Anda di halaman 1dari 41

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 25 JULI 2016 1 OKTOBER 2016

Mata Ujian

:Ilmu Kesehatan
Masyarakat

Hari/Tanggal pengambilan data

: Selasa, 06 September 2016

Hari / Tanggal intervensi masalah kesehatan

: Rabu, 07 September 2016

Masalah Kesehatan

: TB Paru

Tempat pengambilan data/wawancara

: Puskesmas Kelurahan Cililitan

Hari / Tanggal ujian

Tempat ujian

:Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia

Nama

: Rut Elisabeth

NIM

: 1261050205

Tanda tangan

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksius, yang
terutama menyerang penyakit parenkim paru. Tuberkulosis Paru adalah suatu
penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. TB paru merupakan
penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
dan menular secara langsung melalui udara yang tercemar dengan bakteri yang
dilepaskan saat penderita tuberkulosis batuk dan bersin. Saat batuk atau bersin
penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet dimana kuman
dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Penyakit ini
bersifat menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain.
Dalam Laporan Tuberkulosis Global 2014 yang dirilis WHO disebutkan,
Insidensi di Indonesia pada angka 460.000 kasus baru per tahun. Pada Tahun 2015
naik menjadi 1 juta kasus baru per tahun. Persentase jumlah kasus di Indonesia
menjadi 10% terhadap seluruh kasus di dunia sehingga menjadi Negara dengan
kasus terbanyak kedua bersama dengan Tiongkok dan setelah India.1
Prevalensi kasus TB paru di Indonesia sebesar 244 per 100.000 dan
insidensi untuk semua tipe Tuberkulosis adalah 228 per 100.000. Insidensi kasus
TB paru-BTA positif sebesar 102 per 100.000 dan angka kematian mencapai 39
kasus per 100.000 atau sekitar 250 orang per hari. Tuberkulosis paru adalah
penyebab kematian ke-2 di Indonesia setelah penyakit jantung dan pembuluh
darah lainnya.
Di Indonesia jumlah kasus yang melakukan pengobatan ulang sebanyak
5.687 kasus dan 65,2% diantaranya adalah kasus kambuh. Hasil Survei Prevalensi
TB bahwa wilayah Jawa memiliki angka insidensi TB BTA positif adalah 107 per
100.000 penduduk. Banyaknya kasus TB yang belum terobati tentunya akan terus
menjadi sumber penularan sehingga penting untuk dilakukan upaya pencegahan
serta penanggulangan yang berkesinambungan.2
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Penyebab TB paru adalah bakteri Mycrobacterium tuberculosis (dan


terkadang oleh Mycobacterium bovis dan Mycobacterium africanum). Organisme
ini disebut pula sebagai basil tahan asam. Mycobacterium tuberculosis jika
terkena cahaya matahari akan mati dalam waktu 2 jam dan sama halnya bakteri
lain pada umumnya akan tumbuh dengan subur pada lingkungan dengan
kelembaban yang tinggi.3
Gejala TB pada orang dewasa umumnya penderita mengalami batuk dan
berdahak terus-menerus selama 3 minggu atau lebih dan batuk darah. Adapun
gejala-gejala lain dari TB pada orang dewasa adalah sesak nafas dan nyeri dada,
badan lemah, nafsu makan dan berat badan menurun, rasa kurang enak badan
(malaise), berkeringat malam, walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih
dari sebulan.4
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat
kesehatan masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :5

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Bagan 1. Teori Hendrik L Blum

Keempat faktor tersebut diatas saling berpengaruh positif satu


dengan yang lain dan tentu saja sangat berpengaruh terhadap status kesehatan
seseorang. Status kesehatan akan tercapai optimal apabila keempat faktor tersebut
positif mempengaruhi secara optimal pula. Apabila salah satu faktor tidak optimal
maka status kesehatan akan bergeser kearah dibawah optimal. Berikut ini akan
dijelaskan satu per satu keempat faktor tersebut sebagai berikut :

