Anda di halaman 1dari 2

Paschalis Gandhi – MC11-1B / 2007110472

INDONESIAN POLITICAL SYSTEM

I. Pengantar:
Tugas ini dibuat untuk memahami sejumlah permasalahan didalam sosialisasi
UUD 45, sebelum dan sesudah amandemen.

II. Analisis:
Amandemen telah dilakukan 4 kali dalam periode 1999-2002. Seiiring dengan
berjalannya pemerintahan, Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidential, dimana tipe rezim pemerintahan presidential, berpola pada 3 dasar
utama yaitu:

- Presiden menjadi kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan


- Presiden dipilih untuk masa jabatan tertentu dan tetap (kecuali dizaman orde
lama, dimana presiden ditetapkan seumur hidup)
- Presiden tidak bisa dijatuhkan oleh parlemen

 Sebelum amandemen, UUD 1945: Pemerintahan presidential sifatnya Tidak


Konvensional:
 Pemusatan kekuasaan dan tanggung jawab ditangan presiden.
 Secara konsep politik, pemerintahan presidential sebelum
amandemen masuk dalam authoritarianism. Sebab supra struktur
menguasai dan mengendalikan secara penuh komunikasi politik
dalam berhubungan dengan infrastruktur.

 Setelah amademen, UUD 1945: Pemerintah presidential Konvensional:


 Presiden beserta wakilnya dipilih langsung oleh rakyat
 Menerapkan prinsip-prinsip pemisahan kekuasaan
 Secara konsep politik, pemerintahan presidential setelah
amandemen masuk dalam liberitarianism. Unsur-unsur dalam
infrastruktur polituk memiliki kewenangan lebih besar dibanding
unsur-unsur dalam supra struktur.
Secara kronologis Indonesia (badan executive / supra struktur) tidak selalu
berkutat pada presidential. Seperti yang dilansir dalam Maklumat Wakil Presiden
No.X / 16 Oktober 1945, Sistem pemerintahan menjadi parlementer Dimana
kerangka dasar konstitusional dan institusional penyelenggara Negara bukan lagi
UUD 45, namun Maklumat Wakil Presiden No. X.

 Executive System: Parlementer:


- Roda pemerintahan dijalankan perdana menteri yang dibantu kabinet.
Fungsi presiden dalam parlementer:

 Menjaga hubungan antara pemerintah dengan parlemen


 Memberikan arahan-arahan serta menjaga hubungan pemerintah
dengan pemerintah negara-negara sahabat.

III. Saran dan Kesimpulan:


Sistem presidential sebelum amandemen lebih baik, sebab pemerintahan berada
dalam satu tangan saja yaitu presiden, sehingga management pemerintahan
lebih baik – tidak terlalu banyak kepala.

Namun presidential system harus dipertegas untuk menghindari tumpang tindih


kewenangan lembaga-lembaga Negara. Dilihat dari sejarahnya, presidential
merupakan sistem yang terlalu dipaksakan dalam roda pemerintahan Indonesia,
sehingga seringkali menemui gejolak ditengah jalan.
Indonesia perlu mengambil sistem alternatif, yaitu semi presidential:

Presiden:
 Menjalankan fungsi seremonial
 Sebagai kepala Negara
 Berkuasa di bidang luar negeri dan pertahanan

Perdana Menteri:

 Bertanggung jawab di bidang pemerintahan dalam negeri


 Sebagi kepala pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai