FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
Nama
: TENGKU NURMAILIZA
Nim
: 050503099
Departemen
: Akuntansi
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Analisis Pengendalian
Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya .
Skripsi ini adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah
dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan
skripsi level Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar
dan apa adanya, dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Tengku Nurmailiza
NIM : 050503099
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur penulis ucapkan kepada Sang
Pencipta dan Penguasa Alam beserta isinya, Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, rahmat, hidayah dan berkah yang tiada terhingga, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat berangkaikan salam tak lupa penulis hadiahkan
kepada Nabi besar Muhammada SAW, Nabi akhir zaman sebagai perantara turunnya
cahaya Islam ke dunia ini berikut juga ilmu pengetahuan kepad ummatnya.
Adapun skripsi ini berjudul Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang
Dagang pada PT. Sabda Cipta Jaya , dan disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Sepanjang proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,
dukungan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak. selaku Ketua Departemen
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak. selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
4. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak. dan Ibu Dra. Naleni Indra, MM,
Ak. selaku Dosen Penguji I dan Dosen Penguji II yang telah membantu
penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi
ini.
5. Kepada seluruh pegawai PT. Sabda Cipta Jaya.
6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Tengku Hazanaruddin dan Ibunda
Zahara yang senantiasa mendidik dan mengajarkan dengan penuh cinta dan
kesabaran serta mencurahkan kasih sayang tiada tara, dan selalu mendoakan
penulis agar menjadi anak yang saleha dan berguna bagi agama, orang tua,
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dalam tata
bahasa maupun lingkup pembahasannya. Untuk ini penulis menerima saran dan kritik
yang membangun dari pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang akuntansi
untuk pembaca.
Tengku Nurmailiza
NIM : 050503099
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
ABSTRAK
Persediaan adalah salah satu aktiva penting yang dimiliki oleh perusahaan.
Karena persediaan merupakan suatu aktiva maka harus dilakukan pengendalian intern
yang baik untuk menjaga persediaan tersebut dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengendalian intern
yang dilakukan oleh guna mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengendalian
intern persediaan barang dagangan yang diterapkan.
Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis menggunakan alat
pengumpul data berupa wawancara dan kepustakaan. Dalam penelitian ini, jenis data
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penulis memperoleh data
melalui wawancara dan observasi.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengendalian intern atas persediaan
pada PT. Sabda Cipta Jaya sudah cukup efektif, dimana adanya pemisahan diantara
fungsi fungsi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Pemantauan
terhadap persediaan barang dagangan juga dilakukan secara periodik oleh bagian
logistik melalui kegiatan stock opname.
Kata kunci : pengendalian intern, persediaan, analisis.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
ABSTRACT
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan.................................... 5
1. Pengertian Persediaan ...................................................... 5
2. Jenis-Jenis Persediaan ..................................................... 7
3. Sistem Pencatatan Persediaan .......................................... 9
B. Pengertian dan Unsur-Unsur Pengendalian Intern .............. 12
1. Pengertian Pengendalian Intern .................................... 12
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
BAB III
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
Responden ........................................................................ 30
F.
B.
BAB V
Kesimpulan ........................................................................ 63
B.
Saran .................................................................................. 65
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
Tabel 2
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
Gambar 2
Kerangka Konseptual.............................................................. 17
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
pembelian yang tidak efisien atau upaya penjualan yang tidak memadai dapat
membebani suatu perusahaan dengan persediaan yang berlebihan dan tidak terjual.
Jadi, penting bagi perusahaan untuk mengendalikan persediaan secara cermat
untuk membatasi biaya penyimpanan yang terlalu besar.
Persediaan
sangat
rentan
terhadap
kerusakan
maupun
pencurian.
Pengendalian intern juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga agar
informasi mengenai persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern
persediaan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, pencurian, maupun tindakan penyimpangan
lainnya.
Kerusakan, pemasukan yang tidak benar, lalai untuk mencatat permintaan,
barang yang dikeluarkan tidak sesuai pesanan, dan semua kemungkinan lainnya
dapat menyebabkan catatan persediaan berbeda dengan persediaan yang
sebenarnya ada di gudang. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan persediaan secara
periodik atas catatan persediaan dengan perhitungan yang sebenarnya.
Kebanyakan perusahaan melakukan perhitungan fisik setahun sekali. Namun ada
juga yang melakukannya sebulan sekali dan sehari sekali.
PT. Sabda Cipta Jaya adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di
bidang importir dan distributor obat-obatan (farmasi), atau lebih dikenal sebagai
Pedagang Besar Farmasi (PBF). Produk farmasi yang di distribusikan oleh PT.
Sabda Cipta Jaya dibagi atas beberapa divisi, diantaranya ada divisi produk
farmasi, divisi produk konsumen, divisi produk vetenary dan aquaria, divisi
produk medical, dan divisi lain-lain. Karena cukup banyak jenis produk dan
mobilitas keluar masuk barang sehingga dikhawatirkan akan terjadi kehilangan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah dalam bentuk
pernyataan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan pengendalian intern atas persediaan barang dagang pada
PT. Sabda Cipta Jaya?
