Anda di halaman 1dari 34

Laporan Kasus

Tumor Esofagus
Oleh

Cek Bismi Nadya


Nurfajrina

Vidya Chatmayani M

Wawan Syahputra
Pembimbing :
dr. Masna Dewi, sp. Rad

Identitas Pasien
Nama:

Ny. N M A
Umur : 57 tahun
Alamat : Bireuen
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan
: Menikah
Suku : Aceh
Pekerjaan : IRT
Tanggal Pemeriksaan
: 19 September 2014
Nomor CM : 1-01-50-68

ANAMNESIS

Keluhan

Utama
: Sulit menelan
Riwayat Penyakit Sekarang
:
Pasien datang dengan keluhan sulit menelan yang sudah
dialami selama 1 tahun dan membert sejak lebih kurang 3
bulan terakhir, pasien sering tersedak saat makan, pasien
merasakan mual dan muntah dan apabila muntah mulutnya
terasa berlendir. Pasien juga merasa berat badannya menurun
tetapi pasien tidak tahu berapa kilogram berat badannya
menurun. BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
: Sakit lambung (-),
Hipertensi (- ), DM (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
Riwayat Penggunaan Obat : Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK

Vital Sign
Kesadaran

: E4 M6 V5
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 91 kali/ menit
Pernafasan
: 16 kali/menit
Suhu
: 36,50C
Keadaan Gizi
: Gizi Kurang

Status Neurologis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil

Nilai Normal

Hematologi

Hemoglobin

10,5 g/dL

14,0-17,0 g/dL

Hematokrit

30 %

45-55 %

Eritrosit

3,8.104/mm3

4,7-6,1.104/mm3

Leukosit

8,0.103/mm3

4,5-10,5.103/mm3

Trombosit

452.103U/L

150-450.103U/L

Kimia Klinik

Elektrolit

Natrium

142 mmol/L

135-145 mmol/L

Kalium

5,0 mmol/L

3,5-4,5 mmol/L

Klorida

107 mmol/L

90-110 mmol/L

119 mg/dL

<200 mg/dL

Darah Rutin

KGDS

1. Foto Thorax
Cor: Besar dan bentuk normal
Pulmo: Tak tampak infiltrat/ nodul
Sinus phenicocostalis kanan kiri tajam
Tak tampak osteolitik/ osteoblastik proses
Kesimpulan: Tak tampak proses
metastase

2. USG

3. Esofagographi
Tampak kontras mengisi esophagus proximal
sampai ke istal dengan pasase kontras agak
lambat
Tampak filling defect di distal esophagus dengan
penyempitan di esophagus distal serta pelebaran
di proximalnya
Masih tampak sisa makanan
Kesimpulan: Suspect massa serta striktura di
esophagus distal dengan dilatasi di
proximalnya

4.MDF
Tampak kontras mengisi gaster dengan pasase
kontras lancar
Tak tampak filling defect, tampak additonal
shadow multiple di corpus gaster
Tak tampak penyempitan dan pelebaran abnormal
Kesimpulan: Suspect diverticle di gaster

5. MSCT

Tak

tampak area hypodense/ hyperdense abnormal di parenchym paru


Tampak massa di esophagus distal hingga gaster disertai dengan penyempitan
esophagus distal
Trachea di tengah dengan diameter normal
Main bronhus kanan dan kiri normal
Aorta normal
Jantung tampak normal
Tak tampak jelas pembesaran kelenjar
Tak tampaj densitas cairan di cavum pleura
Tampak multiple nodul di hepar
Kesimpulan:
Tak tampak metastase di paru, Massa di esophagus distal hingga
gaster dengan penyempitan esophagus distal, Multiple nodul di hepar
kesan metastase proses

Diagnosis
Tumor Esofagus (T4NxM1)

Prognosis
Quo

ad vitam : dubia ad malam


Quo ad sanam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam

IDENTIFIKASI MASALAH

Anatomi & Fisiologi Esofagus

Epidemiologi
Kanker esofagus merupakan peringkat ke enam penyebab
kematian karena kanker. Sekitar 80 persen kematian
terjadi di negara berkembang seperti Afrika Selatan dan
Cina. Di amerika pada tahun 2000, angka kejadian kasus
baru mencapai angka 12.300 sedangkan angka kematian
mencapai 12.100. dalam 25 tahun terakhir ini, terjadi
peningkatan kejadian adenokarsinoma esofagus distal
yang cukup signifikan.

