Anda di halaman 1dari 1

BAGIANKU

3. Objek pada pendekatan kasus bisnis terhadap CSR


Selain pada hal pengadopsian pendekatan bisnis terhadap CSR dilain hal juga
termasuk beberapa objek. Dari sebuah etika perspektif kritik bisnis beberapa penulis
mengklaim bahwa pendekatan instrumental sangat teliti pada pengurangan perhatian
CSR dari penyetaraan moral pada kebiasaan bisnis (Margolis and Walsh, 2003;
Jensen, 2001; Scherer and Palazzo, 2007). Risiko utama dari mengadopsi sebuah
pendekatan instrumental untuk CSR yaitu kebohongan pada arti dari pencapaian
reputasi CSR lebih jarang dari akhir dari social welfare (Gond et al., 20009,p. 76).
Oleh karena itu, artikel ini mengenalkan metamorfosis dari glass ceiling pada CSR.
Dibawah ini adalah efek tidak langsung dari timbulnya glass ceiling, yaitu:
Pendekatan kasus bisnis untuk hasil CSR saat ada peluang: bisnis cherry

picking pada agenda isu sosial


Pendekatan kasus bisnis untuk CSR yang meninggalkan blokade institusional

lengkap
Pendekatan kasus bisnis untuk CSR yang menghindari motivasi intrinsik

untuk CSR.
3.1 Pendekatan kasus bisnis untuk hasil CSR saat ada peluang
Pendapat pertama untuk glass ceiling pada CSR didasarkan pada teori
dependen sumberdaya pada perusahaan (Wernerfelt, 1984; Barney, 1991).
Asumsinya apabila pekerjaan bagus maka bisnis juga membutuhkan beberapa
stakeholder yang berbeda. Stakeholder mempunyai kemampuan untuk memberikan
penghargaan atau hukuman untuk perusahaan dan beberapa stakeholder yang akan
berimbas pada batasan positif dari lingkungan perusahaan. Jadi inti dari pendekatan
kasus bisnis untuk CSR kali ini adalah meminta kasus bisnis pada tiap-tiap inisiatif
CSR mengenai bagaimana kita dapat melakukan hal yang baik ketika kita
melakukan implementasikan inisiatif CSR?
3.2 Pendekatan kasus bisnis untuk CSR yang meninggalkan bolakde institusional
untuk CSR intact
Sebuah pendekatan bisnis untuk CSR yang mengimplikasikan bahwa
kebenaran ketika perusahaan bertanggungjawab pada self-interest, dan semua itu
benar untuk berfokus pada mindset corporate yang teliti pada kesuksesan pada
organisasi. Oleh karena itu tak masalah pada karyawan yang diberikan hanya
penghargaan atas hasil finansial, atau orang yang hanya berbicara tentang kasus
bisnis pada investasi baru dan ataupun karena long-tern pada orientasi ini, tetapi
juga pada fasilitas dari aktivitas CSR itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai