Pendahuluan
Standar akuntansi adalah acuan dalam penyajian laporan keuangan yang
II.
35
secara
tegas
telah
menyebutkan
bahwa
penatausahaan
dan
SAP berbasis akrual yang ditetapkan dengan PP No. 71 tahun 2010 terdiri
atas Kerangka Konseptual (KK) akuntansi pemerintahan dan Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP). PSAP terdiri atas 12 pernyataan, yaitu:
SAP berbasis akrual menurut PP No. 71 tahun 2010 adalah SAP yang
mengakui pendapatan LO, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan
finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan LRA, belanja, dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
ditetapkan dalam APBN atau APBD, yaitu basis kas. Jadi, sebenarnya SAP tidak
menganut basis akrual secara penuh tetapi basis modifikasian, yaitu akrual
modifikasian.
PP Nomor 71 Tahun 2010: Apakah Merupakan Jawaban Atas Tuntutan
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual?
Penerapan sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat
bergantung kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara yang
bersangkutan. Menurut PBB ciri-ciri dari sistem akuntansi pemerintah antara lain:
1. Sistem akuntansi pemerintah harus dirancang sesuai dengan konstitusi dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara
2. Sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyediakan informasi yang
akuntabel dan auditabel
3. Sistem akuntansi pemerintah harus mampu menyediakan informasi
keuangan yang diperlukan untuk penyusunan rencana atau program dan
evaluasi pelaksanaan secara fisik dan keuangan
Akuntansi berbasis akrual dianggap memiliki sejumlah manfaat untuk
organisasi sektor publik. Akuntansi akrual mengakui beban ketika transaksi
tersebut terjadi, dianggap menyediakan gambaran operasional pemerintah secara
lebih transparan. Penerapan basis akrual memberikan hasil yang lebih baik dan
memberikan keuntungan berikut:
1. Memberikan ketelitian dalam penyajian laporan keuangan pemerintah
daerah dan memungkinkan untuk melakukan penilaian secara lengkap
terhadap kinerja pemerintah.
2. Lebih akurat dalam melaporkan nilai aset, kewajiban, maupun pembiayaan
pemerintah.
3. Memungkinkan
dilakukan
cut
off
secara
lebih
sempurna
dan
Neraca
Laporan Operasional
Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
(public hearings)
9. Pembahasan tanggapan dan masukan terhadap draft publikasian
6
sebagai berikut:
1. SAP Berbasis Akrual dikembangkan dari SAP PP 24/2005 dengan
mengacu pada Internatonal Public Sector Accounting Standards (IPSAS)
dan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
2. SAP Berbasis Akrual adalah SAP PP 24/2005 yang telah dikembangkan
sesuai dengan basis akrual.
3. Laporan Operasional yang dalam SAP PP 24/2005 disebut dengan nama
Laporan Kinerja Keuangan dan bersifat opsional dalam SAP Berbasis
Akrual menjadi salah satu PSAP untuk pelaporan atas pendapatan dari
sumber daya ekonomi yang diperoleh dan beban untuk kegiatan pelayanan
pemerintahan.
4. Kerangka konseptual dalam SAP PP 24/2005 dimodifikasi dan diperbarui
sehingga menjadi kerangka konseptual dari PSAP berbasis akrual.
Langkah-langkah tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa PSAP
PP 24/2005 sebagian besar telah mengacu pada praktik akuntansi berbasis akrual,
dan agar pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP 24/2005 masih dapat
melihat kesinambungannya dengan SAP Berbasis Akrual.
Perbedaan PP No. 24 Tahun 2005 dengan PP No. 71 Tahun 2010
Perubahan SAL
Neraca
1.
2.
3.
Lebih;
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
4.
laporan.
pembiayaan anggaran/saldo
anggaran lebih
Ekuitas Dana Investasi:
mencerminkan kekayaan
pemerintah yang tertanam
dalam investasi jangka
panjang, aset tetap, dan aset
lainnya, dikurangi dengan
Arus
Kas
undangan.
