TINJAUAN PUSTAKA
tujuan,
rencana,
kebijaksanaan
dan
standar
ditetapkan
dan
c. Aktivitas pengendalian
d. Informasi dan komunikasi
e. Pemantauan
Unsur-unsur diatas merupakan unsur-unsur yang melekat dalam berbagai
pengendalian intern dan menjadi pedoman yang harus diperhatikan dalam
merancang pengendalian intern. Suatu pengendalian intern perusahaan tertentu
dianggap memuaskan dan mungkin tidak bagi perusahaan lain, walaupun sifat dan
ukuran perusahaan tersebut sama, misalnya karena mutu pegawai kedua
perusahaan berbeda. Jadi manajemen berdasarkan penelitian, pengalaman dan
kebijaksanaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.
Berikut ini diuraikan unsur-unsur pengendalian intern yang baik antara
lain:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan
pengendalian
mempengaruhi
kesadaran
menetapkan
pengendalian
corak
suatu
organisasi
orang-orangnya.
dan
Lingkungan
10
Dalam arti luas, piutang meliputi semua klaim atau hak untuk menuntut
pembayaran kepada pihak lain yang umumnya akan berakibat adanya penerimaan
kas dimasa yang akan datang. Tagihan atau piutang, biasanya timbul sebagai
akibat dari transaksi-transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa, pemberian
pinjaman, pesanan-pesanan yang diterima atau saham dan surat berharga lain
yang akan diterbitkan, klaim atas ganti rugi dari perusahaan asuransi, dan sewa
atas aktiva yang dioperasikan oleh pihak lain. Tagihan yang timbul dari transaksi
penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pelanggan, pada umumnya
merupakan sebagian besar dari modal kerja perusahaan. Sebagai akibat, masalah
pengendalian dan kebijakan kredit, serta pengumpulan piutang merupakan salah
satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius oleh manajemen.
Perkiraan yang berhubungan dengan piutang antara lain adalah pendapatan
atas penjualan, perkiraan dengan piutang antara lain seperti penghapusan piutang,
biaya piutang ragu-ragu barang yang dikembalikan oleh pembeli kepada penjual
karena tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya (retur penjualan).
2. Jenis-jenis Piutang
Piutang dapat digolongkan sesuai dengan proses terjadinya piutang
tersebut. Untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas dari piutang, maka
piutang dapat dibagi dalam beberapa golongan. Adapun klasifikasi dari piutang
menurut Niswonger, Warren, Reeve, dan Fees dalam Accounting Principle
(2005:392) adalah sebagai berikut:
Ada 3 jenis piutang yaitu piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lainlain. Piutang usaha diperkirakan dapat tertagih 30-60 hari. Wesel
tagih periode kreditnya lebih dari 60 hari. Piutang lain-lain jika dapat
tertagih dalam satu tahun, maka diklasifikasikan sebagai aktiva
11
lancar dan jika tertagih lebih dari satu tahun maka diklasifikasikan
sebagai aktiva tidak lancar.
atas
12
Wesel Tagih
Rp. 10.000.000
Piutang Dagang
Rp. 10.000.000
Piutang Bunga
Rp. 50.000
Pendapatan Bunga
Rp. 50.000
13
Pada wesel tagih tanpa bunga, dinyatakan jumlah yang harus dibayar
dan berapa hari jangka waktu pelunasannya. Dengan demikian jumlah
yang tercantum pada wesel ini merupakan jumlah yang harus diterima
pada saat jatuh tempo.
Contoh:
PT. X menerima wesel atas penjualan barang dagangan kepada PT. Z
sebesar Rp. 8.000.000,- pada tanggal 5 Mei 2003. Wesel tersebut jatuh
tempo tanggal 10 Juni 2003. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
2003
Mei 5
2003
Juni 10
Piutang Dagang
Kas
Rp. 8.000.000
Rp. 8.000.000
Wesel Tagih
Rp. 8.000.000
14
4. Piutang yang timbul dari pesanan atas penjualan atau penerbitan suratsurat berharga atau sekuritas seperti piutang saham, piutang pemesan surat
utang obligasi.
5. Piutang yang timbul dan merupakan fungsi waktu dan piutang pendapatan
seperti piutang bunga, sewa, dividen, royalitas.
15
16
17
GAMBAR 39
18
GAMBAR 40
19
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit menurut Mulyadi (2001:211)
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Fungsi penjualan
Fungsi kredit
Fungsi gudang
Fungsi pengiriman
Fungsi Penagihan
Fungsi akuntansi
a. Fungsi Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk
menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti
spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan
tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi
surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk memuat
back order pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk
memenuhi order dari pelanggan.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan
kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir
semua penjualan dalam perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit,
maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, harus lebih dahulu diperoleh
otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit. Jika penolakan pemberian kredit
seringkali terjadi, pengecekan status kredit perlu dilakukan sebelum fungsi
penjualan mengisi surat order penjualan. Untuk mempercepat pelayanan
20
21
22
dalam rekapitulasi harga pokok penjualan berasal dari kartu persediaan. Secara
periodik, harga produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam
rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber
berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam
periode akuntansi tertentu.
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke
dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan
dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode
akuntansi tertentu.
Contoh:
BUKTI MEMORIAL
Nomor
Tanggal
Debit
$ 35.200
$ 327.455
$ 362.655
Keterangan
Persediaan 1 Januari 2002
Pembelian (netto)
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan 31 Desember 2002
Harga pokok penjualan
Disetujui
Kredit
$ 43.650
Dicatat
$ 319.000
Diverifikasi
Dibuat
Berdasarkan bukti memorial di atas harga pokok penjualan tahun 2002 adalah
sebesar $ 319.000, maka ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan
Barang Jadi
$ 319.000
$ 319.000
23
melakukan
pembayaran
dengan
cek
atau
dengan
cara
perusahaan (bukan atas unjuk), akan menjamin kas yang diterima oleh
perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga
akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank
perusahaan.
2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank
dalam jumlah penuh.
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang menurut
Mulyadi (2001:487) adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Fungsi sekretariat
Fungsi penagihan
Fungsi kas
Fungsi akuntansi
Fungsi pemeriksa intern
24
25
26
27
GAMBAR HAL 30
28
Ini
berarti
bahwa
piutang
29
tersebut tidak akan dapat tertagih. Petunjuk lainnya ialah perusahaan debitur itu
ditutup, si debitur kabur, dan penagihan terus-menerus gagal.
Menurut Keyso dan Weygant (2002:391) ada dua metode yang dapat
digunakan untuk mencatat piutang tak tertagih, yaitu:
a. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method)
b. Metode Penyisihan (Allowance Method)
30
Contoh:
PT. Rachel melakukan penjualan secara kredit kepada PT. Mega sebesar Rp
20.000.000. Kemudian ditetapkan bahwa PT. Mega tidak dapat membayar
utangnya sebesar Rp 5.000.000, maka jurnal yang dibuat untuk mencatat
piutang yang tidak tertagih adalah:
Kas
Rp 15.000.000
Piutang Usaha
Rp 15.000.000
Rp 5.000.000
31
Rp 1.200.000
Rp 1.200.000
32
Rp 1.800.000
Rp 1.800.000
Contoh:
WILSON & CO
Skedul Umur Piutang
Saldo Dibawah 61-90 91-120 Di atas
__ Nama Pelanggan
31 Des 60 Hari Hari Hari 120 Hari
Western Stainless Steel Corp.$98.000 $80.000 $18.000
Brockway Steel Company 320.000 320.000
Freeport Sheet & Tube Co. 55.000
$55.000
Allegheny Iron Works
74.000 60.000
$14.000 ______
$547.000 $460.000 $18.000 $14.000$55.000
Ikhtisar
Persentase
Saldo yang Diperlukan
Umur
Jumlah
Estimasi Tak
dalam Penyisihan
Tertagih
Di bawah 60 Hari $460.000
4%
$18.400
61-90 Hari
18.000
15%
2.700
91-120 Hari
14.000
20%
2.800
Di atas 120 Hari
55.000
25%
13.750
Saldo penyisihan piutang tak tertagih akhir tahun $37.650
Sumber: Kieso & Weygant, Intermediate Accounting, Terjemahan Gina
Gahia dan Ichsan Setiyo Budi, Edisi Kesepuluh, Jilid Tiga,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2002.
Jumlah sebesar $37.650 akan menjadi beban piutang tak tertagih yang harus
dilaporkan untuk tahun berjalan, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada saldo
dalam akun penyisihan.
33
$36.850
$36.850
34
35
kepada
probabilitas
bahwa
pelanggan
akan
menghormati
36
disebabkan
oleh
penjualan
kredit.
Untuk
mencegah
terjadinya
penyimpangan atau penyelewengan terhadap piutang maka perlu dirancang unsurunsur internal control yang diterapkan dalam sistem penjualan kredit.
Menurut Mulyadi (2001:221) unsur pokok pengendalian intern dalam
sistem penjualan kredit terdiri dari:
Organisasi
1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit
2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan
fungsi kredit
3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas
4. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi
penjualan, fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi
penagihan dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi
penjualan kredit yang dilaksanakansecara lengkap hanya
oleh satu fungsi tersebut
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
5. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan formulir surat order
pengiriman
6. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit
dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang
merupakan tembusan surat order pengiriman)
7. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh
fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan
membubuhkan cap sudah dikirim pada copy surat order
pengiriman
8. penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat
pengangkutan barang, dan potongan penjulan berada di
tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat
keputusan mengenai hal tersebut
37
38