Anda di halaman 1dari 3

Nama: Fitri Khairani Siregar

NRP/NIM : 24-2014-125

Ujian Tengah Semester


PL 4201
Teori Perencanaan
Jawaban:
1. Pemahaman terhadap perkembangan kota dapat dilakukan dengan menggunakan
perspektif sejarah karena fenomena kota sudah dikenal sejak lama walaupun di
berbagai bangsa kehidupan perkotaan mempunyai arti yang berbeda-beda. Teori
perencanaan mulai berkembang pesat dan diterapkan setelah terjadinya revolusi
industri sebagai akibat dari adanya respon industrialisasi dan urbanisasi.
Perkembangan kota secara umum menurut Branch (1995) sangat dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi internal yang menjadi unsur terpenting dalam perencanaan kota
secara komprehensif.
Dalam Regional Planning, keperdulian akan keterkaitan antar fungsi merupakan faktor
yang mempengaruhi perkembangan kota-kota yang memiliki banyak fungsi, biasanya
secara ekonomi akan menjadi lebih kuat dan berkembang lebih pesat dari pada kota
yang hanya berfungsi secara tunggal.
Adanya kepedulian terhadap perencanaan dalam mengakomodasikan kebutuhan
masyarakat akan pangan, pertahanan, transportasi dan ruang ekspresi mengharuskan
adanya rencana untuk masadepan.
2. Mixed Scaning Approach dari Amitai Etzioni merupakan suatu pendekatan untuk
mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental dan
memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif
dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda. Keputusan-keputusan
inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusankeputusan fundamental sesudah keputusan itu tercapai.
3. Wicked problem merupakan sebutan terhadap masalah yang cenderung berlarut-larut
atau sulit untuk dipecahkan dan diselesaikan karena pengetahuan yang tidak lengkap
dan berlawanan, dan bahkan sulit untuk dikenali. Planning Problems are Wicked
Problems adalah sebuah masalah dalam perencanaan yang jauh sangat berbeda
dengan masalah para teknisian, insinyur dan ilmuan. Masalah yang dihadapi para
ilmuwan atau insinyur biasanya hanya fokus kepada tame atau beningn yang
artinya adalah masalah yang jinak. Planning Problems are Wicked Problems,
sebaliknya, adalah masalah dalam perencanaan yang bahkan tidak memiliki ciri-ciri
atau sifat yang dapat diklarifikasi, dan bahkan mengikutsertakan semua isu kebijakan
publik seperti lokasi jalan tol, pembayaran pajak, modifikasi kurikulim sekolah dan
bahkan masalah kriminalitas. Wicked problems adalah masalah yang harus
diwaspadai para Planner dalam perencanaan. Masyarakat awam selalu berfikir bahwa
masalah perencanaan adalah hal yang mudah untuk dipecahkan sehingga mereka
sering mengeluh terhadap masalah perencanaan yang bahkan belum bisa
terpecahkan oleh para pakar perencanaan.
Implikasinya terhadap perencanaan adalah dalam penyelesaiannya masalah ini
melibatkan banyak pihak, melampaui batas-batas administratif pemerintahan dan
bahkan yang sangat sulit adalah mencapai kesepakatan. Karena tidak ada kriteria
khusus dalam masalah perencanaan wicked problem menjadikan para Planner untuk
melakukan yang lebih baik sehingga sampai kehabisan waktu, uang dan kesabaran.

Nama: Fitri Khairani Siregar

NRP/NIM : 24-2014-125

4. Radical Planning merupakan perencaan yang bersifat fundamental terhadap akar


permasalahan yang dihadapi dan dianggap membelenggu kebebasan untuk
mengembangkan pemikiran dengan cara yang kontekstual. Dalam Radical Planning
ada banyak isu/ tantangan,missal tingginya jumlah pertumbuhan penduduk dengan
sifat pluralistik yang tinggi pula, dan diikuti oleh semakin kompleksnya permasalahan
yang semakin muncul di dalam masyarakat. Planning yang bersifat kolaboratif
dianggap dapat memecahkan permasalahan dan persoalan yang melibatkan banyak
pemangku kepentingan pada masyarakat yang semakin terfragmentasi dan semakin
kompleks. Namun perencanaan kolaboratif memiliki kelemahan yang hanya dapat
dilakukan dalam kondisi partisipasi masyarakat yang baik. Perencanan kolaboratif
sendiri merupakan pendekatan yang ideal namun sulit untuk di implementasikan.Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah pendekatan perencanaan yang memperhatikan akar,
dasar dan konteks dari setiap permasalahan yang dihadapi. Social Transformation
adalah proses transformasi pengetahuan, hak, kewajiban dan berbagai aspek yang
menyangkut pembangunan kemasyarakatan kepada masyarakat, sehingga
masyarakat dapat menggunakannya untuk membangun. Social Transformation sendiri
fokus terhadap sistem transformasi pelatihan politik dan perencanaan nya yang dimulai
dari dasar. Oleh karena itu radical planning dapat berkembang dari planning yang
bersifat collaborative, menuju social transformation.
5. Gagasan dari Insurgent Planning sebagai Radical Planning melatih bahwa respon
terhadap neoliberal yang mendominasi secara spesifik melalui pemasukan tata kelola
pemerintahan. Hal tersebut mencirikan panduan prinsip-prinsip terhadap pelatihan
Insurgent Planning sebagai counter-hegemonic, transgresif dan imajinatif. Hal ini
memberikan kontribusi baik terhadap implikasinya maupun penjajahannya. Dalam
perencaan ini terdapat lima seksi, dimana empat seksi pertama merupakan kunci dari
pertanyaan yang bagus untuk memahami gagasan dari pemberontakan dan Insurgent
planning. (1) Parisipasi pemikiran ulang yang menginterogasi peran partisipasi
masyarakat dalam pemerintahan neoliberal; (2) Pergerakan Anti Eviksi Bagian barat
daya Afrika Selatan yang memeriksa dan melihat bagaimana pemeberentak
kewarganegaraan melatih pergerakan melalui aksi dalam ruang pribadi yang
ditemukan; (3) Keterbukaan dan Kewarganegaraan yang melihat secara dekat
hubungan antara keterbukaan neoliberal dan pemberontak kewarganegaraan; (4)
Implikasi terhadap Perencanaan Radikal yang menjelaskan implikasi konkret
grassroots insurgency terhadap pelatihan perencanaan radikal dan pedalogi dalam era
neoliberal; (5) Dilihat dari sisi Selatan yang mengidentifikasi wawasan penting dari
pergerumulan anti kolonial.
6. Perbedaan antara Rasionalitas Instrumental dan Rasionalitas Komunikatif
Kepentingan
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan
Tindakan
Paradigma
Non sosial
Sosial
Orientasi

Rasionalitas Instrumental
Memenuhi kebutuhan hidup
Teknis
Ilmu empiris-analitis
Orientasi pada kesuksesan dan
pencapaian tujuan
Kerja
Tindakan instrumental
Tindakan strategis
Teknis kontrol terhadap proses
objektif

Rasionalitas Komunikatif
Hidup bersama secara harmonis
Interpretasi
Ilmu historis-hermeneutis
Orientasi
terhadap
saling
pemahaman
Komunikasi
Tindakan komunikatif
Saling memahami

Nama: Fitri Khairani Siregar

NRP/NIM : 24-2014-125

7. Pemikiran komunikatif versi Habermas dan versi Forester


Habermas
Melalui komunikasi akan tercapai hubungan
antar aktor dalam mengalirkan iformasi
secara setara
Tidak ada tekanan
Adanya keinginan untuk membangun
argument yang lebih baik
Mengutamakan peranan struktur-struktur
komunikasi
sosial
dalam
perubahan
masyarakat
Socialization (pembangunan identitas sosial
dan ekspresi individu)
Masyarakat pada hakekatnya komunikatif
dan yang menentukan perubahan sosial
bukanlah
semata-mata
perkembangan
kekuatan-kekuatan produksi atau teknologi,
melainkan proses belajar dalam dimensi
praktis-etis

Forester
Aktor tidak memiliki posisi/ pengaruh yang
sama
Ideal speech situation tidak akan tercapai
Mendengarkan/akomodatif
terhadap
kepentingan partisipan
Memotivasi masyarakat agar berminat pada
partisipasi efektif
Melakukan pembelajaran masyarakat

Meningkatkan keterampilan kerjasama untuk


mengatasi konflik

8. Perencanan dalam tulisan Victoria Beard merupakan tidakan kolektif dengan


membandingkan antara di perkotaan dan di pedesaan terhadap lokasi program
pengetasan/ pemberantas kemiskinan. Maksud dari perencanaan dapat bersifat
recalcitrant adalah bahwa setiap masalah yang akan diselesaikan melalui
perencanaan tidak akan berjalan dengan mudah dan kerap akan menimbukan
masalah yang baru.
9. Empat prinsip utama yang dijalan dalam studi kasus Hong Kong, seperti yang
digambarkan dalam diskusi nyata mengenai model yang diadopsi dari Hong Kong,
yang mana telah di duplikasi oleh China dibawah hak reformasi gunalahan, dan
model ini menghindari masalah yang belum selesai yaitu ide dari perencanaan melalui
kontrak dengan menggabungkan perencanaan pemerintah yang komprehensif
didukung oleh partisipasi publik dengan pengembangan berdasarkan kekuatan pasar.
Kombinasi ini tidak hanya karena sesuai dengan teori perencanaan inovasi dan
komunikatif, dan kontrak atau ikatan sosial berbasis pada properti pibadi baik dalam
hal yang positif maupun normatif, tetapi juga karena sebagian besar kombinasi ini
menyerukan konsep dari kesetiaan dan loyalitas yang dikalahkan oleh kepentingan
umum dalam tahap perencanaan.
10. Teori yang mendasari dibelakang proses ini berasal dari pengambilan keputusan
secara partisipatif. Asumsinya adalah bahwa keputusan anggota consensus dapat
dibuat asalkan orang yang diberikan ruang mengijinkan kreativitas bawaan mereka,
kemampuan mendengarkan dan mengharagai pendapat orang lain untuk megatasi
keinginan dalam membuat keputusan secara cepat. Hal tersebut membutuhkan waktu
dan usaha untuk membuat orang-orang membangun kerjasama untuk menjadikan
kesamaan dan perbedaan, sehingga para anggota membutuhkan tipekal dukungan
yang berbeda dalam setiap prosesnya.
Stage terakhir yang dilakukan dalam Cowley Road Matters adalah Stage 6, yaitu
Implementasi dengan metode konsultasi oleh OCC.
Tujuan kedua yang mendasari pendekatan EOA adalah untuk membangun kelestarian
lokal yang ditandai oleh komunitas yang diberdayakan secara aktif dan berpartisipasi
dalam masalah yang terjadi pada era tesebut (EOA, 2005)

-oOo- Terimakasih -oOo-

Anda mungkin juga menyukai