Sikap
Parkinson

Faktor Resiko
Bicara
Parkinson
Refleks
Glabela
Disfungsi
autonom
Depresi

Tremor
Tremor disebabkan oleh hambatan pada aktivitas gamma
motoneuron. Inhibisi ini mengakibatkan hilangnya sensitivitas
sirkuit gamma yang mengakibatkan menurunnya kontrol dari
gerakan motorik halus. Berkurangnya kontrol ini akan menimbulkan
gerakan involunter yang dipicu dari tingkat lain pada susunan saraf
pusat. Tremor pada penyakit Parkinson mungkin dicetuskan oleh
ritmik dari alfamotor neuron dibawah pengaruh impuls yang
berasal dari nucleus ventro-lateral talamus. Pada keadaan normal,
aktivitas ini ditekan oleh aksi dari sirkuit gamma motoneuron, dan
akan timbul tremor bila sirkuit ini dihambat.

Rigiditas
Rigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada
otot antagonis dan ototprotagonis dan terdapat pada
kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron ototprotagonis
dan otot antagonis sewaktu gerakan. Meningkatnya
aktivitas alfamotoneuron pada otot protagonis dan otot
antagonis menghasilkan rigiditas yang terdapat pada
seluruh luas gerakan dari ekstremitas yang terlibat,

Bradikinesia
Bradikinesia menyebabkan gerakan volunter menjadi
lamban sehingga gerak asosiatif menjadiberkurang.
Bradikinesia merupakan hasil akhir dari gangguan
integrasi dari impulsoptik sensorik, labirin , propioseptik
dan impuls sensorik lainnya di gangliabasalis. Hal ini
mengakibatkan perubahan pada aktivitas refleks
yangmempengaruhi alfa dan gamma motoneuron.

Kelainan Posisi Tubuh


Keadaan ini disebabkan kegagalan integrasi dari saraf
propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls dari
mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan
mengganggu kewaspadaan posisi tubuh. Keadaan ini
mengakibatkan penderita mudah jatuh.

TATALAKSANA

A. Farmakologis

Dopamine prodrugs seperti Levodopa atau L-Dopa memeliki


efikasi tinggi pada Parkinson yang moderate atau lanjut.
Sering

dikombinasi

dengan

obat-obatan

dekarboksilase

seperti Benserizide dan Carbidopa.

Dopamine

Agonis

seperti

bromocriptine,

pergolide,

pramipexole, ropinirole ; bekerja merangsang reseptor


dopamin pada post sinaps

Dopamine

releaser seperti amantadine


Antikolinergik
seperti trihexyphenedil; mengatasi
tremor, namun tidak mengatasi bradikinesia dan
rigiditas.
MAO-B
Inhibitor
seperti
Selegiline;
bekerja
menghambat
aktivitas
MAO-B
oksidase
yang
bertanggung jawab inaktivasi dopamin

Algoritme Penatalaksanaan Penyakit Parkinson

B. NONFARMAKOLOGIS
Operasi:

Talatomi, palidotomi, transpantasi substansia

nigra, ablasi dan stimulasi otak


Rehabilitasi

medik

Psikoterapi:

untuk mengatasi perubahan psikologi yang

terjadi

Edukasi

Memberi edukasi terhadap pasien dan keluarga terhadap


penyakit yang dideritanya
Memberi tahu keluarga untuk memberi support pada pemberita
terutama memberikan semangat pada pasien
Meningkatkan asupan nutrisi yang baik untuk diet seimbang
Fisioterapi untuk mempertahankan mobilitas pasien, seperti
stretching, fitness, latihan keseimbangan, dan pemakaian alat
bantu mekanik seperti kursi roda sehingga membantu pasien
untuk tetap mandiri
Parkinson Disease Society Konseling (Financial, Emosional,
Proffesional, Support)

Prognosis
Qou

ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Kesimpulan

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sistem


ekstrapiramidal yang merupakan bagian dari Parkinsonism yang secara
patologis ditandai oleh adanya degenerasi ganglia basalis terutama di
substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi
sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies).
Diagnosis penyakit Parkinson berdasarkan klinis dengan ditemukannya
gejala motorik utama antara lain tremor pada waktu istirahat, rigiditas,
bradikinesia dan hilangnya refleks postural
Terapi

farmakologis

Levodopa
Dopamine

atau

pada

L-Dopa,

releaser

parkinson
Dopamine

seperti

Dopamine
Agonis

amantadine,

prodrugs

seperti

seperti

bromocriptine,

Antikolinergik

seperti

trihexyphenedidan selektif monoamine oxidase B (MAO-B) inhibitor,


MAO-B Inhibitor seperti Selegiline, sedangkan terapi non farmakologis
seperti Operasi talatomi, palidotomi, transpantasi substansia nigra,
ablasi dan stimulasi otak, rehabilitasi medik, psikoterapi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai