Kedokteran Keluarga
GEREYNO
102008059
I.
PENDAHULUAN
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 1
Ibu Tarsinah, wanita berumur 59 tahun yang oleh anaknya dia di bawa ke
Puskemas Tanjung duren selatan untuk memeriksa keadaannya yang menderita
hipertensi dengan tekanan darahnya yang dianggap memburuk oleh anak pasien
setelah diberi obat-obatan hipertensi oleh seorang dokter dari puskesmas lain yang
meningkat jadi 180/120 dari yang semula 160/110.
BAB II : ISI
Metode
Metode yang digunakan adalah pendekatan dengan metode wawancara mendalam
dengan pasien serta melihat keadaan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal
pasien. Saya sendiri selaku mahasiswa diijinkan untuk melakukan lawatan ke rumah
Ibu Tarsinah setelah mendapatkan data dari Puskesmas Tanjung duren selatan.
Dengan mendapatkan izin dari pasien saya diperbolehkan untuk berkunjung ke rumah
ibu Tarsinah dan melakukan pemeriksaan seperti anamnesis dan pengamatan/survey
lingkungan ( biologis, psikologis, social,cultural dan keadaan lingkungan rumah).
ANALISA KASUS
Seorang Ibu berumur 63 tahun mengeluh sesak napas bila kelelahan setelah
bekerja dan suka gatal-gatal setelah mengkonsumsi ikan, keluhan ini muncul sekitar
10 tahun yang lalu.
Pada tanggal 20 juli 2010 dilakukan kunjungan rumah untuk melakukan
anamnesis dan melihat lingkungan kondisi pasien. Kondisi pasien tampak sehat. Tidak
ada gangguan pernapasan dan keluhan lainnya. Pada pemeriksaan fisik tidak
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 2
didapatkan apa-apa. Dari Anamnesis dan pengmatan diketahui bahwa pasien tinggal
di lingkungan yang cukup bersih.
Page 3
Jendela dan sistem ventilasi kurang baik. Sirkulasi udara hanya berasal
dari celah-celah atap dan dari pintu depan rumah ibu Tarsinah.
6. Pencahayaan
Pencahayaan didalam rumah juga kurang baik sebab kuranngya jendela
serta jarak antara rumah ibu Tarsinah dengan tetangganya yang
berdempetan sehingga pencahayaan matahari kalo siang hari jadi
kurang.
7. Sanitasi dasar
Sumber air minum berasal dari air tanah kadang juga ledeng yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, untuk air
minum, dll. Memilik 1 buah kamar mandi yang hanya ditutupi sekat
namun tidak mempunyai toilet keluarga. Seluruh pembuangan air
limbah dibuang pada saluran air.
Identitas Pasien
1. Nama
Ny. TARSINAH
2. Umur
59 tahun
3. Jenis Kelamin
Perempuan
4. Pekerjaan
5. Pendidikan
SD
6. Alamat
: Kurang
b. Kebersihan perseorangan
: Sedang
: Hipertensi
d. Penyakit keturunan
: -
e. Penyakit kronis/menular
: -
: -
g. Pola makan
: kurang baik
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 4
h. Pola istirahat
: Baik
: 10 orang
Psikologi Keluarga
a. Kebiasaan buruk
b. Pengambilan keputusan
c. Ketergantungan obat
: keluarga
: Anak terakhir Rokib mantan pecandu
narkoba.
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan
e. Pola rekreasi
: Sedang
a. Jenis bangunan
: Permanen
b. Lantai rumah
: Keramik
c. Luas rumah
: 9 x 3 m2
d. Penerangan
: Kurang
e. Kebersihan
: Sedang
f. Ventilasi
: Kurang
g. Dapur
: Ada
h. Jamban keluarga
: Tidak Ada
: ada
k. Pemanfaatan pekarangan
: Tidak ada
: Ada
: Ada
n. Sanitasi lingkungan
: Kurang
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 5
Spritual Keluarga
a. Ketaatan beribadah
: Baik
: Baik
: Sedang
: Baik
: Baik
: Sedang
e. Keadaan ekonomi
: Kurang
Kultural Keluarga
a. Adat yang berpengaruh
b Lain-lain
: Sunda, jawa
:-
No Nama
Hub dgn
Umur
Pendidikan Pekerjaan
KK
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Agama Keadaan
Keadaan
Imunis
kesehatan gizi
Page 6
KB
asi
1. Gozali
2.
(ALM)
Tarsinah
Ayah
Ibu
59
SD
Ibu
islam
Kurang
rumah
baik
baik
tangga
3. Rutiah
Anak
40
SD
(IRT)
IRT
islam
baik
baik
4. Marni
Anak
38
SD
IRT
islam
baik
baik
5. Sumiati
Anak
34
SD
IRT
islam
baik
baik
6. Kusniati
Anak
29
SMA
IRT
islam
baik
baik
7. Rini
Anak
26
SMA
nganggur
islam
baik
baik
8. Tati
Anak
24
SMA
kerja
baik
baik
Mariat
9. Komar
Anak
21
SMA
kerja
islam
baik
baik
Anak
20
SMA
kerja
islam
baik
baik
10. Rokib
KELUHAN UTAMA
pusing, susah jalan sendiri, agak susah bicara (bicara seperlunya saja).
KELUHAN TAMBAHAN
Tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Kulit gatal-gatal, tapi sembuh setelah diberi salep yang dibeli dari apotik.
PEMERIKSAAN FISIK
Normal, tidak ditemukannya kelainan.
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 7
DIAGNOSIS PENYAKIT
Hipertensi
DIANOSIS KELUARGA
penyakit darah tinggi
1) Promotif
Prognosis penyakit :
Prognosis pasien yang menderita hipertensi apalagi kalo tingkat yang
cukup berat mungkin biasanya dikatakan buruk. Namun jika pengobatan
hipertensinya dilakukan sacara rutin dan bertahap maka prognosisnya pun
mungkin akan jadi lebih baik disertai dengan pola makan yang baik pula.
Prognosis keluarga :
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 8
Prognosis untuk penyakit pasien di atas juga kurang baik, sebab dalam
keluarga pasien sendiri dalam faktorpsikologis juga kurang menunjang, karena
anak-anak dari ibu Tarsinah sendiri mempunyai sifat perilaku yang bisa dibilang
agak menyimpang yaitu perokok, pemabuk, bahkan yang lebih parah lagi ada
yang menjadi mantan pecandu narkoba. Keadaan sosial ekonomi keluarga pasien
yang kurang baik juga mungkin menjadi penyebab utama timbulnya hipertensi.
-
Prognosis masyarakat :
Prognosis dalam masyarakat umumnya baik sebab lingkungan tempat ibu
Tarsinah tinggal adalah lingkungan yang baik terutama dalam hal sosialisasi.
Hubungan antara anggota keluarga ibu tarsinah dengan para tetangganya pun juga
sangat baik.
HIPERTENSI
Keluhan utama yang diderita oleh ibu Tarsinah adalah hipertensi dengan gejala
berupa pusing dan sering mengalami susah tidur juga. Pemeriksaan fisik yang
diterima di Puskesmas hanyalah pemeriksaan tensi dan didapatkan tensi 180/120.
Sedang dalam keluarga ibu Tarsinah sendiri tidak mempunyai riwayat hipertensi atau
penyakit keturunan lainnya.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk diagnosis dan evaluasi adalah
riwayat penyakit, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, laboratorium (darah,
urin, elektrolit, KGD, kolesterol dll.) dan pemeriksaan khusus (EKG, X-Ray thorax
dll).
1. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pengukuran
tekanan
darah
dilakukan
dengan
menggunakan
Page 9
tekanan darah adalah melalui auskultasi yang diletakkan diatas arteri pada
bagian distal mancet lengan atas. Kemudian tekanan dinaikkan sampai pada
kolom air raksa sphygmomanometer meninggi, kemudian turunkan perlahanlahan sampai di dengar 5 bentuk / jenis suara korottkoff.
2. Pemeriksaan Umum / Fisik
Pemeriksaan fisik pada kepala bisa dijumpai adanya muka sembab
pada mata, Moon face pada wajah dan dilakukan juga pemeriksaan
Funduscopy mata. Pada Leher dapat dijumpai tekanan vena jugularis yang
meningkat dan pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan thorax dapat
dijumpai adanya pembesaran jantung, suara tambahan atau desah, pada
auskultasi paru dapat dijumpai adanya krepitasi dan ronchi basah pada basis
paru. Pada abdomen dapat dijumpai hepatomegali, asites dan ballotement
ginjal. Pada extremitas dapat dijumpai adanya edema pretibial, retromaleolar
dan kelemahan otot.
3. Pemeriksaan Khusus: Biasanya hanya untuk menilai keadaan apakah ada
keterlibatan dengan jantung yaitu lewat EKG.
Working Diagnosis
Diagnosis kerja bagi bapak ini adalah hipertensi primer tipe I (ringan).
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu
1. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Klasifikasi pengukuran tekanan darah
Klasifikasi Tekanan darah
TDS (mmHg)
Normal
Prahipertensi
Hipertensi derajat 1
Hipertensi derajat 2
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
TDD (mmHg)
< 120
120 139
140 159
160
< 80
80 89
90 99
100
Page 10
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan 10%
sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum
diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa
faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.3,4
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit hipertensi dilihat dari segi orang
1) Umur
Penyakit hipertensi pada kelompok umur paling dominant berumur (3155tahun). Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah
cenderung meningkat. Yang man penyakit hipertensi umumnya berkembang
pada saat umur seseorang mencapau paruh baya yakni cenderung meningkat
khususnya yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60
tahun keatas.
2) Jenis kelamin
Penyakit hipertensi cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan
dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dikarenakan pada perempuan
meningkat seiring dengan bertambahnya usia yang mana pada perempuan
masa premenopause cenderung memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada
laki-laki penyebabnya sebelum menopause, wanita relatife terlindungi dari
penyakit kardiovaskuler oleh hormone estrogen yang dimana kadar estrogen
menurun setelah menopause.
3) Status gizi
Keadaan Zat gizi seperti karbohidrat, protein dan lemak Kekurangan atau
kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit.
Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak
usia dini dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 11
sebagai
merupakan
wilayah
yang
berdominan
dipesisir
dari
pada
dan hipertensi.4
Penatalaksanaan
Kuratif
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat( Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup
penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 12
Diuretik: HCT 1-2 X 25 mg/ hari atau furosemid 1-2 X 40 mg/ hari.
Kontraindikasi: DM, Gout.
Dan lain-lain.2
darahnya.
Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan
darahnya.
Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh, namun
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 13
maksimal.
Usahakan biaya terapi seminimal mungkin.
Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering.
Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang ditentukan.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat
diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan
pelaksanaan pengobatan hipertensi.
Promotif (Penyuluhan)
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan
hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.Tujuan penanganan hipertensi adalah
menurunkan tekanan darah mendekati nilai normal tanpa menimbulkan efek samping.
Kepatuhan terhadap terapi harus dipromosikan dengan cara yang murah. Aturan
penanganan meliputi obat anti hipertensi, pambatasan natrium dan lemak dalam diit,
pengaturan berat badan, perubahan gaya hidup, program latihan, dan tindak lanjut
asuhan kesehatan dengan interval teratur.Tindak lanjut secara teratur wajib dilakukan
sehingga proses penyakit dapat dikaji dalam hal pengontrolan dan perkembangannya,
serta penanganan yang sesuai. Riwayat dan pemeriksaan fisik harus dilengkapi pada
setiap kunjungan klinik. Riwayat harus meliputi semua data yang mungkin
berhubungan dengan potensial masalah, terutama masalah yang berhubungan dengan
pengobatan seperti pusing atau kepala terasa ringan ketika berdiri.
Preventif (Pencegahan Hipertensi)
1.
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 14
Fungsi karbohidrat adalah penyedia energi. Pada lansia konsumsi gula dibatasi
karena:
Gula tidak mengandung gizi kecuali zat tenaga. Sedangkan pada lansia
konsumsi zat zat gizi lain seperti vitamin, protein dan mineral diutamakan
diabetes.
Makanan yang boleh: Beras, kentang, singkong, terigu, gula yang diolah
2. Protein
Fungsi dari protein sebagai zat pembangun dari sel tubuh. Pada lansia
sebaiknya memilih daging unggas-unggasan daripada daging sapi atau
kambing dan hendaknya tidak makan lebih dari 2 potong daging pada sehari.
Makanan yang boleh: daging, ikan telur dan susu, semua kacang-kacangan dan
sayuran.
Makanan yang tidak boleh: ikan asin, keju, kornet, ebi, telur asam, pindang,
dendeng, udang, kacang tanah dan sayuran yang dimasak/ diawetkan dengan
garam dapur.
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K, membentuk tekstur
makanan dan memberi rasa kenyang yang lama. Lemak juga berfungsi sebagai
cadangan energi.
Pada lansia lemak sebaiknya dibatasi , mengingat:
Berkurangnya aktifitas tubuh sehingga kebutuhan energi juga
menurun.
Berkurangnya produksi enzim mengakibatkan pencernaan lemak
tidak sempurna, sehingga membebani usus dan lambung yang akan
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 15
4. Vitamin
Fungsi dari vitamin yaitu untuk mempercepat metbolisme, mempertahankan
fungsi jaringan tubuh dan mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan
jaringan.
Pada lansia vitamin sangat penting, terutama vitamin B1 agar tubuh selalu
bugar. Contoh makanan: beras merah.
Makanan yang boleh: semua buah yang tidak diawtkan garam/ soda, air putih.
Makanan yang tidak boleh: durian, buah-buahan yang diawtkan oleh garam
dan soda, kopi dan coklat.
5. Mineral dan Air
Fungsi dari mineral yaitu pembentukan jaringan tubuh, memelihara
keseimbangan asam basa.
Pada lansia, kalsium sangat penting karena , terutama lansia wanita mudah
terjadi ostoporosis akibat menopause. Contoh makanan yang tingggi kalsium
adalah susu, ikan yang dimakan dengan tulangnya, sayuran hijau, kedelai dan
rumput laut.
Lansia hendaknya minum 6-8 gelas sehari mengingat fungsi ginjal menurun
dan melancarkan BAB.
Lansia hendaknya mengurangi natrium dengan cara membatasi garam dapur.
6. Serat
Serat tidak dapat dicerna, maka serat tidak mengandung gizi tetapi tetap
dibutuhkan untuk mencegah sembelit, wasir, kanker usus, penyakit jantung dan
kegemukan bila kekurangan serat.
Serat ada 2 jenis:
Larut dalam air yang berfungsi mengikat kolesterol.
Tidak larut dalam air yang berfungsi melancarkan BAB.
Petunjuk
Penggunaan
Garam
untuk
Penderita
hipertensi
Untuk penderita hipertensi terdapat 3 diet:
Diet rendah garam 1 : untuk penderita hipertensi berat dianjurkan
untuk tidak menambahkan garam dapur dalam makanan.
Diet rendah garam II: Ditujukan untuk penderita hipertensi
sedang (100-114 mmHg). Garam dianjurkan sendok the garam
dapur.
Diet rendah garam III: Ditujukan untuk penderita hipertensi
ringan (diastole kurang dari 100 mmHg), garam dapur dianjurkan
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 16
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 17
100 mmol/hari, melakukan olah raga 30-45 menit per hari juga dapat mengurangi
resiko terjadinya hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Robins dan Cotran.2010. Dasar Patologis Penyakit, edisi ke 7.
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
2. Sukandar.E.Y.(et all).2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI
Penerbitan.
3. Sudoyo.A.W.2010.Buku
Ajar
Dalam.Jakarta:Internal publishing.
4. Yang
Perlu
Anda
Ketahui
Ilmu
Mengenai
Penyakit
Hipertensi.
GEREYNO, 102008059, B6
Rer3_glo y123n0@yahoo.co.id
Page 18
LAMPIRAN
19
Gambar 3. Dapur
20
21