmembahayakanbagimanusia,
instalasiitusendiri,danlingkungansekitar.Denganmenerapkankeamanandan
keselamatankerjatanpamengabaikannilaiekonomissuatu
instalasilistrik,makaketigaprinsiptadiakanterpenuhi.
b.Mencegahtimbulnyabahayaakibatlistrik:
1

Bahayasentuhanlangsungyaitubahayasentuhanpadabagiankonduktifyangsecara

normalbertegangan.
2

Bahaya sentuhan tidak langsung yaitu bahaya akibat sentuhan pada bagian

konduktifyangsecaranormaltidakbertegangan,menjadibertegangankarenakegagalan
isolasi.
3

Bahayakebakaranbiasanyaterjadiakibatadanyapercikanapidarihubungsingkat.

Namundalambeberapakasus,kebakaranjugatimbulakibatefekthermaldarisebuah
penghantardengantingkatresistansitinggiyangdialiriarusdalamwaktuyangcukuplama.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
33

2.4PeraturanPerundangundanganTerkaitKeselamatandanKesehatan
Kerja(K3)2.4.1PeraturanPerundangundanganTerkaitK3SecaraUmum
BerikutadalahbeberapaPeraturanPerundangundanganTerkaitK3Secara
umum:UUNo.1Tahun1970
Tentang:KeselamatanKerja
Pasal3.
(1)

Denganperaturanperundanganditetapkansyaratsyaratkeselamatankerjauntuk:
1.

mencegahdanmengurangikecelakaan;

2.

mencegah,mengurangidanmemadamkankebakaran;

3.

mencegahdanmengurangibahayapeledakan;

4.

memberikesempatanataujalanmenyelamatkandiripadawaktukebakaran
ataukejadiankejadianlainyangberbahaya;

5.

memberipertolonganpadakecelakaan;

6.

memberialatalatperlindungandiripadaparapekerja;

7.

mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,


kelembaban,debu,kotoran,asap,uap,gas,hembusanangin,cuaca,sinar
atauradiasi,suaradangetaran;

8.

mencegahdanmengendalikantimbulnyapenyakitakibatkerjabaikphysik
maupunpsychis,peracunan,infeksidanpenularan;

9.

memperolehpeneranganyangcukupdansesuai;

10.

menyelenggarakansuhudanlembabudarayangbaik;

11.

menyelenggarakanpenyegaranudarayangcukup;

12.

memeliharakebersihan,kesehatandanketertiban;

m.

memperolehkeserasianantaratenagakerja,alat
caradanproseskerjanya;

kerja,lingkungan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

34

n.

mengamankan dan

memperlancar pengangkutan orang,binatang,

tanamanataubarang;
15.
p.

mengamankandanmemeliharasegalajenisbangunan;
mengamankandanmemperlancarpekerjaanbongkarmuat,perlakuan
danpenyimpananbarang;

17.
r.

mencegahterkenaaliranlistrikyangberbahaya;
menyesuaikan

danmenyempurnakanpengamanan

padapekerjaan

yangbahaya kecelakaannya menjadibertambahtinggi.


(2)

Denganperaturan

perundangan

dapatdirubahperincian

sepertitersebut

dalamayat(1)sesuaidenganperkembanganilmupengetahuan,teknikdanteknologi
sertapendapatanpendapatanbarudikemudianhari.

Pasal9.
(3)

Pengurusdiwajibkanmenyelenggarakanpembinaanbagisemuatenagakerja
yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahankecelakaan dan
pemberantasankebakaransertapeningkatankeselamatandankesehatankerja,pula
dalampemberianpertolonganpertamapadakecelakaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
35

PermennakertransNo.Per.03/Men/1982
Tentang:PelayananKesehatanTenagaKerja
Pasal2
TugaspokokpelayananKesehatanKerjameliputi:
a. Pemeriksaankesehatansebelumkerja,pemeriksaanberkaladanpemeriksaan
khusus.
2. Pembinaandanpengawasanataspenyesuaianpekerjaanterhadaptenagakerja.
3. Pembinaandanpengawasanterhadaplingkungankerja.
4. Pembinaandanpengawasanperlengkapansanitair.
5. Pembinaandanpengawasanperlengkapanuntukkesehatantenagakerja.
6. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit
akibatkerja.g.PertolonganPertamaPadaKecelakaan.
8. Pendidikan Kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
PertolonganPertamaPadaKecelakaan.
9. Memberikannasehatmengenaiperencanaandanpembuatantempatkerja,pemilihan
alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di
tempatkerja.
10. Membantuusaharehabilitasiakibatkecelakaanataupenyakitakibatkerja.
11. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan
tertentudalamkesehatannya.
12. MemberikanlaporanberkalatentangPelayananKesehatanKerjakepadapengurus.
UndangundangNo.3Tahun1969
Pasal19:Setiapbadan,lembagaataudinaspemberijasa,ataubagiannyayangtunduk
kepadakonvensiini,denganmemperhatikanbesarnyadankemungkinanbahayaharus:

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

36

MenyediakanApotikatauposP3KsendiriatauMemeliharaapotikatauposP3Kbersama
samadenganbadan,lembagaataukantorpemberijasaataubagiannya.Mempunyaisatuatau
lebihlemari,kotakatauperlengkapanP3K
PermennakertransNo.Per.15/Men/1982
Tentang:PertolonganPertamaPadaKecelakaandiTempatKerja
Pasal2
(1) PengusahawajibmenyediakanpetugasP3KdanfasilitasP3Kditempatkerja.
(2) PenguruswajibmelaksanakanP3Kditempatkerja.
Pasal3
(1) PetugasP3KditempatkerjasebagaimanadimaksuddalamPasal2ayat(1)harus
memilikilisensidanbukukegiatanP3KdariKepalaInstansiyangbertanggungjawab
dibidangketenagakerjaansetempat.
(2) Untukmendapatkanlisensisebagaimanadimaksudpadaayat(1)harusmemenuhisyarat
syaratsebagaiberikut:
1. Bekerjapadaperusahaanyangbersangkutan;
2. Sehatjasmanidanrohani;
3. BersediaditunjukmenjadipetugasP3K;
4. memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar di bidang P3K di tempat kerja
yangdibuktikandengansertifikatpelatihan.
(3) PemberianlisensidanbukukegiatanP3Ksebagaimanadimaksudpadaayat(1)tidak
dikenakanbiaya.
(4) PedomantentangpelatihandanpemberianlisensidiaturlebihlanjutdenganKeputusan
DirekturJenderalPembinaanPengawasanKetenagakerjaan.

Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

37

Pasal4
PetugasP3Kdalammelaksanakantugasnyadapatmeninggalkanpekerjaanutamanyauntuk
memberikanpertolonganbagipekerja/buruhdan/atauoranglainyangmengalamisakitatau
cideraditempatkerja.
Pasal5
(1)PetugasP3Kditempatkerjasebagaimanadimaksuddalam
Pasal3ayat(1),ditentukanberdasarkanjumlahpekerja/buruhdanpotensibahayaditempat
kerja,denganrasiosebagaimanatercantumdalamLampiranIPeraturanMenteriini.

(2) PenguruswajibmengaturtersedianyaPetugasP3Kpada:
1. Tempatkerjadenganunitkerjaberjarak500meterlebihsesuaijumlah
pekerja/buruhdanpotensibahayaditempatkerja;
2. Tempatkerjadisetiaplantaiyangberbedadigedungbertingkatsesuaijumlah
pekerja/buruhdanpotensibahayaditempatkerja;
3. Tempatkerjadenganjadwalkerjashiftsesuaijumlahpekerja/buruhdanpotensi
bahayaditempatkerja.
Pasal8
(1) FasilitasP3KsebagaimanadimaksuddalamPasal2ayat(1)meliputi:
1. RuangP3K;
2. KotakP3Kdanisi;
3. Alatevakuasidanalattransportasi;dan
4. Fasilitastambahanberupaalatpelindungdiridan/atau
peralatankhususditempatkerjayangmemilikipotensi
bahayayangbersifatkhusus.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

38

(2) Alatpelindungdirisebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufdmerupakanperalatan
yangdisesuaikandenganpotensibahayayangadaditempatkerjayangdigunakandalam
keadaandarurat.
(3) Peralatan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d berupa alat
untukpembasahantubuhcepat(shower)danpembilasan/pencucianmata.

Pasal9
(1)PengusahawajibmenyediakanruangP3KsebagaimanadimaksuddalamPasal8ayat(1)
hurufadalamhal:
1. Mempekerjakanpekerja/buruh100orangataulebih;
2. Mempekerjakanpekerja/buruhkurangdari100orang
denganpotensibahayatinggi.
(2) PersyaratanruangP3Ksebagaimanadimaksudpadaayat(1),meliputi:
a.LokasiruangP3K:
1.Dekatdengantoilet/kamarmandi;
2.Dekatjalankeluar;
3.Mudahdijangkaudariareakerja;dan
4.Dekatdengantempatparkirkendaraan.
2. Mempunyailuasminimalcukupunrukmenampungsatu
tempattidurpasiendanmasihterdapatruanggerakbagi
seorangpetugasP3KsertapenempatanfasilitasP3K
lainnya;
3. Bersihdanterang,ventilasibaik,memilikipintudanjalan
yangcukuplebaruntukmemindahkankorban;
4. Diberitandadenganpapannamayangjelasdanmudah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

39

dilihat;
e.Sekurangkurangnyadilengkapidengan:
1. Wastafeldenganairmengalir;
2. Kertastissue/lap;
3. Usungan/tandu;
4. Bidai/spalk;
5. KotakP3Kdanisi;
6. Tempattidurdenganbantaldanselimut;
7. Tempatuntukmenyimpanalatalat,seperti:tandu
dan/ataukursiroda;
8. Sabundansikat;
9. Pakaianbersihuntukpenolong;
10. Tempatsampah;
11. Kursitunggubiladiperlukan.

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik 40

2.4.2PeraturanPerundangundanganTerkaitK3Listrik
BerikutadalahPeraturanperundangundanganterkaitK3Listrik:
1PERMENAKERTRANS No Kep 75/Men/2002 Tentang Pemberlakuan PUIL
2000
2-

PERMENAKERNo.PER02/MEN/1989TentangInstalasiPenyalurPetir

Dariduaperaturandiatas,penulishanyaakanmembahasPERMENAKERNo.PER
02/MEN/1989TentangInstalasiPenyalurPetir.
BABI
KETENTUANUMUM
Pasal1
DalamPeraturaniniyangdimaksuddengan:
a.DirekturialahPejabatsebagaimanayangdimaksuddalamUndangundangNo.1Tahun
1970tentangKeselamatanKerja;
b.PegawaiPengawasialahPegawaiPengawasKetenagakerjaanyangditunjukolehMenteri
TenagaKerja;
c.AhtiKeselamatanKerjaialahTenagaTehnisberkeahliankhususdariluarDepartemen
TenagaKerjayangditunjukolehMenteriTenagaKerjauntukmengawasiditaatinya
UndangundangNo.lTahun1970tentangKeselamatanKerja;
d.Pengurusialahorangataubadanhukumyangbertanggungjawabpenuhterhadap
tempatkerjaataubagiannya,yangberdirisendiri;
e.Pengusahaialahorangataubadanhukumsepertiyangdimaksudpasal1ayat(3)Undang
undangNo.ITahun1970;
f.Tempatkerjaialahtempatsebagaimanadimaksudpasal1ayat(1)UndangundangNo.1
Tahun1970;