Disajikan oleh unit yang
mempunyai fungsi
diklasifikasikan berdasarkan
diklasifikasikan berdasarkan
aktivitasoperasi, investasi,
Keuangan
anggaran
Bersifat optional
Disusun oleh entitas
Pokok
Menyajikan pos-pos sebagai
berikut:
a) Pendapatan-LO dari kegiatan
menyajikan pos-pos :
a) Pendapatan dari kegiatan
operasional;
b) Beban dari kegiatan
operasional;
b) Beban berdasarkan
c)
Laporan
Perubahan
Ekuitas
klasifikasi ekonomi;
c) Surplus atau defisit.
Bersifat optional
Sekurang-kurangnya
menyajikan pos-pos:
a) Sisa Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran;
b) Setiap pos pendapatan dan
Pokok
Sekurang-kurangnya menyajikan
pos-pos:
a) Ekuitas awal;
b) Surplus/defisit-LO pada
c)
periode bersangkutan;
Koreksi-koreksi yang
langsung
menambah/mengurangi
ekuitas, misalnya: koreksi
kesalahan mendasar dari
perubahan kebijakan
periode-periode sebelumnya
operasional ;
Surplus/defisit dari Kegiatan
terpisah .
Pada dasarnya hampir sama dengan PP
baru
10
11
12
13
Dari laporan diatas diketahui bahwa terdapat 456 LKPD pada tahun 2013,
dengan 54 LKPD mengalami peningkatan opini dari WDP menjadi WTP. 23
LKPD mengalami peningkatan dari opini TW atau TMP menjadi WDP, dan 276
LKPD masih memperoleh opini WDP.
Kritik terhadap SAP terus gencar dilakukan untuk menyempurnakannya.
Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik telah melakukan telaah kritis terhadap SAP
14
secara menyeluruh dari kerangka konseptual, paragraf per paragraf SAP maupun
independensi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP).
Sejarah Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Diluar organisasi pemerintahan, terdapat juga regulasi yang mengatur
akuntansi dan pelaporan keuangan organisasi yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK). Dalam perjalanannya SAK telah direvisi sebanyak 7 kali dalam rangka
penyempurnaan serta penambahan standar baru, perubahan itu antara lain :
1. Pada 1973, IAI melakukan kodifikasi prinssip dan standar akuntansi yang
dikenal dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). PAI diadopsi dari
Accounting Principles Board (APB) Statement 4 yang merupakan standar
akuntansi di Amerika Serikat.
2. Pada 1984, PAI 1973 direvisi dan menghasilkan PAI 1984, yang
mengadopsi Accounting Researchs Studies (ARS)7 dari Amerika Serikat.
3. Pada 1994, IAI berpindah kiblat penyusunan standar ke International
Accounting Standards Committee (IASC) dan merevisi serta mengganti
PAI 1984 menjadi SAK.
4. Terus dlakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional untuk
pengembangannya.
Sebagai standar akuntansi yang lebih mapan, SAK dapat dijadikan sebagai
acuan bagi SAP dalam rangka penyempurnaan dimasa yang akan datang
meskipun organisasi yang diaturnya memiliki karakteristik yang berbeda. SAK
pada umumnya lebih mengatur organisasi bisnis, meskipun tidak hanya pada
organisasi bisnis, karna didalam PSAK terdapat peraturan yang mengatur
organisasi laba, dimana organisasi pemerintahan termasuk didalamnya, yaitu
PSAK 45, semestara SAP berfokus pada organisasi pemerintahan saja.
