TUTORIAL
DEMAM TIFOID
PENDAHULUAN
Jenis Pengamatan
: Kunjungan
Cara Pengamatan: Wawancara dan
laporan
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 7
Januari 2016
Lokasi : Kampung Buaran RT
03/01 Kelurahan Paku Jaya
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Tn. F
Usia
: 22 tahun
Kedudukan dalam keluarga : anak
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Mahasiswa
Status Perkawinan
: Belum Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama : demam sejak 1
minggu sebelum masuk puskesmas
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kepala
:
normocepal,
rambut
warna
hitam,
distribusi merata, tidak mudah rontok.
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
refl ek cahaya (+/+), pupil isokor.
Hidung : septum deviasi (-), sekret -/-, epistaksis
-/-.
Telinga : bentuk normotia, serumen -/-, otorhea -/-.
Mulut : mukosa bibir lembab (+), lidah kotor (+),
tremor (-), stomatitis (-), sianosis (-), perdarahan
gusi (-).
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Paru
I
:
normochest,
pergerakan
dinding
dada simetris, retraksi
sela iga (-).
P
:
vokal
fremitus
kanan dan kiri sama
(+), nyeri tekan (-).
P : sonor pada kedua
lapang paru.
A : vesikuler +/+,
ronki -/-, wheezing -/-.
Jantung
I : ictus cordis terlihat di
ICS V linea midclavicula
sinistra.
P : ictus cordis teraba di
ICS V linea midclavicula
sinistra.
P : batas atas di ICS II linea
parasternalis dextra, batas
kanan
di
ICS
IV
linea
sternalis dextra, batas kiri
di ICS V linea midclavicula
sinistra.
A : BJ I dan II murni reguler,
gallop (-), murmur (-).
Abdomen
I : datar.
A : bising usus (+) normal.
P : nyeri tekan epigastrium (+), hepar teraba 1 jari
dibawah arcus costae, limfa tidak teraba, P : timpani
pada 4 kuadran abdomen.
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema -/-,
tourniquet test (-).
Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema -/-.
Hasil
Satuan
Hemoglobin
15,0
g/dL
Leukosit
9.900
/L
Hematokrit
43
Trombosit
313.000
/L
Widal
S. Typhosa H
1/80
S. Typhosa O
1/160
S. Paratyphosa BH
1/80
S. Paratyphosa AO
1/160
Anggota
Keluarga inti
Nama
orang
Ayah : Daryono
58
kepala keluarga
Ibu
: Sutarmi
Anak :
50 tahun
26 tahun
- Wahyudin
- Opih
- Fazri
- Alifah
- Sufi Nur
24 tahun
22 tahun
15 tahun
11 tahun
tahun,
Pekerjaan
Ayah
Bangunan
Ibu
Ibu
rumah
tangga
Anak
Mahasiswa/
pelajar/
Kewarganegar
WNI
pekerja
aan
Sudah
24 tahun
berkeluarga
selama
berapa tahun
Tempat
Kamp.Buaran RT
tinggal
003/001
Kel.
Paku
Kec.
Jaya
Agama
Islam
Pendidikan
Ayah
SMA
terakhir
Ibu
SMA
Struktur Keluarga
Bentuk keluarga : Keluarga tradisional
(keluarga inti)
Siklus kehidupan keluarga : The
launching family
FUNGSI
Fungsi Biologis
Pola asuh yang diterima ayah : otoriter
Pola asuh yang diterima ibu :
demokratis
Pola asuh yang diterapkan pada anak :
otoriter-demokratis
Fungsi Psikologis
Tercipta rasa aman sesama anggota keluarga untuk saling
melindungi
Fungsi Sosial
Orang tua merawat dengan penuh kasih sayang dalam
tumbuh kembang anak
Orang tua sebagai fi gur dalam hal baik bagi anak
Orang tua sebagai aktor dalam mensosialisasikan berbagai
perilaku
Orang tua mensosialisasikan berbagai aturan ketika
berhubungan dengan orang lain
Orang tua membiasakan anak untuk bertanggung jawab
Fungsi Ekonomi
Menengah ke bawah, kebutuhan seluruh
anggota keluarga terpenuhi
Fungsi Adaptasi
Belum ada perubahan bentuk keluarga
Tidak ada disfungsi anggota keluarga
Lingkungan hidup keluarga dengan tetangga
sangat baik
Perilaku kesehatan keluarga baik (tidak
ditemukan rokok, botol minum)
DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT
Keluarga
PROSES
Perhatian
inti dengan
orang tua ke
5 anak
anak
OUTPUT
Gizi
kurang
optimal
bisa Sering
Anak ke 3
menjadi
tercemar
menderita
kurang
bakteri
demam
tifoid
Kebiasaan
makan yang
kurang sehat
Salmonella
typi
OUTCOME
Aktivitas anak
terganggu
(sekolah dll)
Pengaruh
penyakit
pada Pengaruh
keluarga
pada
keluarga
penyakit
Bila ada anggota keluarga Keluarga sebagai unit terkecil
Ketidaknyamanan dalam Keluarga
adalah
pusat
yang menderita demam dalam masyarakat sehingga
lingkungan keluarga
pengambilan
keputusan
tifoid
maka
terjadi penyakit
dalam
keluarga
kesehatan yang penting
masalah kesehatan dalam merupakan
masalah
yang
dapat
membantu
keluarga
dikarenakan masyarakat keseluruhan
proses
penyembuhan
demam tifoid
penyakit
Mempengaruhi
Keluarga merupakan wadah
produktivitas keluarga
pesan-pesan
GENOGRAM KELUARGA
Tary
o
Doni
Wahyud
in
surti
Daryon
o
Sutarmi
Leni
Opih
mimi
Deni
Fazri
Alifah
Suryani
Sufi Nur
Ya
Tidak
PENATALAKSANAAN
Gejala Klinis
Diagnosis
radang tenggorokan.
Demam Tifoid
Terapi
amoksilin,
omeprazol
paracetamol,
ranitidin,
Yang
1. Tindakan
yang
dilakukan
meliputi
Dilakukan
Dokter
dan lingkungan
Keluarga
Rujukan
Pencatatan
Pelaporan
dan Isi :
a. Genogram
b. Family Folder
Rekam Medis :
c. Identitas pasien
d. Pemeriksaan fisik
e. Diagnosis / masalah
f. Tindakan / pengobatan
g. Pelayanan lain yang telah diterima pasien
Tindakan
Promotif
Tindakan
Preventif
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Makanan
terkontaminas
i Salmonella
Lume
n usus
duktus
torasikus
Kuman Masuk
kedalam sirkulasi
darah
Bakterimia I
asimptomati
k
Sebagian masuk
kembali ke sirkulasi
darah
Bakterimia II
simptomatik
Kuman
menembus sel-sel
epitel usus
Magrofag
Berkembangbiak
melakukan
di lamina propria
fagositosis
Kuman dibawa
Kuman dapat
Kelenjar
ke Plaque
hidup dalam
mesenterik
peyeri
makrofag
a
Menyebar ke organ
berkembangbi
retikuloendotelial : Hepar dan
ak di luar sel
lien
atau ruang
sinusoid
disekresikan ke
kandung empedu
dalam lumen
usus
Feses
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI .Jakarta : 2006
Bakterimia
II
simptomatik
Reaksi
hipersensitivitas tipe
lambat
Nekrosis
Reaksi
Hyperplasia
Jaringan
Proses patologis
jaringan limfoid
berjalan terus
menurus
Menembus lapisan
otot, mukosa &
serosa usus
Makrofag telah
teraktifasi
hiperaktif
fagositosis
Salmonella kembali
Sejumlah mediator
radang dilepaskan
(sitokin)
GEJALA reaksi
inflamasi
Demam
Malaise
Mialgia
Sakit kepala
Sakit perut
Instabilitas
vaskuler
Koagulasi
Perforasi
Usus
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI .Jakarta : 2006
