Anda di halaman 1dari 20

AUDIT KINERJA

PADA
SEKTOR PUBLIK
Perkembangan
Audit Kinerja
Pertama kali diperkenalkan
oleh Elmer B Staat, tahun
1971 di kongres INTOSAI
yang diselenggarakan di
Montreal, Kanada
Masuk ke Indonesia pada tahun
1976, dimulai dengan management
audit course yang merupakan hasil
kerjasama antara
Definisi Audit Kinerja

Secara etimologi, audit kinerja terdiri atas dua


kata

KINERJA
Audit kinerja adalah audit yang
dilakukan secara objektif dan
sistematis terhadap berbagai bukti
untuk menilai kinerja entitas yang
diaudit dalam hal ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas.
Pentingnya
Audit Kinerja

PEMERINTAH MASYARAKAT & LEGISLATIF

Penilaian 1. Sumber 1. Meningkatkan


dan Informasi yang Motivasi
Perbaikan 3E Independen Pemeriksa
2. Sepervisi & 2. Mendorong
Pengambilan Kreativitas dan
Keputuan Pembelajaran
untuk
Akuntabilitas
Publik
Pada sektor publik, audit kinerja dilakukan untuk
meningkatkan akuntabilitas berupa peningkatan
pertanggungjawaban manajemen kepada lembaga
perwakilan, pengembangan bentuk-bentuk laporan
akuntabilitas, perbaikan indikator kinerja, perbaikan
perbandingan kinerja antara organisasi sejenis yang
diperiksa, serta penyajian informasi yang lebih jelas
dan normatif.
Kinerja dengan
Manajemen
Keuangan
Dalam melaksanakan audit kinerja penting
bagi auditor untuk memiliki pengetahuan yang
memadai tentang pengelolaan terhadap hasil-
hasil, khususnya sistem perencanaan,
penganggaran dan sistem pengindikator
kinerja yang dimiliki atau melekat pada suatu
instansi pemerintah.
Istilah-istilah dalam Audit Kinerja

Indikator
kinerja
Kinerja kunci

Indikator
kinerja

Efektivitas Efisiensi
Perbedaan antara Audit Kinerja dan
Audit Keuangan

NO PERBEDAAN AUDIT KINERJA AUDIT KEUANGAN

1. TUJUAN KETERCAPAIAN TUJUAN PENYAJIAN AKUN YANG


DAN HARAPAN BENAR DAN WAJAR

2 DASAR EKONOMI, SOSIAL, DAN AKUNTANSI


AKADEMIK POLITIK
3. METODE BERVARIASI TELAH TERSTANDARISASI

4. FOKUS PROGRAM DAN SISTEM AKUNTANSI DAN


KEGIATAN ORGANISASI MANAJEMEN

5. KRITERIA SUBJEKTIF KURANG SUBJEKTIF


PENILAIAN
6. LAPORAN BERVARIASI DAN TERSTANDARISASI DAN
DIPUBLIKASIKAN TIDAK DIPUBLIKASIKAN
TETAP BERKALA
Karakteristik Audit Kinerja

Profesor Soemardjo Tjitrosidojo memberikan


karakteristik audit kinerja sebagai berikut:

1. Pemeriksaan operasional dengan menggunakan


perbandingan
2. Pemeriksa haruslah wajar (fair), objektif, dan
realitis
3. Pemeriksa harus mempunyai pengetahuan &
ketrampilan dari berbagai macam bidang
4. Pemeriksaan operasional harus dapat berfungsi
sebagai suatuearly warning system
Manfaat Audit Kinerja

1. Peningkatan Kinerja

Audit kinerja mampu memperbaiki, memulihkan,dan


meningkatkan kualitas kinerja sektor publik.

2. Peningkatan Akuntabilitas Publik

Meningkatkan akuntabilitas berupa perbaikan


pertanggungjawaban manajemen kepada lembaga perwakilan,
pengembangan bentuk-bentuk laporan akuntabilitas, perbaikan
indikator kinerja
Tujuan Audit Kinerja

Tujuan dasar dari audit kinerja ialah


menilai suatu kinerja suatu
organisasi, program, atau kegiatan
yang meliputi audit atas aspek
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
Jenis Audit Kinerja
1. Audit Ekonomi
Pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada harga yang terendah.

2. Audit Efisiensi
Pencapaian output yang maksimal dengan input tertentu

3. Audit Efektifitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan
Proses Audit Kinerja

PROSES AUDIT
Secara umum memiliki sistematika:
Struktur audit kinerja
Tahapan audit kinerja
Kriteria atau indikator yang menjadi tolok
ukur audit kinerja.
Lanjutan

1. STRUKTUR AUDIT KINERJA

Tahap-tahap audit
Elemen masing-masing tahap audit
Tujuan umum masing-masing elemen
Tugas-tugas yang diperlukan utuk mencapai
setiap tujuan
Lanjutan
2. TAHAPAN AUDIT KINERJA

Tahap pengenalan dan perencanaan


(familiarization and planning phase)
Tahap pengauditan (audit phase)
Tahap pelaporan (reporting phase)
Tahap penindaklanjutan (follow-up phase)
Lanjutan
3. Penentuan Kriteria Audit

Harus berasal dari sumber yan berwenang sehingga hasil


penilaiannya dapat dipertahankan (valid)
Harus tidak berat sebelah, tidak memihak, tidak
berprasangka (objective)
Harus dapat dinyatakan secara tepat sebagai alat ukur
dalam satuan jumlah tertentu (spesifik)
Harus dapat disajikan sebagai standar pelaksanaan dan
standar hasil serta dapat dicapai (realistic dan attainable)
Peran Auditor dalam Audit Kinerja

Memberikan review independen dari pihak


ketiga atas kinerja manajemen dan menilai
apakah kinerja organisasi dapat memenuhi
harapan
Memberikan rekomendasi dan solusi untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi
Membantu manajemen mencapai kinerja yang
baik
STUDI KASUS

Optimalisasi Kinerja Pemerintah Daerah


Melalui Perfomance Audit

Dengan adanya Otonomi Daerah, maka pengelolaan keuangan daerah


berada pada pemerintah daerah sendiri, di mana perlu adanya sistem
pemeriksaan yang efektif untuk memastikan bahwa dana desentralisasi
yang telah dipercayakan oleh pusat kepada daerah telah dikelola secara
transparan. Sistem pemeriksaan yang efektif, tidak hanya yang
konvensional tetapi juga 3E audit yaitu audit ekonomi, efisiensi dan
efektivitas. Audit kinerja atau performance audit terhadap sektor
pemerintah dapat membantu masyarakat dalam mengetahui kinerja yang
lebih lengkap dari organisasi pemerintah (PEMDA). Audit Kinerja dapat
dilakukan baik pada sektor swasta maupun sektor publik dan badan
pemerintah, karena dari semua tujuan kepentingan masyarakat
merupakan prioritas utama. Di Indonesia kita mengenal dua badan yang
berhak melakukan audit yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Anda mungkin juga menyukai