Aspek
Insitusi
Kebencanaan
Kemampuan
SDM
Wawancara
Apakah forum daerah (BPBD Kota Surakarta) memiliki rencana kegiatan untuk praktik pengurangan risiko
bencana?
Rencana kegiatan apa saja yang dilakukan untuk pengurangan risiko bencana tersebut?
Apakah telah ada kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang melaksanakan praktik pengurangan
risiko bencana secara terstruktur dan terencana di daerah anda?
Apakah rencana kegiatan tersebut telah diimplementasikan?
Jika ya, kegiatan apa saja yang telah diimplementasikan tersebut?
Apakah rencana kegiatan yang diimplementasikan sudah mencakup seluruh lapisan masyarakat Kota
Surakarta atau hanya beberapa lapisan masyarakat saja?
Apakah terdapat implementasi rencana kegiatan yang menyimpang atau tidak sesuai dari rencana?
Apabila terdapat implementasi rencana kegiatan yang menyimpang, bagaimana tindakan forum daerah
(BPBD Kota Surakarta) untuk mengantisipasi hal tersebut?
Apakah terdapat materi pengurangan risiko bencana di dalam kurikulum sekolah-sekolah Di Kota
Surakarta?
NO
Aspek
Wawancara
Apakah dengan adanya kurikulum tersebut dapat membuat para siswa menerapkannya dengan baik?
Apakah dengan adanya kurikulum tersebut para siswa telah menerapkannya ketika terdapat bencana?
Apakah dengan adanya kurikulum tersebut dapat mengurangi risiko bencana di Kota Surakarta?
Apakah terdapat rencana dan kebijakan sektoral di bidang ekonomi dan produksi terkait upaya
pengurangan risiko bencana?
Pertanyaan jika tidak terdapat rencana dan kebijakan sektoral di bidang ekonomi dan produksi:
Mengapa rencana dan kebijakan sektoral dibidang ekonomi dan produksi tidak dibuat dimana rencana
dan kebijakan tersebut dapat berpengaruh terhadap pengurangan risiko bencana?
Jika tidak terdapat rencana dan kebijakan sektoral dibidang ekonomi dan produksi, bagaimana tindakan
Kota Surakarta ketika menghadapi bencana dalam hal kebutuhan ekonomi dan produksi masyarakat?
Pertanyaan jika terdapat rencana dan kebijakan sektoral di bidang ekonomi dan produksi:
Jika ya, apa saja rencana dan kebijakan tersebut?
Apakah rencana dan kebijakan tersebut telah di implementasikan dan diberlakukan di Kota Surakarta?
Jika ya, rencana apa saja yang telah diimplementasikan?
Jika ya, kebijakan apa saja yang telah diimplementasikan?
Apakah rencana yang diimplementasikan sudah mencakup seluruh lapisan masyarakat Kota Surakarta
atau hanya beberapa lapisan masyarakat saja?
Apakah telah ada kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang melaksanakan praktik rencana
kegiatan terhadap ekonomi dan produksi di daerah Anda?
Apakah terdapat implementasi rencana yang menyimpang atau tidak sesuai dari rencana?
Apakah terdapat masyarakat yang melanggar kebijakan yang telah diberlakukan tersebut?
Apabila terdapat rencana dan kebijakan yang menyimpang dan dilanggar, bagaimana tindakan
pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut?
Apakah dengan adanya rencana dan kebijkan tersebut dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam
hal ekonomi dan sumberdaya produksi ketika terdapat bencana?
Apakah dengan adanya rencana dan kebijkan tersebut dapat mengurangi risiko bencana di Kota
Surakarta?
KUESIONER UNTUK PENENTUAN BOBOT VARIABEL KRITERIA PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR KOTA SURAKARTA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
NAMA :
DASAR PERUMUSAN KRITERIA DAN INDIKATOR PENETAPAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR KOTA SURAKARTA
Pengkajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi
bencana yang melanda. Potensi dampak negatif yang timbul dihitung berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut. Upaya pengkajian
risiko bencana pada dasarnya adalah menentukan besaran 3 komponen risiko tersebut dan menyajikannya dalam bentuk spasial maupun non spasial agar
mudah dimengerti. Pengkajian risiko bencana digunakan sebagai landasan penyelenggaraan penanggulangan bencana disuatu kawasan.
Penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko bencana. Upaya pengurangan risiko bencana berupa tiga aspek terkait yaitu: (1) Memperkecil
ancaman kawasan; (2) Mengurangi kerentanan kawasan yang terancam; dan (3) Meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam. Dari setiap
aspek tersebut diturunkan menjadi kriteria, sub kriteria dan indikator sebagai berikut:
KRITERIA ASPEK
KAJIAN
KERENTANAN
SUBKRITERIA ASPEK
Kerentanan Fisik
VARIABEL
INDIKATOR
1. Kepadatan Bangunan
2. Kondisi Jalan
3. Kepadatan Rumah
4. Ketersediaan
Bangunan
dan Fasilitas Umum
6. Penggunaan Lahan
PARAMETER
Semakin tinggi tingkat kepadatan bangunan maka semakin rentan
terhadap bencana banjir di kawasan rawan bencana Kota
Surakarta
Semakin rendah ketersediaan jalan dan buruknya kondisi jalan
maka akan semakin rentan terhadap bencana banjir di kawasan
rawan bencana Kota Surakarta
Rendah : <80 unit/Ha
Sedang : 80-100 unit/Ha
Tinggi : >100 unit/Ha
Sumber : Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Rendah : <500 jt
Sedang : 500 jt-1 M
Tinggi : >1 M
Sumber : Pedoman BNPB 2012
Rendah : <500 jt
Sedang : 500 jt-1 M
Tinggi : >1 M
Sumber : Pedoman BNPB 2012
(Klasifikasi skor penggunaan lahan yang semakin besar adalah
yang semakin rentan terhadap bencana banjir)
Permukiman : 4
Industri : 4
Perkantoran : 3
Perdagangan : 3
Transportasi : 2
Lahan Kosong/Rekreasi : 2
Lahan Pertanian : 1
KRITERIA ASPEK
KAJIAN
SUBKRITERIA ASPEK
Kerentanan Ekonomi
Kerentanan Sosial
VARIABEL
INDIKATOR
7. Penutupan Lahan
2. PDRB
1. Kepadatan Penduduk
2. Usia Penduduk
PARAMETER
Hutan Lindung
Rendah : <20 Ha
Sedang : 20-50 Ha
Tinggi : >50 Ha
Hutan Alam
Rendah : <25 Ha
Sedang : 25-75 Ha
Tinggi : >75 Ha
Hutan Bakau/Mangrove
Rendah : <10 Ha
Sedang : 10-30 Ha
Tinggi : >30 Ha
Semak Belukar
Rendah : <10 Ha
Sedang : 10-30 Ha
Tinggi : >30 Ha
Rawa
Rendah : <5 Ha
Sedang : 5-20 Ha
Tinggi : >20 Ha
Semakin banyak rumah tangga miskin maka semakin rentan
terhadap bencana banjir di kawasan rawan bencana Kota Surakarta
Rendah : <100 jt
Sedang : 100 jt-300 jt
Tinggi : >300 jt
Sumber : Pedoman BNPB 2012
Rendah : <500 jiwa/km2
Sedang : 500-1.000 jiwa/km2
Tinggi : >1.000 jiwa/km2
Sumber : Pedoman BNPB 2012
Jumlah Penduduk Kelompok Usia Balita dan 60 Tahun Keatas
(Lansia) pada Lokasi Rawan Bencana Banjir.
KRITERIA ASPEK
KAJIAN
SUBKRITERIA ASPEK
VARIABEL
3. Kelompok Rentan (Jenis
Kelamin, Orang Cacat,
Kelompok Umur)
INDIKATOR
Rasio Jenis Kelamin
Rasio Orang Cacat
Rasio Kelompok Umur
ANCAMAN
Daerah rawan banjir
- Jenis Tanah
- Infiltrasi Tanah
- Jenis Drainase
Kapasitas Drainase
- Kedalaman Drainase
Debit Air
PARAMETER
Rendah : <20%
Sedang : 20-40%
Tinggi : >40%
Sumber : Pedoman BNPB 2012
- Risiko bencana tinggi
- Risiko bencana sedang
- Risiko bencana rendah
- Semakin banyak daerah yang rawan banjir, maka semakin besar
potensi mengalami banjir
- Rendah : 0-20,7
- Sedang :20,7-27,7
- Tinggi : 27,7-34,8
Tingkat permeabilitas tanah berdasarkan jenis tanah
Aluvial : Rendah
Latosol, Mediteran: Sedang
Andosol, Regosol : Tinggi
- Alluvium : Laju infiltrasi agak cepat
- Latosol, mediteran : Laju infiltrasi sedang
- Andosol, Grumosol : Laju infiltrasi lambat
- Tidak tertamung
- Tertampung
- Rendah
- Sedang
- Tinggi
- Tingi
- Sedang
- Rendah
- Prioritas pengurangan risiko tinggi
- Prioritas pengurangan risiko sedang
- Prioritas pengurangan risiko rendah
- Pernah banjir
- Belum permah banjir
KRITERIA ASPEK
KAJIAN
SUBKRITERIA ASPEK
VARIABEL
Sejarah kejadian bencana
banjir
INDIKATOR
- Lokasi kejadian bencana banjir
- Luas daerah terkena banjir
Intensitas Banjir
KAPASITAS
Kebijakan
Durasi banjir
PARAMETER
Persebaran daerah bencana banjir untuk pengurangan risiko
bencana banjir
Luasan daerah yang terkena banjir
- Tinggi
- Sedang
- Rendah
- Wilayah berpotensi banjir
- Wilayah tidak berpotensi banjir
Semakin lama waktu genangan semakin besar mengalami risiko
bencana banjir
Ada atau tidaknya Perda
Ada atau tidaknya Perda
Ada atau tidaknya Perda
Ada atau tidaknya Perda
KRITERIA ASPEK
KAJIAN
SUBKRITERIA ASPEK
Insitusi Kebencanaan
VARIABEL
INDIKATOR
Terdapat
rencana
zonasi
terkait
penyelenggaraan pengurangan risiko bencana
gempa bumi pada RDTR daerah
Terjalinnya kerjasama antara lembaga
pemerintah lokal dengan non pemerintah dan
masyarakat
Ketersediaan Daya Dukung Organisasi:
Daerah telah memiliki sistem peringatan dini
untuk bencana banjir
Tersedianya berbagai media permanen (cetak,
elektronik, atau acara untuk mempublikasikan
pembangunan kesadaran masyarakat dalam
pengurangan risiko bencana
Tersedianya peralatan komunikasi untuk
lapangan seperti Handy Talkie (HT)
Daerah memiliki sarana dan prasarana infrastruktur
publik yang menunjang untuk dilakukannya
pengurangan risiko bencana banjir untuk
memperlancar proses evakuasi
Fungsi forum/jaringan daerah
Kemampuan SDM
Pendidikan kebencanaan
Pengurangan
dasar
risiko-risiko
PARAMETER
KRITERIA ASPEK
KAJIAN
SUBKRITERIA ASPEK
VARIABEL
Pembangunan kesiapsiagaan
pada seluruh lini
INDIKATOR
Ketersediaan cadangan finansial dan logistik serta
mekanisme antisipasi
Ketersediaan prosedur untuk tinjauan pasca
bencana
Ketersediaan Sistem Peringatan Dini:
Sumber dan informasi bencana
Ketersediaan sistem mengenai potensi bencana
dan kerentanan utama
Ketersediaan kajian Risiko Bencana Daerah
PARAMETER
Tersedia atau tidak tersedianya cadangan finansial dan logistik
Tersedia atau tidak tersedianya prosedur yang relevan untuk
melakukan tinjauan pasca bencana
Tersedia atau tidak tersedianya sistem untuk memantau, mengarsip
dan menyebarluaskan data potensi bencana dan kerentanankerentanan utama
Tersedia atau tidak tersedianya Kajian Risiko Bencana Daerah
KETENTUAN PENGISIAN
Isian preferensi dilakuakan dengan melingkari salah satu angka di tiap baris
Semua baris harus diisi
Isian dinyatakan tepat apabila hanya ada satu angka yang dilingkari di tiap baris
Angka 1 menunjukkan tidak ada preferensi terhadap kedua pilihan yang diberikan atau dengan kata lain kedua pilihan yang diberikan
memiliki kepentingan yang sama
Semakin menjauh dari 1 (mendekati angka 9), baik ke arah kanan atau kiri, menunjukkan semakin penting pilihan tersebut
LEMBAR ISIAN KUISIONER
PREFERENSI TERHADAP KERENTANAN BENCANA BANJIR DI KOTA SURAKARTA
Kerentanan Fisik
9 8
Kerentanan
Ekonomi
Kerentanan
Ekonomi
9 8
Kerentanan
Sosial
Kerentanan
Sosial
9 8
Kerentanan
Ekonomi
PREFERENSI TERHADAP TIAP KRITERIA DAN SUBKRITERIA UNTUK NILAI KERENTANAN FISIK
Kepadatan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kondisi Jalan
Bangunan
Kepadatan
Kondisi Jalan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rumah
Kepadatan
Ketersediaan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rumah
Fasilitas Kritis
Ketersediaan
Penggunaan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fasilitas Kritis
Lahan
Penggunaan
Lahan
Penutupan
Lahan
9 8 7
Penutupan Lahan
9 8 7
Kondisi Jalan
9
9
9
8
8
8
7
7
7
6
6
6
5
5
5
4
4
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
Usia Penduduk
Kelompok
Rentan
(Umur, Jenis Kelamin,
Cacat)
Lahan Produktif
PDRB
Rumah Tangga Miskin
Usia Penduduk
Kelompok Rentan (Umur,
Jenis Kelamin, Cacat)
Kepadatan Penduduk
PREFERENSI TERHADAP TIAP KRITERIA DAN SUBKRITERIA UNTUK NILAI PROBABILITAS KEJADIAN
Daerah Rawan Banjir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kapasitas Resapan
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Air
Kapasitas Drainase
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Debit Air
Kejadian
Banjir
Bencana
PREFERENSI TERHADAP TIAP KRITERIA DAN SUBKRITERIA UNTUK NILAI KEJADIAN BENCANA BANJIR
Sejarah
Kejadian
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Intensitas Banjir
Bencana Banjir
Intensitas Banjir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Durasi Banjir
Durasi Banjir
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sejarah Kejadian Banjir
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
Kemampuan SDM
Upaya
Pengurangan
Risiko
yang
Telah
Tersedia
PREFERENSI TERHADAP TIAP KRITERIA DAN SUBKRITERIA UNTUK NILAI UPAYA PENGURANGAN RISIKO
Pengurangan risiko-risiko
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
dasar
Pembangunan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
Kesiapsiagaan
Peringatan Dini dan
Kajian Risiko Bencana 9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
Daerah
Ancaman
Ancaman
9 8
Kapasitas
Kapasitas
9 8
Kerentanan
9
9
9
Institusi Kebencanaan
Kemampuan SDM
Upaya
Pengurangan
Risiko
yang
Telah
Tersedia
Kebijakan
Pembangunan
Kesiapsiagaan
Peringatan Dini dan Kajian
Risiko Bencana Daerah
Pengurangan risiko-risiko
dasar