Bagaimana
Bisa Menjadi
Lebih Baik
Sarana Air Minum dan Sanitasi
Bagaimana
Bisa Menjadi
Lebih Baik
Sarana Air Minum dan Sanitasi
Penanggungjawab:
George Soraya
Tim Penyusun:
Trimo Pamudji Al Djono
Ekart Hartmann
Editor:
Eni Oesman
Foto:
Trimo Pamudji Al Djono
Tim Pembaca Kritis:
Parwoto Tjondro Sugianto
Risyana Sukarma
Jana Uno
Enrico Rahadi Djonoputro
Poppy Harsutiani
Imam Krismanto
Susetyo
Sri Pamungkas
PAMSIMAS
Kata Pengantar
Buku Belajar dari Lapangan 2 (Bagaimana Bisa Menjadi Lebih Baik) merupakan kelanjutan
dari Buku Belajar dari Lapangan 1 (Kumpulan Sarana Air Minum dan Sanitasi Pedesaan) yang
berisi lebih banyak foto-foto sarana air minum dan sanitasi pedesaan dengan disertai catatan di
samping foto yang menunjukkan baik (kelebihan) dan buruk (kekurangan) dari setiap bangunan
fisik yang dibangun. Seluruh foto yang ada di dalam buku ini merupakan foto dari Program Nasional
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang diambil dalam rentang
waktu 2008-2010.
Di dalam buku ini dijelaskan secara singkat keuntungan dan kerugian fungsi dan kegunaan dari
jenis sarana masing-masing. Beberapa jenis sarana tersebut merupakan jenis pilihan teknologi air
minum dan sanitasi di pedesaan. Masyarakat dapat memilih jenis teknologi yang sesuai dengan
kondisi dan situasi di desanya, tentunya dengan mempertimbangkan potensi terhadap ketersediaan
sumber air, ketersediaan lahan dan material, energi yang akan digunakan, dan sebagainya.
Buku ini menjadi pelengkap dari buku-buku sejenis yang sudah lebih dulu ada di masyarakat atau
yang biasa digunakan oleh fasilitator teknik selama ini. Dengan penampilan yang lebih menarik dan
disertai dengan foto-foto yang mudah dipahami oleh masyarakat dan fasilitator sebagai sasaran
utama pembaca buku ini, maka kami berharap buku ini dapat membantu semua pihak menjadi
lebih paham mengenai pilihan sarana air minum dan sanitasi. Selanjutnya, masyarakat bersama
fasilitator dapat membangun sarana air minum dan sanitasi menjadi lebih baik di masa datang.
Ke depan, buku ini akan selalu diperbaiki dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai
pihak, perkembangan teknologi dan pembangunan saat ini. Semoga buku ini dapat memberi
banyak khasanah pengetahuan kepada masyarakat Indonesia dan membantu proses pembangunan
sarana air minum dan sanitasi pedesaan di seluruh Indonesia.
Penyusun
Kata Pengantar
Daftar Isi
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Bagian Pertama
Sarana Air Minum
ii
2
8
12
14
18
22
26
30
34
38
42
48
54
60
66
68
74
76
80
84
88
Bab 4. Perpipaan
4.1. Sambungan Pipa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94
4.2. Penggalian, Penanaman, dan Pemasangan Pipa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 98
Bagian Kedua
Sarana Sanitasi
1. Jamban Keluarga. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Jamban Umum. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Jamban Sekolah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. Saluran Pembuangan Air Limbah(SPAL) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6. Tempat/Bak Sampah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
104
108
112
116
120
124
Daftar Isi
iii
Bagian Pertama
Sarana Air Minum
Bab 1
Bangunan Penangkap
dan Produksi
1.1.
Penangkap Mata Air
(PMA)
Aspek Perencanaan
Tekanan air di perpipaan tidak memadai.
Aspek Konstruksi
Bangunan PMA mudah longsor.
mencegah
1.2.
