OBJECTIVES
Untuk mendiskusikan kasus DM II,
hipertensi gr.II, hematemesis dan melena
pada pasien dewasa
Mendiskusikan mengenai etiologi, tanda
dan gejala pada DM tipe II, hipertensi gr.II,
hematemesis dan melena
Mendiskusikan mengenai penatalaksanaan
terhadap diabetes melitus dan
keemergensian pada Diabetes melitus
GENERAL DATA
Nama : Ny.E
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Agama : Katolik
Alamat :Jl.Kenanga II/12 blok E,kel.Pd.Gede,JaBar
CHIEF COMPLAINT
Lemas sejak 2 minggu SMRS
Pasien
mengeluh lemas di
seluruh tubuh, tidak
bisa duduk tapi masih
bisa bergerakgerak.Batuk-batuk (+),
dahak (+), dahak sulit
dikeluarkan.Dahak
berwarna putih.
Timbul benjolan di
lipat paha kanan
seperti bisul
Pasien tidak berobat
ke dokter hanya
mengobatinya dengan
ultracilin kemudian
menggantinya dengan
salep hitam
Benjolan tersebut
menjadi pecah setelah
dioles salep hitam
Pasien dirawat di
RS.UKI karena lemas
dan lukanya
REVIEW OF SYSTEMS
General: (-)penurunan kesadaran,
(-)penurunan BB, (+) Anoreksia, (-) gangguan tidur, (-)
Pusing
Skin: (-) purpura, (-) pruritus, (+)pucat, (-) ikterik
Ears: (-) gangguan pendengaran, (-) tinnitus,
(-) vertigo, (-) infeksi, (-) discharge
Nose and sinuses: (-) epistaksis, (-) sinusitis
Mouth and throat: (-) suara parau atau lesi pd mulut
Neck: (-)nyeri menelan, (-)nyeri tengkuk
Respiratory: (+)batuk, (-)pilek
Cardiovascular: (-) orthopnea, (-)mudah lelah,
(-)nyeri dada, (-) takikardia
REVIEW OF SYSTEMS
Genitourinary: (-) dysuria, (-) oliguria, (-) hematuria,
Peripheral Vascular: (-)kaki kram, (-)varises, (-)
thromboflebitis
Hematologic: (-)pendarahan, (-)mudah memar,
(-)reaksi transfusi
Musculoskeletal: (-)nyeri otot, (-)nyeri bahu,
(-)bengkak atau kaku, (+)pergerakan fisik terbatas,
(-)nyeri sendi
Neuropsychiatric: (-) paralisis/paresis, (-)baal, (-)
insomnia, (-) ansietas, (-)keinginan bunuh diri
Endocrine: (-)intoleransi panas atau dingin, (+)
polydipsia, (-) polyuria, (-)polyphagia.
PAST MEDICAL
HISTORY
Pasien punya riwayat DM sejak tahun
2002 ( 8 tahun) tidak terkontrol
karena pasien sering suka lupa makan
obat DM nya yaitu glurenom 30 mg.
Pasien punya riwayat hipertensi sejak
tahun 2002 ( 8 tahun) tidak
terkontrol karena pasien sering suka
lupa makan obat hipertensinya yaitu
diovan 80 mg
FAMILY HISTORY
Ibu pasien menderita DM
SOCIAL HISTORY
Merokok disangkal
Minum alkohol disangkal
Pasien meminum jamu mengkudu
selama ini dan tidak pernah
mengkosumsi obat aspirin ataupun
sulfas ferosus.
PHYSICAL EXAMINATION
Vital Signs
BB: 55 kg
BBI: 54
TB: 160 cm
BMI : 21,4843
BP :160/100
HR: 80
RR: 20
Temp: 37C
General Survey
kompos mentis, tampak sakit sedang
Skin
hangat dan kering, turgor kulit kurang,
tampak pucat, petekie (-)
PHYSICAL EXAMINATION
HEENT
(H) Kepala: riwayat trauma kepala (+) disangkal
(E) Mata: konjungtiva anemis +/+ , sklera ikterik -/-,
pupil isokor diameter 3mm /3 mm refleks cahaya
langsung dan tidak langsung +/+
(E) Telinga: membran timpani intak/intak dengan
pendengaran adekuat
(N) Hidung: septum nasal dalam batas normal dan
tidak ada deviasi, mukosa hidung merah muda tidak
ada sekret
(M/T) Mulut dan lidah: mukosa bibir lembab,
mukosa bukal dalam batas normal, mukosa lidah
merah muda.
Leher:Tidak ada limfadenopati servical, JVP 5-2 cm
PHYSICAL EXAMINATION
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : vokal fremitus ka =ki
Perkusi :sonor ka=ki
Ausklultasi: BND vesikuler, Rh +/+ basal
kasar, Wh -/-,BJ I/I Normal, gallop (-),
murmur (-)
PHYSICAL EXAMINATION
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar.
Ausklutasi: BU (+) 3X/menit, normal bowel sound
Palpasi : supel,nyeri tekan epigastrium (+),hepar dan lien tidak
teraba membesar.
Perkusi :timpani,nyeri ketok CVA -/-
Extremitas
Pitting edema (-), sianosis (-), pulsasi kuat angkat dan equal,
petekie (-) pada kedua tungkai bawah, tremor (-), luka pada
inguinal kanan (+)
Anus
RT : Tonus spinkter ani baik, ampula rekti tidak kolaps,
mukosa licin, feses (+), hitam (+)
Laboratorium 08-04-2010
Hematologi (Darah Lengkap)
Hb
7,54 g/dl
Leukosit
10,10 rb/ul
Eritrosit
2,56 jt/ul
Hitung Jenis
Basofil
1%
Eosinofil
0%
N. Batang
0%
Laboratorium 08-04-2010
Hitung Jenis
Segmen
Limfosit
82 %
12 %
Monosit
Ht
MCV
MCH
MCHC
5%
20,7 %
80,9 fl
29,5 pg
36,5 %
Laboratorium 08-04-2010
Trombosit
LED
276 rb/ul
60 mm/jam
Kimia klinik
GDS
HbA1C
Fungsi ginjal
BUN
Kreatinin
101 mg/dl
7,3% (sedang)
107,5 mg/dl
6,63 mg/dl
Laboratorium 08-04-2010
Fungsi hati
Albumin
2,91
SGOT
19
SGPT
24
Laboratorium 08-04-2010
Elektrolit
Natrium
132,0
Kalium
3,09
Klorida
101
Fungsi ginjal
Asam
urat
9,05
Lemak
Kol.Total
Trigliserida
Kol.HDL
Kol.LDL
152
200
20,9
90,9
Urine lengkap
Warna
kuning
Kejernihan
Agak keruh
pH
5,00
BJ
1,020
Protein
+2
Reduksi
negatif
Bilirubin
negatif
Urobilinogen
0,2
Keton
negatif
Blood
Small
Leukosit
negatif
Nitrit
negatif
Leukosit
6-9/LPB
Eritrosit
2-3/LPB
Silinder
Sel epitel
2-3/LPK
Kristal
Negatif
Jamur
Negatif
Trichomonas
Negatif
SALIENT FEATURES
58 tahun
Perempuan
Lemas
Poliuri (-), polidipsi (+), polifagi (-)
SALIENT FEATURES
Riwayat DM 8 tahun dan tdk terkontrol sejak tahun
2001.
HbA1C : 7,3 %
ADMITTING
IMPRESSION
Diabetes Melitus tipe II
Hipertensi Gr.II
Anemia
Ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
Insufisensi renal
Pneumonia
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
DM tipe I
TB
CKD stage V
COURSE IN THE
WARDS
UPON ADMISSION
Lemas
keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
TD : 160/100
Thoraks : pulmo : BND vesikuler, Rh +/+, Wh -/Cor : BJ I/II murni, murmur (-). Gallop (-),
Abdomen : lemas, datar, hepar dan lien tidak
teraba membesar.
Ekstremitas :ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
(+).
1 HOSPITAL DAY
st
(09/04/2010)
S : BAB (-), BAK (+), tidur (+), lemas (+), sakit perut
karena belum BAB (+).
1 HOSPITAL DAY
st
(09/04/2010)
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada
simetris
Palpasi : vokal fremitus ka =ki
Perkusi :sonor ka=ki
Auskultasi: BND vesikuler, Rh -/-, Wh
-/-,BJ I/I normal, gallop
(-), murmur
(-)
1 HOSPITAL DAY
st
(09/04/2010)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, lemas.
Auskultasi: BU (+) 5X/menit, normal bowel sound
Palpasi : supel,nyeri tekan epigastrium (-),hepar
dan lien tidak teraba membesar
Perkusi :lemas,timpani,nyeri ketok CVA -/-
Extremitas
Pitting edema (-), sianosis (-), pulsasi kuat angkat
dan equal, petekie (-) pada kedua tungkai bawah,
tremor (-), ulkus dekubitus regio ingiunal kanan
(+)
Laboratorium 09-04-2010
Hematologi (Darah Lengkap)
Hb
10,2 g/dl
Leukosit
8,77 rb/ul
Eritrosit
3,49 jt/ul
Hitung Jenis
Basofil
0%
Eosinofil
0%
N. Batang
0%
Laboratorium 09-04-2010
Hitung Jenis
Segmen
Limfosit
88 %
7%
Monosit
Ht
MCV
MCH
MCHC
5%
28,1 %
80,5 fl
29,3 pg
36,5 %
Laboratorium 09-04-2010
Trombosit
LED
236 rb/ul
133 mm/jam
1 HOSPITAL DAY
st
(09/04/2010)
1 HOSPITAL DAY
st
P:
Diet : 1500 kal
IVFD : stop
Amlodipin besylate 5 mg
1 x1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Prorenal 1x1
Sucralfat 4 x 2 sdm
Asam Folat 1 x 1
(09/04/2010)
Ceftriaxone 1 x 2gr
Sangobion 1x1
Aspar K 2 x1
nd
HOSPITAL DAY
(10/04/2010)
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : vokal fremitus ka =ki
Perkusi :sonor ka=ki
Auskultasi: BND vesikuler, Rh -/-, Wh -/-,BJ I/I Normal,
gallop (-), murmur (-)
nd
HOSPITAL DAY
(10/04/2010)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, lemas.
Auskultasi: BU 3X/menit ( normo active bowel
sound)
Palpasi : supel,nyeri tekan epigastrium (-),hepar
dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi :lemas,timpani,nyeri ketok CVA -/-
Extremitas
Pitting edema (-), sianosis (-), pulsasi kuat angkat
dan equal, petekie (-) pada kedua tungkai bawah,
tremor (-), ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
Laboratorium 10-04-2010
Hematologi
Retikulosit
2,0
nd
HOSPITAL DAY
(10/04/2010)
A:
Diabetes Melitus tipe II
Hipertensi Gr.II
Ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
Anemia ec hematemesis dan melena
ec.gastritis erosif ec minum jamu-jamuan
Insufisiensi renal
nd
HOSPITAL DAY
P:
IVFD : (-)
Diet : 1500 kalori
Amlodipin besylate 5 mg
1x1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Valsartan 1x80 mg
Gliquidone 30 mg 2 x 1/2
Prorenal 1x1
(10/04/2010)
Sukralfat 4 x 2sdm
AF 1x1
Aspar K 2x1
Pantoprazol 1 x1
3 HOSPITAL DAY
rd
(11/04/2010)
S : tidur
O:KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 140/80 mmHg
HR: 78x/m
S : 36,0C RR: 16 x/m
Mata :Konjuntiva anemis +/+,Sklera Ikterik -/JVP tdk meningkat
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : vokal fremitus ka =ki
Perkusi :sonor ka=ki
Auskultasi: BND vesikuler, Rh -/-, Wh -/-,BJ I/I Normal,
gallop (-), murmur (-)
3 HOSPITAL DAY
rd
(11/04/2010)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, lemas.
Auskultasi: BU 3X/menit (normo active bowel
sound)
Palpasi : supel,nyeri tekan epigastrium (-),hepar
dan lien sulit dinilai.
Perkusi :hipertimpani,nyeri ketok CVA -/-
Extremitas
Edema (+), sianosis (-), pulsasi kuat angkat dan
equal, petekie (-) pada kedua tungkai bawah,
tremor (-), (+) ulkus dekubitus regio inguinal
dekstra
3 HOSPITAL DAY
rd
(11/04/2010)
A:
Diabetes Melitus tipe II
Hipertensi Gr.II
Ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
Anemia ec hematemesis dan melena ec.gastritis
erosive ec.minum jamu-jamuan
Insufisiensi renal
3 HOSPITAL DAY
rd
P:
IVFD : (-)
Diet : 1700 kalori
Amlodipin besylate 5
mg 1x1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Prorenal 1x1
Sangobion 1 x1
(11/04/2010)
Sukralfat 4 x 2sdm
Asam folat 1x1
Aspar K 2x1
Pantoprazol 1 x1
4 HOSPITAL DAY
th
(12/04/2010)
4 HOSPITAL DAY
th
(12/04/2010)
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding
dada simetris
Palpasi : vokal fremitus ka =ki
Perkusi :sonor ka=ki
Auskultasi: BND vesikuler, Rh -/-,
Wh - /-,BJ I/I Normal, gallop
(-),
murmur
(-)
4 HOSPITAL DAY
th
(12/04/2010)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, lemas.
Auskultasi: BU 3X/menit (normo active bowel
sound)
Palpasi : supel,nyeri tekan epigastrium (-),hepar
dan lien sulit dinilai.
Perkusi :hipertimpani,nyeri ketok CVA -/-
Extremities
Edema (-), sianosis (-), pulsasi kuat angkat dan
equal, petekie (-) pada kedua tungkai bawah,
tremor (-), (+) ulkus dekubitus regio inguinal
dekstra
Laboratorium 12-04-2010
Hematologi (Darah Lengkap)
Hb
10,9 g/dl
Leukosit
8,99 rb/ul
Eritrosit
3,68 jt/ul
Hitung Jenis
Basofil
1%
Eosinofil
0%
N. Batang
0%
Laboratorium 12-04-2010
Hitung Jenis
Segmen
Limfosit
83 %
10 %
Monosit
Ht
MCV
MCH
MCHC
6%
30 %
81,5 fl
29,6 pg
36,3 %
Laboratorium 12-04-2010
Trombosit
258 rb/ul
4 HOSPITAL DAY
th
(12/04/2010)
A:
Diabetes Melitus tipe II
Hipertensi Gr.II
Ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
Anemia ec.hematemesis dan melena
ec.gastritis erosive ec.minum jamu-jamuan
Insufisiensi renal
4 HOSPITAL DAY
th
P:
IVFD : (-)
Diet : 1700 kalori
Amlodipin besylate 5
mg 1x1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Prorenal 1x1
Sangobion 1 x1
Cefotaxime 2x1 gr
(12/04/2010)
Sucralfate 4 x 2sdm
Asam folat 1x1
Aspar K 2x1
Pantoprazol 1 x1
Dilakukan
debridement : pus (+)
GV 2x/hari
(13/04/2010-
16/04/2010)
(13/04/2010-
16/04/2010)
Thoraks
Inspeksi : pergerakan dinding dada
simetris
Palpasi : vokal fremitus ka =ki
Perkusi :sonor ka=ki
Auskultasi: BND vesikuler, Rh -/-, Wh -/,BJI/IINormal, gallop (-), murmur (-)
(13/04/2010-
16/04/2010)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, lemas.
Auskultasi: BU 3X/menit (normo active bowel
sound)
Palpasi : supel,nyeri tekan epigastrium (-),hepar
dan lien sulit dinilai.
Perkusi :timpani,nyeri ketok CVA -/-
Extremitas
Edema (-), sianosis (-), pulsasi kuat angkat dan
equal, petekie (-) pada kedua tungkai bawah,
tremor (-), (+) ulkus dekubitus regio inguinal
dekstra
(13/04/2010-
16/04/2010)
A:
Diabetes Melitus tipe II
Hipertensi Gr.II
Ulkus dekubitus regio inguinal dekstra
Anemia ec.hematemesis dan melena ec.minum
jamu-jamuan
Insufisiensi renal
(13/04/2010-
16/04/2010)
P:tanggal 13/04/10
IVFD : (-)
Diet : 1700 kalori
Amlodipin besylate 5
mg 1x1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Prorenal 1x1
Sangobion 1 x1
Sucralfate 4 x 2sdm
Asam folat 1x1
Aspar K 2x1 tab
(13/04/2010-
16/04/2010)
P:tanggal 14/04/10
IVFD : (-)
Diet : 1700 kalori
Valsartan 80 mg 1x1
Amlodipin besylate 5
mg 1x1
Bisoprolol 1 x 5 mg
Prorenal 1x1
Sangobion 1 x1
Sucralfate 4 x 2sdm
Asam folat 1x1
Aspar K 2x1 tab
GV 2x/hari
(13/04/2010-
16/04/2010)
P:tanggal 15/04/10
IVFD : (-)
Diet : 1700 kalori
Amlodipin besylate 5
mg 1x 1 tab
Laxadine extra cc
Bicnat 3 x 2 caps
Prorenal 1x1
Sangobion 1 x1
Sucralfate 4 x 2sdm
Aspar K 2x1 tab
GV 2x/hari
Sucralfate 4 x 2sdm
Aspar K 2x1 tab
GV 2x/hari
Laboratorium 13-04-2010
Hematologi (Darah Lengkap)
Hb
10,8 g/dl
Leukosit
9,65 rb/ul
Eritrosit
3,75 jt/ul
Hitung Jenis
Basofil
1%
Eosinofil
0%
N. Batang
0%
Laboratorium 13-04-2010
Hitung Jenis
Segmen
Limfosit
85 %
9%
Monosit
Ht
MCV
MCH
MCHC
5%
30,4 %
81,2 fl
28,9 pg
35,6 %
Laboratorium 13-04-2010
Trombosit
217 rb/ul
Laboratorium 14-04-2010
Hematologi (Darah Lengkap)
Hb
10 g/dl
Leukosit
8,74 rb/ul
Hematokrit
27,9 %
Laboratorium 14-04-2010
Hitung Jenis
MCV
MCH
81,5 fl
29,4 pg
MCHC
Trombosit
Protein total
Albumin
Globulin
36 %
211.000/uL
5,9 gr/dL
2,83 gr/dL
3,07 gr/dL
Laboratorium 14-04-2010
Bilirubin total
0,4 mg/dL
Bilirubin direk
0,1 mg/dL
Bilirubin indirek
0,3 mg/dL
SGOT
27 U/L
SGPT
26 U/L
7 HOSPITAL DAY
th
(16/04/2010)
Diabetes Melitus
DEFINITION
Diabetes Melitus adalah penyakit kronik
yang membutuhkan perawatan medis
yang terus menerus dan edukasi
perawatan diri yang berkesinambungan
untuk mencegah komplikasi akut dan
mengurangi komplikasi jangka panjang
( Diabetes care, vol.33, supplement 1, Januari
2010).
