Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Chandra Bagus wijayanto

NIM

: 14071078

MAKUL: METODE PENELITIAN KUALITATIF

PADUSAN NING SELOKAN MATARAM

Sehari sebelum puasa biasanya masyarakat khususnya jawa sering mengadakan


tradisi atau ritual padusan .Ritual padusan ialah sebuah tradisi guna mensucikan diri
sebelum melakukan ibadah puasa agar kita terbebas dari segala bentuk najis atau
kotoran, dengan cara mandi dan keramas biasanya hal tersebut sering di lakukan pada
sore hari biasanya sekitar jam 03:00 sampai menjelang maghrib dan di magelang
kecamatan ngluwar,kelurahan bligo, masyarakat sering melakukan tradisi tersebut di
selokan mataram yaitu aliran sungai sodetan dari kali progo. Tradisi tersebut sudah ada
sejak dulukala atau sudah dari turun temurun. Padusan di slokan mataram ini mungkin
beda dari padusan di tempat lain. Mungking karena melakukannya di selokan mataram
yamg di anggap kotor dan tercemar, tetapi selokan matarm di desa Bligo,ngluwar
magelang ini sangat bersih, di samping itu tempatnya juga masih alami di karenakan
terletak di pedesaan yang jauh dari polusi
Suara teriakan dan gelak tawa terdengar dari kejauhan saat para warga
berkumpul di selokan mataram untuk melakukan tradisi sehari sebelum puasa yaitu
padusan di selokan mataram, yaitu sebuah tempat atau sungai yang mengalir dari
bendungan kali progo magelang sampai ke jogja. Biasanya saya juga ikut melakukan
tradisi tersebut. Yaitu melakukan padusan di selokan mataram. Saya melakukan tradisi
tersebut beramai-ramai tumpah ruah semua berkumpul dan mandi di sana bersama
teman,keluarga dan kerabat. Saya melakukan tradisi tersebut sekitar jam 03:00 dan

selesai biasanya menjelang maghrib, saya dan semua orang di desa saya yaitu desa
bligo kolodanan berkumpul untuk melakukan tradisi tersebut yaitu padusan di selokan

mataram. Saya berenang dan mandi bersama-sama di selokan mataram ada juga yang
berenang menggunakan sarung yang di ikat yaitu dengan cara mengikat sebagian sisi
sarung tersebut agar busa menyimpan angin saat di masukan kedalam air, ada yang
menggunakan karet ban mobil, dan ada juga yang menggunakan batang pohon pisang
untuk alat bantu apung di karenakan di selokan mataram air nya ncukup deras dan
dalam hal tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan terjadi karena
biasanya kami berenang cukup jauh yaitu menyusuri selokan mataram kira-kira sejauh
2km disana canda tawa dan suasana kegembiraan sangat terasa sekali. saya biasanya
berenang dari sebuah terowongan yang terletak di selokan mataran dan loncat dari atas
jembatan yang berada di atas selokan mataran ada juga yang menggunakan ban truk
yang di

naiki oleh banyak orang untuk menyusuru selokan mataram dan saya

melakukannya berulang-ulang dengan semangat di situ di situ saya merasakan hal


yang sangat berbeda dengan hari-hari yang biasanya saat itu semua berkumpil dan
mandi beramai-ramai dengan wajah penuh keceriaan. di samping itu suasana
kegembiraan menyambut puasa pun sangat terasa. Mungkin karena tradisi tersebut
hanya ada setahun sekali dan membuat saya sangat menantikan akan datangnya tradisi
tersebut.
Yang melakukan tradisi padusan di selokan mataram ini bukan hanya warga
sekitar. Tetapi ada juga warga luar daerah yang sengaja dating untuk padusan di
selokan mataram. bahkan ada juga mahasiswa yang ikut padusan di sana. Merekan
beramai-ramai melakukan tradisi tersebut dengan senang hati dan semangat tetapi
yang kurang pandai berenang harus berhati-hati di karenakan selokan mataram
tersesbut cukup dalam dan deras. Di karenakan selokan mataram di desa saya adalah
pusat dari selokan mataram yang mengalir sampai ke jogja tetapi air di selokan
mataram di tempat saya airnya masih bersih dan jernih di karenakan masih di wilayah
pedesaan yang jauh dari industri.

