Anda di halaman 1dari 13

BAB I

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I.1 IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA


a. Identitas Pasien
Nama
: Tn. Sugeng Widodo
Jenis kelamin
: Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir
: 10 Oktober 1978
Usia
: 34 tahun
Status Pernikahan
: Menikah
Alamat
: Dusun Slokopan, Desa Sokorini, Kecamatan Muntilan
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan
: SLTA / Sederajat
Pekerjaan
: Buruh Harian Lepas
b. Identitas Kepala Keluarga
c. Nama
d. Jenis kelamin
e. Usia
f. Status Pernikahan
g. Alamat
h.
i.
j.
k.

Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan

: Tn. Sugeng Widodo


: Laki laki
: 34 tahun
: Menikah
: Dusun Slokopan, Desa Sokorini
Kecamatan Muntilan
: Islam
: Jawa
: SLTA / Sederajat
: Buruh Harian Lepas

I.2 PROFIL KELUARGA YANG TINGGAL SATU RUMAH


Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
N

Nama

Keduduka

Umu

n dalam

r (th)

Keluarga
KK

34

Tn. Sugeng
Widodo

Ny. Nurul Afniyah

Istri KK

Pendidikan

Pekerjaan

Keteranga
n

SLTASederajat

Buruh

tahun

Harian

31

Lepas
Ibu Rumah

SLTP/Sederajat

Sakit

Sehat
1

Salwa Dhiyalil

Khonisa
Annaya

Anak
Anak

tahun
7

tahun
3

Maulidaturrohma
5

h
Ny. Marsih

Belum sekolah

Tangga
Belum/tida

Sehat

Belum sekolah

k bekerja
Belum/tida

Sehat

tahun
Orangtua

k bekerja

72

Belum tamat

Tidak

tahun

SD/sederajat

bekerja

Sehat

Tabel 2. Daftar Anggota Yang Tinggal Serumah


N

Nama

o
1

Tn. Sugeng

Keduduka

Umu

n dalam

r (th)

Keluarga
KK

34

Widodo
2

Ny. Nurul Afniyah

Salwa Dhiyalil

Khonisa
Annaya

Pekerjaan

Keteranga
n

SLTASederajat

Buruh

tahun

Sakit

Harian

Istri KK

31

SLTP/Sederajat

Lepas
Ibu Rumah

Sehat

Anak

tahun
7

Belum sekolah

Tangga
Belum/tida

Sehat

tahun
3

Belum sekolah

k bekerja
Belum/tida

Sehat

Anak

Maulidaturrohma
h
Ny. Marsih

Pendidikan

tahun
Orangtua

Ayah

k bekerja

72

Belum tamat

Tidak

tahun

SD/sederajat

bekerja

Sehat

Ibu

Istri
Anak

Anak

= Perempuan
= Laki-laki
= Penderita
Gambar 1. Pohon Keluarga

RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN


Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 30 Mei 2013 pukul
15.00 WIB di Rumah Penderita dan dilakukan pemeriksaan ulang serta pemberian
edukasi pada pasien dan keluarganya tanggal 8 Juni 2013 pukul 15.00 WIB di Rumah
Penderita yaitu di Dusun Slokopan, Desa Sokorini, Kecamatan Muntilan, Kabupaten
Magelang.
a. Keluhan Utama
Batuk-batuk sejak 3 minggu yang lalu
b. Riwayat Penyakit Saat Datang Pertama (3 Juni 2013)
Pasien mengeluh batuk-batuk sejak 3 minggu yang lalu. Batuk-batuk disertai
dengan dahak yang kental berwarna hijau kekuningan tetapi tidak disertai dengan
bercak-bercak darah. Batuk juga disertai dengan sesak nafas. Sesak dirasa timbul
tanpa melakukan aktifitas fisik dan tidak disertai dengan bunyi ngik. Sesak nafas dan
lemas dirasa membuat aktivitas menjadi terbatas. Pasien mengatakan adanya
penurunan nafsu makan disertai penurunan berat badan (4 kg) dalam waktu 3 minggu.
Keringat malam seperti orang kedinginan juga di rasakan oleh pasien. Demam tidak
dirasakan pasien. Pasien merasakan nyeri pada dada saat batuk namun tidak ada
keluhan nyeri pada bagian dada kiri. Pasien juga menyangkal adanya keluhan seperti
jantung berdebar. Pasien menyangkal pernah terbangun dari tidur karena sesak napas.
Pasien mengaku sudah minum obat yang diberikan puskesmas sejak 2 minggu yang
lalu.
Demam, mual, muntah, sakit kepala, bengkak di kaki disangkal oleh pasien.
BAB normal. BAK 5-6 kali sehari, berwarna kuning, jernih, darah tidak ada, tidak
berpasir dan tidak nyeri.
Pasien merokok tetapi riwayat minum-minuman beralkohol disangkal oleh
pasien. Riwayat alergi disangkal pasien.

c. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menyangkal pernah mengalami sakit yang serupa dengan sekarang.
Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Riwayat darah tinggi,
kencing manis, penyakit jantung disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat asma.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki sakit yang sama.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 30 Mei 2013 pukul 15.00 WIB di Kediaman Penderita
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
TB : 158 cm
Nadi
: 120 x/menit
BB : 49 kg
Suhu
: 36,80 C
Pernapasan : 28 x/menit
Status Generalis
Kepala : Normosephali
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-).
Telinga : Normotia, benjolan (-), udem (-), nyeri tekan (-)
Hidung : Normosepti, sekret (-), pernapasan cuping hidung (-/-)
Bibir : pucat (-), sianosis (-)
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-), granulasi (-), nyeri telan (-)
Leher : Trakhea di tengah, pembesaran KGB (-/-)
Thoraks :
Paru - paru
-

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, gerak thoraks pada pernafasan simetris,
sama tinggi, tidak ada bagian yang tertinggal,

Palpasi : Gerak nafas simetris, sama tinggi, tidak ada bagian yang tertinggal, vokal
fremitus simetris kanan dan kiri

Perkusi : Kedua apek hemitoraks berbunyi redup, batas paru hepar setinggi ics V
garis midklavikularis kanan, peranjakan paru positif kira-kira satu sela iga
4

Auskultasi : Suara napas amforik, rhonchi (+/+), wheezing (-/-)

Jantung
-

Inspeksi :Bentuk dada normal, simetris, iktus kordis tidak terlihat.


Palpasi : Iktus cordis teraba di ics V 1 cm medial dari garis midklavikularis kiri
Perkusi : Tidak ada nyeri ketuk, batas jantung kanan pada garis sternalis kiri
setinggi ics II-IV, batas paru lambung setinggi ics VI garis aksilaris anterior, batas
jantung kiri setinggi ics V 1 cm medial garis midklavikularis kiri, batas atas

jantung kiri setinggi ics III pada garis midsternalis kiri


Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-), bunyi jantung
tambahan (-)

Abdomen
-

Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, mendatar pada keadaan statis/dinamis, rata.

Palpasi : Teraba lemas, defense muscular (-), tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri
tekan dan nyeri lepas, tidak ada pembesaran hepar dan lien, ballotemen ginjal
kanan dan kiri (-).

Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen.

Auskultasi : Bising usus 3x/menit.

Ekstremitas
-

Inspeksi
Palpasi

: Bentuk normal simetris, sianosis (-/-), edema (-/-).


: Suhu hangat, edema (-/-).

Diagnosis Banding
1. Asma bronchiale
2. Pneumonia non Spesifik
Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan sputum S-P-S
o Hasil untuk pemeriksaan dahak BTA (+) 3 seri
Belum dilakukan pemeriksaan laboratorium
Dianjurkan pemeriksaan rontgen
Diagnosis Kerja
Sesak nafas dan batuk ec TB paru aktif
Dasar diagnosis:
- Sesak nafas 3 minggu dan nyeri dada terutama dirasakan saat pasien batuk
5

- Batuk selama 3 minggu


- Batuk berdahak berwarna kuning kehijauan
- Nafsu makan serta berat badan menurun
- Keringat malam
- Hasil pemeriksaan dahak (+) BTA, sebanyak 3 kali pemeriksaan
Rencana Penatalaksanaan
Tatalaksana medikamentosa yang telah diberikan :
Multivitamin 3 x 1
OAT 2RHZE 4RH
Tatalaksana nonmedikamentosa :

Edukasi mengenai definisi tbc, faktor resiko, faktor yang memperberat serta

pengobatannya.
Istirahat yang cukup dan hindari faktor yang memperberat seperti merokok.
Edukasi mengenai rumah sehat dan olahraga teratur
Edukasi mengenai konsumsi makanan yang bergizi serta teratur.