CLASIFICATION
1.DM tipe 1:
Defisiensi insulin absolute akibat destruksi sel beta.
Etiologi :
Autoimun
idiopatik
2 DM tipe 2
defisiensi insulin relatif :
CLASIFICATION
Etiologi :
a.Defek sekresi insulin lebih dominan
daripada resistensi insulin.
b.Resistensi insulin lebih dominan
daripada defek sekresi insulin.
CLASIFICATION
3. DM tipe lain :
a.Defek genetik fungsi sel beta :
- Maturity onset diabetes of the young
MODY 1:kromosom 20,HNF4
MODY 2 : kromosom 7, glukokinase
MODY 3 : kromosom 12,HNF 1
MODY 4 : kromosom 13, IPF1
Mutasi mitokondria DNA 3243
CLASIFICATION
b.Penyakit eksokrin pankreas
- pankreatitis
- pankreatektomi
c.Endokrinopati
- Akromegali
- Cushing
- Hipertiroidism
CLASIFICATION
d.Akibat obat :
- glukokortikoid
- hormon tiroid
e.Infeksi
- CMV
- Rubella
f.Imunologi : Antibodi anti insulin
g.Sindrom genetik lain : Sindr.Down, Klinefelter,
Turner.
CLASIFICATION
4.DM gestasional
DM gestasional muncul hampir 4% pada
kehamilan di amerika Serikat: toleransi
glukosa pada kebanyakan perempuan
kembali normal setelah partus tetapi
memiliki resiko besar (30-60%) menderita
DM di kemudian hari.
Characteristic
DM tipe 1 :
Mudah terjadi ketoasidosis
Pengobatan harus dengan
insulin
Onset akut
Biasanya kurus
Biasanya pada usia muda
Berhubungan dgn HLA-DR3
dan DR4
Didapatkan islet cell antibody
Riwayat keluarga DM (+) pada
10% kasus
30-50 % kembar identik
terkena
DM tipe 2 :
Tidak mudah terjadi
ketoasidosis
Tidak harus dengan insulin
Onset lambat
Gemuk atau tidak gemuk
Bisanya >45 tahun
Tidak berhubungan dengan
HLA
Tak ada islet cell antibody
Riwayat keluarga (+) pada
30% kasus
100% kembar identik
terkena.