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Secara formal PSAP dinyatakan, disusun dan dikembangkan mengacu
kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Selain itu, terdapat
15
dijabarkan
bagaimana
Kerangka
Konseptual
Akuntansi
16
- Dapat Dipahami
Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan :
- Nilai Historis
- Realisasi
- Substansi Mengungguli Bentuk
- Periodisitas
- Konsistensi
- Pengungkapan Lengkap
- Penyajian Wajar
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal : Kendala Informasi yang Relevan dan Andal :
- Materialitas
- Tepat Waktu
- Pertimbangan Biaya dan Manfaat
- Keseimbangan antara Biaya dan
- Keseimbangan antar Karakteristik
Manfaat
Kualitatif
- Keseimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
Unsur Laporan Keuangan :
Unsur Laporan Keuangan :
- Laporan Realisasi Anggaran
- Posisi Keuangan
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran
- Aset
- Kewajiban
Lebih
- Ekuitas
- Neraca (Aset,Kewajiban, & Ekuitas)
- Kinerja
- Laporan Operasional
- Penghasilan
- Laporan Arus Kas
- Beban
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Penyesuaian
Pemeliharaan
- Catatan atas Laporan Keuangan
Modal
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan :
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan :
- Kemungkinan
Besar
Manfaat
- Profitabilitas Manfaat Ekonomi Masa
Ekonomi Masa Depan Terjadi
Depan
- Keandalan Pengukuran
- Keandalan Pengukuran
- Pengakuan Aset
- Pengakuan Aset
- Pengakuan Kewajiban
- Pengakuan Kewajiban
- Pengakuan Pendapatan
- Pengakuan Penghasilan
- Pengakuan Beban dan Belanja
- Pengakuan Beban
Pengakuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Konsep Modal dan Pemeliharaan Modal :
- Konsep Modal
- Konsep Pemeliharaan Modal dan
Penetapan Laba
Kerangka konseptual dalam suatu standar merupakan elemen yang sangat
penting. PSAP maupun PSAK menganggap bahwa kerangka konseptual
merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Tujuan kerangka konseptual menurut PSAP dan PSAK sama, yaitu
sebagai acuan bagi :
17
Berikut adalah beberapa perbedaan yang terdapat didalam PSAP dan PSAK
yaitu :
1. PSAP lebih fokus kepada lingkungan akuntansi pemerintahan sementara
PSAK untuk semua jenis perusahaan
Hal ini terlihat didalam Kerangka
Konseptual Akuntansi
Kerangka
Konseptrual
Akuntansi
Pemerintahan,
d. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan dari laporan keuangan
Dari penjabaran diatas dapat kita lihat bahwa Laporan Realisasi Anggaran
adalah komponen laporan keuangan yang menjadi ciri khas dalam akuntansi
pemerintahan. Hal ini dikarenakan anggaran merupakan pernyataan kebijakan
publik, target fiskal, dan alat pengendalian pemerintah. Sementara jika di sektor
swasta anggaran merupakan informasi internal sehingga tidak perlu dilaporkan
kepada pihak eksternal.
1. Terkait Entitas
SAP membagi entitas menjadi dua, yaitu entitas pelaporan dan entitas
akuntansi. Sementara tidak ada kedua entitas didalam SAK.
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Sementara entitas ekuntansi menurut PP No. 71 Tahun 2010 adalah unit
pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban
yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas
dasar akuntansi yang diselenggarakan.
2. Asumsi Dasar
Asumsi dasar yang digunakan dalam Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintahan adalah kemandirian entitas, kesinambungan entitas, dan
keterukuran dalam satuan uang. Sedangkan asumsi dasar dalam Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menggunakan dasar
akrual dan keberlangsungan usaha.
3. Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Didalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dijelaskan bahwa
prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan adalah ketentuan yang dipahami
dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan standar akuntansi,
oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam melakukan
kegiatannya, serta oleh pengguna laporan keuangan dalam memahami
laporan keuangan yang disajikan (Dalam Suwardjono, 2008). Oleh karena
itu didalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dijelaskan
bahwa prinsip yang digunakan terdiri atas basis akuntansi, prinsip nilai
20
21
22
23