Hasil Penatalaksanaan Medis


Obat diminum setiap hari. Sesak berkurang, batuk menjadi sedikit berkurang. Saat
kunjungan rumah (Jumat, 8 Juni 2013), keadaan kesehatan pasien membaik, namun
belum dapat melakukan aktivitas harian dengan normal.
Faktor pendukung :
Pasien patuh minum obat secara teratur
Melakukan aktifitas fisik dengan teratur
Faktor penghambat:
Kondisi rumah yang kurang sehat
- Rumah yang berdebu
- Ventilasi kurang
- Kondisi rumah lembab
- Pencahayaan kurang
Penghasilan yang rendah yang mempengaruhi konsumsi gizi dan rumah sehat
Jarak rumah yang jauh dari puskesmas
Faktor Psikologi dari pasien
Indikator keberhasilan:gejala pernapasan (batuk, sesak) membaik.

I.4 IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA


a. Fungsi Biologis
Dari wawancara dengan pasien diperoleh keterangan bahwa pasien belum pernah
mengalami hal seperti ini sebelumnya.
b. Fungsi Psikologis

Pasien tinggal bersama ibu, istri dan kedua anaknya. Hubungan antara pasien dengan
keluarga baik. Fungsi Ekonomi
Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh pasien. Pendapatan perbulan kirakira Rp 500.000 - 1.000.000. Uang tersebut dipakai untuk kebutuhan rumah tangga
seperti makan, pakaian, dan listrik. Pasien memiliki kartu Jamkesmas.
c. Fungsi Pendidikan
Pasien bersekolah sampai kelas 3 SLTA.
d. Fungsi Religius
Pasien dan keluarga memeluk agama Islam, menjalankan ibadah agama secara rutin
(shalat dan mengaji). Penerapan nilai agama dalam keluarga baik. Dulu pasien rutin
mengikuti acara yang diadakan di masjid lingkungan rumahnya, namun semenjak
sakit pasien mengaku tidak pernah mengikutinya lagi.
e. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien dan keluarga tinggal di desa Sokrini, dusun Slokopan, kawasan pemukiman
yang padat penduduk. Pasien dan keluarga dapat diterima dengan baik di lingkungan
rumahnya. Komunikasi dengan tetangga baik. Keluarga pasien aktif dalam kegiatan di
lingkungan rumahnya seperti pengajian
POLA KONSUMSI PASIEN
Frekuensi makan rata-rata 3x sehari. Pasien biasanya makan di rumah. Jenis
makanan dalam keluarga ini kurang bervariasi. Variasi makanan sebagai berikut : nasi,
tahu, tempe, sayur (kangkung dan bayam), air minum (air putih dan teh). Pasien jarang
mengkonsumsi daging dan ikan, serta jarang minum susu. Air minum berasal dari air
sumur yang dimasak sendiri.
I.5 IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
a. Faktor Perilaku
Pasien adalah seorang anak tunggal, yang kesehariannya lebih sering menyendiri di
kamar, tidak mau membuka jendela ataupun pintu agar udara masuk dan jarang
melakukan aktifitas fisik.
b. Faktor Lingkungan
Pasien tinggal dalam rumah yang berdebu, sirkulasi udara yang tidak baik, keadaan
rumah yang lembab, dan pencahayaan yang kurang. Dapur tidak mempunyai
saluran pembuangan asap. Sumber air dari sumur dan dimasak sebelum dikonsumsi.

Saluran pembuangan air limbah ke lubang yang terletak di kebun, pembuangan


sampah dilakukan di kebun belakang rumah yang dibakar 1 minggu sekali.
c. Faktor Sarana Pelayanan Kesehatan
Terdapat Puskesmas Muntilan yang berjarak kira-kira 6 km, Pos Kesehatan Desa
dan bidan desa yang berjarak kira kira 1 km.
d. Faktor Keturunan
Keluarga tidak ada sakit yang sama.