2. Apakah pengendalian intern atas persediaan barang dagang pada PT. Sabda
Cipta Jaya sudah berjalan dengan efektif ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai aplikasi dari pengendalian
intern persediaan barang dagang yang diterapkan oleh PT. Sabda Cipta Jaya,
2. untuk mengetahui apakah pengendalian intern persediaan barang dagang yang
diterapkan sudah cukup efektif bagi perusahaan.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
D. Manfaat Penelitian
Selain tujuan, penulisan skripsi ini juga memiliki manfaat penelitian, antara
lain :
1. bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan
peneliti tentang analisis pengendalian intern persediaan barang dagang yang
ada dalam perusahaan dagang,
2. bagi PT. Sabda Cipta Jaya, memberikan sumbangan masukan bagi
manajemen yang berguna untuk memperbaiki kebijakan perusahaan atas
pengendalian persediaan barang dagang,
3. bagi pihak lain, sebagai bahan acuan bagi penulis lainnya yang akan
melakukan ataupun yang akan melanjutkan penelitian sesuai dengan judul
skripsi ini.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
persediaan merupakan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu dari sumber
daya yang ada dalam suatu proses yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap
segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan maupun ada
masalah lain.
Persediaan memiliki beberapa fungsi penting bagi perusahaan, yaitu :
a) agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi,
b) untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi,
c) untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas, karena membeli
dalam jumlah yang banyak ada diskon,
d) untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga,
e) untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca,
kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan pengiriman,
f) untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.
Biaya persediaan terdiri dari seluruh pengeluaran, baik yang langsung
maupun yang tidak langsung, yang berhubungan dengan pembelian, persiapan,
dan penempatan persediaan untuk dijual. Biaya persediaan bahan baku atau
barang yang diperoleh untuk dijual kembali, biaya termasuk harga pembelian,
pengiriman, penerimaan, penyimpanan dan seluruh biaya yang terjadi sampai
barang siap untuk dijual.
Masalah penentuan besarnya persediaan sangatlah penting bagi perusahaan,
karena persediaan memiliki efek langsung terhadap keuntungan perusahaan.
Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (yang ditanamkan) dalam
persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.
Menurut Hansen dan Mowen (2001 : 584), adapun biaya yang timbul
karena persediaan adalah:
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
a. Biaya penyimpanan
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan. Terdiri
atas biaya-biaya yang bervariasi langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas
persediaan semakin banyak.
b. Biaya pemesanan
Setiap kali suatu bahan baku dipesan, perusahaan harus menanggung biaya
pemesanan. Biaya pemesanan total per periode sama dengan jumlah pesanan
yang dilakukan dalam satu periode dikali biaya per pesanan.
c. Biaya penyiapan
Biaya penyiapan diperlukan apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi
diproduksi sendiri. Biaya penyiapan total per periode adalah jumlah
penyiapan yang dilakukan dalam satu periode dikali biaya per penyiapan.
d. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan.
Biaya ini timbul bilamana persediaan tidak mencukupi permintaan proses
produksi. Biaya kekurangan bahan sulit diukur dalam praktek terutama
dalam kenyataan bahwa biaya ini merupakan opportunity cost yang sulit
diperkirakan secara objektif.
2. Jenis-Jenis Pesediaan
Jenis-jenis persediaan akan berbeda sesuai dengan bidang atau
kegiatan normal usaha perusahan tersebut. Berdasarkan bidang usaha
perusahaan dapat terbentuk perusahaan industri (manufacture), perusahaan
dagang, ataupun perusahaan jasa. Untuk perusahaan industri maka jenis
persediaan yang dimiliki adalah persediaan bahan baku (raw material), barang
dalam proses (work in process), persediaan barang jadi (finished goods), serta
bahan pembantu yang akan digunakan dalam proses produksi. Dan perusahaan
dagang maka persediaannya hanya satu yaitu barang dagang.
Untuk dapat memahami perbedaan serta keberadaan dari tiap-tiap jenis
persediaan tersebut maka dapat dilihat dari penggolongan persediaan secara
garis besar yaitu :
1. Persediaan bahan baku (raw material), merupakan barang-barang yang
diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi. Beberapa bahan baku
diperoleh dari sumber-sumber alam. Akan tetapi lebih sering bahan baku
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
diperoleh dari perusahaan lain yang merupakan bahan baku dari perusahaan
lain yang merupakan produk akhir pemasok bahan baku. Sebagai contoh
kertas cetak merupakan bahan baku dari perusahaan percetakan. Meskipun
istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk mencukupi seluruh
bahan baku yang digunakan dalam produksi, namun sebutan ini sering kali
dibatasi untuk barang-barang yang secara fisik dimasukkan dalam produk
yang dihasilkan. Istilah bahan penolong atau pembantu (factory supplies)
digunakan untuk menyebut bahan tambahan yaitu bahan baku yang
diperlukan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung dimasukkan
dalam produk.
2. Barang dalam proses (goods in process), yang juga disebutkan pekerjaan
dalam proses (work in process) terdiri dari bahan baku yang sebagian telah
diproses dan perlu dikerjakan lebih lanjut sebelum dijual.
