Antioksidan
Antioksidan
Judul
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Daun Sirih Merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) Sebagai Antioksidan
B. Bidang Kajian
Kimia Organik
C. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi semakin banyak orang yang menyukai segala
sesuatu yang bersifat instan, sehingga menyebabkan gaya hidup yang tidak
sehat. Gaya hidup tidak sehat menimbulkan efek samping yang buruk
terhadap kesehatan, misalnya munculnya penyakit degeneratif. Penyakit
degeneratif merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya kemunduran
fungsi sel tubuh dari keadaan normal menjadi lebih buruk. Salah satu
penyebab penyakit tersebut adalah radikal bebas.
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung satu
atau lebih molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan pada orbital terluarnya. Untuk mencegah akibat radikal bebas
dibutuhkan suatu zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi
oksidasi radikal bebas, yang dikenal sebagai antioksidan. (Fessenden &
Fessenden,1986)
Sumber- sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu antioksidan sintetik dan antioksidan alami (hasil ekstraksi
bahan alami). Senyawa- senyawa yang umum terdapat dalam antioksidan
alami adalah fenol, polifenol, dan yang paling umum adalah flavonoid.
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu,
dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuhtumbuhan. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15
atom karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai
propan (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini
dapat menghasilkan tiga jenis struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau
neoflavonoid. Senyawa-senyawa flavonoid terdiri dari beberapa jenis
tergantung pada tingkat oksidasi dari rantai propane dari sistem 1,3diarilpropana.Flavon, flavonol dan antosianidin adalah jenis yang banyak
ditemukan dialam sehingga sering disebut sebagai flavonoida utama.
Banyaknya senyawa flavonoida ini disebabkan oleh berbagai tingkat
Diharapkan senyawa hasil isolasi dari daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav) ini memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang aman untuk
menangkal radikal bebas. Oleh karena itu juga akan
antioksidan
dengan
menggunakan
metode
dilakukan uji
1,1-diphenil-2-pikrihidrazil
(DPPH).
D. Rumusan Masalah
Bagaimana struktur molekul senyawa flavonoid pada daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) ?
Bagaimana aktivitas antioksidan senyawa flavonoid dari daun sirih merah
(Piper crocatum Ruiz & Pav) ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui struktur molekul senyawa flavonoid pada daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
2. Untuk mengetahui keefektifan senyawa flavonoid pada daun sirih merah
(Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai penangkal radikal bebas
F. Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan pengetahuan bahwa daun sirih merah dapat
digunakan sebagai antioksidan.
2. Untuk menambahan pengetahuan tentang kimia organik bahan alam.
G. Definisi Operasional, Asumsi dan Pembatasan Masalah
a. Definisi Operasional
Dari permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu
dijelaskan definisi operasional sebagai berikut :
a.
Isolasi adalah proses pemisahan suatu zat dari bagian tertentu suatu
organisme dengan cara-cara pemisahan tertentu yang lazim
digunakan dalam pemisahan kimia bahan alam. Dalam penelitian ini
isolasi dilakukan pada daun sirih merah (Piper rocatum Ruiz & Pav)
dengan menggunakan metode ekstraksi bertahap dan kromatografi.
b.
c.
cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propan (C3) sehingga
membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
d.
proses
memperlambat
oksidasi.
atau
Zat
ini
secara
nyata
mampu
yang
mudah
didefinisikan
sebagai
senyawa-senyawa yang
melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika
berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal
dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.
b. Asumsi
Senyawa flavonoid yang terdapat dalam daun sirih merah (Piper
crocatum Ruiz & Pav) dapat digunakan sebagai penagkal radikal bebas
(antioksidan).
c. Pembatasan Masalah
1. Keterbatasan hanya mengidentifikasi senyawa flavonoid pada daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav).
2. Keterbatasan hanya menguji aktivitas antioksidan dari isolat daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
H. Kajian Pustaka
1. Teori- teori yang Mendukung
a. Tumbuhan sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
Tumbuhan sirih merah memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kerajaan:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Piperales
Famili:
Piperaceae
Genus:
Piper
Spesies:
P. ornatum
b. Senyawa Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar
ditemukan di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna
merah, ungu, dan biru, dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan
dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid mempunyai kerangka dasar
karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzene
(C6) terikat pada suatu rantai propan (C3) sehingga membentuk suatu
susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis
struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau neoflavonoid. Senyawa-senyawa
flavonoid terdiri dari beberapa jenis tergantung pada tingkat oksidasi
dari rantai propane dari sistem 1,3-diarilpropana. Flavon, flavonol dan
antosianidin adalah jenis yang banyak ditemukan dialam sehingga
atau
glikosilasi
dari
struktur
tersebut.
Flavonoid
molekul-molekul
Komponen-komponen
yang
dari
sangat
kompleks.
spektrofotometer
UV-Vis
ini
merupakan
alat
rutin
untuk
ditembakkan
13
13
dalam NMR
13
senyawa-senyawa yang
efek
kimia
penuaan,
yang
berperan
sebagai
golongan tersebut
banyak
terdapat
dialam,
ini
menggunakan kontrol
positif sebagai
Penelitian Terdahulu :
Senyawa flavonoid dapat menagkal
radikal bebas
I. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini ini adalah penelitian eksperimen.
2. Sasaran Penelitian atau Populasi dan Sampel
Populasi
Sampel
3. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan rancangan the post test-only
control group design
Random
P0
P1
O1
P2
O2
P3
O3
Keterangan
P0 = Kelompok kontrol
P1 = Isolat dengan konsentrasi 50 ppm
P2 = Isolat dengan konsentrasi 70 ppm
P3 = Isolat dengan konsentrasi 100 ppm
O = Keefektivan antioksidan pada kelompok kontrol
O1 = Keefektivan antioksidan pada isolat dengan konsentrasi 50 ppm
O2 = Keefektivan antioksidan pada isolat dengan konsentrasi 70 ppm
O3 = Keefektivan antioksidan pada isolat dengan konsentrasi 100 ppm
2. Variabel terikat
Keefektivan
menangkal
radikal
bebas
(antioksidan)
3. Variabel kontrol : daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav),
dan
pelarut yang digunakan
5. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
b. Waktu Penelitian
Penelitian dimulai pada bulan Juni - Juli 2015
alat
destilasi,
rotary
vacuum
evaporator,
7. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahap sebagai berikut:
1. Ekstraksi dan fraksinasi flavonoid
Ekstraksi senyawa flavonoid yang terdapat dalam tumbuhan
dengan sampel daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) yang
telah dihaluskan sebanyak 250 gram dimaserasi yaitu direndam
dengan menggunakan pelarut metanol 10 x 1000 mL dan disimpan
ditempat yang terlindung cahaya matahari sambil sekali- kali
dikocok (shaker). Maserasi dilakukan berulang kali sampai diperoleh
larutan yang bening yang menandakan hasil yang negatif terhadap
flavonoid. Hasil maserasi disaring dan dipekatkan dengan rotary
evaporator. Ekstrak yang diperoleh disebut sebagai ekstrak pekat
metanol.
Kemudian dilakukan proses fraksinasi terhadap ekstrak pekat
metanol tersebut berdasarkan pada perbedaan kepolaran pelarut
organik. Fraksinasi untuk masing- masing fraksi dilakukan berulang
kali, sampai warna pelarut pada fraksi yang diinginkan bening.
Caranya adalah sebagai berikut; ekstrak kasar (ekstrak pekat
metanol) dilarutkan dalam pelarut metanol air (6 : 4), kemudian
fraksinasi dengan pelarut n- heksana dengan perbandingan 1 : 1(v/v).
Fraksinasi dilakukan dengan corong pisah, sehingga diperoleh 2
fraksi, yaitu fraksi n- heksana dan fraksi metanol air. Kemudian
dilanjutkan dengan fraksinasi antara fraksi metanol air dengan
pelarut etil asetat dengan perbandingan 1:1. Sehingga dihasilkan 3
fraksi, yaitu fraksi metanol air, fraksi etil asetat dan fraksi nheksana.
Pada fraksi etil asetat dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui
ada tidaknya senyawa flavonoid, kemudian fraksi etil asetat ini
dipekatkan dengan rotary evaporator.
2. Pemisahan dan permunian flavonoid
Dari hasil uji fitokimia yang dilakukan, dapat diketahui pada
fraksi etil asetat mengandung senyawa flavonoid. Kemudian fraksi
etil asetat dilakukan uji KLT untuk mencari komposisi eluen yang
baik dengan cara melihat hasil pemisahan noda yang ada. Komposisi
dari eluen yang digunakan, dan penampak noda yang digunakan
adalah uap iodin. Penampak noda iodin merupaka pereaksi lokasi
umum untuk senyawa organik, untuk senyawa tak jenuh akan
memberikan noda- noda yang tak berwarna, tetapi banyak senyawa
organik yang jenuh akan menimbulkan noda- noda berwarna coklat.
Semua warna ini akan cepat hilang dibiarkan di atmosfer. Dimana
komposisi eluen tersebut akan digunakan sebagai fase gerak pada
proses selanjutnya, yaitu n-heksa 100 %, n-heksana dan etil asetat
dengan perbandingan 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; 30:70; 20:80;
10:90 dan etil asetat 100% pada kromatografi kolom.
Fraksi etil asetat lalu dikromatografi kolom dengan fase gerak
n-heksana : etil asetat (20:80) dan fase diam silika gel 60 (35-70
mesh). Silika gel disuspensikan lebih dahulu dengan n- heksana : etil
asetat (20:80) dimasukan ke dalam kolom yang dasarnya telah diberi
kapas. Kemudian didiamkan selama satu malam. Ekstrak dari fraksi
etil asetat dilarutkan dengan sedikit etil asetat, yang kemudian
disebut preadsorbsi. Hasil preadsorbsi dimasukan ke dalam kolom,
dielusi dengan n- heksana dan etil asetat (20:80) secara bertahap.
Hasil dari kromatografi kolom yang telah didapatkan ditampung
di dalam vial masing- masing 10 mL, selanjutnya diamati dengan
KLT dengan eluen n-heksana : etil asetat (20:80) dan penampak noda
digunakan asam sitroborat dan diamati dengan lampu UV = 365
nm. Dengan adanya fraksi yang memberikan noda dengan harga Rf
yang sama dapat digabungkan.
Fraksi gabungan diangin- anginkan selama seminggu agar pekat dan
mudah terdeteksi pada saat KLT. Fraksi yang positif mengandung
senyawa
flavonoid
dan
memberikan
noda
tunggal
pada
Filtrat
Residu
Fraksi
A1 (1-6)
Fraksi A2 (7 20)
Fraksi A3
(21 40)
Fraksi A2 (7 20)
Difraksinasi dengan metode KKG menggunakan
eluen H:E=20:80
Dimonitor dengan KLT menggunakan eluen
H:E=20:80
Fraksi dengan Rf yang sama digabung menjadi satu
Fraksi A2A
(1-5)
Fraksi A2C
(11-18)
Fraksi
A2BA
(1 6)
Fraksi A2BB
(710)
Fraksi A2BC
(11 20)
Uji titik
leleh
Rentang
jarak
leleh 2
0
C
Spektroskopi
UV-Vis
IR
H1-NMR
C13-NMR
GC-MS
(1,1-difenil-2-
Uji antioksidan
Isolat daun sirih merah
(Piper crocatum Ruiz & Pav)
Dibuat dalam beberapa konsentrasi yaitu 50, 70,
dan 100 ppm
Ditambahkan senyawa DPPH (1,1-difenil-2-
Kegiatan
Bimbingan
dan
1.
menyusun
proposal
skripsi
Ujian
2.
proposal
skripsi
Revisi
3.
proposal
skripsi
Persiapan
4.
alat
5.
bahan
Tahap
dan
penelitian
Ekstraksi dan
fraksinasi
Bulan
Juni
Juli
Agustus
flavonoid
Pemisahan
dan
permunian
flavonoid
Identifikasi
senyawa
flavonoid
Pengujian
aktivitas
antioksidan
Penyusunan
6.
7.
8.
draft
proposal
skripsi
Ujian skripsi
Revisi
skripsi
K. Daftar Pustaka
Anonim.2013.Sirih Merah. http://id.wikipedia.org/wiki/Sirih_merah (diakses
12 Desember 2014)
Anonim.2013.Antioksidan. http://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidan (diakses
6 Desember 2014)
Daniel.2010.Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Fraksi Etil
Asetat dari Daun Tumbuhan Sirih Merah.Mulawarman Scientifie 9
(1) : 17-26
Fessenden & Fessenden.1986.Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid I.Jakarta:
Erlangga