Prepared By:
1. Anthony S. : 2007110334
2. Arvin D. P. : 2007110381
3. Maria M. : 2007110564
4. Octaviani H. : 2007110557
5. Tirza : 2007110136
Kata Pengantar
Kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
telah membantu kami di dalam membuat makalah ini. Kami juga tidak
lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Henny selaku
pembimbing pelajaran “National Heroism” yang telah memberikan
pelajaran dan pengarahan kepada kami. Sehinnga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami tahu bahwa manusia tidak luput dari kesalahan, maka dari
itu jika ada saran dan kritik yang dapat membangun untuk pemenuhan
tugas kami, kami akan sangat berterima kasih.
Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya
baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
• Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
telah berkediaman di wilayah tertentu.
• Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis
dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
• Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari
suatu golongan atau bangsanya sendiri.
• Roger F. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
• Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang
berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
• Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu,
dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah
kedaulatan.
• Max weber
Negara terkecil
b. Kerajaan(Rijk)
Kepala suku yang semula berkuasa di masyarakat hukumnya
kemudian mengadakan ekspansi dengan penaklukan –penaklukan ke
daerah lain.Hal itu mengakibatkan berubahnya fungsi kepala suku dari
primus inter pares menjadi seorang raja dengan cakupan wilayah yang
lebih luas dalam bentuk kerajaan.
Pada tahap berikutnya, karena faktor sarana transportasi dan
komunikasi yang tidak lancar, banyak daerah taklukannya yang
memberontak. Menghadapi keadaan demikian, raja segera bertindak
dengan mencari dana sebanyak-banyaknya melalui perdagangan
untuk membeli senjata guna membangun tentara yang kuat dan
sarana vital lainnya. Dengan tentara yang kuat, raja menjadi
berwibawa terhadap daerah-daerah kekuasaanya sehingga mulai
tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk negara nasional.
c. Negara Nasional
Pada awalnya, negara nasional diperintah oleh raja yang absolut
dengan sistem pemerintahan tersentralisasi. Semua rakyat dipaksa
mematuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas
kebangsaan. Fase demikian dinamakan fase nasional di dalam
terjadinya negara.
d. Negara Demokrasi
Dari fase negara nasional, secara bertahap rakyat mempunyai
kesadaran batin dalam bentuk perasaan kebangsaan. Adanya
kekuasaan raja yang mutlak menimbulkan keinginan rakyat untuk
memegang pemerintahan sendiri, dimana kedaulatan /kekuasaan
tertinggi dipegang oleh rakyat. Rakyat berhak memilih pemimpinnya
sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi mereka. Ini dikenal
dengan kedaulatan rakyat. Pemikiran seperti ini mendorong lahirnya
negara demokrasi.
Terjadinya Negara Secara Sekunder
Kenyataan terjadinya negara sacara sekunder tidak dapat dipungkiri
meskipun cara terbentuknya kadang tidak sah menurut hukum. Contoh
konkrit yang dapat dikemukakan, antara lain, lahirnya negara
kesatuan Republik Indonesia melalui suatu revolusi pada tanggal 17
Agustus 1945. kelahiran negara Indonesia tersebut otomatis
mengakhiri pemerintahan Nedherlands Hindie (Hindia belanda) di
Indonesia. Oleh karena itu, negara-negara lain mau tidak mau harus
mengakui baik berdasarkan kelaziman internasional maupun secara
dejure.
Pemerintahan baru Indonesia kemudian berhak menyusun
kekuasaannya untuk dapat menentukan nasibnya sendiri. Secara de
vacto rakyat juga merasakan adanya peralihan kekuasaan. Dalam
perjalanan berikutnya, negara Indonesia menjadi pemerintahan yang
mandiri, tertib, stabil, dan kuat.
Dalam pandangan negara lain, apabila pemerintahan Indonesia dapat
stabil, menjamin hak asasi rakyatnya, serta mengadakan konstitusi
yang mengaturnya, maka negara lain mau tidak mau mengakui
keberadaan negara Indonesia sebagai negara baru (de jure).
Asal Mula Terjadinya Suatu Negara
Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah, yaitu
berdasarkan kenyataan yang benar-benar terjadi diungkap dalam
sejarah, adalah sebagai berikut.
1. Occupatie (Pendudukan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum
dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku, kelompok
tertentu.
Contoh : Liberia yang diduduki budak-budak Negro dimerdekakan pada
tahun 1847.
2. Fusi (Peleburan)
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah
mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi negara baru.
Contoh: Terbentukya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871.
3.Cessie (Penyerahan)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain
berdasarkan suatu perjanjian tertentu.
Contoh: Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia
(Jerman), karena ada perjanjian bahwa negara yang kalah perang
harus memberikan negara yang dikuasainya kepada negara yang
menang. Austria adalah salah satu negara yang kalah pada PD I.
4.Accesia (Penaikkan)
Hal ini tejadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur
sungai atau timbul dari dasar laut (delta). Kemudian wilayah tersebut
dihuni oleh sekelompok orng sehingga terbentuklah negara.Contoh:
Wilayah negara Mesir yang terbentuk dari delta sungai Nil
.
5.Anexatie (Pencaplokan/Penguasaan)
Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh
bangsa lain tanpa reaksi berarti.
Contoh: Ketika pembentukan negara Israel pada tahun 1948,
wilayahnya banyak mencaplok daerah Palestina,Suriah, Yordania, dan
Mesir.
6.Proclamation (Proklamasi)
Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang
diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan (perlawanan)
sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali,dan menyatakan
kemerdekaanya.
Contoh: Negara Republik Indonesia yang merdeka pada tanggal 17
Agustus 1945 dari penjajahan Jepang dan Belanda.
8.Separatise (Pemisahan)
Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula
menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya.
Contoh : Pada tahun 1939, Belgia memisahkan diri dari Belanda dan
menyatakan kemerdekaannya.
TEORI-TEORI TERBENTUKNYA NEGARA
a. Teori Ketuhanan
Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi
atas kehendak Tuhan. Demikian juga negara terjadi atas kehendak
Tuhan. Tandanya nampak pada UUD-nya “by the grace of God” (Atas
berkat Tuhan Yang Maha Esa)
Para tokohnya adalah : Agustinus, Yulius Stahl, Haller, Kranenburg
c. Teori Kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan
mereka yang paling kuat
Tokoh Penteorinya : Karl Marx, Oppenheimer, Kollikles
1. Sifat memaksa
2. Sifat monopoli
1. Penduduk
Contoh:
Negara memiliki batasan / teritorial yang jelas atas darat, laut, dan
udara diatasnya. Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua yaitu
benua Asia dan benua Australia, dan dua samudra yaitu samudra India
dan Pasifik. Letak ini membuat Indonesia berada pada posisi strategis
yang menjadi jalur lalu lintas transportasi dunia. Di wilayah udara,
Indonesia berada pada posisi GSO (Geo Stationer Orbit). Posisi ini
strategis untuk menempatkan satelit. Posisi silang ini menguntungkan
Indonesia karena terletak di wilayah bisnis (perdagangan) dunia.
3. Pemerintah
Pengakuan negara lain sangat dibutuhkan agar suatu negara itu dapat
di akui secara sah oleh seluruh negara-negara di dunia, dan bisa ikut
andil dalam permasalahan politik dan ekonomi secara internasional.
1.Bersifat Konstitutif
Sifat ini berkaitan dengan wilayah yang meliputi udara, darat dan
perairan (dalam hal ini perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat,
dan pemrintah yang berdaulat.
SYARAT/UNSUR KONSTITUTIF
1. Adanya rakyat
3. Pemerintahan
Study Case:
Wilayah :
UNSUR DEKLARATIF
pengakuan luar negeri
Pengakuan dari luar negeri hanya bersifat formalitas belaka demi
mempelancar sekaligus memenuhi unsur tata aturan pergaulan
internasional.
DE FACTO
Artinya pengakuan menurut kenyataan, memenuhi syarat sebagai
suatu negara
BERSIFAT SEMENTARA
Artinya pengakuan itu akan dicabut kembali seandainya negara itu
jatuh atau hancur.
BERSIFAT TETAP
Pengakuan berlaku untuk selamanya setelah melihat jaminan bahwa
pemerintahan negara baru tersebut akan stabil dalam jangka waktu
yang lama.
DE JURE
Pengakuan secara resmi berdasarkan hukum dengan segala
konsekwensinya
BERSIFAT TETAP
Artinya pengakuan itu menimbulkan hubungan dibidang ekonomi dan
perdagangan (konsul) dan hubungan tingkat duta belum bisa
dilaksanakan.
BERSIFAT PENUH
Terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan diakui, meliputi
hubungan dagang, ekonomi dan diplomatic
Definisi bangsa:
Sekumpulan manusia yang bersatu pada suatu wilayah dan
mempunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas
teritori tertentu dan terletak dalam geografis tertentu.
Pengertian bangsa juga dapat pula dilihat dari 2 sisi, yaitu:
a. Dalam arti antropologis, pengelompokan manusia yang
keterkaitannya dikarenakan adanya kesamaan-kesamaan
fisik, bahasa dan keyakinan.
b. Dalam arti politis, bangsa adalah pengelompokan manusia
yang keterkaitannya dikarenakan adanya kesamaan nasib
dan tujuan.
Daftar Pustaka
www.google.co.id
www.yahoo.co.id
www.wikipedia.co.id
www.rizkisaputro.wordpress.com