Tetapi beberapa tahun ini padusan di selokan mataram mulai berkurang


peminatnya dan tidak ramai lagi seperti dulu damn perlahan meninggalkan tradisi
tersebut dengan berbagai macam alasan seperti selokan sudah mulai kotor, alirannya
terlalu kencang,berbahaya dll. Sebagian orang lebih memilih kolam renag atau laut
sebagai tempat padusan di banding selokan mataram. Karena mereka menganggap
tempat tersebut lebih modern dan bersih di banding selokan mataram padahal menurut
saya justru malah di kolam renang atau di laut yang airnya lebih kotor di karenakan di
kolam renang airnya tidak mengalir hal tersebuk kalau di biarkan terus menerus akan
menjadikan tradisi di selokan mataram ini semakain hilang dan tidak ada lagi tradisi
padisan di selokan mataram lagi karena semakin tidak di minati lagi padusan di sana
Menurut ibu Taryono yang berusia 48 tahun, salah seorang warga desa
bligo kolodanan rt01/rw04. Padusan di selokan mataram jaman dulu dengan sekarang
sudah jauh sekali berbeda dan semakin sedikit peminatnya. hal tersesbut mungkin di
sebabkan oleh gaya hidup masyarakata di desa bligo, ngluwar, magelang yang sudah
menuju kearah modern dan sudah tidak tertarik lagi dengan tradisi tersebut yaitu
berenang di selokan mataram dan lebi memilih padusan di kolam renang atau di laut .
Hal tersebut sangat di sayangkan oleh ibu Taryono selaku warga desa bligo,ngluwar di
karenakan masyarakat di sini sudah pelan-pelan meninggalkan tradisi tersebut dan
tidak mau mempertahankan tradisi yang sudah ada sejak dari turun temurun itu
padahal hal tersebut sangat di sayanggkan. Karena tidak di semua tempat memiliki
tradisi seperti ini dan tidak semua tempat di aliri selokan mataram yang masih bersih
dan belum tercemar limbah pabrik dan polusi lainnya di dan airnya jernih. Ibu Ani
berharap masyarakat mau untuk mempertahankan tradisi tersebut dan ikut
melestarikan tradisi tersebut agar tradisi tersebut tetap ada dan tetap dilakukan setiap
tahunnya yaitu sehari sebelum puasa. Dan jangan biarkan tradisi tersebut hilang begitu
saja. Dan ibu Ani mengharapkan agar warga ikut menjaga kebersihan sungai supaya
orang-orang kembali tertarik untuk melakukan tradisi padusan di selokan mataran dan
tetap melestarikan budaya agar seperti jaman dulu.
Ibu Taryono mengatakan saya sangat kangen sekali suasana padusan
seperti dulu padusan beramai-ramai di selokan mataram yang di lakukan penuh
kegembiraan san suka cita, dan canda tawa dan semua berkumpul bersama-sama
mandi dan berenang di selokan mataram. Tidak seperti beberapa tahun ini, suasana

padusan di selokan mataram yang cenderung sepi dan biasanya hanya sebagian
penduduk lokal saja yang melakukan tradisi tersebut di selokan mataram yang lain
sudah mulai pindah mencari tempat yang baru untuk melakukan tradisi tersebut seperti
di kolam renang, di pantai, atau di sumber-sumber mata air. Hal-hal tersebu yang
membuat tradisi padusan di selokan mataram mulai di tinggalkan dan pelan-pelan
hilang hal seperti itu sangat tidak di inginkan. Karena seharusnya kita menjaga tradisi
tersebut agar tetap ada dan bukan malah meninggalkan nya.
Dan ini lah hasil yang saya dapat setelah berbincang dengan salah seorang wearga
SAYA : Buk boleh ngobrol sebentar?
Bu Taryono : oh nggih mas mau ngobrol apa ya?
SAYA : Cuma mau Tanya tentang padusan buk
Bu taryono : ya nanti akan ibu jelaskan tp ya cma setahu ibu saja ya,,
SAYA : OK BU,,,emm buk mau Tanya mengapa kok padusan di slokan mataram sudah
mulai luntur ya?
Bu taryono :pada dasarnya padusan itu dapat di lakukan di mana saja dan masyarakat
sudah mengetahui hal itu
SAYA: buk kpn tradisi tersebut di lakukan ?
Bu taryono: waah itu sudah lama sekali mas,,mungkin sejak saya belum lahir mas,,
SAYA: trus apa yang membedakan padusan dis ini dan di tempat lain bu/
Bu taryono: sebenarnya sama saja Cuma, ada yang sekedar mandi atau ada yang
memakai aturan mas
SAYA: biasanya siapa saja ya buk yang melakukan tradisi tersebut ?
Bu taryono: yooo sebagian umat muslim yang masih memegang teguh tradisi padusan
itu mas,,,
SAYA: oh begitu ya bu,,emm biasanya padusan itu di lakukan di jam-jam berapa to
buk?

Bu taryono: biasanya dakda dhuhur sampai menjelang maghrib mas


SAYA : trus yang biasa di lakukan saat padusan itu apa aja bu?
Bu taryono : ya mandi-mandi dan niat membersihkan diri menjelang bulan ramadhan
SAYA : ada ngga to buk yang membedakan padusan jaman sekarang dan duli?
Bu taryono: ya dulu kan belum banyak kolam renang to mas, jadi padusan banyak
yang di sungai atau di sendang,,
SAYA: emm apa hanya warga setempat yang dating ke sana?
Bu taryono : ngga mas,,pokoknya hari itu bebas,,,siapa aja boleh dating dan mandi?
SAYA: OK BU,,,mengapa tradisi tersebut harus tetap di adakan bu?
Bu taryono : iya harus mas. Karena banyak yang meyakini jika melakukan tradisi
tersebut puasa kita lebih afdol,,
SAYA: OH NGGIH BUK,,buk menurut ibu tradisi ini akan langgeng ngga ya?
Bu taryono: ya semoga tradisi itu tetap di minati,,makanya kmu sebagi generasi
bangsa wajib nguriuri tradisi yang luhur itu mas
SAYA: nggih buk insyaaloh,,trimakasi bu atas waktunya
Bu taryono: iya mas sama-sama mas,,,

Anda mungkin juga menyukai