Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia. Keterlibatan
pelayanan medis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari membuat pemahaman
mengenai hukum yang mengaturnya menjadi sangat penting. Sepanjang hidup
seorang manusia, dapat dipastikan, terjadi setidaknya satu kali, hal yang
memaksanya untuk bergantung pada pelayanan medis. Meskipun seseorang telah
berusaha menghindari kebutuhan terhadap dokter, dokter gigi, atau pelayanan
rumah sakit, kejadian seperti persalinan dan kematian akan membuat pelayanan
medis menjadi tidak terhindarkan. Seiring dengan keadaan ini, maka timbul
keharusan untuk mengatur hukum pelayanan medis, yaitu hukum kedokteran,
yang dapat disebut juga hukum medik.1,2
Hukum kedokteran tidak terlepas dari etika profesi kedokteran. Keduanya
merupakan jembatan antara bioetik teorikal dengan praktik di lapangan. Pekerja
medis, sebagai contoh seorang dokter, akan terikat oleh hukum dalam
menjalankan praktik kedokterannya. Sudah merupakan kesepakatan secara
internasional bahwa pertimbangan hukum dan etika telah melekat dan tidak dapat
dipisahkan dari peleyanan medis yang baik dalam seluruh spektrum, meskipun
masing-masing bagian kedokteran memiliki prinsip hukum dan etika yang
berbeda-beda dengan fokus yang spesifik.3
Semakin terdidiknya masyarakat dan banyaknya informasi yang tidak
tersaring mengenai kesehatan telah membuat masyarakat semakin kritis terhadap
pelayanan kesehatan yang diterimanya. Masyarakat saat ini semakin peka
terhadap isu terkait hak asasi manusia, diikuti terjadinya perubahan prinsip moral,
yang menyebabkan praktisi medis, seperti dokter, menghadapi dilema yang sulit
dalam praktik sehari-hari. Hal ini mengakibatkan hubungan dokter dan pasien
yang berawal dari saling percaya menjadi hubungan saling curiga, sehingga
berkembangnya kebiasaan masyarakat untuk mengeluh mengenai pelayanan
kesehatan dan menuntut dokter melalui jalur hukum, yang sering diidentikkan
dengan kegagalan upaya dokter dalam memberikan pelayanan penyembuhan.3-5
Penerapan hukum kedokteran merupakan hal yang cenderung baru,
diakibatkan oleh perkembangan pesat teknologi medis pada beberapa dekade
1

terakhir. Masalah yang timbul saat ini adalah meskipun teknologi tersebut telah
berkembang secara sangat cepat, hukum yang mengaturnya masih tertinggal,
sehingga mengakibatkan timbulnya penegakan hukum kedokteran secara liar,
yang dilakukan tanpa ada dasarnya. Fakultas hukum di seluruh Indonesia mulai
membicarakan masalah hukum kedokteran, dan mengaitkannya dengan pasalpasal pada hukum pidana dan hukum perdata, sementara hukum kedokteran
sebenarnya memiliki pedoman dan prinsip tersendiri yang tidak berlaku
sebagaimana ilmu hukum lainnya.1,2,5
Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas, penulis merasa bahwa
pembahasan mengenai hukum kedokteran sangat penting. Pengetahuan mengenai
hukum kedokteran akan bermanfaat bagi para praktisi ilmu kedokteran untuk
menerapkan ilmu dan keterampilannya di bawah ketentuan hukum, yang berguna
tidak hanya untuk melindungi pasien, namun juga untuk melindungi dirinya
sendiri dan penyedia sarana layanan kesehatan tempatnya bekerja.

Anda mungkin juga menyukai