3. Barang jadi (finished goods), merupakan produk/barang yang telah selesai
diproduksi dan menjadi persediaan perusahaan untuk dijual.
Untuk persediaan barang setelah jadi atau barang jadi harus dipahami
bahwa mungkin saja barang setengah jadi bagi suatu perusahaan merupakan
barang jadi bagi perusahaan lain karena proses produksi bagi perusahaan
tersebut hanya sampai disitu. Namun dapat saja terjadi barang setengah jadi atau
barang jadi bagi suatu perusahaan merupakan bahan baku bagi perusahaan
lainnya. Jadi, untuk menentukan apakah persediaan tersebut merupakan bahan
baku barang setengah jadi, ataupun barang jadi bagi perusahaan. Harus dilihat
apakah persediaan tersebut sebagai input atau out put dari perusahaan atau hasil
dari bagian yang mana dari proses perusahaan tersebut.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
intern
merupakan
suatu
proses.
Pengendalian
intern
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Lingkungan pengendalian,
Penilaian resiko,
Informasi dan komunikasi,
Pengawasan,
Aktivitas Pengendalian.
suatu
organisasi terletak
pada
sikap
manajemen.
Lingkungan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
spesialisasi aktivitas,
standarisasi aktivitas,
koordinasi aktivitas,
sentralisasi aktivitas,
ukuran unit kerja.
3. Komite Audit
Dewan komisaris yang efektif adalah yang independen dari manajemen
dan anggota-anggotanya aktif menilai aktivitas manajemen. Komite audit
biasanya dibebani tanggung jawab mengenai laporan keuangan, mencakup
struktur pengendalian intern, dan ketaatan terhadap peraturan dan undangundang. Komite audit harus memilihara komunikasi langsung yang terus
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
sah,
telah diotorisasi,
telah dicatat,
telah dinilai secara wajar,
telah digolongkan secara wajar,
telah dicatat dalam periode seharusnya,
telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas
dengan benar.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
otorisasi transaksi,
pemisahan tugas,
catatan akuntansi,
pengendalian akses,
verifikasi independen.
1. Otorisasi Transaksi
Tujuan dari otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua
transaksi material yang diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan
tujuan pihak manajemen (Hall Singleton, 2007 : 33). Setiap transaksi harus
diotorisasi dengan semestinya apabila perusahaan menginginkan pengendalian
yang memuaskan. Dalam organisasi, otorisasi untuk setiap transaksi hanya dapat
diberikan oleh orang yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut.
Kebijakan otorisasi harus dibuat oleh manajemen puncak. Otorisasi
tersebut dapat berbentuk umun atau khusus. Orang atau kelompok yang
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
dan penggunaan catatan dan dokumen yang pantas yaitu bahwa dokumen dan
catatan sebaiknya :
a. berseri dan prenumbered untuk memungkinkan pengendalian atas
hilangnya dokumen dan sebagai alat bantu dalam penempatan
dokumen,
b. disiapkan pada saat transaksi terjadi dan sesudahnya,
c. cukup sederhana untuk menjamin bahwa dokumen dan catatan dapat
dimengerti dengan jelas,
d. dirancang sedapat mungkin untuk multiguna sehingga meminimalkan
bentuk dokumen dan catatan yang berbeda-beda,
e. dirancang dalam bentuk yang mendorong penyajian yang benar yaitu
dengan memasukkan unsur pengecekan intern dalam formulir dan
catatan.
4. Pengendalian Akses
Tujuan dari pengendalian akses adalah untuk memastikan hanya personel
yang sah saja yang memiliki akses ke aktiva perusahaan (Hall Singleton, 2007 :
38). Cara yang paling baik dalam melindungi aktiva perusahaan dan catatan
adalah dengan menyediakan perlindungan secara fisik, contohnya adalah
penggunaan gudang untuk melindungi persediaan dari kemungkinan kerusakan,
penggunaan lemari besi dan kotak tahan api untuk melindungi uang tunai dan
surat berharga. Selain itu perlindungan fisik lainnya adalah pembuatan kembali
catatan yang rusak dan penggunaan alat elektronik dalam mencatat sistem
akuntansi.
5. Verifikasi Independen
Prosedur
verifikasi (verification
procedure)
adalah pemeriksaan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Ad. e. Pemantauan
Pemantauan (monitoring) adalah proses penilaian kualitas kinerja
struktur pengendalian intern secara periodik dan terus-menerus. Pemantauan
dilaksanakan oleh orang yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik
pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah pengawasan intern telah beroperasi
sebagaimana yang telah diperbaiki sesuai dengan perubahan keadaaan.
Pemantauan dapat dilakukan oleh suatu bagian khusus yang disebut dengan
bagian pemeriksaan intern (audit internal).
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
(e) perushaaan ini telah menggunakan formulir bernomor urut cetak pada setiap
transakasi, (f) tidak ada internal cek pada prosedur penerimaan dan pengeluaran
barang, (g) karyawan yang bekerja di perusahaan ini telah ditempatkan sesuai
dengan keahlian masing-masing.
2. Indrayani (2005)
Penelitian yang dilakukan oleh Indrayani adalah untuk mengetahui
perencanaan dan pengawasan persediaan bahan baku bada PT. Serasi Jaya Tebing
Tinggi Deli. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Indrayani
menunjukkan perencanaan persediaan pada perusahaan tersebut belum efektif
karena tidak adanya anggaran pembelian, pemakaian bahan baku. Semenetara
pengawasan atas persediaan sudah efektif karena PT. Serasi Jaya Tebing Tinggi
telah melakukan pengawasan fisik, pengawasan akuntansi dan jumlah yang
dibutuhkan.
Tabel 2
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama
Tahun
Santy
(2005)
Judul
Analisis
Aktivitas
Pengendalian
Intern Pada
PT. Cemara
Cahaya
Gemilang.
Perumusan Masalah
Hasil Penelitian
Bagaimana penerapan
aktivitas
pengendalian intern
atas persediaaan pada
PT. Cemara Cahaya
Gemilang ?
(a)
struktur
organisasi
perusahaan garis
lurus, (b) prosedur
pengambilan
barang
gudang
perusahaan
ini
sudah
cukup
efektif, (c) sistem
otorisasi
telah
dilakukan
oleh
masing-masing
kepala
bagian
namun
pada
prosedur
pengeluaran barang
tidak
memiliki
otoriisasi
bagian
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
gudang,
(d)
persediaan
dicatatat
dengan
metode perpetual
dan
melakukan
program inventory
control sehingga
semua bagian dapat
mengetahui
informasi tentang
persediaan,
(e)
perushaaan
ini
telah menggunakan
formulir bernomor
urut cetak pada
setiap transakasi,
(f)
tidak
ada
internal cek pada
prosedur
penerimaan
dan
pengeluaran
barang,
(g)
karyawan
yang
bekerja
di
perusahaan
ini
telah ditempatkan
sesuai
dengan
keahlian masingmasing.
Indrayani
(2005)
Perencanaan dan
Pengawasan
Persediaan Bahan
Baku Pada PT.
Serasi
Jaya
Tebing
Tinggi
Deli
Apakah
sistem
perencanan
dan
pengawasan
persediaan pada PT.
Serasi Jaya Tebing
Tinggi
sudah
dilakukan
secara
efektif
Perencanaan
persediaan
pada
perusahaan tersebut
belum
efektif
karena tidak adanya
anggaran
pembelian,
pemakaian bahan
baku. Semenetara
pengawasan
atas
persediaan sudah
efektif karena PT.
Serasi Jaya Tebing
Tinggi
telah
melakukan
pengawasan fisik,
pengawasan
akuntansi
dan
jumlah
yang
dibutuhkan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
F. Kerangka Konseptual
PT. SABDA CIPTA JAYA
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
EFEKTIF
Gambar 2 Kerangka Konseptual Penelitian.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) dalam
SAS (Statement on Auditing Standards) No. 78 yang terdapat dalam buku Hall
Singleton (2007 : 28) menyatakan bahwa "kompenen pengendalian internal terdiri
dari :
a.
b.
c.
d.
e.
Lingkungan pengendalian,
Penilaian resiko,
Informasi dan komunikasi,
Pengawasan,
Aktivitas Pengendalian.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
D. Responden
Responden pada penelitian ini adalah pimpinan dan karyawan PT. Sabda
Cipta Jaya yang dianggap dapat memberikan informasi atau masukan data yang
dapat dipergunakan dalam penulisan skripsi ini.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Mei 09
Jun
Jul
Agust
Sept
Nov
Des09
Pengajuan Judul
Penyelesaian Proposal
Pengumpulan Data
Seminar Proposal
Penulisan Laporan
Pengumpulan Data
Penyelesaian Laporan
Bimbingan
Sidang Meja Hijau
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
A. Data Penelitian
1. Gambaran Umum PT. Sabda Cipta Jaya
a. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sabda Cipta Jaya, yang berkedudukan di Jalan Teuku Cikditiro No. 8T
Medan,
didirikan
pada
tanggal
Mei
1983
dengan
NPWP
01.217.933.9.111.000. PT. Sabda Cipta Jaya terdiri dari bagian Keuangan dan
Administrasi, bagian Logistik, di bagian Marketing PT. Sabda Cipta Jaya
mempunyai kantor pusat di Jakarta dan terdiri dari 22 (dua puluh dua) kantor
cabang, termasuk di dalamnya PT. Sabda Cipta Jaya.
PT. Sabda Cipta Jaya adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di
bidang importir dan distribusi obat-obatan (farmasi), atau lebih dikenal sebagai
Pedagang Besar Farmasi (PBF). Produk farmasi yang di distribusikan oleh PT.
