Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN SISTEM PAKAR

UNTUK PENENTUAN FUNGSI KAWASAN


Heri Apriyanto

PENDAHULUAN
Proses penyusunan sistem pakar ini mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh
satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan
untuk penyelesaian masalah tertentu. Salah satu pemanfaatan sistem pakar ini adalah di
dalam bidang pengembangan wilayah/kawasan, yaitu untuk sistem pakar penentuan
fungsi suatu kawasan. Penentuan fungsi kawasan ini merupakan satu hal yang penting
dalam penyusunan rencana penataaan ruang suatu kawasan. Jika sistem pakar ini sudah
terbangun, maka diharapkan orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu tanpa
melibatkan bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem
ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Secara umum, fungsi suatu kawasan menurut Kementerian Kehutanan dapat dibagi
menjadi 3 (tiga), yaitu :
1) Kawasan Fungsi Lindung, yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam
dan sumberdaya buatan. Fungsi utama kawasan lindung adalah sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara kesuburan tanah.
2) Kawasan Fungsi Penyangga, yaitu kawasan yang ditetapkan untuk menopang
keberadaan kawasan lindung sehingga fungsi lindungnya tetap terjaga.
Kawasan penyangga ini merupakan batas antara kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Penggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau
kebun dengan sistem wanatani (agroforestry) dengan pengolahan lahan sangat
minim (minimum tillage).
3) Kawasan Fungsi Budidaya, yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan.

Halaman | 0

RANCANGAN SISTEM PAKAR FUNGSI KAWASAN


Penentuan fungsi suatu kawasan secara umum didasarkan pada faktor-faktor yang ada
pada wilayah yang bersangkutan, yaitu :
1) Tingkat kelerengan,
2) Jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi,
3) Tingkat Intensitas hujan.
Masing-masing faktor tersebut mempunyai kriteria seperti yang disajikan pada Tabel...
Tabel 1. Faktor Penentu Fungsi Kawasan
No

Faktor Penentu

1).

Kelas lereng

2).

3).

Kelas, Kriteria dan Besarnya Skore


I

datar

landai

agak curam

curam

20

40

60

80

5
sangat
curam
100

Kelas Jenis Tanah


(menurut
kepekaannya
terhadap erosi )

1
tidak peka

2
peka

3
sangat peka

15

45

75

Intensitas Curah
Hujan

1
rendah
20

2
sedang
30

3
tinggi
40

Keterangan :
1) Kelerengan :
1. Datar
2. Landai
3. Agak curam
4. Curam
5. Sangat curam

:
:
:
:
:

0% - 7%
8% - 14%
15% - 24%
25% - 44%
> 45%

2) Jenis Tanah menurut Kepekaan terhadap Erosi, antara lain :


1. Tidak peka
: Alluvial, Tanah Gley, Planosol, Hidromorf, Latosol
2. Peka
: Andosol, Laterit, Grumosol, Renzina
3. Sangat Peka
: Regosol, Litosol, Organosol, Renzina
3) Intensitas Curah Hujan Harian Rata-rata :
1. Rendah
:
< 20,7 mm/hari
2. Sedang
: 20,7 s/d 27,7 mm/hari
3. Tinggi
:
> 27,7 mm/hari
4) Dengan cara menjumlahkan nilai masing-masing faktor, akan diperoleh besarnya
nilai kawasan fungsi tersebut :
a. Kawasan fungsi lindung
: skore
175
b. Kawasan fungsi penyangga : skore 125 174
c. Kawasan fungsi budidaya
: skore 124
Halaman | 1

Sistem Pakar ini diarahkan untuk menentukan suatu kawasan termasuk ke dalam :
1) Kawasan Lindung
2) Kawasan Penyangga
3) Kawasan Budidaya
HASIL RANCANGAN SISTEM PAKAR FUNGSI KAWASAN
Hasil penyusunan rules atau kaidah fungsi kawasan disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rule dalam Sistem Pakar Fungsi Kawasan
RULE
NO
RULE