Criteria Diagnosis DM
Gejala DM ditambah konsentrasi glukosa
sementara 11.1 mmol/L (200 mg/dL) atau
Glukosa darah puasa 7.0 mmol/L (126
mg/dL) atau
Glukosa darah 2 jam PP 11.1 mmol/L (200
mg/dL) selama TTGO
Risk Factor DM
Usia > 45 tahun
Usia < 45 tahun :
-kegemukan (BB>120 %
BB idaman atau IMT >
25 kg/m2
- hipertensi ( TD>140/90
mmhg)
- Riw.keluarga DM
- Riw.melahirkan bayi dgn
BB>4000 gram
Classic(general) simptoms
Poliuri
Polidipsi
Polifagi
BB menurun cepat tanpa penyebab yang
jelas
Unusual simptoms
Kesemutan
Gatal di daerah genitalia
Keputihan
Infeksi sulit sembuh
Bisul yang hilang timbul
Penglihatan kabur
Cepat lelah
Mudah mengantuk
Algoritma
Pasien
Keluhan DM (+)
Keluhan DM * (-)
Faktor resiko DM ** (+)
GD puasa
126
110 - 125
<110
Lanjut ke a
< 126
TTGO
GD 2 jam
pasca pembebanan
200
DM
140-199
TGT
< 140
GDPT
Normal
Observasi
<126
126
Ulang GD Puasa
126
DM
< 126
TTGO
200
Ulang GDS
200
DM
< 200
TTGO
TTGO
GD 2 jam Pasca pembebanan
200
DM
140-199
TGT
< 140
Normal
Cara TTGO
Management DM
1.Edukasi
2.Perencanaan makan
3.Latihan jasmani
4.Obat bila diperlukan
Management DM
1.Edukasi
- Menyampaikan informasi secara
bertahap, mulai dr yg sederhana baru
kemudian yg lbh kompleks
- Menghindari informasi yg terlalu banyak
- Menyesuaikan materi edukasi dgn
masalah pasien
- Memperhatikan kondisi jasmani,
psikologis, dan tingkat pendidikan pasien.
Management DM
- Melibatkan keluarga/pendamping dlm
proses edukasi
- Memberi nasehat yg membesarkan hati
dan menghindari kecemasan
- Menggunakan alat bantu dengar
pandang ( audio visual aid )
- Mengusahakan adanya kompromi tanpa
ada paksaan
Management DM
- Mendiskusikan hasil laboratorium
- Memberikan motivasi/penghargaan atas
hasil yg dicapai
Management DM
2.Perencanaan makan pada penderita DM
Makanan dianjurkan seimbang dgn
komposisi energi dr karbohidrat, protein
dan lemak, sbb :
Karbohidrat 60-70%
Protein 10-15%
Lemak 20-25%
Management DM
Dengan prinsip :
a.Menganjurkan makan seimbang seperti
anjuran makan sehat pd umumnya
b.Tidak ada makanan yg dilarang, hanya
dibatasi sesuai kebutuhan
c.Menu sama dgn menu keluarga, gula dlm
bumbu tdk dilarang
d.Teratur dlm jadwal, jumlah dan jenis
makanan
Management DM
IMT / BMI
IMT ( indeks massa tubuh) = BB(kg)
TB (m)2
IMT normal pada wanita : 18,5 23,5 kg/m 2
IMT normal pada pria : 22,5 25 kg/m 2
Management DM
Berat Badan idaman (BBI) dgn rumus
Broca :
BBI = (TB 100) 10% (TB 100)
Dgn catatan :
Untuk wanita < 150 cm dan pria < 160 cm,
tidak dikurangi 10% (TB 100)
lagi.
Management DM
Status Gizi
BB kurang : < 90 BB idaman
BB normal :90 110 % BB idaman
BB lebih : 110 120 % BB idaman
BB gemuk : > 120 % BB idaman
Management DM
Penentuan kebutuhan kalori basal
Pria
: BBI (kg) x 30 kalori/kg
Wanita : BBI (kg) x 25 kalori/kg
Koreksi penyesuaian
Umur > 40 thn : - 5% x kalori basal
Aktivitas ringan : + 10 % x kalori basal
sedang :+ 20%x kalori basal
berat : + 30 %x kalori basal
Management DM
BB gemuk : -20% x kalori basal
lebih : - 10% x kalori basal
kurang : + 20% x kalori basal
Hamil trimester I dan II : + 300 kalori
Hamil trimester III dan laktasi : + 500 kalori
Infeksi :+ (25-30) x kalori basal
Total kebutuhan=.kalori
Management DM
Prinsip pembagian porsi makanan :
Disesuaikan dgn kebiasaan makan pasien dan
diusahakan porsi tersebar sepanjang hari.
Disarankan porsi terbagi (3 besar dan 3 kecil):
1.makan pagi makan selingan
2.makan siang makan selingan siang
3.makan malam makan selingan malam
(terutama bagi yg menggunakan insulin kerja
panjang)
Management DM
3.Latihan jasmani
Prinsip :
Continues
Latihan berkesinamgungan dan dilakukan
terus menerus tanpa berhenti .
Ex : bila dipilih jogging 30 menit, mk
selama 30 menit pasien melakukan
jogging tanpa istirahat
Management DM
Rhthmical
Latihan olahraga hrs dipilih yg berirama,
yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi
scr teratur.
Ex : jalan kaki, jogging, lari, berenang,
bersepeda,mendayung, main golf, dll.
