Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wildo Fajar Pridana Putra

NIM : 12213032

REVIEW FILM KARBON DALAM RANSEL


Film Karbon Dalam Ransel menceritakan kisah perjalanan travel blogger Mario dan
Ence, yang bertekad mengumpulkan sedikitnya 10000 viewer untuk edisi terbaru
video blog mereka. Perjalanan mereka semakin seru karena secara tak terduga, Ence
mengajak saudaranya, Chelsea. Kehadiran Chelsea diharapkan mampu mengangkat
kepopuleran video blog mereka. Konflik sering terjadi antara Mario dan Chelsea.
Ence menjuluki Chelsea sebagai "Climate Warrior Princess" karena sangat peduli
pada perubahan iklim dan mengkritik perilaku Mario yang berantakan dan terkesan
menganggap isu pemanasan global hanyalah sebatas wacana palsu belaka serta tak
perlu dihiraukan.
EPISODE 1 Climate Warrior Princess
Bumi semakin panas, iklim tak menentu, dan semua ini dapat dikaitkan
karena kebiasaan dan tindakan manusia. Setelah antri dan mendapatkan tiket
Cirebon Express, Mario, Ence, dan Chelsea segera mengejar kereta, tetapi
sayangnya mereka terlambat, sehingga harus membeli tiket baru untuk mereka
bertiga. Ence membeli tiket, sedangkan Mario dan Chelsea menunggu.
Saat berbincang Chelsea menebak kegiatan Mario seperti orang pada
umummnya, boros energi karena tidak menggunakan energi secara efisien. Dengan
konsumsi Gas LPG 0.6 kg/hari, air 200 liter/hari, dan listrik 12kWh. Dan
penggunaan kendaraan bermotor seperti bemo antara 5,1-10.2 kgCO2/bulan,
angkutan umum 25,33 kgCO2/bulan, sepeda motor 10.2 kgCO2/bulan dengan
asumsi penggunaan 6 jam/hari dan 5 hari/minggu. Jejak karbon merupakan jumlah
gas kaca yang dihasilkan setiap manusia beraktivitas, seperti listrik yang digunakan,
bahan bakar yang dikonsumsi, sisa makanan yang tidak habis dimakan. Chelsea
menghitung emisi karbon yang dihasilkan oleh Mario antara lain laptop dengan
daya 65 Wh akan menghasilkan 0.312 kgCO2/bulan, cellphone 12 Wh akan
menghasilkan 0.0576 kgCO2/bulan, tablet 30 Wh akan menghasilkan 0.144
kgCO2/bulan. Total emisi karbon yang dihasilkan dari gadget berarti 15.408
kgCO2/bulan. Dengan jumlah masyarakat Jakarta sebanyak 12 juta orang, apabila
melakukan kebiasaan yang sama, maka emisi karbon yang dihasilkan sebesar
184.896.000 kgCO2/bulan, yang termasuk angka sangat besar, belum termasuk
kebiasaan konsumtif yang biasa dilakukan.
EPISODE 2 Barang Impor vs Jejak Karbon
Obrolan kembali berlajut di dalam kereta, sedangkan kondisi dalam kedaan
panas. Chelsea menerangkan keadaan ini adalah akibat dari global warming yang
mulai terjadi. Mario menganggap bahwa glogal warming hanyalah konspirasi.
Dalam bayangannya Chelsea menceritakan bahwa anggaplah bumi seperti kereta,
dan jendela adalah lapisan gas rumah kaca, sinar matahari bisa masuk, tetapi
panasnya terperangkap. Jika lapisan gas rumah kaca semakin tebal makan akan
membuat bumi semakin panas. Gas alami yang dihasilkan dari bumi juga membuat
bumi semakin panas, contohnya adalah sampah snack yang membusuk akan
menimbulkan gas metana, pendingin memiliki hydrofluorocarbon, dan pupuk yang
digunakan untuk menanam buah menghasilkan dinitrogen oksida. Travelling

Nama : Wildo Fajar Pridana Putra


NIM : 12213032

merupakan salah satu penyebab global warming karena menggunakan bahan bakar
fosil, dimana setiap satu barel minyak menghasilkan 410 kgCO2. Rata-rata
konsumsi BBM Indonesia 1.2 juta barel perhari. Setelah sampai, perjalanan
dilanjutkan ke rumah ayah Mario.
Perkebunan di dekat rumah ayah Mario merupakan perkebunan organik,
yang menggunakan pupuk kompos dan pupuk kandang. Kotoran sapi menimbulkan
gas metana, tapi lebih baik dari gas nitrogen oksida yang ditimbulkan oleh pupuk
buatan. Jejak karbon semakin besar saat benda tersebut ditransportasikan dalam
jarak yang jauh. Chelsea mengomentari Mario terus-menerus sehingga
menyebabkan Mario kesal dan melepaskan pakaian dan semua barang yang
menempel ditubuhnya. Sampai mereka bertiga bertemu dengan ayah Mario.
EPISODE 3 Bunga Kertas
Di daerah sekitar rumah ayah Mario ditanam pohon calliandra yang khusus
digunakan sebagai kayu bakar. Sejak dipanen sampai dimakan, jejak karbon yang
dihasilkan sangat tinggi, dibandingkan dengan jejak karbon yang dihasilkan saat
memilih makanan lokal. Malam semakin larut sementara Mario masih mengenang
segala kenangan di rumah ayah Mario. Ayah Mario menceritakan kepada Chelsea
bahwa ibunya Mario sangat menyukai bunga bugenville, karena saat bunga tersebut
kering seperti kertas dan mengingatkannya terhadap Mario. Chelsea yang
memperlihatkan foto masa kecil Mario kepada Mario dan berencana untuk
menguploadnya, menyebabkan Mario tak terima sehingga terjadi pertengkaran
kecil antara Mario dan Chelsea. Keesokan harinya Mario, Ence, dan Chelsea
melanjutkan perjalanannya lagi.
EPISODE 4 Domba dan Monyet
Mario, Ence, dan Chelsea melanjutkan perjalanannya dengan menumpang
pickup. Mereka bertiga berbincang mengenai kebutuhan manusia yang membuka
lahan atau hutan untuk dijadikan bangunan. Chelsea memberikan gambaran jika
orangtua memiliki 5 orang anak, dan setiap anak pada nantinya memiliki anak lagi,
maka berapa banyak lahan yang harus dibuka untuk dijadikan bangunan. Sehingga
makin banyak hutan yang kita tebang, padahal hewan membutuhkan hutan sebagai
tempat tinggal. Dan tumbuhan merupakan satu-satunya yang dapat merubah CO2
menjadi O2. Jika hutan hilang berarti tidak ada oksigen, tidak ada air, dan tidak ada
habitat untuk hewan.
Selanjutnya Mario, Ence, dan Chelsea melanjutkan perjalanannya ke pasar
lokal. Dimana di tempat tersebut terdapat kapal mainan yang menggunakan steam
power. Selanjutnya mereka merencanakan untuk hiking. Mario menggunakan
motor untuk hiking, yang menyebabkan Chelsea marah, karena seharusnya hiking
adalah berjalan kaki, bukan menggunakan motor yang menimbulkan emisi.
Akhirnya Mario kembali dan mereka bertiga berjalan kaki. Saat di perjalanan Mario
menemukan batu dan akan menggunakannya sebagai batu akik. Chelsea
memperingatkan Mario jika semua orang berpikiran seperti Mario maka batu-batu
akan hilang, yang akan mempercepat proses kerusakan. Tetapi Mario tidak
mempedulikan peringatan Chelsea. Saat Chelsea berpura-pura terjatuh Ence dan
Mario menaruh perhatian ke Chelsea, seharusnya mereka juga melakukan hal yang
sama ke lingkungan. Selanjutnya mereka makan dan melanjutkan perjalanan malam
dengan menggunakan bus.

Anda mungkin juga menyukai