Bangunan
Pengambilan Air Baku
(Intake)
Aspek Perencanaan
Terjadi fluktuasi atau perbedaan level air yang cukup
besar dalam bangunan intake antara musim kemarau
dan musim hujan.
10
11
1.3.
Sumur Gali
Aspek Perencanaan
Terdapat rembesan air dari lantai sumur.
Aspek Konstruksi
Sambungan antar cincin (buis) beton bocor atau tidak
kedap air.
12
13
1.4.
Sumur Dalam
(Sumur Bor)
Aspek Perencanaan
Air dalam sumur bor kering atau minim.
Aspek Konstruksi
Pipa hisap mudah rusak akibat gerakan tanah.
14
15
16
17
1.5.
Penampung
Air Hujan (PAH)
Aspek Perencanaan
Volume air yang tertampung tidak mencukupi
kebutuhan pelayanan.
18
19
20
21
1.6.
Penyambungan Pipa
(Tapping) PDAM
Aspek Perencanaan
Penyambungan (tapping) di jaringan pipa lebih kecil
dibanding pipa pengambil.
Aspek Konstruksi
Penyambungan pipa (tapping) yang kurang baik
mengakibatkan sering terjadinya kebocoran dan
kerusakan pipa.
22
23
24
25
1.7.
Galeri Infiltrasi
Aspek Perencanaan
Tidak ada lapisan permeable (mudah tembus air)
sehingga debit air yang masuk galeri dan atau
sumuran kecil.
Aspek Konstruksi
Saringan pasir dan kerikil tidak terpasang sempurna.
26
27
28
Permukaan air
Kerikil 1 - 2
Kerikil 2 - 3
Kerikil 3 - 6
Lapisan keras pada permukaan bawah.
Lubang berpori yang berfungsi sebagai filter dan
penampung air, dapat berupa pipa maupun beton
berlubang. Selanjutnya, air disalurkan melalui pipa
ke penampung sementara dengan pemompaan atau
gravitasi.
Lapisan permeable (tembus air).
29
1.8.
Saringan Pasir Lambat
(SPL)
Aspek Perencanaan
Air di dalam bak SPL seringkali meluap (overflow).
30
31
Bab 2
Bangunan Pelayanan
dan Distribusi
2.1.
Menara Air
Aspek Perencanaan
Tekanan air di perpipaan kecil.
Aspek Konstruksi
Sambungan las pada tiang menara dari besi L tidak
sempurna dan ukuran besi tidak sesuai.
34
35
36
37
2.2.
Bak Penampung
Aspek Perencanaan
Konstruksi yang over design (biasanya yang model
menara), tampak dari ukuran tiang yang terlalu besar
untuk menahan beban bak penampung di atasnya.
Aspek Konstruksi
Bak penampung seringkali mengalami kebocoran
pada dindingnya.
38
39
40
41
2.3.
Hidran Umum
42
Aspek Perencanaan
Kapasitas atau volume HU tidak memadai.
Aspek Konstruksi
Kran mudah rusak atau lepas.
43
44
45
46
47
2.4.
Kran Umum
48
Aspek Perencanaan
Jumlah KU terbatas.
Aspek Konstruksi
Kran bocor.
49
50
51
52
53
2.5.
Pipa Transmisi dan
Distribusi
Aspek Perencanaan
Diameter pipa transmisi hingga distribusi cenderung
sama, sehingga menyebabkan masalah di tekanan air.
Aspek Konstruksi
54
55
56
57
58
59
2.6.
Sambungan Rumah
(SR)
60
Aspek Konstruksi
Pemasangan SR tidak menggunakan clamp saddle.
61
62
63
Bab 3
Bangunan Pelengkap
dan Penunjang
3.1.
Bak Pelepas Tekan
(BPT)
Aspek Perencanaan
Peletakan BPT tidak tepat.
Aspek Konstruksi
66
67
3.2.
Rumah Katup (RK)
Aspek Perencanaan
Peletakan katup di lokasi yang tidak strategis dan
membahayakan.
Aspek Konstruksi
68
69
70
71
72
73
3.3.
Rumah Katup
Pelepas Udara (RKPU)
Aspek Perencanaan
Katup pelepas udara tidak dipasang mengakibatkan
air mengalir tidak lancar dan bahkan tidak mengalir.
Aspek Konstruksi
Pemasangan katup pelepas udara yang dipasang
sering bocor.
Keterangan
*) Beberapa hal buruk yang terjadi di Rumah Katup Pelepas Udara hampir sama dengan di Rumah Katup,
terutama jika konstruksi (Rumah) Katup Pelepas Udara dibuat atau ditanam di tanah.
74
75
3.4.
Jembatan Pipa
76
Aspek Perencanaan
Tidak ada jembatan pipa pada jaringan transmisi dan
distribusi.
77
78
79
3.5.
Perlintasan Jalan &
Gorong-gorong
80
Aspek Konstruksi
Galian pipa perlintasan jalan terlalu dangkal.
81
82
83
3.6.
Thrust Block
Aspek Perencanaan
Tidak ada Thrust Block di setiap sambungan pipa dan
fittings di titik kritis atau yang menerima tekanan air
besar.
Aspek Konstruksi
Ukuran Thrust Block tidak sesuai.
84
85
86
87
3.7.
Pompa dan
Rumah Pompa
Aspek Perencanaan
Spesifikasi pompa tidak sesuai.
Aspek Konstruksi
88
89
90
91
Bab 4
Perpipaan
4.1.
Sambungan Pipa
Aspek Perencanaan
Sambungan tidak menggunakan fittings yang sesuai.
Aspek Konstruksi
Sambungan pipa PVC dibakar.
Keterangan
*Pipa pendek yang dipasang di dalam dinding dengan jenis sambungan flange.
94
95
Pipa PVC
yang muncul dipermukaan tanah
seharusnya terlindung di dalam galian tanah.
96
97
4.2.
Penggalian,
Penanaman dan
Pemasangan Pipa
Aspek Perencanaan
Pipa ditanam tidak di jalur semestinya.
Aspek Konstruksi
98
99
100
101
Bagian Kedua
Sarana Sanitasi
1.
Jamban Keluarga
Aspek Perencanaan
Jarak antara septic tank dan sumur (gali dan sumur
dalam) terlalu dekat.
Aspek Konstruksi
104
Sarana Sanitasi
105
106
Sarana Sanitasi
107
2.
Jamban Umum
Aspek Perencanaan
Jarak antara septic tank dan sumur (gali dan sumur
dalam) terlalu dekat.
108
Aspek Konstruksi
Pemasangan perpipaan tidak rapi.
Sarana Sanitasi
109
110
Sarana Sanitasi
111
3.
Jamban Sekolah
112
Aspek Perencanaan
Jarak antara septic tank dan sumur (gali dan sumur
dalam) terlalu dekat.
ventilasi udara.
Aspek Konstruksi
Pemasangan perpipaan tidak rapi, menyulitkan
pengguna, dan membahayakan (ketinggian,
pemilihan material dan jenisnya, dsb.nya).
Sarana Sanitasi
113
114
Sarana Sanitasi
115
4.
Sarana Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS)
Aspek Perencanaan
Tidak dilengkapi dengan lantai dan SPAL
(termasuk peresapannya).
116
Sarana Sanitasi
117
118
Sarana Sanitasi
119
5.
Saluran
Pembuangan Air
Limbah (SPAL)
Aspek Perencanaan
Tidak ada pipa/saluran pembuangan.
120
Sarana Sanitasi
121
122
Sarana Sanitasi
123
6.
Tempat/Bak
Sampah
124
Aspek Perencanaan
Peletakan tempat/bak sampah tidak di lokasi
yang strategis.
Sarana Sanitasi
125
126
CPMU Pamsimas
Kantor Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya
Jl. Penjernihan II no.27 Pejompongan, Jakarta, Indonesia
Phone : (+62) 21 7279 6904
Fax : (+62) 21 72796904