CLINICAL FEATURES
Acute noncomplicated
disease
Complicated
disease
Chronic
Carrier
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis
- Demam tinggi > 7 hari,
peningkatan panas
bertahap dan perlahan,
terutama sore hingga
malam hari
- nyeri kepala
- Pusing
- nyeri otot
- anoreksia
- mual
- Muntah
- konstipasi
- diare
- batuk
Tanda klinis
- Tremor
- Coated tongue
- Hepatosplenomegali
- Penurunan kesadaran
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI .Jakarta : 2006
LANGKAH DIAGNOSTIK
Anamnesis
Anamnesis
- Demam (meningkat
- Demam (meningkat
pada malam hari)
pada
malam hari)
- Gangguan
- Gangguan
gastrointestinal
gastrointestinal
- Mual
dan muntah
- Mual
danotot
muntah
- Nyeri
-- Nyeri otot
Pusing
Pusing
- Kebiasaan
hidup
- Kebiasaan hidup
(pola makan)
(pola makan)
- lingkungan
hidup
- lingkungan hidup
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum
- - Keadaan Umum
Kesadaran
Kesadaran
- Tanda
Vital
Tanda
Vital
- Coated tongue
-- Coated tongue
Nyeri tekan
Nyeri tekan
- Hapatosplenomegali
- Hapatosplenomegali
- Kembung
- Kembung
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI .Jakarta : 2006
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostik Laboratorium
Hubungannya dengan perjalanan
penyakit
demam
darah
tinja
urin
antibodi
1
S.typhi masuk
minggu
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Blood
Specimen
Stool sample
Serum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji TUBEX
Uji Widal
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
Darah rutin
Kultur Feses
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI .Jakarta : 2006
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
<7 hari
DHF
Faringitis
Rinofaringitis
Bronchiolitis
Pneumonia
Otitis Media Akut
Campak
Varicella
Enchepalitis
ISK
Sinusitis e.c Viral
SLE
>7 hari
Tifoid
Malaria
Tb paru
Meningitis
Endokarditis Infektif
Demam Rematik Akut
Abses Dalam
Diagnosis
Penyakit
Demam Tifoid
Anamnesis
Pemfis
Demam (soremalam)
Batuk
Konstipasi/diare
Malaise, mialgia
Anoreksia
Higiene buruk
Pem. penunjang
Bradikardi
relative
Coated tongue
Nyeri tekan
Hepatosplenome
gali
Kembung
Kultur darah,
sumsum tulang
Uji widal
Uji tubex
Feses
TB Paru
Demam samar2
malam hari
berminggu2
Batuk kering
Malaise
Anoreksia, sakit
dada, sesak, riwayat
kontak dg TB
Rhonki pada
apeks paru
Kelemahan
Berat badan
kurang/ kurus
Tes BTA
Foto dada
Darah rutin
Tes tuberkulin
Malaria
Menggigil, panas,
keringat, apireksia
Malaise, anoreksia,
sefalgia, myalgia,
nyeri tulang,
riwayat bepergian
Splenomegali
Tanda-tanda
anemia
Demam periodic
khas
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK UI .Jakarta : 2006
TATALAKSANA
Komplikasi
Intestinal
- Perdarahan intestinal
- Perforasi Usus
Ekstra
intestinal
- Komplikasi
Hematologi
( trombositopenia)
- Hepatitis Tifosa
- Pankreatitis Tifosa
- Miookarditis
- Tifoid Toksik
(delirium, sindrom
otak akut)
Pencegaha
Pencegaha
n
n
- Preventif dan kontrol penularan
1. Identifikasi dan eradikasi S.
Typhi pada pasien tifoid
asimtomatik, karier dan akut.
2. Pencegahan transmisi
langsung dari penderita
terinfeksi S. Typhi akut
maupun karier.
3. Proteksi pada orang yang
beresiko tinggi tertular dan
terinfeksi
4. Vaksinasi
Prognosis
KESIMPULAN
salah satu anggota keluarga tersebut terkena
penyakit demam tifoid karena kurang menjaga
kebersihan dalam segi makan, lingkungan dan
daya tahan tubuh yang kurang baik. Tetapi dari
aspek
lainnya
seperti
fungsi
keluarga,
perkembangan kehidupan, sosial ekonomi, dan
pendidikan keluarga ini sudah termasuk dalam
kategori baik.
Saran
Pasien dengan penyakit demam tifoid harus lebih
memperhatikan faktor kebersihan makanan ,dan
lingkungan.
TERIMA KASIH