Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Fraktur (patah tulang) merupakan diskontinuitas korteks tulang dan atau
tulang rawan yang ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Jenis fraktur terbagi
menjadi beberapa macam, tergantung dari garis fraktur, hubungan dengan luar,
fraktur pada anak-anak serta adanya tarikan otot/ligamen. Diagnosis fraktur dapat
dibuat melalui anamnesis, pemeriksaan fisik (look, feel, move) dan pemeriksaan
penunjang (foto rontgen, CT Scan, MRI). Biasanya pada pasien yang mengalami
kecelakaan lalu lintas dilakukan primary survey yang terdiri dari ABCDE
(Airway, Breathing, Circulation, Disabillity, Exposure) dan secondary survey.
Trias pengobatan pada fraktur meliputi reposisi, fiksasi-imobilisasi, dan
rehabilitasi. Adakalanya pasien hanya membutuhkan terapi resusitasi dan kadang
kala pasien juga memerlukan transfusi, semua hal ini dilakukan sesuai dengan
indikasi masing-masing. Saat ini dunia sudah menggunakan satu bahasa dalam
mengelola kasus trauma mulai dari tempat kejadian di lapangan hingga tiba di
Rumah Sakit sehingga diharapkan para dokter tidak lagi canggung saat harus
melakukan pertolongan di tempat kejadian, selain itu perlu pula bagi dokter untuk
mampu menerapkan kaidah pemilihan jika menghadapi korban yang jumlahnya
banyak.

Saran
Mengingat masih banyaknya kekurangan kelompok kami, baik dari segi
diskusi, penulisan tugas tertulis dan sebagainya, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari dosen-dosen yang mengajar baik sebagai
tutor maupun dosen yang memberikan materi kuliah, dari rekan-rekan angkatan
2010, serta berbagai pihak dalam rangka perbaikan kedepannya.

35

Anda mungkin juga menyukai