Sabda Cipta Jaya dibagi atas beberapa divisi, yaitu :
a. Divisi Produk Farmasi
b. Divisi Produk Konsumen
c. Divisi Produk Vetanary dan Aquaria
d. Divisi Produk Medical
e. Divisi lain-lain.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Stuktur organisasi PT. Sabda Cipta Jaya didasarkan pada fungsi-fungsi
yang telah ada, yang terdiri dari 3 (tiga) bagian besar, yaitu bagian Keuangan,
bagian Administrasi, bagian Logistik dan bagian Marketing. Wewenang dan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
tanggung jawab berjalan dari pimpinan tertinggi sampai karyawan, menurut garis
lurus vertikal.
Berdasarkan tingkatnya dalam organisasi, manajemen dapat dibedakan
atas 3 (tiga) tingkatan, yaitu manajer lini pertama, menengah dan puncak. Manajer
tingkat pertama hanya membawahi pekerja operasional dan tidak membawahi
manajer lainnya. Manajer menengah bertanggung jawab terutama dalam
mengarahkan kegiatan pelaksanaan kebijakan organisasi menyelarasi tuntutan
atasan dengan kecakapan bawahan. Manajer puncak bertanggung jawab atas
keseluruhan manajemen organisasi. Ia menetapkan kebijakan operasional serta
bimbingan organisasi dengan lingkungannya.
a. Tingkat Manajemen Puncak
Manajer puncak yang ada pada PT. Sabda Cipta Jaya adalah branch manager
atau kepala cabang yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Supervisor (TSS), Kepala Office Sales and Sales Administration (OSSA), dan
Manager Rayon (MR).
2) Kepala Bagian Logistik (Kabag Logistik)
Kepala Bagian Logistik (Kabag Logistik) bertanggung jawab atas
persediaan barang dagangan, pengeluaran barang dagangan ke langganan,
dan mempunyai RSL (Recommended Stock List) yang ditetapkan oleh
pusat.
3) Kepala Keuangan dan Administrasi (Kabag K & A)
Kepala K & A bertanggung jawab atas segala yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan dan administrasi finansial.
c. Tingkat Manajemen Lini Pertama
Manajemen lini pertama bertanggung jawab atas pekerjaan sub bagian
yang ada di PT. Sabda Cipta Jaya, yaitu :
1) Supervisor Product Over the Counter dan Konsumen (SPOK)
Supervisor bertanggung jawab atas sales kepada konsumen produk over
the counter (produk yang dapat diperjual belikan tanpa resep dokter).
2) Kepala Bagian OSSA (Office Sales and Sales Administration)
Fungsi bagian OSSA adalah sebagai tenaga penjual, dimana mereka harus
aktif menawarkan kepada langganan atau calon langganan yang datang
langsung ke kantor atau melalui telepon. Kegiatan ini juga disebut Office
Sales.
3) Manajer Rayon
Manajer Rayon atau disebut juga dengan salesman adalah orang yang
bertanggung jawab untuk menguasai wilayah produk langganan. Namun
jika dilihat dari cara kerjanya, cara belajar, dan cara bertindaknya, maka ia
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
lebih pantas disebut dengan Manajer Rayon, karena ada beberapa alasan
berikut ini :
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Asta
Medica Indah
Werke / Transfarma
Corsa
Pfizer Pharma
Schering
La Tulipe
Nestle Deutchland Ag
Perfetti Sp. A
AFP Imaging
Du Pont
Fischer Imaging
e. Divisi lain-lain
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
ditetapkan sebelumnya oleh manejemen pusat dan cabang. Hal ini cukup
memadai karena perusahaan ini merupakan perpanjangan operasional kesatuan
usaha PT. Sabda Cipta Jaya.
4) Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab
Penetapan wewenang dan tanggung jawab merupakan pengembangan
dari struktur organisasi, yang secara garis besar di wujudkan dalam bentuk
pemisahan fungsi-fungsi. Pemisahan fungsi pada PT. Sabda Cipta Jaya juga
telah diadakan, yaitu fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan administrasi,
serta fungsi logistik. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, maka
manajemen pada tingkat yang lebih tinggi dapat menilai bagian-bagian yang
dipimpinnya, apakah setiap karyawan telah melaksanakan tugasnya dengan
baik sesuai fungsinya.
Selain pemisahan fungsi, perusahaan ini juga telah menerapkan
pendelegasian wewenang sesuai dengan struktur organisasi perusahaan.
Pendelegasisan wewenang dilakukan dengan memperhatikan kemampuan
terbaik dari setiap karyawan.
5) Metode Pengendalian Manajemen
Metode manajemen merupakan metode yang digunakan oleh
manajemen untuk memantau aktivitas setiap fungsi dan anggota organisasi.
Untuk tujuan pengendalian persediaan barang dagangan, PT. Sabda Cipta Jaya
menggunakan metode pengendalian manajemen dengan teknik :
pertimbangan manajemen,
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
PT. Sabda Cipta Jaya tidak mempunyai auditor internal, tetapi kantor
pusat mengirimkan auditor internal ke kantor cabanga Medan, secara berkala
dua kali dalam setahun ataupun sewaktu-waktu. Audit internal ini bertugas
untuk meminta laporan keuangan tahunan serta menilai kewajarannya. Jika
dalam penyajiaan laporan keuangan tersebut ditemukan penyelewenagan atau
kecurangan, maka temuan audit tersebut akan dilaporkan kepada pimpinan.