PREMIS

KEPUTUSAN

TINGKAT
KELERENGAN

JENIS TANAH

CURAH HUJAN

KAWASAN FUNGSI

CF

DATAR

TIDAK PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

TIDAK PEKA

SEDANG

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

TIDAK PEKA

TINGGI

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

PEKA

SEDANG

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

PEKA

TINGGI

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

SANGAT PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

DATAR

SANGAT PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

DATAR

SANGAT PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

10

LANDAI

TIDAK PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

11

LANDAI

TIDAK PEKA

SEDANG

KAWASAN BUDIDAYA

12

LANDAI

TIDAK PEKA

TINGGI

KAWASAN BUDIDAYA

13

LANDAI

PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

14

LANDAI

PEKA

SEDANG

KAWASAN BUDIDAYA

15

LANDAI

PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

16

LANDAI

SANGAT PEKA

RENDAH

KAWASAN PENYANGGA

17

LANDAI

SANGAT PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

18

LANDAI

SANGAT PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

19

AGAK CURAM

TIDAK PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

20

AGAK CURAM

TIDAK PEKA

SEDANG

KAWASAN BUDIDAYA

21

AGAK CURAM

TIDAK PEKA

TINGGI

KAWASAN BUDIDAYA

22

AGAK CURAM

PEKA

RENDAH

KAWASAN PENYANGGA

23

AGAK CURAM

PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

24

AGAK CURAM

PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

25

AGAK CURAM

SANGAT PEKA

RENDAH

KAWASAN PENYANGGA

26

AGAK CURAM

SANGAT PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

27

AGAK CURAM

SANGAT PEKA

TINGGI

KAWASAN LINDUNG

28

CURAM

TIDAK PEKA

RENDAH

KAWASAN BUDIDAYA

29

CURAM

TIDAK PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

30

CURAM

TIDAK PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

Halaman | 2

RULE
NO
RULE

PREMIS

KEPUTUSAN

TINGKAT
KELERENGAN

JENIS TANAH

CURAH HUJAN

KAWASAN FUNGSI

CF

31

CURAM

PEKA

RENDAH

KAWASAN PENYANGGA

32

CURAM

PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

33

CURAM

PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

34

CURAM

SANGAT PEKA

RENDAH

KAWASAN LINDUNG

35

CURAM

SANGAT PEKA

SEDANG

KAWASAN LINDUNG

36

CURAM

SANGAT PEKA

TINGGI

KAWASAN LINDUNG

37

SANGAT CURAM

TIDAK PEKA

RENDAH

KAWASAN PENYANGGA

38

SANGAT CURAM

TIDAK PEKA

SEDANG

KAWASAN PENYANGGA

39

SANGAT CURAM

TIDAK PEKA

TINGGI

KAWASAN PENYANGGA

40

SANGAT CURAM

PEKA

RENDAH

KAWASAN PENYANGGA

41

SANGAT CURAM

PEKA

SEDANG

KAWASAN LINDUNG

42

SANGAT CURAM

PEKA

TINGGI

KAWASAN LINDUNG

43

SANGAT CURAM

SANGAT PEKA

RENDAH

KAWASAN LINDUNG

44

SANGAT CURAM

SANGAT PEKA

SEDANG

KAWASAN LINDUNG

KAWASAN LINDUNG

10

45

SANGAT CURAM

SANGAT PEKA

TINGGI

CF = Certainty Factor, yaitu faktor kepastian yang menunjukkan ukuran kepastian


terhadap suatu fakta atau aturan. Secara umum, semakin tinggi nilai CF maka semakin
tinggi pula tingkat kepastian dari keputusan yang dihasilkan oleh sistem. Dalam kasus
ini CF diperoleh dengan membandingkan nilai keputusan yang ada dengan kisaran nilai
kriteria dari masing-masing fungsi kawasan. Secara lebih rinci sebagai berikut :
Kawasan fungsi lindung. Jika nilai yang didapat pada sistem ini semakin besar
(artinya menjauhi nilai minimal untuk fungsi ini) maka nilai CF semakin besar,
dan sebaliknya.
Kawasan fungsi penyangga. Jika nilai yang didapat dari sistem ini mendekati
rata-rata dari nilai untuk kawasan ini, maka nilai CF nya semakin besar (jika
menjauhi rata-rata nilai kisaran baik semakin besar maupun semakin kecil, maka
nilai CF semakin kecil).
Kawasan fungsi budidaya. Jika nilai yang didapat pada sistem semakin kecil
(artinya mendekati nilai minimal untuk fungsi ini) maka nilai CF semakin besar,
dan sebaliknya.

Halaman | 3

SISTEM PAKAR PENENTUAN FUNGSI KAWASAN DENGAN PROGRAM


EXSYS 5
1.

Tampilan Menu Utama

2.

Tampilan Pemilihan Qualifier

3.

Tampilan Hasil

Halaman | 4

Halaman | 5

Anda mungkin juga menyukai