Anda di halaman 1dari 5

DEP. KUTEMA RUMKITAL Dr.

MINTOHARDJO
SUBDEP. DERMATOVENEREOLOGI

STATUS UJIAN
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT & PENYAKIT
KELAMIN
RUMKITAL Dr. MINTOHARDJO
Periode 14 September - 18 Oktober 2015
___________________________________________________________________________
Nama

: Rachma Tia Wasril

NIM

: 030.10.228

I.

II.

IDENTITAS
Nama

: Tn. A

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 36 tahun

Alamat

: Jakarta

KELUHAN UTAMA
Terdapat luka- luka melepuh di badan dan sedikit di tangan dan sedikit di
tangan sejak 4 hari yang lalu .

III.

KELUHAN TAMBAHAN
Demam sejak 1 hari yang lalu, luka terasa perih, dan batuk pilek

IV.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Seorang laki-laki umur 36 tahun dating ke poli kulit RSAL Mintoharjo dengan
keluhan luka-luka melepuh dikulit sekitar badan dan sebagian kecil ditangan sejak
empat hari yang lalu. Pasien mengaku bahwa pada awalnya hanya timbul bintikbintik kemerahan dan terasa perih. Semakin lama, bintik-bintik kemerahan
tersebut menjadi berupa lepuhan yang berisi cairan dan semakin membesar. Pasien
sekarang demam sejak 1 hari yang lalu.
Sebelum

timbul

kemerahan

tersebut,

tiga

hari

sebelumnya

pasien

mengkonsumsi obat antibiotic cefixim dan OBH combi, karena pasien sebelum

timbul keluhan tersebut, sakit menderita batuk dan pilek. Lalu saat muncul
kemerahan tersebut, pasien berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
V.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama setelah minum obat
flu juga (tetapi pasien lupa nama obatnya). Timbul 4 lepuhan kecil di bagian dada
dan tidak separah seperti sekarang. Pasien memiliki Alergi terhadap udang.

VI.

RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang pernah mengalami hal yang serupa. Dalam keluarga
juga tidak terdapat riwayat Alergi, sering bersin-bersin, maupun asma.

VII.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

: tampak sakit sedang

Kesadaran

: tampak sakit sedang

TANDA VITAL
TD

RR

SUHU :

HR

BB : 76 kg
STATUS GENERALIS
Dalam Batas Normal
STATUS DERMATOLOGIS
Pada Regio. Thorakal ,abdominal, trunkus dan axilla didapatkan
lesi kulit :
Bula Eritema-violaceous, makula hiperpigmentasi berbatas tegas,
ekskoriasi

VIII.

RESUME

Seorang laki-laki umur 36 tahun datang ke poli kulit RSAL Mintoharjo dengan
keluhan luka-luka melepuh dikulit sekitar badan dan sebagian kecil ditangan sejak
empat hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengkonsumsi obat antibiotic cefixime ,
dan OBH Combi. Sebelumnya pernah mengalami hal yang sama, dan pada tempat
yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Pada Regio. Thorakal ,abdominal,
trunkus dan axilla didapatkan lesi kulit : Bula Eritema-violaceous, makula eritematous
berbatas tegas, ekskoriasi.
IX.
X.

XI.
XII.

DIAGNOSA KERJA
Fixed Drug Eruption
DIAGNOSA BANDING
Sindroma steven Johnson
Nekrolisis Epidermal toksik
Dermatitis Kontak Iritan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksan Lab.darah Lengkap
Patch test
TERAPI
- Non Medika Mentosa

o Berhenti mengkonsumsi obat yang dicurigai menyebabkan lesi


tersebut. kemudian berikan daftar list obat yang harus dihindari oleh
pasien .
o Setelah pasien sembuh berikan kartu identitas Alergi pada pasien.
Kartu/daftar obat yang dicurigai Alergi pada pasien yang harus
ditunjukan pada petugas kesehatan
o Dihindari untuk menggosok-gosok daerah sekitar kulit yang terluka
- Medika mentosa
o Prednison tab 30 mg/hari
o
13 Oktober 2015
R/ Prednison tab 5 mg no.XLII
3 dd 2
Pro: Tn. A
Usia: 36 tahun
XIII.

PROGNOSIS
Ad vitam
Ad Functionam
Ad sanationam
Ad kosmetika

: dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Ad malam
: dubia ad malam

DISKUSI
Pada laki-laki umur 36 tahun datang ke poli kulit RSAL Mintoharjo dengan
keluhan luka-luka melepuh dikulit sekitar badan dan sebagian kecil ditangan sejak
empat hari yang lalu. Sebelumnya pasien mengkonsumsi obat antibiotic cefixime ,
dan OBH Combi. Sebelumnya pernah mengalami hal yang sama, dan pada tempat
yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Pada Regio. Thorakal ,abdominal,
trunkus dan axilla didapatkan lesi kulit : Bula Eritema-violaceous, makula eritematous
berbatas tegas, ekskoriasi.
Diagnosis Fixed Drug Eruption ditegakkan karena riwayat pasien yang pernah
mengalami hal yang sama di tempat yang sama, dan disertai dengan pemeriksaan

fisik yang menunjang yaitu berupa timbulnya bula Eritema disertai dengan
ekskoriasi.
Pada pasien ini kemungkinan tidak mengalami erupsi obat yang berat, karena
tidak ditemukan adanya epidermal nekrolitik ataupun ditemukan lesi kulit pada
bagian orificium. Dengan ditemukannya hal tersebut maka bisa menyingkirkan
diagnosis banding sindroma steven Johnson dan nekrolitik epidermal toksik.
Untuk menyingkirkan diagnosis dermatitis kontak iritan (DKI) didukung dengan
anamnesis tidak ada riwayat pajanan pada lesi kulit, selain itu dengan onsetnya
yang cepat dan akut maka dapat menyingkirkan diagnosis DKI.
Pada pasien kemungkinan mengalami erupsi obat yang dicurigai berupa
antibiotic Cefixime ( Golongan cephalosporin) dan obat yang di kandung dalam
OBH Combi (Succus Liquiritiae Extract, Paracetamol,Ammonium Chloride,
Ephedrine HCl, Chlorpheniramine Maleate). Berdasarkan banyaknya kasus
kejadian, obat yang paling sering menyebabkan kasus ini adalah paracetamol1.
Untuk tatalaksananya selain, menghindari obat penyebab, maka pada pasien
perlu diberikan kortikosteroid sistemik, yaitu prednisone dengan dosis 1-2
mg/kgBB/hari (pada keadaan berat) atau dengan methyl prednisone dengan dosis
yang disesuaikan2 . Menurut PERDOSKI 2014, dalam keadaan erupsi obat ringan
juga bisa diberikan Prednison 30 mg/hari dengan berat badan berapapun.

Daftar Pustaka :
1. ANDRADE, Pedro; BRINCA, Ana; GONALO, Margarida. Patch testing in
fixed drug eruptionsa 20year review. Contact Dermatitis, 2011, 65.4: 195201.
2. Neil.H, Sandra R. Cutaneus Adverse Drug Eruptions At a Glance. Dalam :
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Edisi 8. McGraw Hil.P655-70
3. PERDOSKI. Erupsi Obat. Dalam : Panduan pelayanan Medis Dokter Spesialis
Kulit dan kelamin. 2014, Jakarta. P 152.

Anda mungkin juga menyukai