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

1. Lingkungan
Dari beberapa penelitian yang dilakukan terdapat beberapa
parameter

fisik rumah yang ada kaitannya dengan kejadian penularan

penyakit TB Paru,

dan parameter fisik yang peneliti teliti disesuaikan dengan

kerangka konsep

antara lain:

a) Kepadatan hunian
Kepadatan

hunian

(in

house

overcrowding)

diketahui

akan

meningkatkan resiko dan tingkat keparahan penyakit berbasis


lingkungan. Persyaratan kepadatan hunian untuk seluruh rumah
biasanya dinyatakan dengan m2/orang. Luas minimum per orang
sangat relatif, tergantung dari kualitas bangunan dan fasilitas yang
tersedia. Untuk rumah sederhana minimum 10 m2/orang, sehingga
untuk satu keluarga yang mempunyai 5 orang anggota keluarga
dibutuhkan luas rumah minimum 50m2, sementara untuk kamar tidur
diperlukan luas lantai minimum 3m2/orang. Dalam hubungan dengan
penularan TB Paru, maka kepadatan hunian dapat menyebabkan
infeksi silang (Cross infection). Adanya penderita TB paru dalam
rumah dengan kepadatan cukup tinggi, maka penularan penyakit
melalui udara ataupun droplet akan lebih cepat terjadi.4
b) Ventilasi atau Penghawaan
Ventilasi adalah suatu usaha untuk memelihara kondisi atmosphere
yang menyenangkan dan menyehatkan bagi manusia. Untuk
mendapatkan ventilasi atau penghawaan yang baik bagi suatu rumah
atau ruangan, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu:
a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai
ruangan. Sedangkan luas lubang ventilasi insidental (dapat dibuka
dan di tutup) minimum 5% dari luas lantai. Hingga jumlah
keduanya 10% dari luas lantai ruangan.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

b. Udara yang masuk harus udara yang bersih, tidak di cemari oleh
asap dari sampah atau dari pabrik, knalpot kendaraan, debu dan
lain lain.
c) Jenis lantai
Jenis lantai yang baik adalah kedap air dan mudah dibersihkan, jenis
lantai rumah yang ada di Indonesia bermacam macam tergantung
kondisi daerah dan tingkat ekonomi masyarakat, mulai dari jenis
lantai tanah, papan, plesetan semen sampai kepada pasangan lantai
keramik. Dari beberapa jenis lantai diatas, maka jenis lantai tanah
jelas tidak baik dari segi kesehatan, mengingat lantai tanah ini lembab
dan menjadi tempat yang baik untuk berkembang biaknya kuman TB
Paru.4
d) Kelembaban Udara
Kelembaban udara dalam ruangan untuk memperoleh kenyamanan,
dimana kelembaban yang optimum berkisar 60% dengan temperatur
kamar 22 30C. Kuman TB Paru akan cepat mati bila terkena sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam
di tempat yang gelap dan lembab.4
e) Pencahayaan
Pencahayaan dalam rumah sangat berkaitan erat dengan tingkat
kelembaban di dalam rumah. Pencahyaan yang kurang akan
menyebaban kelembaban yang tinggi di dalam rumah dan sangat
berpotensi

sebagai

tempat

berkembangbiaknya

kuman

TB.

Pencahayaan langsung dan tidak langsung atau buatan harus


menerangi seluruh ruangan dan mempunyai itensitas minimal 60 lux
dan tidak menyilaukan4.
2. Perilaku
Perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap seseorang.
Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang TB paru ataupun sikap
seseorang tentang cara batuk,bersin dan cara membuang dahak yang benar
dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB paru.
3. Pelayanan Kesehatan

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Untuk pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah ketersediaan


fasilitas tersebut, mudah dijangkaunya fasilitas tersebut dan programprogram yang ada di pelayanan kesehatan tersebut. Yang dimaksud
pelayanan kesehatan disini adalah puskesmas, yang menjadi pelayanan
kesehatan primer di masyarakat. Dengan mengadakan program P2M serta
DOTS puskesmas berusaha untuk menanggulangi, dan mengurangi angka
kejadian Tuberkulosis Paru ini. Tuberkulosis Paru bukan penyakit yang
herediter sehingga tidak ada hubungannya dengan keturunan.4

1. Host (Pejamu)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit TB paru
pada pejamu yaitu :
a) Penurunan kekebalan tubuh
b) Membiasakan menjemur kasur atau tikar secara teratur agar
tidak lembab

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

c) Membuka jendela pada pagi hingga sore hari, agar


mendapatkan cahaya atau udara ruang yang cukup
d) Berpikir sehat dan hindari stress
2. Agent (Penyebab Penyakit)
Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya
atau ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau
mempengaruhi perjalanan penyakit. Untuk penyakit TB Paru yang
menjadi agen adalah Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini
berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap
asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil
Tahan Asam (BTA). Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari
langsung, tetapi dapat hidup beberapa jam di tempat yang gelap
dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant,
tertidur lama selama beberapa hari.
3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar
manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan manusia. Pada TB Paru, lingkungan
tempat tinggal memiliki pengaruh terhadap penularan penyakit.

Problem Solving Cycle (Siklus Pemecahan Masalah)

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Bagan 3. Problem Solving Cycle


Problem Solve Cycle (Siklus Pemecahan Masalah) adalah pendekatan yang
komprehensif dalam penyusunan rencana dan program. Problem Solve Cycle
dilakukan secara terus-menerus dalam rangka pemecahan masalah. Dengan
Program Solve Cycle membantu memberikan pemahaman situasi dan masalah
yang dihadapi. Berikut adalah langkah-langkah Problem Solve Cycle:
1. Pengumpulan data (Data Collecting)
Adalah kegiatan mengumpulkan dan memahami informasi tentang
suatu situasi yang berguna untuk menetapkan masalah. Bertujuan untuk
memperoleh gambaran dan dinamika permasalahan secara jelas serta
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut. Dan sebagai sumber
informasi dapat digunakan laporan puskesmas, data kependudukan
setempat dan hasil survey. Dalam pembuatan status ujian ini, digunakan
sumber data yang diperoleh dari laporan tahunan Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati 2015 dan Puskesmas Kelurahan Cililitan tahun 2015.
2. Analisa Data
Setelah data diperoleh data dianalisis. Cara untuk menganalisis
dapat menggunakan beberapa cara salah satunya adalah dengan
menggunakan teori Hendrik L. Blum. Dalam teori ini ada 4 faktor yang
dapat mempengaruhi kesehatan. Diantaranya faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan riwayat keturunan. Dalam status ini, setelah data

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

yang ada dianalisis, didapatkan bahwa warga di RT 05/RW 06 Kelurahan


Cililitan yang memiliki beberapa permasalahan yang dapat mendukung
terjadinya penyakit TB Paru
3. Interpretasi
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil
analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian yang sedang diperbaiki.
4. Diagnosa Masalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan tahunan Puskesmas
Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati, penyakit TB Paru adalah salah
satu penyakit terbanyak yang terdiagnosis.
5. Program Planning
Program yang direncanakan untuk mengatasi masalah di atas adalah
dengan melakukan penyuluhan kesehatan, yang sebelum dan sesudah
penyuluhan akan diberikan pretest dan postest sebagai alat untuk
mengevaluasi hasil dari penyuluhan.
6. Pelaksanaan Implementasi
Penyuluhan kesehatan dilakukan pada hari Rabu, 07 September 2016,
pukul 08.00 - 09.30 WIB di Puskesmas Kelurahan Cililitan, Kecamatan
Kramat Jati.

7. Monitoring dan Evaluasi (Monev)


Sebagai bahan evaluasi, sebelum dan setelah penyuluhan, peserta
penyuluhan diberikan pretest dan posttest. Dengan membandingkan hasil

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

pretest dan postest, dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyuluhan


yang diberikan.

B. Wilayah Kecamatan Kramat Jati


1. Data Geografi Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
B.1 Luas Wilayah
Letak astronomis Kecamatan Kramat Jati adalah di antara 1060 49
35 Bujur Timur dan 60 10 37 Lintang Selatan. Secara

geografis,

memiliki perbatasan sebelah utara dengan Kecamatan

Jatinegara,

sebelah selatan dengan Kecamatan Ciracas dan

Kecamatan

Pasar Rebo, sebelah timur dengan Kecamatan Makasar dan sebelah barat
dengan Kota Jakarta Selatan.

Gambar 2. Peta wilayah Kecamatan Kramat Jati.6

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015


Luas wilayah Kecamatan Kramat Jati adalah 13,00 km2 atau 6,91 persen
dari luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur. Dilihat dari keadaan iklimnya,
suhu udara minimum sebesar 21,80C terjadi di bulan September dan suhu udara
maksimum sebesar 34,20C terjadi di bulan Oktober, dengan suhu udara rata-rata
27,10C. Tekanan udara sekitar 1.011,5 mb dengan kelembaban udara 79,3 persen
dan rata-rata kecepatan angin 6,6 knot. 6
2. Data Demografi Kecamatan Kramat Jati
B.2Kependudukan
Penduduk merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan,
baik pembangunan nasional maupun daerah. Jumlah penduduk yang besar
dengan disertai kualitas sumber daya manusia yang baik merupakan suatu
keuntungan bagi daerah yang bersangkutan. 6

Gambar 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Kramat Jati

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015 .6


Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Berdasarkan proyeksi penduduk dari hasil sensus penduduk 2015 jumlah


penduduk Kecamatan Kramat Jati tahun 2015 sebesar 286.112 jiwa atau sekitar
10,15 persen dari penduduk Jakarta Timur, terdiri dari laki-laki sebesar 143.577
jiwa dan perempuan sebesar 142.535 jiwa. Jika dilihat berdasarkan kelurahan,
jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Batu Ampar dengan 57.800
jiwa (20,20 persen), kemudian Kelurahan cililitan dengan 51.964 jiwa (18,16
persen), sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kelurahan Dukuh
dengan 28.961 jiwa (10,12 persen).6

Berdasarkan komposisi jenis kelamin, Kecamatan Kramat Jati mempunyai


komposisi penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan yakni dengan
rasio jenis kelamin sebesar 101, artinya bahwa dari setiap 100 jiwa penduduk
perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki. Ini menunjukkan bahwa tingkat
kelahiran bayi laki-laki lebih tinggi daripada tingkat kelahiran bayi perempuan.
Jika dilihat berdasarkan kelurahan, rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di
Kelurahan Cawang dengan 107, sedangkan rasio jenis kelamin terkecil terdapat di
Kelurahan Kramat Jati dan Cawang, masing-masing 94. 6
Tabel 1. Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Kramat Jati

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Untuk mempermudah dalam menganalisis data penduduk sesuai usia dan jenis
kelamin maka data tersebut disajikan dalam Diagram sebagai berikut :
Gambar 4. Diagram Piramida Penduduk Kecamatan Kramat Jati
Berdasarkan Usia & Jenis Kelamin

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015.6


Piramida

penduduk

Kecamatan

Kramat

Jati

pada

tahun

2015

memperlihatkan bahwa Kecamatan Kramat Jati memiliki struktur penduduk


muda. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya penduduk usia produktif, yakni
mereka yang berumur antara 15 hingga 64 tahun. Penduduk usia produktif
meliputi 71,37 persen dari jumlah penduduk Kecamatan Kramat Jati dengan
penduduk terbanyak berada pada rentang usia 30 hingga 34 tahun.6

C. Puskemas Kelurahan Cililitan


1. DATA GEOGRAFI KELURAHAN CILILITAN
C.1 Luas Wilayah Kelurahan Cililitan

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Gambar 5. Peta Wilayah Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati.7


Batas Wilayah
Kelurahan Cililitan adalah merupakan salah satu dari tujuh kelurahan yang
terletak di wilayah Kecamatan Kramat Jati Kota administrasi Jakarta Timur
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Batas Utara : Jl. SMUN 14 dan Jl. Raya Kalibata
Batas Timur : Tol Jogorawi
Batas Selatan
: Jl. Kumbang, Kel.Batu Ampar dan Jl.Buluh,
Kel.Balaikambang
Batas Barat
: Kali Ciliwung
C.2 DATA DEMOGRAFI KELURAHAN CILILITAN

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan cililitan meliputi seluruh area


Kelurahan cililitan yang memliki kondisi geografis sebagai berikut :
Luas Wilayah

: + 176,350 Ha

JumlahPenduduk

: 47.223 jiwa

Jumlah KK

: 15.410 jiwa

Jumlah RT

: 130

Jumlah RW

: 16

C.3 Kependudukan
Data kependudukan wilayah Kelurahan Cililitan sampai pada bulan
Januari 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:7
TabeL 2. Data Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelurahan
Cililitan
No Umur

Penduduk
Laki-

(tahun)

Laki

Perempuan

Jumlah

1
2

0-4 th
5-9 th
10-14

1494
2955

1847
2632

3341
5587

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

th
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75

2475
2259
1845
1539
2129
1815
1782
2009
977
932
475
494
547

1973
2168
2110
2047
2028
1868
1477
1842
481
947
598
370
732

4448
4427
3955
3586
4157
3683
3259
3851
1458
1879
1073
864
1279

16

keatas
180
Jumlah 23907

193
23313

373
47220

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan 2015


Untuk mempermudah analisa tentang data pada tabel diatas maka data penduduk
menurut usia dan jenis kelamin akan disajikan pada gambar berikut :
Gambar 6. Piramida Penduduk Kelurahan Cililitan Berdasarkan Usia &
Jenis Kelamin
Laki-laki

Perempuan

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan 2015.8


Dari piramida tersebut dapat dilihat bahwa penduduk di kelurahan cililitan
yang terbanyak adalah yang berusia produktif yang menandakan bahwa
masyarakat dapat meningkatkan penghasilan keluarga cukup baik sehingga
keadaan ekonomi masyarakat kelurahan cililitan juga seharusnya baik. sedangkan
jika di lihat pada usia tua yaitu diatas 50 jumlahnya lebih sedikit dan berada
dipuncak piramida hal ini menunjukan bahwa angka harapan hidup dikelurahan
cililitan masih rendah hal tersebut dapat diintrepretasikan sebagai kurangnya
pelayanan kesahatan yang baik, atau kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai.
sedangkan jumlah balita yang tinggi dan dewasa remaja yang sedang dapat
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

diintrepetasikan sebagai ketidakberhasilan program KB yang dilakukan oleh


puskesmas atau layanan kesehatan di kelurahan cililitan.7
a) Jumlah Penduduk
Tabel 3. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan

No
1
2
3
4
5
6

TINGKAT

LAKI-

PENDIDIKAN

LAKI

PEREMPUAN JUMLAH

Tidak Sekolah
907
1005
1908
Tidak tamat SD
1435
1426
2861
Tamat SD
7348
6216
13564
Tamat SLTP
5936
4237
10209
Tamat SLTA
3596
4324
7920
Tamat Akademi/PT
1643
1564
3207
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan 2015.8

C.4 Pola Penyakit


Pola penyakit terpilih di wilayah kelurahan cililitan berdasarkan
pasien yang

berkunjung ke Puskesmas, yaitu 10 penyakit terbanyak

sebagai berikut :
Tabel 4. Daftar Penyakit terbanyak di Puskesmas Kelurahan Cililitan Tahun
2015
No
1
2
3
4

Nama Penyakit
Pharyngitis
Penyakit lain pada ispa
Infeksi akut lain pada ispa
Hipertensi

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Jumlah
1798
1534
1501
1283

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

5
6
7
8
9
10

Persendian
Gastritis
Penyakit Kulit Infeksi
Tb Paru
DM
Diare

1223
948
765
679
538
521

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cililitan 2015.7

Diagram 1. Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Cililitan


Tahun 2015

10 Penyakit Terbanyak
Pharyngitis
Penyakit lain pada ispa
Infeksi akut lain pada ispa
6%
7%

5% 5% 17%

Hipertensi
Persendian
14%

9%

Gastritis
Penyakit kulit infeksi
TB Paru

14%

11%
12%

DM
Diare

Sumber : Laporan Tahunan Puskemas Kelurahan Cililitan Tahun 2015


Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Dari diagram diatas diperoleh bahwa TB Paru merupakan salah satu


penyakit terbanyak yang ditemui dibalai pengobatan Puskesmas Kelurahan
cililitan yaitu sebanyak 679 kasus di tahun 2015. Oleh sebab itu TB Paru menjadi
salah satu masalah kesahatan yang perlu di Intervensi di masyarakat.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

BAB II
DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan

: TB Paru

Wilayah Sasaran

: RT 05/RW 16 Kelurahan Cililitan


Kecamatan Kramat Jati

Jumlah Penduduk

: 320 orang

Jumlah KK

: 87 Kepala Keluarga

Target Peserta

: 30 orang

Jumlah Sasaran yang dicapai

: 30 orang

Sebelum penyuluhan kesehatan, terlebih dahulu dilakukan pre-test kepada


warga yang datang ke poli TB di Puskesmas Kelurahan Cililitan, Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur mengenai Penyakit TB Paru. Setiap orang diberikan 10
(sepuluh) pertanyaan yang sama, dan hasilnya akan dievaluasi.
HASIL PRETEST
Tabel 5
Jumlah Orang yang Menjawab Benar
No.
1.
2.
3.

Pertanyaan
Yang mengetahui pengertian TB Paru
Yang mengetahui organ yang diserang
Yang mengetahui penyebab TB Paru
Yang mengetahui yang bukan gejala

N
18
19
17
16

%
60
63
57
53

4.
5.

TB Paru
Yang mengetahui gejala TB Paru
Yang mengetahui batuk khas dari TB

10
12

33
40

6.

Paru
11

37

Yang mengetahui gejala khas TB Paru


Yang mengetahui cara penularan TB

30

Paru
Yang mengetahui pencegahan TB

18

60

7.
8.
9.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

10.

PARU
Yang mengetahui cara batuk dan bersin

20

67

Berdasarkan hasil pretest didapatkan :


1. 18 dari 30 responden ( 60%) mengetahui pengertian TB Paru
2. 19 dari 30 responden (63%) mengetahui organ yang diserang pada TB Paru
3. 17 dari 30 responden (57 %) mengetahui penyebab TB Paru
4. 16 dari 30 responden (53%) mengetahui gejala TB Paru
5. 10 dari 30 responden ( 33%) mengetahui faktor resiko TB Paru
6. 12 dari 30 responden ( 40%) mengetahui batuk khas TB Paru
7. 11 dari 30 responden ( 37%) mengetahui cara gejala khas TB Paru
8.

9 dari 30 responden (30 %) mengetahui cara penularannya TB Paru

9. 18 dari 30 responden ( 60%) mengetahui berbagai cara pencegahan TB Paru


10. 20 dari 30 responden (67%) mengetahui cara batuk dan bersin yang benar

Tabel 6
Hasil Pre Test
No.

Pre test Nilai

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah

90
60
50
50
60
60
50
60
50
50
50
40
60
60
60
60
60
50
70
40
60
50
60
60
40
50
50
60
60
50
1,670

Rata-

56.0

Rata
Keterangan :
Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata responden
Nilai rata rata

Jumlah nilai responden

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Jumlah responden
= 90 + 70 + 60 (14) + 50 (11) + 40(3)
30
=

1,670
30

55.667 = 56,0
Tabel 7
Kriteria Penilaian

No.
1.
2.
3.
Keterangan :

Nilai
0-55
56 75
76-100

Kategori
Kurang
Cukup
Baik

Pengetahuan warga RT 05/ RW 16 di Kelurahan Cililitan masih kurang.

A.

PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan Warga di RT 05/ RW 16 di Kelurahan Cililitan, Kecamatan
Kramat Jati terutama mengenai cara penularan TB Paru masih kurang.

B.

PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH


1. Masalah
2. Wilayah masalah

: TB Paru
: Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati,Jakarta

Timur
3. Tujuan Umum

Meningkatkan PengetahuanWarga yang datang ke Puskesmas Kelurahan


Cililitan, Kecamatan Kramat Jati
4. Tujuan Khusus
:
a. Meningkatkan pengetahuan di Kelurahan Cililitan, Kecamatan
Kramat Jati mengenai pengertian TB Paru

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

b. Meningkatkan

pengetahuan

warga

di

Kelurahan

Cililitan,

Kecamatan Kramat Jati mengenai Penyebab dan faktor resiko TB


Paru
c. Meningkatkan

pengetahuan

warga

di

Kelurahan

Clilitan,

Kecamatan Kramat Jati mengenai cara penularan TB Paru


d. Meningkatkan

pengetahuan

warga

di

Kelurahan

Cililitan,

Kecamatan Kramat Jati mengenai gejala-gejala TB Paru


e. Meningkatkan

pengetahuan

warga

di

Kelurahan

Cililitan,

Kecamatan Kramat Jati mengenai pencegahan penularan TB Paru


f. Meningkatkan

pengetahuan

warga

di

Kelurahan

Cililitan,

Kecamatan Kramat Jati mengenai cara yang batuk dan bersin yang
benar

5.

Rencana Kegiatan
Hari / Tanggal : Rabu, 07 September 2016
Waktu
: 08.00- 10.00 WIB.
Tempat
: RT 05/RW 16 Puskesmas Kelurahan Cililitan,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur

6.

SDM

7.

Dokter muda

: 1 orang

Petugas puskesmas/kader

: 1 orang

Material

: Flipchart

8.

Dana

No

Keterangan

.
1

Fotocopy pretest dan post-test 2 x 3 halaman x 30@ Rp. 27.000-

Jumlah

Rp150,-

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

2
3.
4

9.

Print Flipchart 1 buah x 10 halaman@ Rp 3000,Alat tulis ( pulpen ) 35 buah @ Rp. 1.000,Snack 30 @ Rp. 5.000,-

Rp 30.000,Rp. 35.000,Rp. 150.000,-

Total

Rp. 242.000,-

Materi yang disampaikan:


a. Pengertian TB Paru
b. Gejala TB Paru
c. Sumber penularan dan penyebab TB Paru
d. Pencegahan TB Paru dan Pencegahan Penularan TB Paru
e. Cara batuk dan bersin yang baik dan benar.

10.

Evaluasi

: membandingkan nilai pretest dan post test setelah


penyuluhan.

VII.
1.
2.
3.
4.

PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH


Masalah yang diintervensi : TB Paru
Hari / Tanggal
: Rabu, 07 September 2016
Waktu
: 08.00 10.00 WIB
Tempat
: Puskesmas Kelurahan Cililitan RT 05/
RW16 Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur

5. SDM
a. Jumlah dokter muda
b. Petugas puskesmas/kader

: 1 orang
: 2 orang, berubah dari yang

direncanakan 1 orang bertambah 2 orang yaitu, 1 orang dokter dan


1 orang perawat
6. Material
7. Dana

: Flipchart
:

No

Keterangan

.
1

Fotocopy pretest dan post-test 2 x 3 halaman x 30@ Rp. 27.000-

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Jumlah

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

2
3.
4

Rp150,Print Flipchart 1 buah x 10 halaman@ Rp 3000,Alat tulis ( pulpen ) 35 buah @ Rp. 1.000,Snack 30 kotak @ Rp. 5.000,-

Rp 30.000,Rp. 35.000,Rp. 150.000,-

Total

Rp. 242.000,-

8. Materi yang disampaikan:


a. Pengertian TB Paru
b. Penyebab dan Faktor resiko TB Paru
c. Cara Penularan TB Paru
d. Gejala TB Paru
e. Pencegahan dan pengobatan TB Paru
9. Evaluasi : membandingkan nilai pretest dan

post test setelah

penyuluhan

C.