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

41

g.PemasanginstalasipenyalurpetiryangselanjutnyadisebutInstalasiialahbadanhukum
yangmelaksanakanpemasanganinstalasipenyalurpetir;
h.Instalasipenyalurpetirialahseluruhsusunansaranapenyalurpetirterdiriataspenerima
(AirTerminal/Rod),Penghantarpenurunan(DownConductor),ElektrodaBumi(Earth
Electrode)termasukperlengkapanlainnyayangmerupakansatukesatuanberfungsiuntuk
menangkapmuatanpetirdanmenyalurkannyakebumi;
i.Penerimaialahperalatandanataupenghantardarilogamyangmenonjolluruskeatasdan
ataumendatargunamenerimapetir;
j.Penghantarpenurunanialahpenghantaryangmenghubungkanpenerimadenganelektroda
bumi;
k.Elektrodabumiialahbagiandariinstalasipenyalurpetiryangditanamdankontaklangsung
denganbumi;
l.Elektrodakelompokialahbeberapaelektrodabumiyangdihubungkansatudenganlain
sehinggamerupakansatukesatuanyanghanyadisambungdengansatupenghantar
penurunan;
m.Daerahperlindunganialahdaerahdenganradiustertentuyangtermasukdalam
perlindunganinstalasipenyalurpetir;
n.Sambunganialahsuatukontruksigunamenghubungkansecaralistrikantarapenerima
denganpenghantarpenurunan,penghantarpenurunandenganpenghantarpenurunandan
penghantarpenurunandenganelektrodabumi,yangdapatberupalas,klematankopeling;
o.Sambunganukurialahsambunganyangterdapatpadapenghantarpenurunandengan
sistempembumianyangdapatdilepasuntukmemudahkanpengukurantahananpembumian;
p.Tahananpembumianialahtahananbumiyangharusdilaluioleharuslistrikyangberasal
daripetirpadawaktuperalihan,danyangmengalirdarielektrodabumikebumidanpada
penyebarannyadidalambumi;

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

42

q.Massalogamialahmassalogamdalammaupunmassalogamluaryangmerupakaasatu
kesatuanyangberadadidalamataupadabangunan,misalnyaperancahperancahbaja,lift,
tangkipenimbun,mesin,gasdanpemanasandarilogamdanpenghantarpenghantarlistrik.
Pasal2
(1) Instalasipenyalurpetirharusdirencanakan,dibuat,dipasangdandipeliharasesuaidengan
ketentuandalamPeraturanMenteriinidanataustandartyangdiakui;
(2) Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai
berikuta.kemampuanperlindungansecaratehnis;
b.ketahananmekanis;
c.ketahananterhadapkorosi;
(3) Bahandankonstruksiinstalasipenyalurpetirharuskuatdanmemenuhisyarat,
(4) Bagianbagianinstalasipenyalurpetirharusmemilikitandahasilpengujiandamatau
sertifikatyangdiakui.

Pasal3
Sambungansambunganharusmerupakansuatusambunganelektris,tidakadakemungkinan
terbukadandapatmenahankekuatantariksamadengaasepuluhkaliberatpenghantaryang
menggantungpadasambunganitu.
Pasal4
(1)Penyambungandilakukandengancara:
a.dilas.
b.diklem(platk1em,buskontakklem)denganpanjangsekurangkurangnya5cm;
c.disolderdenganpanjangsekurangkurangnya10cmdankhususuntukpenghantar
penurunandaripitaharusdikeling.

43

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

(2) Sambunganharusdibuatsedemikianrupasehinggatidakberkarat;
(3) Sambungansambunganharusditempatkansedemikianrupasehinggadapatdiperiksa
denganmudah.
Pasal5
Semuapenghantarpenurunanpetirharusdilengkapidengansambunganpadatempatyang
mudahdicapai.
Pasal6
(1) PemasanganinstalasipenyalurpetirharusdilakukanolehInstalatiryangtelahmendapat
pengesahandariMenteriatauPejabatyangditunjuknya;
(2) Tatacarauntukmendapatpengesahansebagaimanadimaksudayat(1),diaturlebihlanjut
denganKeputusanMenteri.
Pasal7
Dalamhalpengaruhelektrolisadankorositidakdapatdicegahmakasemuabagianinstalasi
harusdibalutdengantimahataucaralainyangsamaataumemperbaharuibagiaubagiannya
dalamwaktutertentu.

BABII
RUANGLINGKUP
Pasal8
YangdiaturolehPeraturanMenteriiniadalahInstalasiPenyalurPetirnonradioaktipdi
tempatkerja.
Pasal9
(1)Tempatkerjasebagaimanadimaksudpasal8yangperludipasanginstalasipenyalurpetir
antaralain:

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

44

a.Bangunanyangterpencilatautinggidanlebihtinggidaripadahangunansekitarnyaseperti:
menaramenara,cerobong,silo,antenapemancar,monumendanlainlain;
b.Bangunandimanadisimpan,diolahataudigunakanbahanyangmudahmeledakatau
terbakarsepertipabrikpabrikamunisi,gudangpenyimpananbahanpeledakdanlainlain;
c.Bangunanuntukkepentinganumumseperti:tempatibadah,rumahsakit,sekolah,gedung
pertunjukan,hotel,pasar,stasiun,candidanlainlain;
d.Bangunanuntukmenyimpanbarangbarangyangsukardigantiseperti:museum,
perpustakaan,tempatpenyimpananarsipdanlainlain;
e.Daerahdaerahterbukaseperti:daerahperkebunan,PadangGolf,StadionOlahRaga
dantempattempatlainnya.
(2)Penetapanpemasanganinstalasipcnyalurpetirpadatempatkerjasebagaimanadimaksud
ayat(1)denganmemperhitungkanangkaindexsepertitercantumdalamlampiran1Peraturan
Menteriini.
BABIII
PENERIMA(AIRTERMINAL)
Pasal10
(1) Penerimaharusdipasangditempatataubagianyangdiperkirakandapattersambarpetir
dimanajikabangunanyangterdiridaribagianbagiansepertibangunanyangmempunyai
menara,antena,papanreklameatausuatublokbangunanharusdipandangsebagaisuatu
kesatuan;
(2) Pemasanganpenerimapadaatapyangmendatarharusbenarbenarmenjaminbahwa
seluruhluasatapyangbersangkutantermasukdalamdaerahperlindungan;
(3) Penerimayangdipasangdiatasatapyangdatarsekurangkurangnyalebihtinggi15cm
daripadasekitarnya;

Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

45

(4)Jumlahdanjarakantaramasingmasingpenerimaharusdiatursedemikianrupasehingga
dapatmenjaminbangunanitutermasukdalamdaerahperlindungan.
Pasal11
Sebagaipenerimadapatdigunakan:
a.logambulatpanjangyangterbuatdaritembaga;
b.hiasanhiasanpadaatap,tiangtiang,cerobongcerobongdarilogamyangdisambungbaik
denganinstalasipenyaturpetir;
c.atapatapdarilogamyangdisambungsecaraelektrisdenganbaik.
Pasal12
Semuabagianbangunanyangterbuatdaribukanlogamyangdipasangmenjulangkeatas
dengantinggilebihdari1(satu)meterdariatapharusdipasangpenerimatersendiri.
Pasal13
Pilarbetonbertulangyangdirancangkansebagaipenghantarpenurunannuntuksuatuinstalasi
penyalurpetir,pilarbetontersebutharusdipasangmenonjoldiatasatapdenganmengingat
ketentuanketentuanpenerima,syaratsyaratsambungandanelektrodabumi.
Pasal14
(1)UntukmenentukandaerahperlindunganbagipenerimadenganjenisFranklindansangkar
Faradayyangberhentukruncingadalahsuatukerucutyangmempunyaisudutpuncak112
(seratusduabelas);
(3)Untukmenentukandaerahperlindunganbagipenerimayangberbentukpenghantar
mendataradalahduabidangyangsalingmemotongpadakawatitudalamsudut112(seratus
duabelas);
(3)Untukmenentukandaerahperlindunganbagipenerimajenislainadalahsesuaidengan
ketentuantehnisdarimasingmasingpenerima;

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

46

BABIV
PENGHANTARPENURUNAN
Pasal15
(1) Penghantarpenurunanharusdipasangsepanjangbubungan(nok)danatausudutsudut
bangunanketanahsehinggapenghantarpenurunanmerupakansuatusangkardaribangunan
yangakandilindungi.
(2) Penghantarpenurunanharusdipasangsecarasempumadanharusdiperhitungkan
pemuaiandanpenyusutannyaakibatperubahansuhu;
(3)Jarakantaraalatalatpemegangpenghantarpenurunansatudenganyanglainnyatidak
bolehlebihdari1,5meter;
(4) Penghantarpenurunanharusdipasangluruskebawahdanjikaterpaksadapatmendatar
ataumelampauipenghalang;
(5) Penghantarpenurunanharusdipasangdenganjaraktidakkurang15cmdariatapyang
dapatterbakarkecualiatapdarilogam,gentengataubatu;
(6) Dilarangmemasangpenghantarpenurunandibawahatapdalambangunan.

Pasal16
Semuabubungan(nok)harusdilengkapidenganpenghantarpenurunan,danuntukatapyang
datarharusdilengkapidenganpenghantarpenurunanpadasekelilingpinggirnya,kecuali
persyaratandaerahperlindunganterpenuhi.
Pasal17

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

47

(1) Untukmengamankanbangunanterhadaploncatanpetirdaripohonyangletaknyadekat
bangunandanyangdiperkirakandapattersambarpetir,bagianbangunanyangterdekat
denganpohontesebutharusdipasangpenghantarpenurunan;
(2) Penghantarpenurunanharusselaludipasangpadabagianbagianyangmenonjolyang
diperkirakandapattersambarpetir;
(3) Penghantar penurunan harus dipasang sedemikian rupa, sehingga pemeriksaan
dapatdilakukandenganmudahdantidakmudahrusak.
Pasal18
(1) Penghantarpenurunanharusdilindungiterhadapkerusakankerusakanmekanik,pengaruh
cuaca,kimia(elektrolisa)dansebagainya.
(2) Jikauntukmelindungipenghantarpenurunanitudipergunakanpipalogam,pipa
tersebutpadakeduaujungnyaharusdisambungkansecarasempurnabaikelektrismaupun
mekaniskepadapenghantaruntukmengurangitahananinduksi.
Pasal19
(1) Instalasipenyalurpetirdarisuatubangunanpalingsedikitharusmempunyai2(dua)buah
penghantarpenurunan;
(2) Instalasipenyalurpetiryangmempunyailebihdarisatupenerima,daripenerimatersebut
harusadapalingsedikit2(dua)buahpenghantarpenurunan;
(3) Jarakantarakakipenerimadantitikpencabanganpenghantarpenurunanpalingbesar
5(lima)meter.
Pasal20
Bahanpenghantarpenurunanyangdipasangkhususharusdigunakankawattembagaatau
bahanyangsederajatdenganketentuan:
a.penampangsekurangkurangnya50mm.;
b.setiapbentukpenampangdapatdipakaidengantebalserendahrendahnya2mm.

48

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Pasal21
(1) Sebagai penghantar penurunan petir dapat digunakan bagianbagian dari atap, pilar
pilar,dindingdinding,atautulangtulangbajayangmempunyaimassalogamyangbaik;
(2) Khusustulangtulangbajadarikolombetonharusmemenuhisyarat,kecuali;
a.Sudahdirencanakansebagaipenghantarpenurunandenganmemperhatikansyaratsyarat
sambunganyangbaikdansyaratsyaratlainnya;
b.Ujungujungtulangbajamencapaigarispermukaanairdibawahtanahsepanjangwaktu.
(3)Kolombetonyangbertulangbajayangdipakaisebagaipenghantarpenurunanharus
digunakankolombetonbagianluar.
Pasal22
Penghantarpenurunandapatdigunakanpipapenyalurairhujandarilogamyangdipasang
tegakdenganjumlahpalingbanyakseparuhdarijumlahpenghantarpenurunanyang
diisyaratkandengansekurangkurangnyaduabuahmerupakanpenghantarpenurunankhusus.
Pasal23
(1)Jarakminimumantarapenghantarpenurunanyangsatudenganyanglaindiukursebagai
berikut;
a.padabangunanyangtingginyakurangdari25metermaximum20meter;
b.padabangunanyangtingginyaantara2550metermakajaraknya{30(0,4x
tinggibangunan)}
c.padabangunanyangtingginyalebihdari50metermaximum10meter.
(2)Pengukuranjarakdimaksudayat(I)dilakukandenganmenyusurikelilingbangunan.
Pasal24
Untukbangunanbangunanyangterdiridaribagianbagianyangtidaksamatingginya,tiap
tiapbagianharusditinjausecaratersendirisesuaipasa123kecualibagianbangunayang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

49

tingginyakurangdariseperempattinggibangunanyangtertinggi,tingginyakurangdari5
meterdanmempunyailuasdasarkurangdari50meterpersegi.
Pasal25
(1) Padabangunanyangtingginyakurangdari25meterdanmempunyaibagianbagianyang
menonjolkesampingharusdipasangbeberapapenghantarpenurunandantidakmenurut
ketentuanpasal23;
(2) Padabangunanyangtingginyalebihdari25meter,semuabagianbagianyangmenonjol
keatasharusdilengkapidenganpenghantarpenurunankecualiuntukmenaramenara.
Pasal26
Ruangantarabangunanbangunanyangmenonjolkesampingyangmerupakanruanganyang
sempittidakperludipasangpenghantarpenurunanjikapenghantarpenurunanyangdipasang
padapinggirataptidakterputus.

Pasal27
(1)UntukpemasanganinstalasipenyalurpetirjenisFranklindansangkarFaraday,jenisjenis
bahanuntukpenghantardanpembumiandipilihsesuaidengandaftarpadalampiranII
PeraturanMenteriini;
(2)UntukpemasanganinstalasipenyalurpetirjenisElektrostaticdanataujenislainnya,jenis
jenisbahanuntukpenghantardanpembumiandapatmenggunakanbahansesuaidengan
daftarpadalampiranIIPeraturanMenteriinidanataujenislainnyasesuaidenganstandard
yangdiakui;
(3)Penentuanbahandanukurannyadariayat(l)danayat(2)pasalini,ditentukanberdasarkan
beberapafaktoryaituketahananmekanis,ketahananterhadappengaruhkimiaterutama
korosidanketahananterhadappengaruhlingkunganlaindalambatasstandardyangdiakui;

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

50

(4)Semuapenghantardanpengebumianyangdigunakanharusdibuatdaribahanyang
memenuhisyarat,sesuaidenganstandardyangdiakui.
BABV
PEMBUMIAN
Pasal28
(1) Elektrodabumiharusdibuatdandipasangsedemikianrupasehinggatahananpembumian
sekecilmungkin;
(2) Sebagaielektrodabumidapatdigunakan:
a.tulangtulangbajadarilantailantaikamardibawahbumidantiangpancangyangsesuai
dengankeperluanpembumian;
b.pipapipalogamyangdipasangdalambumisecarategak;
c.pipapipaataupenghantarlingkaryangdipasangdalambumisecara
mendatar,d.pelatlogamyangditanam;
e.bahanlogamlainnyadanataubahanbahanyangcarapemakaianmenurutketentuan
pabrikpembuatnya.
(3)Elektrodabumitersebutdalamayat(2)harusdipasangsampaimencapaiairdalambumi.
Pasal29
(1)Elektrodabumidapatdibuatdari:
a.PipabajayangdisepuhdenganZn(Zincum)dangaristengahsekurangkurangnya25mm
dantebalsekurangkurangnya3,25mm;
b.BatangbajayangdisepuhdenganZndangaristengahsekurangkurangnya19mm;
c.PitabajayangdisepuhdenganZnyangtebalnyasekurangkurangnya3mmdan
lebarsekurangkurangnya25mm;
(2)Untukdaerahdaerahyangsifatkorosipnyalebihbesar,elektrodabumiharusdibuatdari:

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

51

a.PipabajayangdisepuhdenganZndangaristengahdalamsekurangkurangnya50mmdan
tebalsekurangkurangnya3,5mm;
b.Pipadaritembagaataubahanyangsederajatataupipayangdisepuhdengantembagaatau
bahanyangsederajatdengangaristengahdaIamsekurangkurangnya16mmdantebal
sekurangkurangnya3mm;
c.BatangbajayangdisepuhdenganZndengangaristengahsekurangkurangnya25mm;
d.Batangtembagaataubahanyangsederajatataubatangbajayangdisalurdengantembaga
atauyangsederajatdengangaristengahsekurangkurangnya16mm;
e.PitabajayangdisepuhdenganZndantebalsekurangkurangnya4mmdanlebar
sekurangkurangnya25mm.
Pasal30
(1)Masingmasingpenghantarpenurunandarisuatuinstalasipenyalurpetiryangmempunyai
beberapapenghantarpenurunanharusdisambungkandenganelektrodakelompok;
(2)Panjangsuatuelektrodabumiyangdipasangtegakdalambumitidakbolehkurang
dari4meter,kecualijikasebahagiandarielektrodabumiitusekurangkurangnya

2meterdibawahbatasminimumpermukaanairdalambumi;
(3)Tulangtulangbesidarilantaibetondangudangdibawahbumidantiangpancangdapat
digunakansebagaielektrodabumiyangmemenuhisyaratapabilasebahagiandaritulang
tulangbesiiniberadasekurangkurangnyal(satu)meterdibawahpermukaanairdalambumi;
(4)Elektrodabumimendatarataupenghantarlingkarharusditanamsekurangkurangnya50
cmdidalamtanah.
Pasal31
Elektrodabumidanelektrodakelompokharusdapatdiukurtahananpembumiannyasecara
tersendirimaupunkelompokdanpengukurandilakukanpadamusimkemarau.
Pasal32

52

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Jikakeadaanalamsedemikianrupasehinggatahananpembumiantidakdapattercapai
secaratehnis,dapatdilakukancarasebagaiberikut:
a.masingmasingpenghantarpenurunanharusdisambungdenganpenghantarlingkaryang
ditanamlengkapdenganbeberapaelektrodategakataumendatarsehinggajumlahtahanan
pembumianbersamamemenuhisyarat;
b.membuatsuatubahanlain(bahankimiadansebagainya)yangditanambersamadengan
elektrodasehinggatahananpembumianmemenuhisyarat.
Pasal33
Elektrodabumiyangdigunakanuntukpembumianinstalasilistriktidakbolehdigunakan
untukpembumianinstalasipenyalurpetir.
Pasal34
(1) Elektrodabumimendatarataupenghantarlingkardapatdibuatdaripitabajayang
disepuhZndengantebalsekurangkurangnya3mmdanlebarsekurangkurangnya25mm
ataudaribahanyangsederajat;
(2) Untukdaerahyangsifatkorosipnyalehihbesar,elektrodaburnimendatarataupenghantar
lingkarharusdibuatdari:
a.PitabajayangdisepuhZndenganukuranlebarsekurangkurangnya25mmdantebal
sekurangkurangnya4mmataudaribahanyangsederajat;
b.Tembagaataubahanyangsederajat,bahanyangdisepuhdengantembagaataubahanyang
sederajat,denganluaspenampangsekurangkurangnya50mmdanbilabahanituberbentuk
pitaharusmempunyaitebalsekurangkurangnya2mm;
c.Elektrodapelatyangterbuatdaritembagaatauhahanyangsederajatdenganluassatusisi
permukaansekurangkurangnya0,5mdantebalsekurangkurangnya1mm.jikaberbentuk
silindermakaluasdindingsilindertersebutharussekurangkurangnya1m2.

Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

53

BABVI
MENARA
Pasal35
(1) InstalasiPenyalurPetirpadabangunanyangmenyerupaimenarasepertimenaraair,silo,
masjid,gereja,danlainlainharusdiperhatikanhalhalsebagaiberikut:
a.Bahayameloncatnyapetir;
b.Hantaranlistrik;
c.Penempatanpenghantar;
d.Dayatahanterhadapgayamekanik;
e.Sambungansambunganantaramassalogamdarisuatubangunan.
(2) Instalasipenyalurpetirdarimenaratidakbolehdianggapdapatmelindungibangunan
bangunanyangberadadisekitarnya.
Pasal36
(l)Jumlahdanpenempatandaripenghantarpenurunanpadabagianluardarimenaraharus
diselenggarakanmenurutpasal23ayat(1);
(2)Didalammenaradapatpuladipasangsuatupenghantarpenurunanuntukmemudahkan
penyambunganpenyambungandaribagianbagianlogammenaraitu.

Pasal37

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

54

Menarayangseluruhnyaterbuatdarilogamdandipasangpadapondasiyangtidakdapat
menghantar,harusdibumikansekurangkurangnyapadaduatempatdanpadajarakyang
samadiukurmenyusurikelilingmenaratersebut.
Pasal38
Sambungansambunganpadainstalasipenyalurpetiruntukmenaraharusbetulbetul
diperhatikanterhadapsifatkorosipdanelektrolisadanharussecaradilaskarenakesukaran
pemeriksaandanpemeliharaannya.
BABVII
BANGUNANYANGMEMPUNYAIANTENA
Pasal39
(1)Antenaharusdihubungkandenganinstalasipenyalurpetirdenganmenggunakanpenyalur
teganganlebih,kecualijikaantenatersebutberadadalamdaerahyangdilindungidan
penempatanantenaitutidakakanmenimbulkanloncatanbungaapi;
(2)Jikaantenasudahdibumikansecaratersendiri,makatidakperludipasang
penyalurteganganlebih;
(3)Jikaantenadipasangpadabangunanyangtidakmempunyaiinstalasipenyalurpetir,antena
harusdihubungkankebumimelaluipenyalurteganganlebih.
Pasa140
(1) Pemasanganpenghantarantaraantenadaninstalasipenyalurpetirataudenganbumiharus
dilaksanakansedemikianrupasehinggabungaapiyangtimbulkarenaaliranbesartidakdapat
menimbulkankerusakan;
(2) Besarpenampangdaripenghantarantaraantenadenganpenyalurteganganlebih,
penghantarantarateganganlebihdenganinstalasipenyalurpetirataudenganelektrodabumi
harussekurangkurangnya2,5mm;

Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

55

(3)Pemasanganpenghantarantaraantenadenganinstalasipenyalurpetirataudengan
elektrodabumiharusdipasangselurusmungkindanpenghantartersebutdianggapsebagai
penghantarpenurunanpetir.
Pasa141
(1) Padabangunanyangmempunyaiinstalasipenyalurpetir,pemasanganpenyalurtegangan
lebihantaraantenadenganinstalasipenyalurpetirharuspadatempatyangtertinggi;
(2) Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang tersebut harus dihubungkan
denganinstalasipenyalurpetir;
Pasa142
(1) Padabangunanyangtidakmempunyaiinstalasipenyalurpetir,pemasanganpenyalur
teganganlebihantaraantenadenganelektrodabumiharusdipasangdiluarbangunan;

(2) Jikaantenadipasangsecaratersekatpadasuatutiangbesi,tiangbesiiniharus
dihubungkandenganbumi.

BABVIII
CEROBONGYANGLEBIHTINGGIDARI10M
Pasal43
(1) Pemasanganinstalasipenyalurpetirpadacerobongasappabrikdanlainlainyang
mempunyaiketinggianlebihdari10meterharusdiperhatikankeadaansepertidibawahini:
a.Timbulnyakaratakibatadanyagasatauasapterutamauntukbagianatasdariinstalasi;
b.Banyaknyapenghantarpenurunanpetir;
c.Kekuatangayamekanik.
(2) Akibatkesukaranyangtimbulpadapemeriksaandanpemeliharaan,pelaksanaan
pemasangandariinstalasipenyalurpetirpadacerobongasappabrikdanlainlainnyaharus

diperhitungkanjugaterhadapkorosidanelektrolisayangmungkinterjadi.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

56

Pasa144
Instaiasipenyalurpetiryangterpasangdicerobongtidakbolehdianggapdapatbangunanyang
beradadisekitarnya.
Pasa145
(1)Penerimapetirharusdipasangmenjulangsekurangkurangnya50cmdiataspinggir
cerobong;
(2)Alatpenangkapbungaapidancincinpenutuppinggirbagianpuncakcerobongdapat
digunakansebagaipenerimapetir;
(3)Penerimaharusdisambungsatudenganlainnyadenganpenghantarlingkaryangdipasang
padapinggiratasdaricerobongatausekelilingpinggirbagianluar,denganjaraktidaklebih
dari50cmdibawahpuncakcerobong;
(4)Jarakantarapenerimasatudenganlainnyadiukursepanjangkelilingcerobongpaling
besar5meter.Penerimaituharusdipasangdenganjaraksamasatudenganlainnyapada
sekelilingnya;
(5)Batangbesi,pipabesidancincinbesiyangdigunakansebagaipenerimaharus
dilapisidengantimahataubahanyangsederajatuntukmencegahkorosi.
Pasal46
(1) Padatempattempatyangterkenabahayatermakanasap,uapataugassedapatmungkin
dihindarkanadanyasambungan;
(2) Sambungansambunganyangterpaksadilakukanpadatempattempatini,harusdilindungi
secarabaikterhadapbahayakorosi;
(3)Sambunganantarapenerimayangdipasangsecarakhususdanpenghantarpenurunanharus
dilakukansekurangkurangnya2meterdibawahpinggirpuncakdaricerobong.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Listrik

57

Pasal47
(1)Instalasipenyalurpetirdaricerobongsekurangkurangnyaharusmempunyai2(dua)
penghantarpenurunanpetiryangdipasangdenganjarakyangsamasatudenganyanglain;
(2)Tiaptiappenghantarpenurunanharusdisambungkanlangsungdenganpenerima.

Pasal48
(1)Cerobongdarilogamyangberdiritersendiridanditempatkanpadasuatupondasiyang
tidakdapatmenghantarharusdihubungkandengantanah;
(2)Sabukpenguatdaricerobongyangterbuatdarilogamharusdisambungsecarakuat
denganpenghantarpenurunan.
Pasal49
(1)Kawatpenopangataupenarikuntukcerobongharusditanamkanditempatpengikatpada
alatpenahanditanahdenganmenggunakanelektrodabumisepanjang2meter;
(2)Kawatpenopangataupenarikyangdipasangpadabangunanyangdilindungiharus
disambungkandenganinstalasipenyalurpetirbangunanitu.
BABIX
PEMERIKSAANDANPENGUJIAN
Pasal50
(I)Setiapinstalasipenyalurpetirdanbagianbagiannyaharusdipeliharaagarselalubekerja
dengantepat,amandanmemenuhisyarat;
(2)Instalasipenyalurpetirharusdiperiksadandiuji:
a.Sebelumpenyerahaninstalasipenyalurpetirdariinstalatirkepadapemakai;
b.Setelahadaperubahanatauperbaikansuatubangunandanatauinstalasipenyalurpetir;
c.Secaraberkalasetiapduatahunsekali;

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

58

d.Setelahadakerusakanakibatsambaranpetir;

Pasal51
(1)Pemeriksaandanpengujianinstalasipenyalurpetirdilakukanolehpegawaipengawas,
ahlikeselamatankerjadanataujasainspeksiyangditunjuk;
(2)Pengurusataupemilikinstalasipenyalurpetirberkewajibanmembantupelaksanaan
pemeriksaandanpengujianyangdilakukanolehpegawaipengawas,ahlikeselamatankerja
danataujasainspeksiyangditunjuktermasukpenyedianalatalatbantu.
Pasa152
Dalampemeriksaanberkalaharusdiperhatikantentanghalhalsebagaiberikut:
a.elektrodabumi,terutamapadajenistanahyangdapatmenimbulkankarat;
b.kerusakankerusakandankaratdaripenerima,penghantardansebagainya;
c.sambungansarnbungan;
d.tahananpembumiandarimasingmasingelektrodamaupunelektrodakelompok.
Pasa153
(1) Setiapdiadakanpemeriksaandanpengukurantahananpembumianharusdicatatdalam
bukukhusustentangharidantanggalhasilpemeriksaan;
(2) Kerusakankerusakanyangdidapatiharussegaradiperbaiki.
Pasa154
(1) Tahananpembumiandariseluruhsistempembumiantidakbolehlebihdari5ohm
(2) Pengukurantahananpembumiandarielektrodabumiharusdilakukansedemikianrupa
sehinggakesalahankesalahanyangtimbuldisebabkankesalahanpolarisasibisadihindarkan;
Pemeriksaanpadabagianbagiandariinstalasiyangtidakdapatdilihatataudiperiksa,dapat
dilakukandenganmenggunakanpengukuransecaralistrik.

Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

59

BABX
PENGESAHAN
Pasal55
(1) Setiapperencanaaninstalasipenyalurpetirharusdilengkapidengangambarrencana
instalasi;
(2) Gambarrencanasebagaimanadimaksudpadaayat(1)harusmenunjukan:gambarbagian
tampakatasdantampaksampingyangmencakupgambardetaildaribagianbagaianinstalasi
besertaketeranganterincitermasukjenisairterminal,jenisdariatapbangunan,bagian
bagianlainperalatanyangadadiatasatapdanbagianbagianlogampadaataudiatasatap.
Pasal56
(1) Gambar rencana instalasi sebagaimana dimaksud pada pasal 55 harus
mendapapengesahandariMenteriataupejabatyangditunjuknya;
(2) Tata cara untuk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebihlanjutdenganKeputusanMenteri.
Pasal57
(1) SetiapinstalasipenyalurpetirharusmendapatsertifikatdariMenteriataupejabatyang
ditunjuknya;
(2) Setiappenerimakhusussepertielektrostaticdanlainnyaharusmendapatsertifikatdari
Menteriataupejabatyangditunjuknya;
(3) Tatacarauntukmendapatsertifikatsebagaimanadimaksudayat(1)danayat(2)diatur
lebihlanjutdenganKeputusanMenteri.
Pasal58
Dalamhalterdapatperubahaninstalasipenyalurpetir,makapengurusataupemilikharus
mengajukanpermohonanperubahaninstalasikepadaMentericq.KepalaKantorWilayah
yangditunjuknyadenganmelampirigambarrencanaperubahan.
60

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik

Pasal59
PengurusataupemilikwajibmentaatidanmelaksanakansemuaketentuandalamPeraturan
Menteriini.
BABXI
KETENTUANPIDANA
Pasa160
pengurusataupemilikyangmelanggarketentuanpasal2,pasal6ayat(1),pasal55ayat(1),
pasal56ayat(1),pasal57ayat(1)dan(2),pasal58danpasat59diancamdenganhukuman
kurunganselamalamanya3(tiga)bulanataudendasetinggitingginyaRp.100.000,(seratus
riburupiah)sebagaimanadimaksudpasal15ayat(2)dan(3)UndangundangNo.1Tahun
1970tentangKeselamatanKerja.
BABXII
ATURANPERALIHAN
Pasal61
InstalasipenyalurpetiryangsudahdigunakansebelumPeraturanMenteriiniditetapkan,
PengurusatauPemilikwajibmenyesuaikandenganPeraturaninidalamwaktu1(satu)tahun
sejakberlakunyaPeraturanMenteriini.
BABXIII
KETENTUANPENUTUP
Pasal62
PeraturanMenteriinimulaiberlakusejaktanggalditetapkan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
61

BABIII
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuandarikeselamatandankesehatankerjaadalahsebagaiberikut:

1. Agarsetiappegawaimendapatjaminankeselamatandankesehatankerjabaik
secarafisik,sosial,danpsikologis.
2. Agarsetiapperlengkapandanperalatankerjadigunakansebaikbaiknyaselektif
mungkin.
3. Agarsemuahasilproduksidipeliharakeamanannya.
4. Agaradanyajaminanataspemeliharaandanpeningkatankesehatangizipegawai.
5. Agarmeningkatkankegairahan,keserasiankerja,danpartisipasikerja.
6.Agarterhindardarigangguankesehatanyangdisebabkanolehlingkunganatau
kondisikerja.
7. Agarsetiappegawaimerasaamandanterlindungidalambekerja
kecelakaankerjaadalahkecelakaanyangterjadiberhubungdenganhubungan

kerja,termasukpenyakityangtimbulkarenahubungankerjademikianpula
kecelakaanyangterjadidalamperjalananberangkatdarirumahmenujutempatkerja
daanpulangkerumahmelaluijalanbiasaatauwajardilalui.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
62

3.2Saran
PenerapanK3akanberjalandenganbaikapabilapemilikusahadanpekerja
menerapkandasardasarK3danprinsipprinsipK3,namundalamkenyataannya
seringkalikitatemuipemilikusahadanpekerjayangtidakmenerapkandasardasar
K3danprinsipprisipK3.Olehkarenaitudiperlukanperanpemerintahuntuk
menindaktegasperihaltersebut.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Listrik
63

Anda mungkin juga menyukai