7) Praktek dan Kebijakan Karyawan
Penerimaan pegawai atau staff di PT. Sabda Cipta Jaya ini ditangani oleh
bagian umum, sedangkan untuk pencatatan dan penyimpanan data pegawai
dikelola oleh bagian administrasi. Apabila perusahaan membutuhkan pegawai
atau staff, maka bagian umum akan membuat iklan lowongan dimedia massa
dengan menentukan syarat-syarat tertentu untuk kualifikasi pekerjaan yang
dibutuhkan. Disamping itu perusahaan juga telah mengadakan pelatihan yang
rutin dan memberikan penghargaaan (reward) kepada karyawan yang
berprestasi.
8) Pengaruh Ekstern
Selain pengendalian manajemen diatas, PT. Sabda Cipta Jayajuga
mempertimbangkan pengaruh eksternal, yaitu dengan adanya produk farmasi
yang diperjualbelikan oleh perusahaan sejenis. Hal ini dapat diketahui dengan
melakukan evaluasi terhadap laporan analisa pasar yang dibuat Trade Sales
Supervisor (TSS). Perusahaan juga memperhatikan peraturan pemerintah yang
berhubungan dengan jenis obat-obatan atau produk farmasi lainnya yang
dilarang penggunaanya, dengan cara menempatkan Sales Representative
Medical (SRMD).
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
mengatasi
resiko
tersebut,
perusahaan
ini
membuat
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
kas bon penerimaan kas, yaitu semacam daftar uang tunai dan
dokumen bank (seperti cek, bilyet giro, dan lain-lain) yang merupakan
laporan jumlah yang diterima oleh kasir untuk selanjutnya disetor ke
bank.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
kas dan penerimaan kas yaitu daftar uang tunai dan dokumen bank,
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
ditetapkan telah
jelas antara :
Menghitung
fisik
persediaan
barang
dagangan
oleh
tim
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
sales
representative untuk
memesan
barang.
Bagian
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
b. Penjualan Kredit
1) Penjualan kredit dilakukan dengan prosedur pesanan, baik melalui
manajer rayon, sales representative, lewat telepon ataupun melalui
OSSA. Jika pesanan telah diterima, maka OSSA atau MR membuat
sales order rangkap tiga, yaitu :
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
B. Analisis
1. Analisis Unsur-Unsur Pengendalian Intern Persediaan
a. Lingkungan Pengendalian Persediaan Barang Dagangan
Manajemen PT. Sabda Cipta Jaya menganggap bahwa lingkungan
pengendalian atas persediaan barang dagangan itu penting. Linkungan
pengendalian persediaan barang dagangan pada PT. Sabda Cipta Jaya akan di
analisa dan di evaluasi berdasarkan faktor-faktor yang menyusun lingkungan
pengendalian dari perusahaan.
1. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi
Falsafah manajemen yang diterapkan PT. Sabda Cipta Jaya dalam
melaksanakan transaksi penjualan barang dagangan sangat mendukung dalam
menciptakan lingkungan pengendalian yang memadai. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya keseriusan manajemen perusahaan dalam mengutamakan
kepuasan perusahaan melalui one day service. Kondisi ini sangat penting
karena PT. Sabda Cipta Jaya merupakan perusahaan besar farmasi, sehingga
harus menciptakan hubungan bisnis yang baik dengan para langganannya.
Gaya operasi manajemen menekankan pentingnya laporan-laporan yang
menunjukkan informasi yang benar/wajar tentang transaksi yang berhubungan
dengan persediaan barang dagangan, baik laporan penjualan, laporan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
penerimaan barang, laporan stock opname dan laporan lainnya. Dalam hal ini
laporan-laporan tersebut dihasilkan melalui prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan serta sudah didukung oleh bukti-bukti kompeten yang cukup,
sehingga tercipta lingkungan pengendalian yang baik.
2. Struktur Organisasi
Stuktur organisasi perusahaan ini telah dirancang dan disusun dengan baik,
yaitu secara fungsional yang terdiri dari fungsi pemasaran, fungsi keuangan,
dan administrasi, dan fungsi logistik. Namun dari hasil pengamatan, penulis
menemukan kelemahan-kelemahan dalam pengendalian karena belum
mencerminkan adanya pemisahan fungsi operasi, fungsi pencatatan, dan
fungsi penyimpanan yang seharusnya, antara lain :
3. Komite Audit
Penulis tidak banyak memperoleh informasi mengenai masalah audit,
karena PT. Sabda Cipta Jaya Indah tidak mempunyai dewan komisaris dan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
komite audit. Dewan komisaris dan komite audit perusahaan ini berkedudukan
di kantor pusat, Jakarta. Namun kantor pusat akan mengirim tim audit untuk
mengadakan
pemeriksaaan
terhadap
pelaksanaan
pengendalian
intern
persediaan barang dagangan dengan cara meminta laporan rutin dari pihak
manajemen serta mengevaluasinya. Menurut penulis hal ini cukup memadai
karena PT. Sabda Cipta Jaya merupakan perpanjangan operasional dari suatu
satuan usaha PT. Sabda Cipta Jaya.
4. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab
Penetapan wewenang dan tanggung jawab dalam pengendalian persediaan
sudah cukup baik dilakukan oleh manajemen PT. Sabda Cipta Jaya. Kondisi
ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan fungsi dan pendelegasian
wewenang kepada setiap anggota perusahaan sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya.
5. Metode Pengendalian Manajemen
Metode pengendalian manajemen oleh perusahaan dilakukan dengan
mengkombinasikan penggunaan rasio perputaran persediaan, pertimbangan
manajemen, dan analisa nilai terhadap masing-masing jenis persediaan barang
dagangan. Manajemen menetapkan kebijakan ini dengan memperhatikan
pertimbangkan atau keputusan manajemen bukan pengalaman masa lalu, serta
mengaitkannya dengan kemungkinan perubahan pasar pada masa yang akan
datang. Menurut penulis, metode pengendalian manajemen yang dilakukan
oleh perusahaan ini sudah cukup mendukung terciptanya lingkungan
pengendalian yang baik.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
sudah baik untuk membina kualitas karyawan yang jujur, terampil dan
memiliki loyalitas terhadap perusahaan.
8. Pengaruh Ekstern
Dalam membuat kebijaksanaan atas pengendalian persediaan barang
dagangan, PT. Sabda Cipta Jaya juga memperhatikan pengaruh-pengaruh dari
pihak eksternal. Pengaruh dari pihak eksternal dapat berupa peraturan
permerintah akan obat-obat tertentu yang dilarang beredar, serta adanya
pernyataan dari pihak pabrik (prinsipal) tentang obat tertentu yang dapat dijual
dengan resep dokter. Dalam hal ini perusahaan menugaskan supervisor produk
(SPOK) yang ahli dalam bidang obat untuk menganalisa dan memperhatikan
pengaruh eksternal tersebut. Menurut penulis tindakan yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan sudah cukup baik, untuk menjaga kredibilitas
perusahaan.
b. Penilaian Resiko
Penilaian resiko yang dilakukan oleh manajemen agar penyajian informasi
persediaan barang dagangan adalah wajar dan tepat waktu sudah cukup baik.
Manajemen telah mengenali dan mempelajari resiko-resiko yang ada, serta
membentuk
aktivitas-aktivitas
pengendalian
yang
diperlukan
untuk
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
pemerintah karena penjualan obat-obatan yang dilarang beredar. Hal ini akan
mengakibatkan kerugian secara materi dan merusak prestise perusahaan.
Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan mengadakan stok opname yang
memeriksa kebenaran / kewajaran jumlah dan masa pakai dari setiap produk
farmasi, supaya barang yang pertama masuk yang seharusnya pertama keluar,
sehingga resiko kadar luwarsa dapat diperkecil. Penugasan supervisor produk
(SPOK) juga dilakukan agar dapat mengurangi kerugian akibat penjualan obat
yang dilarang oleh pemerintah, serta dapat melayani penjualan obat yang
sesuai dengan resep dokter.
Menurut penulis manajemen cukup tanggap terhadap resiko-resiko yang
telah ditentukan dan perubahan-perubahan yang harus dilakukan untuk bisa
bersaing di era globalisasi ini, baik dari segi teknologi, sistem informasi,
peraturan dan standar baru yang harus diikuti. Dari segi teknologi informasi
perusahaan ini telah menerapkan sistem komputerisasi informasi akuntansi
dan keuangan, sedangkan dari segi peraturan, PT. Sabda Cipta Jaya bisa
menyesuaikan kebijakan penjualan produk farmasinya terhadap peraturan
pemerintah yang berlaku.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
dengan dokumen pendukung yang lengkap yang telah diotorisasi oleh pihak
yang berwenang.
d. Aktivitas Pengendalian
1. Otorisasi transaksi
Otorisasi
atas
transakasi
dan
aktivitas
dilakukan
dengan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
dokumen,
serta
membuat
kembali
dan
tetap
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
e. Pemantauan
Pemantauan dilakukan agar dapat membantu manajemen untuk
mengetahui ketidakefektifan pelaksanaan unsur-unsur pengendalian yang lain.
PT. Sabda Cipta Jaya melakukan pemantauan persediaan barang dagangan
dengan melakukan stok opname setiap bulannya untuk disesuaikan dengan
perkembangan permintaan konsumen, serta memperhatikan keluhan-keluhan
pelanggan. Evaluasi agar penyimpangan yang ditemukan juga merupakan
tanggapan yang baik dan mencerminkan adanya kesadaran akan pentingnya
pengendalian yang tertanam dalam diri manajemen. Jadi, secara tertulis
aktivitas pemantauan yang dilakukan sudah cukup baik dalam mendukung
terciptanya pengendalian intern yang memadai dalam perusahaan.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis dan mengevaluasi sistem pengendalian intern atas
persediaan barang dagang pada PT. Sabda Cipta Jaya, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur organisasi PT. Sabda Cipta Jaya berbentuk fungsional, yang terdiri
atas fungsi pemasaran, fungsi keuangan, dan administrasi, dan fungsi logistik.
Pembagian tugas-tugas ke dalam setiap bagian didasarkan fungsi-fungsi utama
yang dilaksanakan perusahaan. Namun hal ini belum mencerminkan adanya
prinsip pemisahan fungsi yang baik, yaitu pemisahan fungsi operasi, fungsi
pencatatan, dan fungsi penyimpanan.
2. PT. Sabda Cipta Jaya belum memiliki fungsi internal auditor, yaitu bagian
khusus yang secara independen melakukan pemeriksaan dan penilaian
terhadap pelaksanaan prosedur dan pencatatan yang ada dalam perusahaan.
Selama ini peranan dan fungsi tersebut telah dirangkap oleh Kepala Bagian
Keuangan dan Administrasi, yang pada dasarnya bertentangan dengan prinsip
pengendalian intern yang baik.
3. Penilaian resiko yang dilakukan oleh perusahaan atas persediaan barang
dagangan sudah cukup memadai. Hal ini terlihat dengan adanya penaksiran
resiko atas faktor kadarluarsa dari setiap produk farmasi yang dimiliki
perusahaan, serta menentukan resiko atas obat-obatan yang dilarang
pemerintah untuk dijual. Perusahaan juga telah membuat kebijaksanaan stock
opname secara rutin setiap bulan untuk mengatasi resiko persediaan tersebut.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berusaha memberikan saran kepada
PT. Sabda Cipta Jaya yang mungkin bermanfaat dalam mengatasi kelemahan yang
terdapat dalam sistem pengendalian intern atas persediaan barang dangang.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Pemisahan fungsi operasi, pencatatan, dan penyimpanan kas sebaiknya
dilakukan dengan memadai, dimana kasir hanya berfungsi sebagai
penyimpan kas perusahaan dan tidak boleh memiliki akses ke sistem
komputer untuk melakukan pencatatan terhadap penjualan barang dagangan.
2. Untuk menciptakan pengendalian intern yang memadai terhadap persediaan
perusahaan secara keseruluruhan sebaiknya perusahaan membentuk bagian
auditor internal agar dapat menyelidiki dan menilai efektivitas pelaksanaan
unsur-unsur pengendalian intern persediaan yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
3. Kebijakan perusahaan dalam menentukan resiko persediaan barang
dagangan telah memadai dan harus semakin ditingkatkan dengan lebih
tanggap terhadap perubahan teknologi dan informasi, perubahan peraturan
pemerintah, serta penilaian resiko terhadap faktor kadarluarsa produk
farmasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kredibilitas PT. Sabda Cipta Jaya
yang harus berpacu dengan tingkat persaingan yang semakin ketat di era
globalisasi ini.
4. Pelaksanaan informasi dan komunikasi atas persediaan barang dagangan
telah memadai dan semakin ditingkatkan dengan lebih mengefektifkan
pengkoordinasian fungsi-fungsi yang terkait, prosedur-prosedur, dokumendokumen, dan catatan yang diperlukan dalam semua transaksi persediaan
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
lebih akurat
dan tepat
waktu dalam
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke. 2000. Auditing An Integrated Approach,
Eighth, Prentice-Hall International, Inc, New York.
Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Kedelapan, PT. Indeks Kelompok, Gramedia, Jakarta.
Boyton, William C., dan Walker G. Kell. 2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh,
Erlangga, Jakarta.
Daft, L. Richard. 2007. Manajemen. Edisi Keenam, Salemba 4, Jakarta.
Erlina, Sri Mulyani. 2007. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, Terbitan Pertama, USU Press, Medan.
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat,
Jakarta.
Hansen, Don R dan Marynne M. Mowen. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Tujuh,
Salemba Empat, Jakarta.
Indrayani, 2005. Perencanaan dan Pengawasan Bahan Baku Pada PT. Serasi Jaya
Tebing Tinggi. Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi Medan.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat,
Jakarta.
______. 2008. Auditing, Edisi Keenam, Buku Satu dan Dua, Salemba Empat, Jakarta.
Prasetyo, Hari dan Nugroho, Munajat tri dan Pujiati, Asti. 2006. Pengembangan
Model Persediaan Dengan Mempertimbangkan Waktu Kadaluarsa dan Faktor
Unit Diskon, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Volume 4 No.3, Universitas
Muhammadyah, Surakarta.
Santy, 2005. Analisis Aktivitas Pengendalian Intern Pada PT. Cemara Cahaya
Gemilang. Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi Medan.
Singleton, Hall. 2007. Information Technology Auditing and Assurance. Edisi Kedua,
Salemba Empat, Jakarta.
Stice dan Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate. Edisi Keenam Belas, Buku 1,
Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono, 2006. Statiska Untuk Penelitian, Cetakan Sembila, CV Alfabeta, Bandung.
Warren S. Carl, James M. Reeve dan Philip E. Fees. 2005. Pengantar Akuntansi.
Edisi 21. Salemba Empat, Jakarta.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Fakultas Ekonomi USU. 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian
dan Penulisan Skripsi, Medan.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,
Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesi Akuntan Publik, Salemba Empat,
Jakarta.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.
Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010.