EVALUASI
A.

INPUT

1. SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Rut Elisabeth
S.Ked sebagai presentan dan narasumber.
2. Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi.
3. Tempat diadakan penyuluhan adalah di Poli TB di Puskesmas Kelurahan
Cililitan, Kecamatan Kramat Jati
B.

PROSES

1. Kegiatan diawali dengan penjelasan kepada ibu-ibu dan bapak-bapak yang


datang bahwa diminta partisipasinya untuk mengikuti kegiatan dibawah ini
2. Pertama, membagikan soal Pre-test kepada setiap 30 orang yang datang
ke Puskesmas
3. Setelah soal pre-test dikumpukan, kemudian memberikan penyuluhan
yang dijalankan kurang sesuai dengan perencanaan. Presentasi dimulai 30
menit lebih lambat dari waktu yang direncanakan. Hal ini dikarenakan
peserta belum semua hadir pada waktu yang ditentukan.
4. Jumlah peserta (30 orang) sesuai dengan target yang direncanakan yaitu
sebanyak 30 orang. Setiap peserta penyuluhan diberikan konsumsi setelah
post test dilaksanakan.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

5. Peserta aktif dalam berpartisipasi di acara penyuluhan ini dengan


memberikan banyak pertanyaan terhadap narasumber.

C.

OUTPUT
Tabel 10
Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Hasil Pre test


90
60
50
50
60
60
50
60
50
50
50
40
60
60
60
60
60
50
70
40
60
50
60

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hasil Post test


100
80
80
70
90
90
80
80
80
80
70
80
90
80
90
90
100
70
100
80
80
100
90
Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

24
25
26
27
28

60
40
50
50
60

70
90
90
100
70

29

60

70

30

50

80

Jumlah

1,670

2510

Rata - rata

56,0

84,0

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenaidiarehasil pretest rata rata dari 30 responden adalah 56,0. Sedangkan setelah diberikan
penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 30 responden adalah 84,0. Hal ini
berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 50,0% Hal
ini menandakan penyuluhan mengenai TB Paru yang diberikan telah
berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan
post test warga yang datang ke Puskesmas Kelurahan Cililitan , Kecamatan
Kramat Jati, Jakarta Timur adalah :

Presentase Kenaikan Nilai = Post Test Pre Test x 100%


Pre Test
= 84-56 x 100% = 50,0%
56
Tabel 11
Kenaikan Berdasarkan Jumlah yang Menjawab Benar
No

Pertanyaan

.
1.

Yang mengetahui pengertian TB


PARU

Pre Test
N
%

Post Test
N
%

18

26

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

60

87

Kenaikan
N
%
8

27

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

2.

10.

Yang mengetahui organ yang


diserang
Yang mengetahui penyebab TB
PARU
Yang mengetahui gejala TB PARU
Yang mengetahui faktor resiko TB
PARU
Yang mengetahui cara penularan TB
PARU
Yang mengetahui pencegahan
penularan TB PARU
Yang mengetahui cara menutup
mulut waktu bersin dan batuk
Yang mengetahui berbagai
pencegahan TB PARU
Yang mengetahui makanan bergizi

D.

KESIMPULAN DAN SARAN

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

A.

19

63

27

90

27

17

57

24

80

23

16
10

53
33

26
25

87
83

10
15

34
50

12

40

20

67

27

11

37

22

73

11

36

30

24

80

15

50

18

60

27

90

30

20

67

28

93

26

KESIMPULAN
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan warga yang datang ke

Puskesmas Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur


tentang TB Paru masuk dalam kategori kurang yaitu (56,0%). Sedangkan
setelah dilakukan intervensi, pengetahuan meningkat menjadi kategori baik
(84,0%). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai yang diberikan berhasil
menambah pengetahuan responden karena ada kenaikan pengetahuan
sebesar 28,00%.
B.

SARAN
1. Kepada Masyarakat warga di RT 05 RW 16 Kelurahan
Cililitan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur:

a) Para peserta penyuluhan dapat menerapkan pola hidup bersih dan


sehat, khususnya dalam mencegah TB Paru

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

b) Menerapkan informasi yang telah didengar saat penyuluhan dalam


kehidupan pribadi terlebih dahulu kemudian dapat menjadi contoh baik
bagi keluarga maupun lingkungan sekitar.
c) Para peserta penyuluhan dapat menyebarkan informasi yang telah
didapat kepada anggota keluarga ataupun masyarakat sekitar.
2. Kepada Petugas Kesehatan :
a) Lebih memahami tentang TB Paru sehingga dapat mengingatkan
masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan TB Paru.
b) Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara mengenai TB Paru
dalam kesempatan-kesempatan yang ada, seperti pada kegiatan Poli
TB, sehingga masyarakat semakin memahami tentang TB Paru.
c) Petugas mengingatkan masyarakat untuk menjaga hidup bersih dan
sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

LAMPIRAN I
SOAL PRETEST & POST TEST PENYAKIT TB PARU
No. Kuisioner

A. Petunjuk pengisian kuesioner


Isilah kuesioner ini dengan menuliskan jawaban yang anda pilih pada kolom
jawaban yang telah tesedia dan isi garis titik-titik sesuai jawaban responden
(saudara/i) dan beri tanda silang pada pilihan jawaban anda.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama

: .

2. Jenis Kelamin

: Laki-laki / Perempuan

3. Alamat

: .

4. Umur

: tahun

5. Jumlah anggota keluarga : orang


6. Pendidikan :
a. Tidak tamat SD
b. SD
c. SMP/sederajat
d. SMU/sederajat
e. Akademi atau Perguruan Tinggi
7. Pekerjaan :
a. Tidak bekerja / Ibu rumah tangga
b. PNS
c. Pedagang / Wiraswasta
d. Pelajar / Mahasiswa

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

e. Swasta
9. Pelatihan dan penyuluhan dari Posyandu
a. Pernah
b. Tidak pernah
B. Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang TB PARU
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang menurut anda benar
1. Menurut Anda, apakah pengertian dari penyakit Tuberkulosis Pru ?
a. Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium \
Tuberculosis.
c. Penyakit yang disebabkan karena keturunan.
d. Penyakit yang disebabkan bawaan dari lahir.
2. Menurut Anda, pada bagian apa TB Paru itu dapat menyerang ?
a. Paru-paru
b. Ginjal
c. Hati
d. Jantung
3. Apa penyebab penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) ?
a. Keturunan
b. Bakteri dan Virus
c. nyamuk
d. debu asap dan udara kotor
4. Dari gejala dibawah ini apa yang bukan termasuk gejala penyakit TB paru ?
a. Batuk lebih dari 3 minggu
b. nyeri dada, sesak nafas dan batuk darah

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

c. batuk disertai demam


5. Apa gejala dari penyakit TB Paru yang anda ketahui
a. Nafsu makan bertambah
b. Kejang Otot
c. batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih
6. Batuk seperti apakah yang anda ketahui pada penderita TB Paru ?
a. Batuk batuk biasa
b. Batuk berdarah dan nyeri dada
c. Batuk dan pilek
7. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun dan rasa kurang enak
badan.Menurut anda gejala dari penyakit apakah gejala-gejala tersebut?
a. Penyakit kulit
b. Penyakit TB Paru
c. Penyakit Epilepsi
8. Menurut anda melalui apa penyakit TB Paru dapat menular ?
a.Keringat
b.Makanan/Minuman
c. Percikan dahak penderita
9.Bagaimana pencegahan dari penyakit TB Paru ?
a.minum obat secara teratur
b. begadang
c. tidur
10. Apa yang anda lakukan ketika batuk dan bersin ?
a. membuang dahak nya disembarang tempat
b. menutup mulut
c. batuk dan bersin saja

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No.2, Cawang, Jakarta 13650

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page

LAMPIRAN 2
Dokumentasi

Daftar Pustaka
1. World Health Organization (WHO). 2013. Global Tuberculosis Report
2013 diakses melalui www.who.int/tb/data pada tanggal 1 April 2016.
2. Kementrian Kesehatan RI. Penyajian Hasil Pokok-Pokok
Dasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta:
Badan

Penelitian

dan

Pengembangan

2013.Diunduh

Kesehatan,

dari

http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/g
eneral/pokok2%20hasil%20riskesdas%202013.pdf

20

juni 206
3. Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis Paru. Jakarta : Depkes RI.
4.

Kemenkes RI Direktorat Bina Upaya Kesehatan. 2012. Pedoman


Pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

5. Hapsari D,
Sehat

dan

Sari P, Pradono J. Pengaruh Lingkungan


Perilaku

Kesehatan.2015.

Hidup

Sehat

Diunduh

Terhadap

Status

dari

http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/articl
e/viewFile/2192/1090
6. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Tahun 2015
7. Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Cililitan Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai