Anda di halaman 1dari 2

Ancaman dan Pengendalian yang terjadi dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan

1. Sistem Buku Besar dan Pelaporan


Secara keseluruhan yang terpenting adalah database yang ada, database harus diatur
sedemikian rupa agar seluruh kebutuhan baik pengguna internal dan eksternal
dipenuhi. Ancaman yang pertama yang timbul adalah data buku besar yang tidak tepat
dan tidak valid, untuk mengatasinya dibutuhkan berbagai pengendalian integritas
pemrosesan untuk meminimalkan risiko kesalahan input data, selain itu diperlukan
juga akses terbatas terhadap buku besar, sehingga tidak semua orang dapat melakukan
perubahan. Ancaman kedua adalah pengungkapan informasi keuangan yang tidak
diautorisasi, untuk mengatsinya perlu diterapkan autentifikasi multifaktor dan
pengendalian keamanan fisik agar akses buku besar dapat dipersempit. Ancaman
terakhir berkaitan dengan hilangnya data induk, hal ini dapat diatasi dengan
melakukan backup dan prosedur pemulihan bencana.
2. Memperbarui Buku Besar
Aktivitas pertama berisi posting entri jurnal yang berasal dari subsistem akuntansi dan
bendahara. Ada dua bentuk ancaman yang bisa dialami yang pertama adalah
pembaharuan yang tidak akurat atas buku besar, cara mengatasi ketidak akuratan ini
sama halnya dengan aktivitas pertama yaitu dengan pengendalian integritas, namun
dalam pemrosesan entri data, selain itu bisa juga dilakukan rekonsiliasi dan laporan
pengendalian serta dilakukan tinjauan jejak audit. Ancaman kedua dalam aktivitas ini
adalah kemungkinan entri jurnal yang tidak diautorisasi, sehingga sangat dibutuhkan
pengendalian akses agar seluruh jurnal terautorisasi dengan baik.
3. Posting Jurnal Penyelesaian
Jurnal penyesuaian dalam prosesnya dibagi dalam lima kategori dasar yaitu akrual,
penangguhan, estimasi, revaluasi dan koreksi. Dalam pencatatan jurnal penyesuaian,
jika tidak diautorisasi dan tidak akurat maka akan menjadi suatu ancaman, beberapa
bentuh pencegahan yang dapat dilakukan adalah dibutuhkan juga seperti aktivitas
pertama, pengendalian integritas pemrosesan data serta membuat sebuah file jurnal
penyesuaian standar. Selain itu dibutuhkan rekonsiliasi dan laporan pengendalian serta
tinjauan dan melakukan jejak audit.
4. Menyiapkan Laporan Keuangan
Pada aktivitas ini sebagian perusahaan melakukan tutup buku untuk membuat laporan
keuangan, baik secara bulanan ataupun tahunan. Dalam penyusunan laporan keuangan
sangat mungkin terjadi penyusunan yang tidak sesuai, yang dilakukan dengan tidak
sengaja ataupun sengaja, jika kesalahan ini dilakukan tanpa sengaja, maka perusahaan

harus memahami bahwa mungkin pegawai belum berpengalaman dalam penerapan


IFRS dan XBRL sehingga dibutuhkan pelatihan untuk memahaminya, namun jika
kesalahannya atas unsur kesengajaan maka dibutuhkan audit untuk memastikan
kesalahan pencatatan tidak terjadi.
5. Membuat Laporan Manajerial
Aktivitas terakhir akan menghasilkan berbagai laporan manajerial, termasuk
anggaran. Dalam aktivitas ini penyusunan anggaran dapat dibantu dengan sistem ERP,
sistem dapat menampilkan data dalam grafik sehingga memudahkan para manajer
mengidentifikasi trend. Namun jika laporan dan grafik didesain dengan buruk hal ini
dapat mengakibatkan manajemen membuat keputusan yang bias dan bahkan keliru,
oleh karenanya ada tiga bentuk pengendalian utama untuk mencegah ancaman ini
yaitu menggunakan akuntansi pertanggungjawaban dan anggaran yang fleksibel untuk
mendesain laporan kinerja, membuat balanced scorecard, dan memahami prinsip
prinsip desain grafik yang layak.

Anda mungkin juga menyukai