I.
IDENTITAS
Nama
:
Umur
:
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat
:
Riwayat
- Menarche
- Kehamilan dan Paritas
- Pemakaian kontrasepsi hormonal
- Aktivitas sexual (frekuensi, libido, dispareuni)
- BAK dan nyeri dasar panggul
- Nyeri sendi / fraktur / osteoporosis
- Psikiatrik dan fungsi kognitif (daya ingat)
- Keluarga dengan menopause awal, penyakit kardiovaskuler,
osteoporosis, dan kanker
- Nutrisi (intake kalsium dan vit D)
- Obat-obatan
II.
KELUHAN
Perubahan Hormonal
Estrogen :
- Vaginal Dryness( Vagina kering )
- Hot Flush ( Rasa panas pada wajah)
- Dada berdebar-debar
- Keringat malam
- Sakit kepala
- Insomnia
- Mudah lelah
- Tulang keropos
- Payudara terasa kencang
- Perdarahan
- Berkurangnya gairah sexual
Progesteron :
-
seksual
Atrophic Vaginitis : Kemerahan pada vagina dan keluarnya secret
vagina
III.
PEMERIKSAAN
FISIK
Umum :
- Postur tubuh, fleksibilitas, tonus otot, koordinasi, tinngi badan, dan
-
proporsi tubuh
Body Mass Index (BMI), Komposisi badan, dan lingkar panggul
Pemeriksaan Payudara
Pemeriksaan pelvis meliputi ukuran dan bentuk uterus dan adneksa,
evaluasi status estrogenic pada mukosa vagina, elastisitas, dan
ketebalan dinding vagina (discharge dan atropi), integritas dasar
PENGOBATAN
Alamiah
- Olah raga
- Olah gizi
- Olah stress
Obat-obatan
- Terapi Sulih Hormon (Hormon Replacement Therapy)
Sebelumnya harus,
1. Didagnosis pasti menopause
pelvis
5. Pemeriksaan sitologi serviks dan mammografi harus baik
Cara Pemberian
HRT dapat berisi estrogen saja atau kombinasi dengan progesteron.
Untuk wanita yang tidak menjalani histerektomi, diberikan kombinasi
progesteron untuk mengurangi risiko terjadinya keganasan pada
uterus.
a. Rejimen I, hanya mengandung estrogen
Sediaan ini bermanfaat bagi wanita yang telah menjalani
histerektomi. Estrogen diberikan setiap hari tanpa terputus.
b. Rejimen II, yang mengandung kombinasi antara estrogen
dan progesteron
1. Kombinasi sekuensial: estrogen diberikan kontinyu,
progesteron diberikan secara sekuensial hanya untuk 10-14 hari
(12-14 hari) dengan tujuan mencegah terjadinya hiperplasia
endometrium. Lebih sesuai diberikan pada perempuan pada usia
pra atau perimenopause yang masih menginginkan siklus haid
2. Estrogen dan progesteron diberikan secara kontinyu tanpa
terputus. Cara ini akan menimbulkan amenorea. Pada 3-6 bulan
pertama dapat saja terjadi perdarahan bercak. Sediaan ini tepat