I.6 IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH


a. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di Desa Sokorini, Kecamatan Muntilan, Kabupaten
Magelang, dengan ukuran luas rumah 10m x 8 m, bentuk bangunan 1 lantai.
Secara umum gambaran rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur di bagian belakang rumah. Rumah tidak mempunyai langitlangit, dinding terbuat dari triplek, lantai terbuat dari semen yang diplester.
Penerangan dalam rumah dan kamar kurang sehingga rumah terasa lembab.
Ventilasi dan jendela yang kurang memadai, yaitu dengan luas <10 % dan jarang
dibuka. Cahaya matahari masuk lewat pintu utama rumah. Sumber air bersih dari
air sumur untuk minum maupun cuci dan masak. Air minum dimasak sendiri.
Jamban menggunakan leher angsa dan memiliki septi tank. Kebersihan dapur
kurang dan dapur tidak memiliki cerobong asap. Pembuangan air limbah ke
lubang yang terletak di kebun dan berjarang kurang dari 10 m dari sumur. Tempat
sampah utama di halaman kebun, dan setiap 1 minggu sekali sampah dibakar.
Lingkungan di sekitar rumah pasien kurang bersih.
b. Denah Rumah

Gambar 2. Denah Rumah

KOMPONEN RUMAH YANG DINILAI UNTUK RUMAH SEHAT


Tabel. 3 Komponen Penilaian Rumah Sehat
NO
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9

KOMPONEN RUMAH
YANG DINILAI
Komponen rumah
Langit langit rumah
Dinding rumah
Lantai rumah
Pintu
Jendela kamar tidur
Jendela ruang keluarga
Ventilasi
Lubang asap dapur
Pencahayaan

KRITERIA

NILAI

BOBOT
31

Tidak ada
Permanen dan Kedap air
Diplester
Setiap ruang tidur terpasang pintu
Ada
Ada
Tidak ada ventilasi
Ada
Kurang terang, sehingga kurang
jelas untuk membaca dengan normal

II
10
11

Sarana sanitasi
Jenis yang digunakan
Kepemilikan dan kualitas

12
13
14
III
15
16

SAB
Jamban
Sarana pembuangan limbah
Sarana pembuangan sampah
Perilaku Penghuni
Membuka jendela
Menyapu dan mengepel

25
Sumur
Ada, milik sendiri, dan tidak
memenuhi syarat kesehatan
Ada, tapi tidak memenuhi syarat
Ada, jarak dengan SAB < 10m
Tidak ada
25
Tidak pernah
Seminggu sekali
9

17
18

rumah setiap hari


Cara membuang tinja
Membuang sampah pada

IV
19
20
21
22
23
24
V
25
26
27
28
29
30

tempat sampah
Lain-lain
Kepadatan penghuni
> 8m2 per orang
Tikus
Ada
Lalat
Ada
Kecoa
Ada
Nyamuk atau jentik
Ada
Kandang ternak
Tidak ada
Yang berbasis lingkungan 3 bulan terakhir
Diare
Ada
ISPA
Tidak ada
TB paru
Ada
Kulit
Tidak ada
Malaria
Tidak ada
DBD
Tidak ada

Ke septi tank
Dibuang ke kebun
19

19

Cara menghitung hasil penilaian = nilai x bobot


I.
Komponen rumah : 10 x 31 = 310
II.
Sarana sanitasi
: 5 x 25 = 125
III.
Perilaku penghuni : 2 x 25 = 50
IV.
Lain-lain
: 8 x 19 = 152
V.
Lingkungan
: 2 x 19 = 38
Total penilaian
: 310 + 125 + 50 + 152 + 38 = 675
Penilaian :
1. Rumah Sehat : 1008 1388
2. Rumah Kurang Sehat : 614 - 1007
3. Rumah Tidak Sehat : 229-613
Berdasarkan penilaian rumah pasien ini termasuk rumah kurang sehat
I.7 DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA
1.

