Anda di halaman 1dari 5

Jenis Fraktur

1. Fraktur Lengkap
Fraktur lengkap adalah tulang benar benar patah menjadi menjadi dua fragmen atau lebih.
2. Fraktur Tidak Lengkap
Fraktur tidak lengkap adalah tulang terpisah secara tak lengkap dan periosteum tetap
menyatu.
3. Fraktur Tertutup
Fraktur tertutup adalah fraktur dengan kulit tidak ditembus oleh fragmen tulang.
4. Fraktur Terbuka
Fraktur terbuka adalah fragmen tulang yang menembus kulit.
(Price & Wilson, 2006; Solomon, Warwick, & Nayagam, 2010)

Klasifikasi Fraktur Terbuka Menurut Gustilo-Anderson


1. Tipe Tidak Lengkap
a. Tipe I : <1 cm
b. Tipe II : 1-10 cm
c. Tipe III
: >10 cm atau energi tinggi
A
: jaringan yang memadai untuk perbaikan
B
: pengelupasan periosteal yang cukup besar dan membutuhkan penutupan
C
: cedera vaskular dan membutuhkan perbaikan vaskular
2. Tipe Lengkap
a. Tipe I :
Lesi kulit <1 cm
Bersih
Fraktur sederhana dengan minimal kominutif
b. Tipe II :
Lesi kulit >1 cm
Tidak ada kerusakan jaringan lunak yang luas
Kerusakan minimal
Kominutif sedang dan kontaminasi
c. Tipe III
:
Kerusakan kulit yang luas dengan atau tanpa kerusakan otot dan neurovaskular
Cedera dengan kecepatan tinggi
Fraktur kominutif yang parah atau segmental
Luka senjata kecepatan tinggi
Kontaminasi yang luas dari dasar luka
Segala ukuran luka terbuka dengan kontaminasi tanah
o A :
- Ulserasi jaringan lunak yang luas mencakup fragmen tulang

Biasanya trauma kecepatan tinggi dengan kominutif parah atau fraktur


segmental
o B :
- Lesi yang luas dari jaringan lunak dengan pengelupasan periosteal dan
kontaminasi
- Kominutif parah akibat trauma kecepatan tinggi
- Biasanya membutuhkan penggantian tulang terbuka dengan penutup
o C
- Fraktur terbuka dengan kerusakan arteri yang membutuhkan perbaikan

Klasifikasi Fraktur Tertutup Menurut Tscherne


1. Grade 0 :
Kerusakan jaringan lunak yang minimal
Cedera tidak langsung pada ekstremitas (torsi)
Pola fraktur sederhana
2. Grade 1 :
Abrasio superfisial atau kontusio
Pola fraktur ringan
3. Grade 2 :
Abrasio dalam
Kontusio kulit atau otot
Pola fraktur berat
Trauma langsung pada ekstremitas
4. Grade 3 :
Kontusio kulit yang luas
Kerusakan berat pada otot yang mendasarinya
Sindroma kompartemen
Avulsi subkutan

Klasifikasi Fraktur Berdasarkan AO/OTA Universal


1. Setiap tulang utama dan setiap segmen tulang diberi nomor :
Humerus 1, Radius/ulnar 2, Femur 3, Tibia 4, dst
Segmen proksimal 1, Diafisis 2, segmen distal 3
Misalnya, proksimal femur diberi kode 31 (3 Femur, 1 Proksimal)

2. Fraktur segmen proksimal dan distal diklasifikasikan beberapa tipe yaitu:


A
: Ekstra-artikular
B
: Artikular parsial
C
: Artikular lengkap
3. Fraktur diafisis diklasifikasikan beberapa tipe yaitu:
A
: Sederhana
B
: Baji
C
: Kompleks

4. Setiap pola fraktur dibagi menjadi beberapa grup yaitu:


Fraktur segmen proksimal dan distal

Fraktur Diafisis

5. Menggunakan sistem AO/OTA


Tulang yang mana? (Misalnya, Femur 3)
Segmen yang mana? (Misalnya, Diafisis 2)
Tipe yang mana? (Misalnya, Sederhana A)
Grup yang mana? (Misalnya, Transverse 3)
Menggunakan contoh diatas, kode fraktur tersebut adalah 32-A3 (Simple tranverse
diaphyseal femoral fracture)

Bibliography
O.T., A. (2013). Fracture Classification in Orthopaedics. Nigeria: UITH Surgery.
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit (6th ed.). Jakarta: EGC.
Solomon, L., Warwick, D., & Nayagam, S. (2010). Apley's System of Orthopaedic and
Fractures. UK: HODDER ARNOLD AN HACHETTE UK COMPANY.

Anda mungkin juga menyukai