Tn. Andi berusia 48 tahun datang berobat ke rumah sakit dengan keluhan benjolan pada
perut kiri atas dan merasakan perut mudah kenyang sejak 3 bulan yang lalu. Berat badan
dirasakan menurun dalam 3 bulan terakhir. Ia juga kadang-kadang mengalami demam dan
banyak keringat pada malam hari. Di keluarga Tn. Andi tidak ada yang mengalami gangguan
seperti ini. Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya.
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Kompos mentis
Tanda vital : TD 120/80 mmHg, RR 20x/menit, Temp 37,90c, Nadi 84x/menit, regular, isi
tegangan cukup.
Pemeriksaan Spesifik:
Kepala
: Konjungtiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik
Leher
: Lymphadenophaty (-)
Thorax
: Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : Cembung, keras, lien teraba schoeffner 5, hati tidak teraba
Ekstremitas : dalam batas normal
Hasil Laboratorium:
- Hitung darah lengkap
: hemoglobin 14,3 mg/dl, trombosit 438.000/mm3, leukosit
114.000/mm3
- Gambaran darah tepi : ditemukan Myeloblast 2%, Promyelosit 4%, Myelosit 16%,
metamyelosit 20%, netrofil batang 20%, netrofil segmen 30%, dan limfosit 8%.
Data tambahan Hasil Laboratorium:
- Alkalifosfatase : normal
- Pewarnaan Sitokimia
- Pemeriksaan sitogenetik : Bcr Abl (+)
Identifikasi masalah
1.
Tn. Andi berusia 48 tahun datang berobat ke rumah sakit dengan keluhan benjolan
pada perut kiri atas dan merasakan perut mudah kenyang sejak 3 bulan yang lalu. Berat
badan dirasakan menurun dalam 3 bulan terakhir.
2.
Ia juga kadang-kadang mengalami demam dan banyak keringat pada malam hari.
3.
Di keluarga Tn. Andi tidak ada yang mengalami gangguan seperti ini. Tidak ada
riwayat pengobatan sebelumnya.
4.
Pemeriksaan fisik:
Tanda vital : Temp 37,90c
Pemeriksaan Spesifik:
Abdomen
: Cembung, keras, lien teraba schoeffner 5
5.
Hasil Laboratorium:
- Hitung darah lengkap : leukosit 114.000/mm3
- Gambaran darah tepi : ditemukan Myeloblast 2%, Promyelosit 4%, Myelosit 16%,
metamyelosit 20%, netrofil batang 20%, netrofil segmen 30%, dan limfosit 8%.
c. Bagaimana etiologi dan mekanisme mekanisme benjolan pada perut kiri atas,
perut merasa cepat kenyang dan berat badan menurun?
Etiologi dan Mekanisme:
Translokasi antara kromosom 22 dan kromosom 9 (kromosom Philadelphia)
pembentukan gen hibrid BCR-ABL pada kromosom 22 dan gen resiprokal ABL-BCR
pada kromosom 9Gen hibrid BCR-ABL mensintesis protein 210 kd (p210)
protein 210 meningkatkan aktivitas tirosin kinase mempengaruhi transduksi
sinyal ke inti sel proliferasi pada sel-sel myeloid (gangguan hematopoiesis) dan
apoptosisleukositosis infiltrasi ke RES (spleen) dan Mendesak hematopoiesis
ekstramedular (spleen)splenomegaliteraba benjolan kiri atas mendesak
gaster kapasitas gaster apabila makan gaster terasa cepat penuh perut
merasa cepat kenyangintake makanan berat badan menurun
d. Apa makna keluhan timbul sejak 3 bulan yang lalu?
Makna keluhan timbul sejak 3 bulan yang lalu adalah: Fase Kronis
Alasan: waktu 3 bulan dapat dikategorikan dalam fase kronik karena untuk mencapai
fase akselerasi dan krisis blast butuh waktu sekitar 2-3 tahun dan didukung dengan
keluhan yang dialami Tn. Andi akibat hipermetabolisme.
CML sering dibagi menjadi tiga fase berdasarkan karakteristik klinis dan hasil
laboratorium. yaitu:
a. Fase Kronis
Pada fase kronis Myeloblast normal tetapi pasien sering mengeluh pembesaran
limparasa cepat lelah, nyeri kuadran kiri atas, distensi abdomen, penurunan berat
badan, keringat malam, yang merupakan gambaran hipermetabolisme akibat
proliferasi sel-sel leukemia.
b. Fase Akselerasi
Untuk mencapai fase akselerasi biasanya membutukan waktu 2-3 tahun. Kriteria yang
banyak digunakan adalah kriteria yang digunakan di MD Anderson Cancer Center dan
kriteria dari WHO. Kriteria WHO untuk mendiagnosa CML, yaitu:
- 10-19% myeloblasts di dalam darah atau pada sum-sum tulang
- >20% basofil di dalam darah atau sum-sum tulang.
- Trombosit 100.000, tidak respon terhadap terapi.
- Evolusi sitogenik dengan adanya abnormal gen yaitu kromosom philadelphia.
- Splenomegali atau jumlah leukosit yang meningkat.
c. Krisis blast
Krisis blast didiagnosa apabila ada tanda-tanda sebagai berikut pada pasien CML :
- >20% myeloblasts atau lymphoblasts di dalam darah atau sum-sum tulang.
- Sekelompok besar dari sel blast pada biopsi sum-sum tulang.
- Perkembangan dari chloroma.
Di keluarga Tn. Andi tidak ada yang mengalami gangguan seperti ini. Tidak
ada riwayat pengobatan sebelumnya
a. Apa makna keluarga Tn. Andi tidak ada yang mengalami gangguan seperti
ini?
Makna: kasus bukan merupakan penyakit herediter tetapi merupakan penyakit yang
didapat atau acquired.
b. Apakah riwayat keluarga dapat berpengaruh pada keluhan?
Riwayat keluarga dapat berpengaruh tetapi tidak terlalu bermakana karena
penyebab CML belum diketahui. Tidak ada predisposisi khusus terjadinya CML
baik untuk sosial ekonomi, jenis kelamin, familial, maupun ras. Namun, faktor
risiko yang dikenal dapat meningkatkan terjadinya CML adalah paparan dosis tinggi
radiasi pengion.
c. Apa makna tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya?
Makna : Tidak mendapatkan obat yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena
CML. Contoh obat: obat-obatan kemoterapi. Hal ini dapat digunakan untuk
menyingkirkan etiologi leukemia karena obat.
Merupakan kasus baru penyakit Chronic myelogenous leukemia atau Leukemia
granulositik kronik.
4. Pemeriksaan fisik:
Tanda vital : Temp 37,90c
Pemeriksaan Spesifik:
Abdomen
: Cembung, keras, lien teraba schoeffner 5
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme temperature 37,90c?
Jawaban:
Interpretasi temperature: 37,90c : subfebris
Mekanisme:
Sama dengan demam
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pemeriksaan fisik abdomen (cembung,
keras, lien teraba schoeffner 5)?
Jawaban:
Interpretasi: splenomegali
Mekanisme:
Sama dengan terjadinya benjolan pada perut kiri atas
5. Hasil Laboratorium:
- Hitung darah lengkap : leukosit 114.000/mm3
- Gambaran darah tepi : ditemukan Myeloblast 2%, Promyelosit 4%, Myelosit
16%, metamyelosit 20%, netrofil batang 20%, netrofil segmen 30%, dan
limfosit 8%.
Data tambahan Hasil Laboratorium:
- Alkalifosfatase : normal
- Pewarnaan Sitokimia
- Pemeriksaan sitogenetik : Bcr Abl (+)
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme leukosit 114.000/mm 3?
Jawaban:
Interpretasi: leukositosis
Mekanisme:
Translokasi antara kromosom 22 dan kromosom 9 (kromosom Philadelphia)
pembentukan gen hibrid BCR-ABL pada kromosom 22 dan gen resiprokal ABLBCR pada kromosom 9Gen hibrid BCR-ABL mensintesis protein 210 kd (p210)
protein 210 meningkatkan aktivitas tirosin kinase mempengaruhi transduksi
sinyal ke inti sel proliferasi pada sel-sel myeloid (gangguan hematopoiesis)
dan apoptosisleukositosis
b. Bagaimana interpretasi dan etiologi pada pemeriksaan gambaran darah tepi?
Interpretasi menggunakan nilai normal apusan gambaran darah tepi:
No Jenis sel
Nilai
Kasus interpretasi Etiologi
normal di
darah
1.
2.
3.
4.
myeloblas
promyelosit
Myelosit
metamyelosit
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2%
4%
16%
20%
5.
neutrofil
batang
neutrofil
segmen
0-10%
20%
53-79%
30%
limfosit
13-46%
8%
6.
abnormal
abnormal
Abnormal
Abnormal
Proliferasi
berlebihan
myeloid immature
menunjukkan
gangguan
hematopoiesis.
Meningkat Bertambahnya
proliferasi sel
Menurun
Neutrofil segmen
merupakan
sel
matur,
terjadi
penurunan karena
pembentukan sel
immature
yang
berlebihan
dan
tidak dapat diubah
menjadi matur.
Menurun
Karena
rangsangan
tyrosine
kinase
pada pembentukan
myeloid
yang
berlebihan
mengakibatkan
pembentukan
produksi limfoid
menurunlimfosit
menurun.
CMML
Kasus
>70 tahun
Usia 48 th
40 60 th
: = 1,4 : 1
Hipermetabolisme
:
Hipermetabolisme
- Keringat
:
malam
- Keringat malam - Demam
- Demam ringan - BB
- Anoreksia
- Kelelahan
Splenomegaly
+ / hepatomegaly
sedikit terjadi
:=2:1
25% = <50 th
48 th
lebih
sering
- Demam
- Infeksi
berulang
- Lesu
- Lemah
+ / umumnya
disertai
- Lemah
- Lesu
(+)
(+)
(+)
hepatomegaly
Lymphadenopathy
Leukositosis :
114.000/mm
Hitung jenis :
netrofil segmen
menurun
(-)
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Granulositosis
Darah tepi :
Semua sel seri
granulosit
(+)
(+)
Cytogenic :
philadelphia
chromosome
(+)
(+)
limfositosis
absolute,
netropenia
(terkadang)
(-)
Granulosit
Limfosit (+)
(+)
(+)
limfositosis
(-)
(-)
(-)
(-),
Kelainan
chromosome
13q14,
trisomi 21,
delesi 11q23
Hilangnya
chromosome
5;7 atau y
parsial total,
trisomi 8
(+)
(+)
2. Trombositopenia (<150/mm3)>500.000/mm3)
3. Leukositosis berat (>100.000/mm3)
4. Proporsi sel blas meningkat (>1%) atau terdapat granulosit imatur (>20%)
14.Bagaimana Kompetensi Dokter Umum pada kasus ini?
Tingkat 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan (mis: pemeriksaan labor sederhana dan x-ray). Dokter mampu merujuk
pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya
15.Apa pandangan islam kasus ini?
Tidak ada yang yang menimpa seorang muslim kepenatan, sakit yang
berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai
pun duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah menghapus dosanya.
(HR. Bukhori)
Kesimpulan
Tn. Andi laki-laki 48 tahun mengalami benjolan pada perut kiri atas karena
splenomegali et causa leukemia myelositik kronik.
Kerangka konsep
Gangguan kromosom BcrAbl, t(9;22)
proliperasi sel myeloid dan apoptosis (gangguan hematopoiesis)
leukositosis
hipermetabolisme
demam
Berkeringat malam
benjolan pada kiri atas
Chronic myelogenous
leukemia
(CML)