Fungsi Biologis

Penderita memiliki keluhan batuk berdahak

Penderita didiagnosis TB paru aktif sejak 2 minggu yang lalu

Riwayat penyakit menular dan

penyakit kronis dalam keluarga tidak

didapatkan.
Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis di lingkungan rumah tidak

didapatkan.
2.

Fungsi Psikologi

Hubungan dengan anggota keluarga serumah baik.

Hubungan dengan tetangga dan sekitar rumahnya baik


10


3.

Hubungan dengan mantan suami dan anak tidak terjalin dengan baik.
Fungsi Sosial
Pasien cenderung menutup diri dari lingkungannya.

4.

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Keadaan ekonomi kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

5.

Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi


Pasien sulit beradaptasi dengan masalah yang dihadapinya

6.

Faktor Perilaku
Keluarga penderita tidak memiliki kebiasaan membuka jendela rumah tiap pagi
hingga sore hari.

7.

Faktor Non Perilaku

Pencahayaan oleh sinar matahari kurang


Sirkulasi udara dalam rumah tidak lancar
I.8 PERMASALAHAN PADA PASIEN
Berdasarkan hasil kunjungan tanggal 30 Mei 2013 diperoleh permasalahan sebagai
berikut :
Tabel 4. Permasalahan pada pasien dan keluarganya
No.

Resiko & masalah kesehatan

Rencana pembinaan

Sasaran

1.

Sesak dan batuk yang diderita

Pemberian obat dan edukasi

Pasien dan

pasien

cara penggunaan obat serta

kelurga

menghindari faktor yang

(dukungan)

memperberat.
2.

3.

Kurangnya pengetahuan dan

Edukasi mengenai penyakit

Pasien dan

kesadaran mengenai penyakit

pasien, faktor resiko, faktor

keluarga

yang dideritanya

yang memperberat.

Lingkungan rumah kurang

Edukasi mengenai rumah sehat.

sehat, terdapat faktor pencetus


seperti rumah yang berdebu,
ventilasi, dan pencahayaan
kurang.

Edukasi untuk membuka

Pasien dan
keluarga

jendela dan pintu rumah setiap


hari minimal 1 jam

11

4.

Penghasilan yang rendah yang Edukasi terhadap pasien dan

Pasien dan

mempengaruhi konsumsi gizi keluarga mengenai gizi

keluarga

dan rumah sehat

I.9

DIAGRAM

seimbang dan terjangkau

REALITA

YANG

ADA

PADA

KELUARGA

Gambar 3. Diagram Realita

I.10 PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN


Tabel 5. Pembinaan dan Hasil Kegiatan

Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

Keluarga

Hasil Kegiatan

12

yang terlibat
30 Mei 2013

Melakukan pemeriksaan kepada

Pasien

Mendapatkan

pasien, mengamati pola konsumsi obat

diagnosis banding

pasien serta konsumsi gizi pasien,

pasien dan

mengamati keadaan kesehatan rumah

mendapatkan

dan lingkungan sekitar.

foto-foto keadaan
rumah pasien.

8 Juni 2013

Memberikan penjelasan kepada pasien

Pasien dan

Pasien dan

dan keluarga pasien mengenai

keluarga

keluarga dapat

penyakit tbc serta faktor-faktor

memahami

pencetus penyakitnya.

penjelasan yang
diberikan dan
diharapkan dapat
merubah pola
hidup

I.11 KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA


1. Tingkat pemahaman: Pemahaman terhadap

pembinaan

yang

dilakukan

baik.
2. Faktor pendukung :
-

Pasien dan keluarga dapat memahami dan menangkap penjelasan yang


diberikan tentang tbc, pengobatannya dan perilaku hidup sehat.

Sikap keluarga yang kooperatif dan keinginan untuk hidup sehat

3. Faktor penyulit :
- Keadaan ekonomi yang kurang
- Termasuk dalam kategori rumah kurang sehat
4. Indikator keberhasilan : Pasien mengetahui tentang perilaku yang tidak baik untuk
kesehatan dan hubungannya dengan penyakit yang diderita pasien, serta berusaha
untuk mencegah perburukan keadaaan.

13

Anda mungkin juga menyukai