Anda di halaman 1dari 36

KORNEA

ANATOMI :
Jernih / transparant
1/2 lingkaran
Diameter 10 - 12 mm
Limbus : Peralihan
KorneaSklera / Konjunctiva

Lapisan Epithel (Lanjutan


Konj. Bulbi)
Membrana Bowman
Lapisan Stroma (lanjutan
Sklera)
Membrana Descement
Endhotel (Lanjutan Tract.
Uveakis)
Kornea merupakan jar. Avaskuler tapi kaya akan saraf
yang berasal dari NV1.

I. KELAINAN KONGENITAL
A. Kelainan ukuran :
1. Mikrokornea : diameter < 10mm
2. Makrokornea : diameter > 12 mm
- COA dalam
- Lensa relatif besar
- Atrofi Stroma Iris
- Sering-sering dislokasi lensa
Glaukoma Sekunder.
B. Kelainan Kurvatura (Lengkung)
1. Kornea Plana : Sering pada mikrokornea
2. Keratokonus :
- Penonjolan non - inflamatoir
- Kornea bagian Sentral menipis
- Bilateral
- Merupakan late developmental anomaly
Astigmat iregural
Koreksi dgn lensa
kontak.

C. Kelainan Kekeruhan Kornea Kongenital :


1. Embriotoxon
Suatu kekeruhan yang anular pada lapisan
dalam kornea yang terdapat pada bagian Perifer
dan melanjutkan ke sklera.
2. Anterior Stafiloma Kongenital
Penonjolan sikatriks kornea dan Tr, Uvealis
menempel pada bagian Post.
mudah jadi
ulkus.

II. KELAINAN JERNIH KORNEA


A. Degenerasi Kornea
1. Arcus Senilis

muda :

Penimbunan Subst. Lipoid -biasanya pada


orangtua. Kadang-kadang pada dewasa
Arcus Juvenilis.
Terletak sebelah dalam dari
limbus dengan lebar 0,1 - 1 mm.

2. Keratopati Pita = Band Keratopathy


= Band Shaped Opacity

Melintang pada daerah interpalpebralis


seperti pita putih, merupakan timbunan
garam calcium - diduga disebabkan
gangguan nutrisi pada kornea.
TH/ Setelah Epitel Kornea dilepaskan
diberi E.D.T.A solution.
B. Distrofi Kornea
1. Distrofi Endotel
- Kronis, Bilateral, Dewasa.
- Dimulai degenarasi endotel
dan epitel
- Erosi Epitel

diikuti stroma

Virus menurun dan sakit.

2. Distrofi Stroma = Familial D.


- Herediter, Bilateral
- Kekeruhan nodular, retikular, Cincin.
- Kronis, Progresif, Manifes pada usia dewasa
Erosi Epitel

Sakit.

III. PERADANGAN
Gejala-gejala umum pada peradangan kornea.
Subjective :
- Rasa sakit / nyeri pada mata
- Fotofobia
- Lakrimasi
- Blefarospasme
- Visus menurun ( karena kekeruhan kornea )

Objective :
- Infiltrat Kornea
- Injeksi siliaris

keruh
vaskularisasi dapat
meluas ke kornea
PANNUS = Pembuluh darah limbus
masuk ke kornea di antara epitel dan
membrana Bowman.
Vaskularisasi Interstitialis
Pemblh. darah sklera masuk stroma

Diserap seluruhnya
Infiltrat Kornea

Diserap sebagian

Kornea Jernih
Sikatriks Kornea

ETIOLOGI :
1. Eksogen

Bakteri / virus / jamur biasanya sudah

ada di Saccus Konjungtiva.


2. Per Kontinuitatum :
Radang Konj.

Epitel Kornea

Radang Sklera

Stroma

Radang Uvea

Endotel.

3. Endogen : Jarang, biasanya reaksi Alergi.

P E M B A G I A N
( Menurut CHARLES MAY)

( I ) KERATITIS SUPERFICIALIS & ULKUS KORNEA


( II ) DEEP KERATITIS

Ulcerativa
KERATITIS SUPERF.
Non Ulcerativa

1. KERATITIS PUNGTATA SUPERFICIALIS


- Berasal dari Konjungtivitis Kataralis Akuta atau
Gangguan Tract. Respiratorius.
- Infiltrat abu-abu, kecil, banyak tersebar pada lapisan
superf. Kornea
Dewasa muda.
- Penyembuhan sempurna tanpa bekas
- ETIOLOGI : Herpes simpleks, H. Zoster Oftalmikus,
Vaksinia.
-TH/ ditujukan pada :
Konjungtivitis dan Infeksi Tract. Resp.
Kp. Sulfas Atropin E.D. 0,5% - 1%
Kompers hangat
Kacamata pelindung

2. KERATITIS FLIKTENULARIS
- Berasal dari Konjungtivitis Flikten / Flikten pada
Limbus
Flikten : Bercak bulat 2 - 3 mm abu-abu/kuning
Epitel mudah rusak
Ulkus. Ulkus menjalar dari
limbus
ke tengah, diikuti Neovaskularis
Keratitis Fasikularis
- Wander Phlycten
Flikten yang bergerak melewati garis tengah
banyak pada anak-2 dengan TBC & Gizi kurang.
-TH/ :

- Sulfas Atropin Eye Drops


- Antibiotic Eye Drops
- Kortikosteroid Eye Drops
- Thd Kausa + K.U.

3. KERATITIS SIKA
- Akibat defisiensi sekresi Kel. Lakr / Sel Goblet
Konjuctiva.
- Permukaan Kornea kasar, Iregular
Nyeri.
- ETIOLOGI : - Lagophthalmos, - Defisiensi Vit.A
- Anestesi yang terlalu lama dan berlebih
- Sjogrens syndr.
- TH/ : - Artificial Eye Tears
- Pungtum Lakr. ditutup
menahan air mata.
- Vit. A
- Schirmers Test : Kertas saring 5 x 30mm.
diletakkan di Konj. Forniks 5 menit.
N : Basah 10 - 15 mm
< 10 mm : Hiposekresi
> 15 mm : Hipersekresi

4. KERATITIS HERPES SIMPLEKS


- ETIOLOGI : Virus H. Simpleks
bisa pada bibir,
hidung, genetalis dan mata (
yang
kena Konj. & kornea).
- Pada anak-anak Lesi I
Akut. Serangan ulang
Superf.

Keratokojunctivitis Foll
Keratitis Pungtata

- Infiltrat biasanya unilateral & memp. bentuk-bentuk


khas.

( Pungtata ) (Filamentosa) (Dendritika)


(Geografikans)

- TH/ : - Sulfas Atropin


- 0,1% Lar. IDU : 5 IODO 2 Desoxy Uridin
- Kasus-kasus resisten
Jodium

Kauterisasi Lar.

menghancurkan sel-sel yang sakit

dan cegah perluasan ke stroma.


- Mata ditutup
- Kortikosteroid : KI

Karena meningkatkan

aktifitas virus dan sifat imunosupresif.

5. KERATITIS HERPES ZOSTER


- Virus H. Zoster menyerang ganglion gasseri
serang Cabang-cabang sering cabang yang nasal
(N.Nasosiliar)
- Demam dan nyeri ( Neuralgic Pain ) yang dapat
menetap berbulan-bulan / bertahun-tahun.
- Khas : Unilateral
kulit kemerah-merahan, Edema
dan Vesikel pada Palp. Yang terkena.
- Kornea : Infiltrat di sub Epitelial & Sensibilitas
menurun, tapi penderita merasa sakit : Anesthesia
Dolorosa.
- Dapat terjadi iridocyclitis dan parese otot-otot bola
mata
Diplopia.
- TH/ :

- Sulfas Atropin
- Kortikosteroid + AB
- Analgetika.

6. KERATITIS LEPRA
- ETIOLOGI
: Mikrobakterium Leprae
- Dapat timbul : - Keratitis Superf. Pungtata
- Keratitis Interstitialis.
7. KERATITIS NUMULARIS (KERATITIS SAWAHIKA)
- Keratitis jinak, perjalanan lambat unilateral.
- Pada petani muda, banyak di Indonesia.
- Infiltrat bentuk cakram / coin pada lapisan stroma
superficial, Multiple : 10 - 20 buah, ukuran selalu
sama.

ETIOLOGI : Belum diketahui pasti, kemungkinan


karena virus pada lumpur/tumbuh-tumbuhan
biasanya didahului trauma.

TH/ : Topical Kortikosteroid.

DEEP KERATITIS
= Peradangan kornea yang menyerang stroma dan
lapisan yang lebih dalam.
-

ETIOLOGI : Lues, Tuberculosa, Infeksi Virus,


Scleritis.

1. KERATITIS INTERSTITIAL (= K. Parenkhimatosa)


- ETIOLOGI : Lues Kongenital, Pd. 5 - 15 tahun.
- Infiltrat : Bercak-bercak sentral / perifer.

- Terdapat Salmon Patch = Pemb. Darah A. Ciliaris


Ant, masuk ke stroma kornea pada seluruh
kwadran pinggir-pinggir kornea merah, sentral
keruh.
- Dapat terjadi uveitis, khoroiditis, kekeruhan
vitreous.
- D/ Gigi Hutchinson, pangkal hidung datar,
penonjolan frontal, ragade sudut mulut &
gangguan pendengaran.
- TH/ : Sistemis terhadap penyebabnya (Lues)
Lokal : - Sulfas Atropin
- Kortikosteroid

2. KERATITIS DISCIFORMIS
- Pada dewasa, unilateral, bentuk cakram.
- Akibat reaksi alergi toxin virus vaksinia, H.
Simpleks.
- TH/ Bila ulkus (-)
Bila ulkus (+)

AB + Steroid topical
AB.

3. KERATITIS SKLEROTIKANS
- Kekeruhan berbentuk segitiga dimana puncaknya
mengarah sentral kornea

biasanya didahului

skleritis.
- TH/ ditujukan terhadap Skleritis.

ULKUS KORNEA
- Di daerah kornea yang terkena, terjadi infiltrasi disertai
hilangnya sebagian jaringan kornea.
- Faktor pencetus :
- Luka kornea
- Dakriosistitis
- Infeksi Konj.
- Ggn.Nutrisi : Paralise N V,
Keratomalacia.
- Lagophthalmos.
- Infeksi waktu operasi.
- Gejala Subj. : Sama seperti Keratitis
- Gejala Obj. : * Infiltrat di kornea disertai hilangnya
sebagian jaringan (di Fluoresin Test).
* Ada injeksi liar.

- Perjalanan penyakit :
Ulkus dapat melebar dan mendalam
- Ulkus kecil dan Superficialis

sembuh sempurna.

- Ulkus dalam sampai merusak membrana Bowman dan


Stroma

Sikatriks, kornea berupa : - Nebula


- Makula
- Lekoma

Pada kasus berat

Hipopion = Pus dalam COA

(dengan / tanpa Perforasi)


Ulkus dengan Perforasi : Hipopion yg terjadi tidak steril.

Ulkus tanpa Perforasi : Toxin merangsang iris


iridosiklitis
darah iris

iritis

Leukosit (PMN) keluar dari pemb.

terapung dalam Hum. Akuos

Leuko>>

karena gravitasi akan mengendap dalam dasar COA


Hipopion Steril (hanya t.d. leukosit)
KOMPLIKASI :
Pada ulkus yang dalam sekali
descement

Herniasi membrana

Vesikel Transfarant Dis : KERATOCELE =

DESCEMETOCELE

Desmetocele mudah Rupture

Perforasi terutama

Perforasi kecil

Iris cuma nempel dikornea: Sinekhia Ant.

Perforasi besar

Sebagian iris keluar melalui perforasi :


Prolaps iris.

- Sikatriks yang terjadi pada kornea cenderung menonjol=


Keratectasia.
- Kalau ada Keratectasia terdapat iris yang terjepit =
Staphyloma Kornea.
- Pada ruptur yang berulang-ulang

terjadi lubang

permanent = Fistula.
- Kalau perforasi secara tiba-tiba
Pemb. Darah ruptur
kalau

TIO tiba-tiba menurun

Perdarahan Intraokuler :

terjadi Ruptur Pemb. Darah Retina

Perdarahan

viterous, Subkhoroidal, khoroidal, subretinal.

- Bakteri dapat masuk melalui perforasi


ENDOPHTHALMITIS.
Kalau terus meluas ke jaringan sekitar bola mata
PANOPHTHALMITIS.
ETIOLOGI: - Bakteri, a.l. : Pnemokokus, Diplobasilus,
Strept.
- Jamur
- Virus
- Alergi
- Bakteri yang paling ditakuti : Pseudomonas karena
dalam 2 x 24 jam dapat menimbulkan perforasi.

- Penyebab virus

Sensibilitas kornea menurun.

- Khas : Pada ulkus karena jamur terdapat fenomena


satelit = infiltrat-infiltrat bentuk cincin mengelilingi ulkus
dan kalau terjadi hipopion
horizontal kental.

Permukaannya tak

MACAM-MACAM ULKUS KORNEA :


1. Ulkus Simpleks

8. Ulkus Mooren

2. Ulkus Marginalis

9. Ulkus Cincin

3. Ulkus Serpens

10. Abses kornea

4. Ulkus Pseudomonas

11. Ulkus Lagoftalmos

5. Ulkus Diplobasilaris

12. Ulkus Neuroparalitik

6. Ulkus Sentralis

13. Ulkus karena Jamur

7. Ulkus Atheromatosa

14. Keramomalacia

TERAPI ULKUS KORNEA :


1. Perbaiki K.U. Penderita
2. Menghilangkan faktor pencetus
3. Mengobati ulkusnya :
- Tetes Sulfas Atropin 0,5 - 1%

mengistirahatkan

iris dan badan siliar.


- Tetes mata A.B. yang sesuai, kalau perlu tiap jam.
Malam : A.B. Eye Ointment.
- Pada kasus-kasus tertentu dapat dilakukan
kauterisasi untuk mencegah perluasan.

SKLERA

Merupakan dinding bola mata yang kuat.


T.D. Jaringan Fibrous padat, kuat, tidak elastis, tidak
bening.
Tebal 1 mm.
Di ant. Bertemu kornea di limbus.
Di post, ada lamina cribosa, tempat masuknya N II
Lacus Minorus Resistensi. ( + 2 1/2 cm dari Pol. Post. )

KELAINAN CONGENITAL :
- Blue Sclera
- Dermoid Cyste
PERADANGAN :
- EPISCLERITIS
- SCLERITIS
EPISCLERITIS :
Mengenai jaringan Episclera dan
Sclera superficial.
Keluhan : Sakit +
Lakrimasi +
Photofobia +

DD/ - Scleristis
- Conjunctivitis Phlyctenularis
E/

Reuma, TBC, Lues, Lepra, Toxis Sulfa.

TH/ Lokal : AB + Steroid


Obati Causanya.

SCLERITIS :
- Peradangan seluruh
ketebalan sclera
- Sering Relaps
- Bilateral
- Chronis

Keluhan: - Sakit +
- Lakrimasi +
- Photophobia
- Bercak merah / tua dekat kornea
Komplikasi : - Keratitis Scleroticans
- Glaukoma Sekunder
- Uveitis posterior
- Dapat buta
E/

TBC, Rheunatoid, Peny. Colagen, Lues.

TH/ AB + Steroid

D/ Ulkus kornea OD
Setelah diberikan pengobatan
Akan sembuh tapi meninggalkan sikatriks, sbb :

Sudah tenang tapi visus tetap jelek

cuma 1/300. Perlu

ditanggulangi & satu-2nya jalan hanyalah dgn transplatasi


kornea

Jadi kita memerlukan DONOR MATA.

Anda mungkin juga menyukai