Management DM
Interval
Latihan dilakukan selang seling antara gerak cepat dan
lambat.
Ex : jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi
jalan, dll.
Progressive
Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan
dr intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30
60 menit.
Sasaran heart rate = 75- 85 % dr max heart rate
Max heart rate
= 220 - umur
Management DM
Endurance
Latihan daya tahan untuk meningkatkan
kemampuan kardiorespirasi, spt jalan
( jalan santai/cepat, sesuai umur), jogging,
berenang dan brsepeda.
Management DM
4.Obat berkhasiat hipoglikemia
DM
Dekompensasi metabolik berat
(+)
Indiksi insulin selain
dekompensasi metabolik berat
(+)
(-)
gemuk
tidak gemuk
insulin
Kriteria pengendalian DM
Baik
Sedang
Buruk
GDP (mg/dL)
80- 109
110- 139
140
GD 2 jam PP (mg/dL)
110- 159
160-199
200
Reduksi (glukosa)urin
HbA1C
4-5,9
+
6-8
++
>8
Kriteria pengendalian DM
Baik
Sedang
Buruk
Kol.Total(mg/dL)
< 200
200-239
240
Kol.LDL(mg/dL) tanpa
PJK
<130
130-159
160
Kol.LDL(mg/dL) dgn
PJK
<100
100-129
>130
Kol.HDL(mg/dL)
> 45
35-45
<35
Trigliserid(mg/dL)
tanpa PJK
<200
200-249
250
Trigliserid(mg/dL) dgn
PJK
<150
150-199
200
Kriteria pengendalian DM
Baik
Sedang
Buruk
BMI=IMT Wanita
Pria
18,5-22,9
20-24,9
23-25
25-27
>25/<18,5
>27/<20
TD(mmHg)
<140/90
140-160/90-95
>160/95
Management DM
Kriteria DM terkendali ditentukan
berdasarkan kadar HbA1C
Kriteria glukosa darah terkendali
ditentukan berdasarkan kadar glukosa
darah kurva harian
DM emergency
Hipoglikemia
Hiperosmolaritas Non Ketotik (HONK)
Ketoasidosis (KAD)
KAD
Definisi
Ketoasidosis Diabetik (KAD) kondisi
medis darurat yang dapat mengancam
jiwa bila tidak ditangani secara tepat.
Ketoasidosis diabetik oleh penurunan
kadar insulin efektif di sirkulasi yang
terkait dengan peningkatan sejumlah
hormon seperti glukagon, katekolamin,
kortisol, dan growth hormone.
Onset
Onset KAD pada IDDM lebih sering terjadi
pada anak yang lebih muda (berusia < 4
tahun), memiliki orang tua dengan IDDM.
Gejala Klinis
Pada KAD dijumpai pernapasan cepat
dan dalam (kusmaul), berbagai derajat
dehidrasi (turgor kulit berkurang, lidah dan
bibir kering), kadang disertai hipovolemia
sampai syok.
Muntah-muntah merupakan gejala yang
sering dijumpai terutama pada KAD anak.
Diagnosis
Ketoasidosis diabetik perlu dibedakan dengan
hiperglikemia hiperosmolar nonketotik.
Langkah pertama pasien KAD terdiri dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cepat
dan teliti menentukan jenis pemeriksaan
laboratorium sehingga penatalaksanaan dapat
segera dimulai tanpa adanya penundaan.
Pemeriksaan yang paling penting adalah
pemeriksaan kadar glukosa darah dan
pemeriksaan urine jumlah glukosa, keton,
nitrat, dan leukosit dalam urine
Prinsip Pengobatan
Prinsip-prinsi pengelolaan KAD ialah:
Penggantian cairan dan garam yang
hilang.
Menekan lipolisis sel lemak dan menekan
glukoneogenesis sel hati dengan
pemberian insulin
Mengatasi stres sebagai pencetus KAD
Mengembalikan keadaan fisiologi normal
dan menyadari pentingnya pemantauan
serta penyesuaian pengobatan.
Kalium
Pada awal KAD biasanya kadar ion K
serum meningkat. Hiperkalemia yang fatal
sangat jarang dan bila terjadi harus segera
diatasi dengan pemberian bikarbonat. Bila
pada elektrokardiogram ditemukan
gelombang T yang tinggi, pemberian cairan
dan insulin dapat segera mengatasi
keadaan hiperkalemi tersebut
Glukosa
Setelah rehidrasi awal 2 jam pertama,
biasanya kadar glukosa darah akan turun.
Selanjutnya dengan pemberian insulin
diharapkan terjadi penurunan kadar
glukosa sekitar 60mg%/jam. Bila kadar
glukosa mencapai <200 mg% maka dapat
dimulai infus mengandung glukosa.
Bikarbonat
Pemberian bikarbonat hanya dianjurkan
pada KAD yang berat.
Saat ini bikarbonat hanya diberikan bila
pH kurang dari 7,1 walaupun demikian
komplikasi asidosis laktat dan
hiperkalemia yang mengancam tetap
merupakan indikasi pemberian bikarbonat
Pengobatan Umum
Pengobatan umum KAD terdiri atas :
1. Antibiotik yang adekuat.
2. Oksigen bla pO2 < 80mmHg
3. Heparin bila ada DIC atau bila
hiperosmolar (>380mOsm/l)
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi selama
pengobatan KAD adalah edema paru,
hipertrigliseridemia, infark miokard akut
dan komplikasi iatrogenik.
Pencegahan
Faktor pencetus utama KAD ialah pemberian
dosis insulin yang kurang memadai dan kejadian
infeksi
Upaya pencegahan sekunder untuk mencegah
terjadinya komplikasi DM melalui edukasi sangat
penting untuk mendapatkan ketaatan berobat
pasien yang baik.
Pencegahan KAD dan hipoglikemia yang paling
penting tidak menghentikan pemberian insulin
atau obat hipoglikemia oral.
KAD
HONK
<40
>40
>600
Na serum(mEq/L)
>140
K serum(mEq/L)
<140
/normal
Bikarbonat (mEq/L)
Osmolaritas
Sering
Normal/sering
Bervariasi
>320
HIPOGLIKEMIA
Definisi
Hipoglikemia bila :
Kadar glukosa darah < 60 mg/dL
Kadar glukosa darah < 80 mg/dL
Pengelolaan Hipoglikemia
Stadium permulaan ( sadar)
Berikan gula murni 30 mg ( 2 sendok
makan) atau sirop/permen gula murni
( bukan pemanis pengganti gula atau gula
diet/gula diabetes) dan makanan yang
mengandung hidrat arang
Stop obat hipoglikemia sementara,
periksa GDS
Pengelolaan Hipoglikemia
Stadium lanjut (hipoglikemia)
Penanganan harus cepat
Berikan larutan dekstrosa 40% sebanyak 2
flakon melalui vena setiap 10-20 menit hingga
pasien sadar
Berikan cairan dekstrosa 10% per infus 6 jam
per kolf untuk mempertahankan glukosa darah
dalam nilai normal atau diatas normal disertai
pemantauan glukosa darah
Pengelolaan Hipoglikemia
Bila hipoglikemia belum teratasi, berikan
antagonis insulin seperti : adrenalin,
kortison dosis tinggi, atau glukagon 1 mg
IV/IM
Pemantauan kadar glukosa darah
Hipoglikemia
Sadar
Beri larutan gula murni 20-30 gr
Minum gula-gula ( bukan pemanis
pengganti gula atau gula diet/gula
diabetes
Obat DM stop sementara
Pantau glukosa darah 1-2 jam
Pertahankan GD 200 mg/dL
(apabila sebelumnya tak sadar)
Cari penyebab
Tidak sadar
Suntik 50 cc Dekstrose 40 % bolus
( atau glukagon 0,5 1 mg IV/IM,
bila penyebabnya insulin)
Infus dekstrose 10 % 6 jam/kolf
Pantau GD tiap jam
Belum sadar
GD masih< 100 mg/d
Ulangi suntik 50 ml Dx 40%
Pantau GD tiap jam
Belum sadar
Ulangi suntik 50 ml Dx 40 %
Pantau GD tiap jam
Belum sadar GD 200 mg/dL
Suntik hidrokortison 100 mg per 4 jam
selama 12 jam atau deksametason 10 mg
IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan
manitol IV 1 - 2 gr/kg BB setiap 6-8 jam.
Cari penyebab lain ksadaran menurun
Kaki diabetikum
Alasan mengapa orang diabetes lbh tinggi risikonya
mengalami masalah kaki
1.Berkurangnya perasaan pd kedua tungkai
2.Sirkulasi darah kaki dan tungkai yg menurun
3.Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
Masalah yg sering timbul pd kaki
1.kapalan, mata kaki dan melepuh
2.Cantengan ( kuku masuk ke dalam jaringan)
3.Kulit kaki retak dan luka akibat kutu air
4.Kutil pd telapak kaki
5radang ibu jari kaki ( ari seperti martil)
Terima kasih