Anda di halaman 1dari 1

MARAKNYA KORUPSI DI INDONESIA

Korupsi adalah suatu tindakan kriminal yang memperkaya diri sendiri dengan cara
mengambil hak-hak oranglain. Pelaku korupsi disebut koruptor. Bisa dikatakan, korupsi
masih berkonotasi perampok berkerah putih atau tikus-tikus berdasi. Biasanya, pelaku
korupsi merupakan seorang atau sekelompok pejabat politik yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang. Di Indonesia korupsi mungkin tindakan yang lumrah, mulai dari korupsi di
tingkat RT sampai Negara.
Untuk mengantisipasi korupsi yang marak dan tumbuh pesat, pemerintah membentuk
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang bertugas untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Tetapi sampai saat ini
mungkin KPK belum memaksimalkan kinerjanya. Hal itu dapat dilihat dari berapa banyak
tindakan korupsi skala kecil maupun skala besar. Masih ingat dengan kejadian Gayus
Tambunan ? yang sangat populer saat itu. Dia adalah seorang PNS di Direktorat Jenderal
Pajak Kementrian Keuangan. Secara mengejutkan dia mempunyai uang Rp 25 miliar, uang
asing senilai 60 miliar dan perhiasan senilai 14 miliar atas nama istrinya. Hal itu sangat
mencoreng reformasi KKRI (Kementrian Keuangan Republik Indonesia) yang digulirkan
oleh Sri Mulyani dan sangat merusak citra aparat perpajakan Indonesia. Bagaimana bisa
orang terpelajar yang kenyang makan bangku sekolah melakukan tindakan seperti itu?
Mungkin karena lemahnya hukum Indonesia. Ya, lemah terhadap orang-orang kaya dan kuat
terhadap kaum miskin.
Mungkin negara kita harus bisa mencontoh negara lain yang point tindakan
korupsinya rendah. Contohnya Denmark, yang memodernisasi dan menerapkan sistem open
goverment, sehingga pengeluaran dan aktivitas anggota parlemen dapat diketahui publik, tapi
mungkin juga itu akan percuma jika pendidikan moral tidak diterapkan sejak dini.
Indonesia merupakan negara yang religius. Dalam masing-masing agama sangat
diharamkan melakukan tindakan korupsi, tapi mengapa ditengah-tengah kereligiusan
masyarakat kita ini malah semakin marak tindakan korupsi? MORAL. Jika anak dididik dan
diperhatikan dengan prinsip-prinsip etika, maka semakin kecil pula tindakan korupsi.
Jadi, mulailah sama-sama membenahi diri kita dengan kesadaran sendiri. Mulai dari
hal terkecil. Cintailah negeri kita dengan setulus hati, buang jauh-jauh keegoisan untuk
memiliki sesuatu yang berlebihan. Indonesia ada ditangan kita, pemuda-pemudi yang akan
melanjutkan generasi bangsa, bukan tidak mungkin jika 20 tahun mendatang Indonesia
hancur oleh perbuatan kita atau bisa jadi Indonesia akan menjadi negara adidaya yang
kompeten dan bermoral.
Cintailah negeri kita Indonesia. Jangan pernah melakukan tindakan yang melanggar
hukum apalagi korupsi, sekecil apapun itu!!!
Siti Mariam Ulfa Gunarti
1D

Anda mungkin juga menyukai